Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Dasar Seenaknya! Tidak Tahu Malu! Tidak Punya Moral!



Dasar Seenaknya! Tidak Tahu Malu! Tidak Punya Moral!

0Qiao Mu mau tidak mau terkejut, ternyata Li Yan cukup gaul juga, dia bisa memainkan aplikasi komunikasi seperti Wechat!     
0

Qiao Mu pun langsung sumringah, mencari posisi yang nyaman di tempat tidur, memikirkan cara bagaimana menggodanya. Siapa juga yang suruh menambahkan kontak orang tak dikenal?     

Setelah berpikir sejenak, Qiao Mu menyapa terlebih dahulu.     

[Hai, Kakak Tampan!]     

Pihak lain diam sejenak, dan setelah tiga menit dia membalas.     

[Mu Tou? Apakah kamu mengenalku?]     

(Mu Tou artinya kayu.)     

Nama Wechat Qiao Mu adalah Mu Tou.     

[Mu Tou: Tidak kenal!"     

[L: Jika kamu tidak mengenalku, dari mana kamu tahu aku pria tampan?"]     

[Mu Tou: Itu hanya panggilan saja, kamu juga bisa memanggilku wanita cantik.]     

[L: Maaf, aku tidak pernah mengatakan apa pun yang bertentangan dengan hatiku.]     

Qiao Mu, "…"     

Li Yan tidak tahu siapa dirinya, bagaimana bisa yakin bahwa dirinya bukan wanita cantik?     

Menambahkan teman Wechat lawan jenis dengan asal dan bahkan mengobrol, walau pergi dinas masih ada waktu untuk menggoda gadis, sama sekali tidak ada citra dingin yang biasanya, pria ini benar-benar… terlalu kotor!     

Qiao Mu cemberut dengan kesal dan mengirimkan emoji malu-malu.     

[Mu Tou: Kakak Tampan, apakah mau 419?]     

[L: Apa itu 419?]     

[Mu Tou: Terjemahkan tiga angka dalam bahasa Inggris.]     

(419: Four One Nine yang pelafalannya mirip dengan For One Night, artinya One Night Stand/ Berhubungan cinta satu malam.)     

Sepuluh detik yang hening, lalu…     

[L: Baiklah, ayo.]     

Qiao Mu benar-benar tercengang, pria ini benar-benar terlalu bebas!     

Hatinya seketika begitu kesal, entah emosi apa yang dirasakannya, tetapi dia sangat tidak senang!     

Qiao Mu sekarang mencurigai bahwa orang ini bukanlah Li Yan, tetapi nomor ponselnya jelas miliknya!     

Melihat bahwa Qiao Mu tidak menjawab, pihak lain tidak sabar dan langsung memberikan serangkaian alamat.     

[L: Emperor Capital Hotel, Kamar 796.]     

Ekspresi wajah Qiao Mu berubah. Benar-benar tidak tahu harus berkata apa, dia hanya langsung mengirim serentet titik-titik…     

[L: Kenapa? Apa perlu aku menanggung biaya perjalanan?]     

Melihat bahwa pria ini tampak serius, Qiao Mu langsung menahan emosi di dadanya!     

Dia melempar ponsel ke samping bantal dan membenamkan wajahnya dengan kesal.     

Keterlaluan! Kata siapa bahwa dirinya yang pertama kali? Qiao Mu sudah menduga bahwa kata-katanya tidak dapat dipercaya, pria yang begitu bebas, benar-benar!     

Sangat menyebalkan!      

Chi Xia yang sedang bersandar di seberang tempat tidur sambil membaca buku, melihat wajah gembung Qiao Mu, dia lalu bertanya dengan tidak mengerti, "Ada apa denganmu? Siapa yang mengganggumu malam-malam begini?"     

Qiao Mu menggertakkan gigi dengan marah, "Ternyata pria memang tidak ada satu pun yang baik!"     

"…"     

Chi Xia tidak bisa menahan tawa, "Kamu berkata seperti sudah berhubungan dengan banyak pria saja. Nona Qiao, izinkan aku mengingatkanmu, kamu bahkan tidak pernah pacaran, jika kamu mengatakan hal-hal seperti itu, tidakkah kamu berpikir itu tidak adil bagi semua pria di luar sana?"     

Siapa bilang dia tidak pernah punya pengalaman dengan seorang pria?!     

Telepon berdering beberapa kali lagi, Qiao Mu mengambil ponselnya dan melihat ada tiga pesan.     

[L: Apa ada orang? Apakah sudah di jalan?]     

[L: Jika biaya perjalanannya tidak cukup, aku bisa membayarnya terlebih dahulu.]     

Pesan ketiga ternyata adalah transfer uang yang berjumlah… dua ribu yuan!     

Apakah tidak ada tempat lagi baginya untuk menghabiskan uang? Mentransfer langsung dua ribu yuan pada sembarangan orang, benar-benar tidak punya moral!     

Ketika dia meminta uang kepada Li Yan, dia tidak pernah melihat pria itu begitu murah hati dan begitu bahagia!     

Qiao Mu dengan marah mengetuk layar untuk menerima transfer!     

Dia rela ditipu, terima saja jika diberi cuma-cuma!     

Kemudian datang lagi pesan lain.     

[L: Dua ribu yuan cukup untuk tiket pesawat dari Beijing ke Kota S, juga untuk ongkos taksi.]     

Qiao Mu tidak tahan lagi, dan dia langsung menjawab dengan tiga hinaan.     

[Mu Tou: Dasar seenaknya! Tidak tahu malu! Tidak punya moral!]     

Namun dia merasa ada yang tidak beres dalam sekejap. Dia tidak mengatakan apa-apa, mengapa pria ini tahu bahwa dia ada di Beijing?     

Qiao Mu buru-buru bertanya.     

[Mu Tou: Bagaimana kamu tahu bahwa aku di Beijing?]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.