Gen Super

Kura-kura



Kura-kura

0Di Pegunungan Perunggu, Han Sen mengejar si kura-kura. Sambil memakan akar-akaran atau buah-buahan tumbuhan tertentu, kura-kura melanjutkan perjalanannya di Pegunungan Perunggu.     
0

Terkadang, di mana tidak ada tumbuhan sama sekali, kura-kura itu masih bisa menggali beberapa benda seperti jamur untuk dimakan.     

Han Sen semakin dan semakin tercengang. Kebanyakan makhluk tidak butuh makan, sementara yang makan biasanya sangat luar biasa.     

Di antara semua makhluk yang Han Sen pernah lihat, yang paling luar biasa pastinya si singa emas. Dan yang kedua adalah kura-kura.     

Di satu sisi, kura-kura ini bahkan lebih unik. Singa emas hanya memakan makhluk dari spesies lain. Namun, kura-kura itu menemukan tumbuhan untuk dimakan di pegunungan, dan jelas sangat pemilih soal makanan.     

Sambil mengikuti kura-kura ke suatu lembah, Han Sen memutuskan inilah saatnya untuk menguji apakah kura-kura itu makhluk super.     

Hanya ada satu jalan ke arah lembah. Han Sen menyimpan kembali serigala tornado dan mengenakan jubah kumbang hitam. Dia kemudian menarik pedang berlian dan mengeluarkan pedang iblis untuk memperkuat diri.     

Han Sen juga memanggil letnan api, yang melayang di sebelah Han Sen dan menambahkan warna merah di koleksi jiwa binatang Han Sen.     

Dengan berubah wujud menjadi pembunuh berdarah, Han Sen menggunakan mantra klenik dan menjadikan jantungnya mesin yang kuat, yang memompa darah dengan cepat dan ganas.     

Ini adalah hal terbaik yang Han Sen bisa lakukan saat ini. Menghadapi kura-kura yang mungkin makhluk super, Han Sen tidak berani lengah sedikitpun.     

Bahkan singa emas yang baru lahir bisa melawannya, apa lagi makhluk super dewasa.     

Dengan menggenggam pedang dengan dua tangannya, Han Sen menyerbu kura-kura itu. Kura-kura itu waspada dan telah menyadari Han Sen sejak lama. Dia tiba-tiba berbalik, dengan mata yang bagaikan jamrud terpaku pada Han Sen.     

"Grrr!" Han Sen melakukan tebasan dengan pedang berlian dengan kecepatan yang luar biasa. Ini hal terbaik yang Han Sen bisa lakukan sejauh ini. Bahkan jika Qin Xuan di sini, dia tidak akan mampu menahan serangannya.     

Namun, di tengah serangan Han Sen, kura-kura itu tiba-tiba menjulurkan lehernya seperti naga yang keluar dari sarangnya. Dengan sekejap, mulut kura-kura menggigit pedang berlian.     

Han Sen memucat dan mencoba menarik pedang berliannya. Namun, dia juga tidak bisa menggerakan pedangnya.     

Mulut kura-kura itu bagaikan penjepit besi, menahan pedang berlian pada tempatnya. Di detik berikutnya, Han Sen mendengar suara benda patah.     

Pedang berlian yang bisa menandingi senjata jiwa binatang berdarah sakral mana pun, yang diperkuat oleh pedang iblis dan letnan api, hancur oleh gigitan kura-kura.     

Yang membuat Han Sen kaget, kura-kura itu mulai mengunyah pedang berlian dan menelannya.     

"Makhluk super… ini pasti makhluk super…" Han Sen tercengang dan buru-buru kabur. Makhluk ini sungguh memperlakukan senjata berdarah sakral seperti permen. Bagaimana Han Sen bisa mengalahkannya?     

Kura-kura itu tiba-tiba menggerakkan kakinya seperti berjalan di atas roda, menyerbu ke arah Han Sen dengan buas. Kecepatannya bahkan lebih cepat dari serigala tornado.     

"Sial! Siapa yang bilang kura-kura itu lambat?" Melihat kura-kura hampir di belakangnya, Han Sen yakin jika kura-kura itu akan menggigitnya, dan Han Sen tidak bisa menghindar bahkan dengan Sparticle.     

Han Sen melemparkan sisa pedang berlian pada kura-kura, melebarkan sayapnya, dan buru-buru terbang ke langit.     

Kura-kura itu segera menangkap patahan pedang yang datang dengan mulutnya, mengunyahnya, dan menelan potongannya.     

Setelah menatap Han Sen yang terbang selama beberapa menit, kura kura itu lalu perlahan kembali ke lembah mencari makanan.     

Sambil terbang di langit, Han Sen merasa lega melihat kura-kura itu pergi. Kemudian dia menemukan dirinya bermandikan keringat dingin.     

Untungnya, kura-kura itu menggigit pedang berlian dan bukan tubuhnya saat pertama kali, jika tidak dia akan terbelah menjadi dua bahkan dengan jubah pelindung berdarah sakralnya.     

"Itu pasti makhluk super." Han Sen melihat kura-kura itu dari langit dengan perasaan yang campur aduk.     

Tidak apa-apa kalau dia kehilangan pedang berlian. Namun, Han Sen kehilangan harapan setelah menyaksikan kekuatan dan kecepatan kura-kura itu.     

Makhluk super seperti kura-kura itu lebih kuat dari pada bayi singa emas.     

Orang-orang dari Penampungan Agung berkata kura-kura itu tidak terlalu cepat. Han Sen percaya karena kura-kura itu bahkan tidak peduli untuk mengejar orang-orang itu.     

"Sepertinya kekuatanku belum cukup untuk membunuh makhluk super sekarang. Bahkan jika aku menyerang diam-diam, tanpa cukup tenaga untuk menembus tubuhnya, itu masih tidak ada gunanya." Api membara di mata Han Sen.     

Meskipun dia tidak mampu membunuh kura-kura itu, dia yakin bahwa itu makhluk super dan mempelajari betapa kuatnya makhluk itu.     

Karena Han Sen telah mengetahui kekuatannya, yang tersisa hanyalah menemukan cara untuk membunuhnya.     

Han Sen kini tahu bahwa tanpa adanya jubah pelindung jiwa binatang super, pertahanan apa pun tidak berguna di hadapan kura-kura itu. Dua syarat harus terpenuhi jika dia mau membunuh kura-kura itu: pertama, dia harus bisa menggunakan gerakan kaki yang membuatnya bisa mengelak dari gigitan hebat itu; kedua, dia harus punya kekuatan yang cukup untuk menancapkan senjata menembus tubuhnya.     

Karena Han Sen tidak memiliki senjata jiwa binatang super, Han Sen harus fokus dalam meningkatkan tenaganya. Jika tidak, mustahil baginya untuk menembus tubuh kura-kura, bahkan bagian terlemahnya, di leher.     

Untuk gerakan kaki, meskipun Sparticle cukup cepat, hal itu lebih lambat dari gigitan kura-kura.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.