Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Memang Sudah Seharusnya Paman Menolongku



Memang Sudah Seharusnya Paman Menolongku

0Jika dipikirkan lagi, meskipun dia juga diintimidasi di rumah keluarga Qiao, tapi bagaimana dia bisa mengalami pengalaman yang keterlaluan seperti ini?     
0

Peristiwa malam ini pasti terjadi karena suatu alasan. Tidak mungkin Qiao Mu bisa dipanggil langsung ke vila di pinggiran kota oleh Lin Xian. Jelas ada seseorang telah merencanakan jalannya.     

Ketika teringat Qiao Ya yang ada di sebelah Lin Xian pada jamuan makan hari itu, mata Li Yan menjadi suram.     

Pada saat ini, ponsel di sakunya bergetar. Li Yan melihat panggilan yang masuk ke ponselnya, bibir tipisnya melengkung dingin, dan sorot matanya yang dalam seperti jurang tak berdasar.     

Sesampainya di balkon, dia mengangkat telepon.     

"Wali Kota Lin, apakah ada urusan mencariku?"     

"Li Yan! Nyalimu besar juga, ya!" Suara marah Wali Kota Lin Changhua terdengar di sisi lain telepon, "Kamu begitu sok hingga menyerang anakku, aku rasa kamu sedang cari mati, ya! Jika sampai anakku cacat, aku akan membuat bendera keluarga Li ikut jatuh ke pemakaman!"     

Li Yan menghadapi kemarahan Lin Changhua dengan nada bicara sangat malas, "Wali Kota Lin, kamu benar-benar marah besar, ya? Aku dengar bahwa putramu melanggar hukum dan dibawa pergi oleh Kepala Polisi Su. Apa hubungannya masalah ini denganku?"     

"Jangan libatkan Kepala Polisi Su. Bahkan jika aku memang berselisih dengannya, kamu juga tidak akan dapat memanfaatkan celah tersebut. Kuberi tahu kamu, jika kamu berani menyentuh anakku, aku dapat membuatmu tidak dapat tinggal di Beijing!"     

Li Yan terkekeh, "Wali Kota Lin, aku mendengar bahwa putramu kehilangan akal sehat karena mengkonsumsi narkoba hingga menyakiti diri sendiri, dan kriminal seperti ini tidak dapat di lemparkan padaku tanpa bukti."     

"Kamu!" Lin Changhua marah dan berteriak, "Li Yan, tidak peduli seberapa kuat kamu, wilayahmu ada di luar negeri! Ini adalah wilayahku, tunggu saja!"     

"Ini wilayahmu?"     

Wajah Li Yan menyatu dengan warna malam yang sangat dingin, dan suaranya juga suram, "Wali Kota Lin, kalau begitu aku akan menunggu, aku juga ingin melihat, di kota Beijing ini, dapatkah kamu menjadi penguasa?"     

Di dalam kamar, Qiao Mu tiba-tiba terbangun dengan lapisan keringat tipis di dahinya.     

Setelah bereaksi sebentar, dia menyadari bahwa dia sedang berbaring di tempat tidur besar Li Yan.     

Setelah memastikan bahwa mimpi buruk telah berlalu, dia baru menghela napas lega.     

"Sudah bangun?" Sebuah suara terdengar dari samping tempat tidur.     

Wajah tanpa ekspresi Li Yan terlihat saat Qiao Mu menolehkan kepalanya.     

Suasana hati Qiao Mu telah stabil, dan serangkaian hal yang terjadi malam ini perlahan masuk ke dalam pikirannya.     

Dia menatap pria itu dan dengan rasa tulus bersyukur, "Paman, terima kasih telah menyelamatkanku."     

"Lalu?"      

Lalu?     

Qiao Mu mengedipkan mata besarnya dengan hampa.     

Li Yan mengangkat alisnya dengan lemah, "Makhluk kecil, menurutmu apakah ucapan terima kasih secara lisan itu saja sudah cukup?"     

Qiao Mu cemberut, tidak bisakah dia lebih murah hati ketika melakukan perbuatan baik?!     

Dia menatap pria itu dengan polos dan berkata dengan suara lembut, "Paman, aku adalah milikmu, bukankah kamu memang sudah seharusnya menyelamatkan aku?"     

Nada bicara yang begitu yakin dan benar ini…     

Mata Li Yan yang panjang sedikit menyipit, menatapnya dengan tatapan yang dalam, dia hanya mengucapkan tiga kata setelah terdiam agak lama, "Dasar bermulut manis!"     

Ekspresi wajahnya tidak dapat dijelaskan, tidak terlihat unsur kemarahan, tapi Qiao Mu merasa sedikit tidak nyaman.     

Tangan besar pria itu turun di atas kepalanya, mengusap rambutnya yang berantakan, "Pergilah mandi, lalu keluar untuk makan."     

Qiao Mu mengangguk, dan pada detik berikutnya dia mendengar suara dingin pria itu terdengar lagi, "Setelah itu, kita akan balas dendam dengan baik!"     

Balas dendam? Apa yang harus dilakukan?     

Tubuh Qiao Mu tiba-tiba membeku, dia telah ditindas, dan pria ini masih berani untuk balas dendam demi dirinya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.