Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Ingin Membunuh Orang yang Menindasnya



Ingin Membunuh Orang yang Menindasnya

0Tepat di saat ini, terdengar suara berisik dari luar.     
0

Kemudian pintu vila didobrak hingga terbuka, sekelompok orang berbaju hitam masuk dan mengepung semua orang yang ada di dalam.     

Tempat kejadian seketika menjadi kacau.     

Di luar vila, sebuah helikopter mendarat, pria yang ada di dalam helikopter itu seperti muncul dari dalam pusaran badai angin. Ketika helikopter hampir mendarat, pria itu sudah melompat turun.     

Malam itu agak sejuk, tapi tidak bisa menahan aura dingin yang mencekam di tubuh pria itu.     

Sosok hitam dan tinggi itu mengambil langkah yang kuat dan mantap. Meski terlihat stabil dan tenang, namun kecepatan langkahnya itu menunjukkan kepanikannya.     

Pikiran Qiao Mu benar-benar sudah kacau dan kebingungan. Ketika melihat sekelompok orang berbaju hitam bergegas masuk, dia benar-benar putus asa, berpikir bahwa itu adalah anak buah Lin Xian.     

Dalam pikirannya, dia hanya ingin melindungi dirinya sendiri, bahkan jika dia mati, dia tidak akan mau dilecehkan dan dirusak!     

Dia berjuang sekuat tenaga untuk melawan orang yang menahannya, lalu dengan cepat bergegas ke meja, mengambil gunting dan mengarahkannya ke lehernya sendiri.     

Dia menatap sekelompok orang di depannya dengan mata merah darah, suaranya hampir histeris, "Jika kalian sampai menyentuhku lagi, aku akan mati di sini!"     

Qiao Mu menggertakkan giginya dan memegang gunting itu dengan erat. Seluruh tubuhnya gemetar. Jika seseorang maju mendekat, dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan.     

Para orang tersebut dikejutkan oleh teriakan Qiao Mu, dan ketika mereka melihat pria berpakaian hitam yang telah masuk, mereka semua memandang Lin Xian.     

"Tuan Muda Lin, mengapa kamu memanggil begitu banyak orang kemari? Bukankah itu hanya seorang wanita, tidak perlu melakukan pertunjukan besar seperti ini, bukan?"     

Lin Xian terkejut lama sebelum akhirnya bisa bereaksi, dia menunjuk ke pria berbaju hitam dan berkata dengan marah, "Siapa bos kalian? Beraninya masuk ke rumah pribadiku!"     

Begitu Lin Xian selesai berbicara, dia melihat sosok tinggi naik dari tangga, dan sosok itu terbang melewatinya seperti angin.     

Pikiran Qiao Mu kosong, dia tidak bisa mendengar percakapan apa pun, matanya sudah tidak terkendali dan mulai lembab, tapi dia menggertakkan giginya untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.     

Tiba-tiba dia merasakan ada suara langkah kaki yang mendekat, matanya menjadi kabur, dia tidak bisa melihat orang yang datang itu dengan jelas. Tanpa berpikir lagi, dia mengangkat gunting dan menusuk ke arah lehernya.     

Sepertinya dia akan mati di sini!     

Namun tangan yang memegang gunting tidak sampai menyentuh leher, pergelangan tangannya sudah dicengkeram dengan kuat.     

Di samping telinganya terdengar suara yang rendah dan sedikit serak, "Qiao Mu, ini aku!"     

Suara ini…     

Mata Qiao Mu tiba-tiba membelalak, air matanya jatuh, dan dia melihat wajah yang dikenal di depannya dengan jelas.     

Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan mengira jika dirinya mengalami halusinasi. Dia sama sekali tidak berani melepaskan urat sarafnya yang tegang untuk sesaat, dan menatapnya tanpa berkedip.     

Li Yan mengangkat tangannya untuk mengambil gunting di tangan Qiao Mu, tapi dia tetap mencengkeramnya dengan erat.     

Sret! Gunting ditarik dengan keras.     

Wajah Qiao Mu pucat seperti kertas putih, bibirnya seperti tidak teraliri darah, rambutnya acak-acakan, dan dia terlihat sangat menyedihkan.     

Matanya terlihat panik karena putus asa, dan matanya yang seharusnya sebersih air sekarang penuh dengan warna darah.     

Kemarahan Li Yan mencapai titik puncak dalam sekejap.     

Makhluk kecil yang ceria ini sekarang terlihat menyedihkan, itu membuatnya begitu tertekan sehingga ingin membunuh orang yang menindasnya!     

Dirinya saja tidak tega untuk memarahi gadis kecil ini, tapi ternyata orang lain malah seenaknya mengintimidasi hingga menjadi seperti ini?     

Dia merendahkan suaranya, suaranya yang sangat lembut itu berkata perlahan, "Qiao Mu, aku di sini, sudah tidak apa-apa, letakkan guntingnya."     

Suara Li Yan!     

Qiao Mu yakin ini adalah suara Li Yan!     

Wajah di depannya ini benar-benar Li Yan!     

Dalam sekejap, semua saraf yang tegang rileks seketika. Suasana mencekam barusan mereda, namun tulang dan dagingnya seperti telah diambil, semua kekuatannya menghilang, dan dia jatuh ke lantai dengan lemas.     

Hanya ada satu pikiran di benaknya, 'Li Yan ada di sini! Aku telah aman!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.