aku, kamu, and sex

Kebenaran yang terungkap 2



Kebenaran yang terungkap 2

0Selena beranjak dari duduknya lalu berjalan ke depan Matt dan memeluk laki-laki itu dengan erat. Matt menyandarkan kepalanya di perut rata Selena yang ternyata adalah adik kandungnya.     
0

"Bagaimana dia meninggal?" Tanya Matt pada Selena.     

Perlahan Selena melepaskan kepala Matt yang tadi ia belai untuk menenagkan laki-laki itu.     

"Ibu meninggal saat melahirkan aku." Jawab Selena.     

Seketika Matt menatap Selena dengan tatapan iba dan akh… dia tak mengerti dengan apa yang ia rasakan saat ini.     

"Maaf Matt, karena aku Mommy mu meninggal, Mungkin jika__" Selena berhenti berucap ketika Matt meremas jemarinya dengan lembut.     

"Itu bukan salahmu Selena, ini semua takdir, berarti kamu belum pernah melihat wajah Mommy?" Tanya Matt dengan lembut pada Selena yang hanya mengelengkan kepalanya lemah.     

Lalu Matt mengambil dompetnya lalu mengambil foto usang yang terselip di dalamnya.     

"Lihatlah, wajahnya mirip denganmu." Ujar Matt.     

"Itu sebabnya waktu aku menculikmu lalu aku melepaskanmu, karena sifatmu dan matamu mengingatkan aku pada Mommy, maaf kan aku Selena."     

"Kenapa jadi kau yang minta maaf Matt, kau tadi yang mengatakan bahwa ini semua adalah takdir bukan?"     

"Kau adikku yang malang, maafkan aku karena tak pernah menyadari keberadaanmu sebagai adikku."     

Selena tersenyum manis, lalu kembali berucap "Kini tak lagi Matt." Ucap Selena sambil membalas remasan jemari Matt.     

Di depan tangga Ronald Arya dan Regan menyaksikan apa yang terjadi di depannya dengan saling tatap dengan tak mengerti dengan situasi saat ini.     

"Matt." Sapa Ronald mengagetkan Matt dan Selena yang langsung mengusap air mata di pipi mereka masing-masing.     

"Ada apa ini? Kenapa kalian menangis?" Tanya Ronald penasaran.     

"Ronald!" Selena menghampiri Ronald lalu memeluknya.     

"Ada apa Selena?" Tanya Ronald tak mengerti dengan sikap Selena.     

"Dia… Matt….Matt adalah kakakku." Ucap Selena yang membuat Ronald tertegun untuk sesaat mencoba mencerna informasi yang ia dengar dari calon ibu tirinya.     

"Aku tak mengerti." Jawab Ronald sambil menatap Selena.     

"Kami satu ibu, tapi aku tak tahu apa kami satu ayah atau tidak." Jawab Selena dengan menunduk.     

"Ayo kita duduk, sepertinya pembahasan kita kali ini akan panjang." Ucap Arya lalu melangkah menuju ke dapur untuk membuat kopi, sepertinya dia butuh asupan kaffein untuk membuat otaknya bisa kembali berpikir dengan jernih.     

Ronald duduk di samping Matt dan Selena sedangkan Regan dan Arya duduk di depan mereka dengan berbatasan meja. Tak lama kemudian dayanglah Gordon menghampiri mereka, seketika Matt bangkit dan memapah Daddynya agar duduk di tempat duduknya. Lalu ia mengambil kursi yang lain untuk ia duduki.     

Ronald, Arya dan Regan mengernyitkan dahi lalu ketiganya saling tatap, terakhir Ronald menatap Selena yang hanya tersenyum ke arahnya, member sinyal bahwa semuanya baik-baik saja.     

Gordon menarik nafas panjang lalu menatap semua orang yang duduk di ruang makan secara bergantian.     

"Dia ayahku." Ucap Matt mencairkan keheningan diantara mereka.     

Regan terbelalak kaget, ternyata apa yang di harapkan Matt jika ayahnya masih hidup menjadi kenyataan, lalu bagaimana mereka bisa bertemu? Itu yang menjadi tanda Tanya besar untuknya, pasalnya jika harus melalui pertempuran melawan geng yang menyembunyikan Gordon, Matt pasti akan menghubunginya. Tadi Lola hanya menyuruh Regan untuk menghubungi Matt, dan datang ke rumah tua karena ada informasi terkait ayahnya, namun Ia tak menyangka jika justru Gordon telah ditemukan.     

"Bagaimana kau bisa menemukannya?" Tanya Regan pada Matt.     

"Lola dan Selena yang menemukannya, aku juga belum tahu bagaimana cara mereka menemukannya." Ucap Matt sambil menatap kearah Selena.     

"Selena, bagaimana kau bisa menemukan paman Gordon?" Tanya Regan penuh antusias.     

"Dia di sekap di ruang bawah tanah dekat lading gandum milik Ibuku." Ucap Selena dengan tatapan nanar kea rah Gordon dan Matt.     

"Ceritakan." Ujar Ronald.     

"Sebelum aku diculik, aku menyuruh Emilia dan Jovan untuk menyelidiki apa yang dikerjakan ayahku setiap kali pergi ke lading gandum, tapi sayangnya sebelum mereka mengetahui dengan detail tentang apa yang di lakukan ayahku. Aku keburu di culik oleh Mafia di negar A yang membawa aku bertemu dengan keluarga Ronald, dan akhirnya aku bisa pulang kembali kenegara ini."     

"Dan tadi malam aku menghubungi Emilia, lalu dia memberitahuku jika ada seseorang di sekap di ruang bawah tanah di dekat lading gandum. Aku curiga ini ada hubungannya dengan Ibuku, dan ternyata benar." Lanjut Selena.     

"Daddy, sebenarnya apa yang terjadi hingga kau di sekap oleh Diego Santez." Tanya Matt pada Gordon daddynya.     

"Diego Santez adalah sahabatku, tapi ternyata dia mempunyai kelainan seksual yaitu mencintai laki-laki dan bisa mencintai perempuan sekaligus dengan kata lain dia seorang biseksual." Ronald dan Regan saling tatap, dalam hati mereka membenarkan apa yang dikatakan Gordon, bahkan bukan hanya Diego tetapi juga sebagian anak buahnya juga mempunyai kelainan seksualitas yang menyimpang.     

"Diego mencintai ayah, namun ayah tak tertarik dengan laki-laki, dan ternyata dia adalah seorang psikopat yang akan melakukan apa saja demi tujuannya tercapai lalu kemudian ia menyekap daddy karena daddy menolak cintanya, bukan itu saja ternyata dia juga menyekap ibumu, lalu menjadikan dia istrinya karena dia juga mencintai mommymu. Tidak hanya itu, Diego mengambil alih seluruh usaha ku di dunia perkapalan dan juga Kingdom Crush dengan dalih untuk membebaskan mommymu, tapi ternyata tidak ia lakukan sampai aku mendengar kabar jika mommymu melahirkan seorang anak perempuan, namun aku tidak tahu apakah dia anakku atau anak darinya."     

Selena menunduk karena pertanyaan dalam hatinya belum juga terungkap, padahal ia berharap dengan di temukannya seseorang itu dia akan mendapat petunjuk siapa sebenarnya ayah kandungnya, kini satu-satunya jalan ialah dia bertanya langsung pada Diego Santez siapa ayahnya.     

Ronald meraih jemari Selena lalu meremasnya, seperti member kekuatan pada Selena bahwa semua akan baik-baik saja.     

"Dari situlah daddy tahu jika kau dan Selena adalah adik kakak, walau aku tak tahu siapa ayah kandung Selena, apa kah dia anakku atau anak Diego." Ujar Gordon sambil menatap selena yang menunduk.     

"Tapi satu hal yang harus kalian ketahui, bahwa Daddy menyayangi kalian terlepas kalian itu darah dagingku atau bukan." Lanjut Gordon.     

Selena tersenyum pada Gordon, lalu berucap, "Terimakasih, Tuan."     

"Panggil aku Daddy kau adalah adiknya Matt, maka kau juga anak ku." Ujar Gordon.     

Selena beranjak lalu memeluk Gordon dari belakang, "Kau mirip sekali dengan ibumu, Selena." Kata Tuan Gordon sambil menepuk tangan Selena yang ada di dadanya.     

"Aku mengira kau adalah Carren, ternyata kau adalah anak darinya. Namamu juga menggunakan namanya, itu sangat aneh, kenapa Diego tak memberikan namanya padamu." Ujar Gordon yang juga mulai berpikir seperti Selena, atau jangan-jangan dia adalah anak kandungnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.