Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Qiao Ya yang Gelisah



Qiao Ya yang Gelisah

0Qiao Mu mengira masalah ini akan berhenti sampai di sini, tetapi ketika dia meninggalkan gerbang sekolah, dia melihat mobil Qiao Ya terparkir di pintu gerbang.     
0

Qiao Ya turun dari mobil dan menghentikannya, "Qiao Mu, apakah kamu sudah mempertimbangkan dengan baik tentang apa yang aku katakan?"     

"Kak, aku sudah bilang aku tidak tertarik, percuma kamu datang kemari mencariku."     

Qiao Ya menatapnya dengan kesal dan gelisah, "Bukankah itu hanya menghadiri pesta saja? Memang apa ruginya bagimu? Tahukah kamu betapa pentingnya urusan ini? Demi meminta wali kota untuk menandatangani kontrak, ayah sampai begitu panik dan kelabakan. Kamu yang telah enak-enak tinggal dan makan di rumah keluarga Qiao selama bertahun-tahun, difasilitasi masuk universitas yang bagus, namun ketika membutuhkanmu, kamu hanya berdiri saja dan menatap. Mengapa kamu begitu tidak punya hati nurani?"     

Qiao Mu tersenyum dingin dan mencibir, "Hei, kamu berkata seperti kamu yang membesarkanku saja. Bibi Yun bahkan berencana untuk mengusirku keluar dari rumah keluarga Qiao. Mengapa aku harus membantu kalian? Jika ayahku sendiri yang berkata padaku untuk meminta bantuan, maka aku masih bisa mempertimbangkannya, tapi kamu sama sekali tidak punya hak untuk itu!"     

Ekspresi wajah Qiao Ya berubah menjadi semakin buruk. Qiao Jiannan tidak mengetahui mengenai hal ini. Qiao Ya sendiri yang mendekati Lin Xian dan ingin memberikan kontribusi yang besar untuk perusahaan. Kebetulan Lin Xian sangat tertarik dengan Qiao Mu, dan Qiao Ya pun ingin melakukan hal sesuai aliran sungai, mendorong perahu sesuai aliran sungai mengalir dan mendorong Qiao Mu langsung ke dalam lubang. Tapi tanpa disangka, permintaannya ditolak mentah-mentah seperti ini!     

Qiao Ya sangat marah sehingga wajahnya memucat, Qiao Mu menatapnya dan berkata, "Kak, aku tidak bergabung dengan perusahaan, jadi tolong jangan mencariku jika ada hal seperti ini lagi di masa depan!"     

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Qiao Mu langsung pergi.     

Qiao Ya berdiri di tempatnya, menatap tajam ke punggung Qiao Mu yang pergi, atas dasar apa seorang gadis haram ini bisa hidup begitu bebas?!     

Bagaimanapun Lin Xian adalah anak wali kota, juga bisa dibilang merupakan kehormatan bagi Qiao Mu sampai bisa disukai olehnya, untuk apa bersikap sok jual mahal?!     

Saat ini, terdengar suara dari samping, "Maaf, apakah kamu kakak perempuan Qiao Mu? Maaf, aku baru saja mendengar percakapan kalian secara tidak sengaja."     

Qiao Ya menoleh dan menatap orang itu, dia lalu bertanya dengan tidak sabar, "Siapa kamu?"     

"Halo, namaku Yao Shu, aku teman sekamar Qiao Mu." Yao Shu tersenyum tipis, "Kakak, Qiao Mu selalu tidak memandang dan peduli dengan orang lain, dia juga selalu menyinggung orang-orang seperti ini di sekolah, jadi tolong untuk tidak perhitungan dengannya."     

"Orang macam apa dia, aku lebih tahu daripada kamu!" Qiao Ya menjawab dengan marah, lalu tiba-tiba menyadari sesuatu dan dengan hati-hati menatap Yao Shu, "Kamu barusan bilang kamu adalah teman sekamar Qiao Mu? Bukankah dia sama sekali tidak disukai oleh siapa pun?"     

"Mengenai itu… kami adalah teman sekamar. Bahkan jika dia sulit diajak bergaul, aku juga akan terbiasa dengannya." Yao Shu menunduk dan berkata dengan suara rendah.     

Qiao Ya yang menilai dari perasaan wanita pun tahu bahwa Yao Shu ini jelas tidak menyukai Qiao Mu, nada bicaranya juga terdengar tidak bersahabat.     

Tidaklah mengherankan juga jika dipikir-pikir, Qiao Mu adalah orang yang menyebalkan, mulutnya pedas dan tidak memiliki kesadaran diri, wajar kalau dia punya banyak musuh!     

Qiao Ya tersenyum, ekspresinya berubah menjadi sedikit lebih ramah, "Kamu Yao Shu, kan? Bisakah kamu membantuku?"     

Di malam hari, Qiao Mu tidak bisa tidur, dia berbaring di tempat tidur sambil memainkan ponselnya dengan rasa bosan.     

Dia membuka Wechat dan beralih ke beranda aplikasi itu, fitur di mana orang-orang mengunggah foto atau video. Dia lalu tiba-tiba teringat bahwa nomor telepon Li Yan telah tersimpan di kontak ponselnya. Dia mengklik untuk menambahkan kontak ponsel di Wechat. Awalnya dia tidak berharap apa-apa, tetapi dia terkejut ketika mendapati bahwa Li Yan telah memiliki akun Wechat!     

Nama akunnya adalah sebuah huruf, yaitu "L".     

Qiao Mu tersenyum licik dan menambahkan akunnya ke dalam kontak.     

Orang di sisi satunya tidak menanggapi, Qiao Mu pun sedikit kecewa dan meletakkan ponsel di sampingnya. Ketika dia hendak tidur, ponselnya berbunyi.     

Dia membukanya, dan ternyata itu adalah pesan notifikasi yang memberitahukan bahwa menambahkan teman telah berhasil!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.