Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Jangan Berpura-pura Baik Terhadapku



Jangan Berpura-pura Baik Terhadapku

"Orang lain? Qiao Mu, dia itu adalah kakak sepupuku, sedangkan kamu siapaku?" Li Yan menunduk melihat makhluk kecil itu sedang merencanakan sesuatu.     

Qiao Mu menunduk, benar yang dia katakan, baginya, Qiao Mu lah yang orang lain!     

Qiao Mu mendongak dan menatapnya, lalu tersenyum dan merangkul lehernya, "Paman jangan bicara lagi, bukankah aku sudah menjadi orangmu? Kalau begitu, bukankah aku lebih dekat denganmu?"     

Dia sudah bisa memperhitungkannya!     

Terlihat jelas maksud merayu di wajah gadis itu, Li Yan menyipitkan mata, tiba-tiba muncul sorot kebencian di matanya.     

Satu tangannya merangkul pinggang Qiao Mu dan tersenyum dingin, "Orangku, bukan hanya di bibir saja."     

Qiao Mu terkejut ketakutan dan menggigit bibirnya, "Paman, kalau begitu apa yang harus aku lakukan agar kamu tidak menindasku seperti mereka?"     

Li Yan tersenyum licik, raut wajahnya tampak sangat dingin. Sejak Qiao Mu bertemu dengannya lagi, dia sudah memikirkan segala cara untuk tidak membiarkannya membuka semua kedok yang dilakukannya selama ini, dia sama sekali tidak berpikir kalau saat dia bertemu kesulitan, Li Yan akan melindunginya!     

Qiao Mu memperlakukan anak dan ibu Keluarga Qiao itu seperti musuh, dia memperlakukan mereka dengan sangat hati-hati, dan Li Yan juga termasuk di dalamnya.     

Mata hitam Li Yan terlihat muram, tangan yang merangkul pinggangnya menarik tubuh Qiao Mu dengan keras, lalu membalikkan badan dan meletakkan Qiao Mu di atas kasur.     

Kemudian, badannya yang tinggi besar itu menindihnya, "Menjadi orangku, tentu saja aku akan melindunginya!"     

Jantung Qiao Mu berdebar keras, dia terlihat resah, "Tapi kita sudah …"     

"Satu kali saja cukup?"     

Qiao Mu menggigit bibirnya, dia tampak tertindas, "Aku sudah tahu, kamu memang ingin menindasku seperti mereka!"     

Mendengar perkataan Qiao Mu, kebencian di mata Li Yan perlahan menghilang, dia menyipitkan mata dan berkata, "Qiao Mu, ingat ya, hanya aku yang boleh menindasmu!"     

Seketika itu juga Qiao Mu terlihat heran, "Li Yan, kamu …"     

Sisa perkataannya ditelan oleh pria yang menyergapnya, Qiao Mu terbelalak, namun Li Yan tidak memberinya kesempatan untuk merespon, dan menciumnya semakin dalam.     

Energi pria yang agresif dan ganas langsung terasa, Qiao Mu hanya merasakan napasnya sesak, dia ketakutan dan kehilangan kekuatan untuk merespon.     

Karena terlalu tegang, dia lupa untuk mengatur napasnya, wajahnya memerah karena sesak napas.     

Li Yan sangat tidak puas dengan sikap Qiao Mu, dia menggigit bibir Qiao Mu, membuatnya menjerit kesakitan, kemudian barulah dia kembali bernapas normal. Setelah itu, pria tersebut memanfaatkan kesempatan itu untuk membuka gigi Qiao Mu menggunakan mulut dan lidahnya, lalu masuk ke dalamnya.     

"Ugh …" Otak Qiao Mu kosong, akhirnya dia menyadari posisinya saat ini.     

Qiao Mu ingin menghindar, tapi lidah dan bibir pria yang panas itu tidak mau melepaskannya, membuatnya kehilangan kontrol.     

Pria itu tidak memiliki niat untuk melepaskannya, Qiao Mu pun ketakutan karena sebelumnya dia melakukan kesalahan dalam pengaruh alkohol, sedangkan kali ini dia sadar dan kesadarannya memberitahunya kalau dia tidak bisa terus berkutat dengan pria ini.     

Li Yan baru sadar kalau tubuhnya sudah dibakar oleh makhluk kecil ini, membuatnya kehilangan kontrol.     

Dia merasakan Qiao Mu sedikit menjinak, Li Yan mengangkat wajah dan melihat tubuh tegang serta gemetaran gadis itu, Qiao Mu tampak menggigit bibirnya dan terlihat ketakutan.     

Gerakannya terhenti, Li Yan pun mengerutkan keningnya.     

Qiao Mu begitu takut dan tegang, tapi tidak melawan sedikitpun?     

Seketika Li Yan dikuasai amarah, dia tersenyum meremehkan, "Kenapa, takut?"     

"Aku …Paman …" Qiao Mu tegang sampai nyaris tidak bisa bicara.     

Sebelumnya dia berada dalam pengaruh alkohol, sehingga membuatnya begitu lepas, sampai dia sama sekali tidak mengingat kejadian sebelumnya. Tapi kali ini berbeda, kali ini dia benar-benar sadar, dan dia jadi tidak tahu harus berbuat apa dalam hal seperti ini.     

Li Yan merasakan ketegangannya, dan melihat penolakan di wajahnya, seketika Li Yan merasa sangat geram.     

Dia mencondongkan tubuh dan menatapnya, "Karena kamu sudah menggodaku, maka lakukanlah sampai akhir, kalau tidak bisa, maka jangan berpura-pura baik padaku!"     

Begitu selesai bicara, dia langsung mengangkat tubuhnya dan mengambil langkah besar untuk keluar dari kamar tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.