Gen Super

Setelah Aku Memukulmu



Setelah Aku Memukulmu

0Jantung Han Sen berpacu, tapi dia masih berpura-pura kaget dan bertanya, "Makhluk di atas makhluk berdarah sakral?"     
0

"Jika tidak, mengapa ku pikir Ning Yue bersusah payah mempekerjakanmu? Kau pikir mudah untuk melawan peraturan dan mengirim bocah tanpa latar belakang ke sekolah ternama? Jika cuma makhluk berdarah sakral, buat apa Ning Yue melakukannya?" Zhu Ting tidak menjawabnya dan bertanya.     

"Aku telah mempertimbangkannya, tapi hampir mustahil untuk percaya bahwa ada tingkatan di atas makhluk berdarah sakral. Tidak ada info seperti itu di Aliansi," Han Sen terus menelusuri.     

"Kita baru memasuki Tempat Suci Para Dewa kurang dari dua abad. Semua hal di Tempat Suci Para Dewa masih baru bagi kita. Kita hanya bisa menemukan apakah ada makhluk yang lebih tinggi setelah membunuh salah satunya. Aliansi dan keluarga ning keduanya ingin mencari tahu."     

"Karena mereka tidak menemukannya, bagaimana kau tahu jika memang ada makhluk yang lebih tinggi?" tanya Han Sen.     

Zhu Ting tersenyum dan berkata, "Kau tidak perlu tahu soal itu. Sekarang kau punya tiga pilihan, menyerahkan belati jiwa binatang padaku, atau membunuh makhluk itu bersamaku, atau diracuni sampai mati. Kau orang yang cerdas dan kau tahu harus memilih yang mana."     

"Meskipun aku bukan orang cerdas, tapi aku tahu apa yang harus dipilih," Han Sen tersenyum dan mendekati Zhu Ting.     

"Aku tidak ingin membunuhmu, tapi jangan memaksaku. Jika aku tidak memiliki belati, aku tidak akan membiarkan Ning memilikinya." Tatapan Zhu Ting menjadi dingin dan menatap Han Sen.     

Han Sen tidak peduli untuk membalasnya, dan dengan cepat menancapkan belatinya pada Zhu Ting.     

Zhu Ting mendengus dan semakin menyebarkan aromanya. Dia mengira Han Sen yang telah diracuninya akan melemah saat itu. Jika Han Sen tidak langsung mati, dia akan kehilangan kemampuan bertarungnya. Saat itulah dia akan mengikat Han Sen.     

Akan tetapi, aroma itu tidak berpengaruh pada Han Sen. Belati itu segera mencapai wajah Zhu Ting, membuatnya merasa kaget.     

Zhu Ting segera menggunakan Tujuh Putaran dan menghindari belati itu, tapi belati itu terlalu tajam sehingga dia hanya bisa melarikan diri.     

Zhu Ting tercengang. Bukan hanya parfumnya gagal pada Han Sen, Tujuh Putaran pun tidak menyelamatkannya dari Han Sen.     

Selain itu, Zhu Ting menyadari kalau dia semakin sulit untuk bergerak. Tidak lama, dia pun terpojok.     

"Berhenti. Kita bisa membicarakannya. Jika kau menolong Ning Yue membunuh makhluk itu, kau tidak akan untung banyak. Aku bisa menawarkanmu lebih dari dia," seru Zhu Ting yang ketakutan karena hampir dibunuh.     

Bum!     

Han Sen mengabaikannya dan memukulnya tepat di wajah. Hidung Zhu Ting mulai berdarah, dan bekas kepalan membekas di wajahnya. Zhu Ting menutupi wajahnya dan meringkuk.     

Bum bum!     

Han Sen tidak menggubrisnya dan terus menghajarnya.     

Zhu Ting pun kaget. Dia pikir dia akan dibunuh atau diinterogasi, tapi Han Sen tidak menanyakan apa pun sebelum menghajarnya, membuat hidungnya berdarah.     

Zhu Ting ingin melawan, tapi dia hanya mendapat pukulan yang lebih keras.     

Han Sen tidak berniat berhenti dalam waktu dekat. Tinjunya terus mendarat pada Zhu Ting, tenaganya menyakiti organ dalam Zhu Ting, membuatnya menjerit seperti babi kesakitan.     

Saat Zhu ting berhenti bergerak, Han Sen terdiam, dan Zhu ting pikir itu telah berakhir. Namun, ternyata semakin parah. Han Sen sangat pandai bergulat dan dengan mudah menggeser sendi Zhu Ting, membuatnya hampir pingsan.     

"Berhenti. Tolong berhenti. Tanyakan apa saja… Aduh… Apa yang kau mau tahu?" Zhu Ting menjerit sambil memohon.     

"Pertanyaan bisa menunggu. Aku kesal padamu, jadi aku mau melihat berapa banyak tinju yang bisa kau terima terlebih dahulu," balas Han Sen santai. Dia meraih dan menggeser sendi pundak Zhu Ting.     

Zhu Ting berteriak dan mengutuk. Dia sangat menyesal telah menjadikan han Sen targetnya. Dasar maniak.     

Dia bahkan tidak mencoba mengintrogasinya dan hanya menghajarnya. Bahkan Zhu Ting tidak bisa menggunakan informasinya untuk ditukar dengan belas kasihannya.     

Zhu Ting ingin membunuh dirinya sendiri sebelum disiksa lebih jauh, tapi dia menemukan semua sendinya digeser oleh Han Sen. Tanpa mampu menggunakan tenaganya, Zhu Ting tidak bisa bunuh diri.     

Akhirnya, mungkin Han Sen kelelahan. Dia meninggalkan Zhu Ting tergeletak di tanah dengan bentuk teraneh, bersimbah air mata, sementara dia duduk di atas batu di samping Zhu Ting.     

"Oke. Aku ini cukup adil. Jadi, aku akan memberimu dua pilihan. Satu adalah menjawab pertanyaanku, dan lainnya adalah menjawab pertanyaanku dengan jujur. Pilihlah sendiri," Han Sen menatap Zhu Ting dengan serius dan berkata.     

"Aba… aba…" Zhu Ting membuat suara aneh dengan menggerakkan bibir tapi tidak bisa mengatakan apa pun.     

Dia bersedih dan berpikir, kau menggeser rahangku dan memintaku menjawab pertanyaanmu?     

"Oh. Aku lupa." Han Sen Han Sen berjalan ke arah Zhu Ting dan memperbaiki rahangnya.     

'Maniak.' Pikir Zhu Ting tanpa berani mengatakannya. Han Sen membuatnya ketakutan saat ini. Han Sen bukan orang terkejam yang pernah ditemui, tapi jelas yang teraneh. Selain itu, kenyataan bahwa Han Sen kebal terhadap racunnya membuat Zhu Ting takut.     

"Kau bilang ada makhluk di atas makhluk berdarah sakral. Apakah itu?" tanya Han Sen.     

Meskipun Han Sen tidak mengancamnya, Zhu Ting merasa merinding hanya dengan melihatnya. Dengan sekujur tubuhnya yang kesakitan, Zhu Ting tidak berani diam dan menjawab, "Aku tidak tahu. Itu hanya tebakanku. Belum pernah ada yang membunuh makhluk itu sebelumnya."     

"Jika hanya sekedar tebakan, mengapa orang-orang rela membayar banyak untuk itu?" Han Sen bersiap menghajarnya lagi.     

"Jangan… Jangan lagi… Semua yang aku katakan benar. Semuanya hanya spekulasi. Jika kami mampu membunuh makhluk itu, Ning Yue tidak akan merekrutmu, dan aku tidak akan mengambil resiko itu. Belati di tanganmu adalah senjata tertajam sejauh ini. Ada banyak makhluk yang lebih kuat dari makhluk berdarah sakral yang tidak bisa dilukai siapapun, apalagi membunuhnya…" seru Zhu Ting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.