aku, kamu, and sex

Kamu harus dihukum.



Kamu harus dihukum.

0Senyum yang hangat terpancar dari wajah Jelita, sambil mengandeng tangan Rey keluar gedung rumah sakit Jelita dengan setia mendengarkan cerita dari mulut Rey tentang bagaimana mamanya memperlakukan Ronald, sehingga Ronald bisa sedikit merubah sikapnya.     
0

"Jel, lo yakin datang ke rapat pemegang saham Mahendra Corp?"     

"Iyalah, mau sampai kapan gw sembunyiin Chandra Corp dari Mas Danil?"     

"Lo bener, oke sekarang kita kesana, aku yakin rapatnya sudah dimulai."     

"Dan belum akan berakhir sebelum kita datang."Timpal jelita.     

---------------------     

"Pak Danil, sikap anda sebagai seorang pimpinan perusahaan sangat di sorot oleh media, dan ini akan berimbas pada kestabilan perusahaan, lalu bagaimana anda menjadi pemimpin perusahaan dengan isu yang beredar dimasyarakat?" Richard Mahendra mulai melancarkan serangannya untuk menjatuhkan Danil.     

"Tapi selama ini, Pak Danil sudah bekerja keras untuk memajukan perusahaan di samping adanya isu-isu tentang beliau, menurut saya itu wajar terjadi pada Pak Danil, banyak orang yang iri pada keberhasilannya." Timpal seorang pemegang saham yang lain memberi pendapatnya.     

"Perkembangan Mahendra Corp dari tahun ke tahun sangat signifikan jadi saya rasa anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang keberlangsungan perusahaan ini Pak Richard, Perusahaan ini sudah berada di tangan orang yang tepat."     

"Tapi bagaimana dengan pengelembungan dana proyek, kemudian coba anda perhatikan laporan keuangan ada dana keluar cukup besar dan itu masuk pada rekening Pak Danil." Kata salah seorang pemegang saham yang memihak pada Richard mahendra, kemudian semua mata tertuju pada laporan keuangan perusahaan, dan benar saja disana sangat jelas bahwa ada aliran dana yang masuk ke rekening pribadi Danil yang jumlahnya cukup besar.     

Danil hanya diam dan tak menanggapi apapun semua yang di katakan oleh para pemegang saham, dia hanya terus menyimak seluruh pembahasan, dia sangat yakin pamannya ingin memancing emosinya. Danil sepenuhnya mengetahui untuk apa uang itu masuk ke rekeningnya, bukankah dulu pamannya memaksa dirinya untuk meminjamkan uang perusahaan saat anak sulung pamannya ini meminta sebuah mobil sport limited edition keluaran terbaru?     

Danil menarik napas panjang, dan menghembuskan perlahan, satu demi satu para pemegang saham saling berkasak kusuk tentang laporan keuangan mulai dari pengelembungan dana proyek sampai pada aliran dana yang masuk ke rekening pribadi milik Danil.     

"Pak Danil, tolong jelaskan ini semua." Kata seseorang yang berbadan tambun dan berkaca mata.     

"Baiklah, saya akan menjelaskan semuanya."     

"Pengelembungan dana yang terjadi pada proyek pengembangan infrastuktur yang sedang berlangsung saat ini di pulau W, itu terjadi karena adanya kendala dilapangan yang mengharuskan adanya dana tambahan demi keberlangsungan proyek tersebut, seperti anda semua ketahui pembangunan di daerah terpencil yang sangat sulit dari sisi akomodasinya, tentu kita membutuhkan dana yang tidak sedikit, di tambah minggu lalu terjadi bencana alam di daerah pembangunan, jadi tidak mungkin kita menggunakan anggaran yang lama, maka kita harus menambahkan anggaran demi terselesaikannya proyek tersebut, lagipula ini semua sudah berdasarkan persetujuan dari semua pihak terkait, dan saya rasa tidak ada masalah."     

"Dan untuk dana yang masuk ke rekening saya, itu benar saya menggunakan uang iyu untuk keperluan yang sangat mendesak, dan saya akan mengembalikannya." Ucap Danil yang menutupi alasan sesungguhnya untuk apa uang tersebut, karena dia sadar hanya pamannya inilah keluarganya yang dia miliki, maka dia akan menerima apa saja konsekuensi dan hasil rapat ini."     

"Anda tidak bisa begitu pak Danil, ini sangat merugikan perusahaan."     

"Ya itu benar." Kata yang lain.     

"Mungkin untuk sementara waktu posisi Pak Danil harus diganti, sampai beliau dapat mengembalikan dana yang masuk ke rekening pribadi Pak Danil dan mengatasi pengelembungan dana tersebut."     

"Saya setuju, tapi sesuai dengan peraturan perusahaan bahwa yang memegang kendali perusahaan yang kedua adalah pemegang saham terbesar kedua, dan sampai saat ini perwakilan dari Chandra Corp belum ada yang muncul sama sekali."     

"Aku yakin mereka akan datang sebentar lagi, karena tidak biasanya mereka terlambat."     

Tak berapa lama, pintu rapat terbuka dari arah luar, semua mata menatap ke arah rombongan yang datang, Danil mengerutkan dahinya ketika melihat sosok Jelita yang mengapit lengan Rey masuk dengan santainya diiringi oleh dua orang yang sangat Danil kenal yaitu, asisten pribadi Chandra Corp.     

"Maafkan keterlambatan kami, kebetulan kami juga ada rapat intern yang sangat penting di perusahaan." Kata Rey sambil menunduk hormat pada semua yang hadir pada rapat tersebut, kemudian mengambil posisi duduk di samping Jelita, tapi sebentar Danil mencium ke janggalan, kenapa Jelita yang duduk di bangku khusus Pemegang saham bukan Rey atau Pak Andi? namun Rey tiba-tiba berdiri dan memperkenalkan sosok Jelita yang duduk dengan anggun disampingnya, dan sesekali tersenyum pada Danil.     

"Hari ini untuk pertama kalinya saya akan memperkenalkan seseorang, dia adalah Ibu Jelita Sanjaya, CEO dari Chandra Corp sekaligus pemilik saham terbesar kedua di perusahaan Mahendra Corp."     

Semua orang terkejut dengan apa yang disampaikan Reynald, yang mereka ketahui selama ini jelita adalah istri dari Danil Mahendra, dan dia hanya seorang perempuan biasa yang baru keluar dari pesantren dan menikah dengan Danil, lalu bagaimana selama ini dia menjalankan perusahaan?     

"Anda sedang tidak bercanda Pak Reynald? Bukankah dia istri Pak Danil?"     

"Apakah saya terlihat bercanda? sesuatu yang wajar jika perusahaaan Chandra Corp berada di tangan Ibu Jelita, karena beliau adalah cucu menantu dari keluarga Chandra, maka beberapa tahun yang lalu Nyonya Chandra menyerahkan perusahaan tersebut pada calon cucu menantunya, dan pilihan beliau tidak salah, Chandra Corp berkembang pesat di tangan ibu Jelita."     

"Maafkan jika selama ini saya tidak pernah hadir pada setiap rapat pemegang saham, dan hanya mengirimkan asisten saya untuk hadir, karena saya menjalankan perusahaan jarak jauh, sebagaimana anda ketahui saya hidup di pesantren, dan dari sana pula saya mengendalikan perusahaan saya."     

"Saya sebagai CEO Chandra Corp mengucapkan terimakasih pada Pak Danil, karena telah rela menyumbangkan dana perusahaan untuk pembangunan sekolah-sekolah didaerah terpencil sebagai dukungan terhadap anak perusahaan Chandra Corp yang mengurus pembangunan infrasturktur untuk masyarakat terpencil dan kurang mampu, semoga kedepannya kita terus dapat menjalin kerjasama secara profesional demi membantu sesama."     

Semua mata beralih memandang ke arah Danil, apakah maksudnya dana yang masuk ke rekening Danil itu untuk membantu pembangunan di daerah terpencil? sungguh luar biasa Pak Danil.     

"Pak Danil, mengapa anda tidak menyampaikan jika dana tersebut anda gunakan untuk pembangunan di daerah terpencil, tentu kami akan sangat mendukung tentang hal tersebut." Kata salah seorang peserta rapat yang hadir yang diberi persetujuan pada sebagian besar peserta rapat.     

"Maafkan atas kelancangan saya." Danil menunduk hormat pada seluruh peserta rapat, hanya kata itu yang mampu dia keluarkan karena dia sendiri bingung dengan apa yang didengarnya dari Jelita, namun tak dapat dia pungkiri, Jelita telah menyelamatkan dia kali ini.     

Mata Danil menatap tajam ke arah Jelita, yang dibalas dengan tatapan gugup dari Jelita.     

'Kamu harus dihukum nyonya Mahendra.' Bisik Danil dalam hati.     

'Mati kau Jelita, Danil akan menghabisimu kali ini.' Batin Jelita seakan tahu apa yang diisyaratkan oleh Danil.     

Rey yang menyadari interaksi keduanya menjadi penasaran apa yang akan dilakukan Danil pada Jelita setelah ini? sungguh dia tak mau membayangkan sesuatu yang buruk terjadi pada adik angkatnya itu, namun satu hal yang dia yakini bahwa Danil sangat mencintai Jelita dan tak kan mungkin menyakitinya, Jika pun Danil berbuat diluar ekspektasinya maka REy pun sangat yakin bahwa Jelita mampu menghadapi Danil.     

'Semoga semuanya baik-baik saja.' gumamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.