Pekerjaanku [End]

Terima kasih sudah membaca cerita ini walau ceritanya nggak jelas. Aku sendiri sebagai penulisnya merasa nggak percaya diri ketika menulis cerita ini.     

Ada beberapa draft yang sudah aku buat untuk cerita tentang Angga, tapi kesemuanya terasa buntu. Mulai dari point of view Angga, Kaluna dan POV ketiga, tapi semuanya berhenti ditengah jalan. Padahal udah banyak banget bab yang aku bikin. Nggak tahu dari mana, muncul ide untuk menceritakan kisah Angga ini dari sisi yang berbeda. Nggak rinci memang, karena kalau terlalu rinci jadinya panjang. Aku aja bosen nulisnya :grinning_squinting_face::grinning_squinting_face::grinning_squinting_face:     

Nama Angga pernah disebut di cerita sebelumnya yang berjudul 'Aini:Perjuanganku', yang menceritakan tentang anak pertama keluarga Narendra, Arrael Narendra. Dan benar memang Angga yang dicerita ini adalah adik Aini. Tapi kalian bisa kok baca cerita ini tanpa membaca cerita Aini. Hanya biar paham aja sama beberapa nama yang mungkin akan sering disebut sejak cerita Aini. Selebihnya, keduanya adalah cerita yang tidak berhubungan.     

Terus dukung penulis yang mulai mencoba menerbitkan cerita mereka nggak cuma khusus untukku. Kalau ada komentar, tolong sampaikan dengan baik. Karena mood penulis itu bisa jadi kacau kalau baca komentar yang kurang sopan. Nggak cuma aku aja, tapi beberapa penulis yang bahkan udah hebat aja bisa down kalau ada komentar negatif.     

Stay positif ya.     

Terima kasih.     

-dhi-