Gen Super

Hak Istimewa



Hak Istimewa

0Han Sen ingin bertemu pacarnya, tetapi tidak ada kesempatan. Saat dia keluar dari fasilitas pelatihan, dia dipanggil Qin Xuan ke Penampungan Baju Baja.     
0

Qin Xuan seharusnya memasuki Tempat Suci Para Dewa Kedua bulan lalu dan menahannya sampai sekarang karena menunggunya untuk melakukan transisi kepemimpinan di regu khusus.     

Qin Xuan memanggil Han Sen ke sana dan menyerahkan semua dokumen yang dia perlu miliki.     

Yang Manli masih menjadi wakil kepala regu khusus, dan orang-orang lainnya juga tetap tinggal. Han Sen kenal dengan mereka semua.     

Setelah transisi, Qin Xuan berbicara dengan Han Sen secara pribadi, "Yang Manli itu angkuh, tapi dia orang yang baik dan bisa diandalkan. Percayakan padanya hal-hal penting. Sebagai pemimpin, bagaimana kau memerintah itu lebih penting. Contohnya, Yang Manli tidak bisa menjadi pemimpin yang baik karena dia melakukan segala hal sendirian."     

"Baik, kapten," kata Han Sen.     

Qin Xuan berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Mulai sekarang, kau kaptennya. Aku meninggalkan regu khusus padamu. Lakukan dengan baik tapi jangan berlama-lama. Berevolusilah secepat mungkin. Tempat Suci Para Dewa Kedua adalah tempat kau seharusnya berada."     

Setelah meninggalkan penampungan, Han Sen tidak bisa menunggu untuk masuk ke perangkat online regu khusus. Butuh beberapa prosedur identifikasi sebelum dia bisa mengaksesnya.     

Setelah masuk dalam perangkat, Han Sen mencari namanya dan menemukan bahwa dia memang telah menjadi kepala regu khusus Penampungan Baju Baja. Di bawahnya ada delapan anggota termasuk Yang Manli. Sistem regu khusus sangat selektif soal kualifikasi anggotanya. Berkat Qin Xuan, Han Sen tidak mengalami terlalu banyak masalah dalam bergabung dengan pasukan khusus dulu.     

Misi yang diselesaikan oleh delapan anggota tidak hanya akan menguntungkan mereka sendiri, tetapi juga ketuanya, yang dapat digunakan untuk menukar beberapa sumber daya internal.     

Karena Han Sen baru saja menjadi ketua, tidak ada yang memberikan kontribusi apa pun untuk poinnya. Namun, empat anggota termasuk Penjudi sedang melakukan beberapa misi. Ketika mereka menyelesaikan misi mereka, Han Sen akan menjadi orang yang akan mendapat manfaat dari mereka.     

Dia memeriksa beberapa misi yang sedang berjalan dan menemukan misi Penjudi bisa memberinya tiga poin saat selesai, sementara misi tiga orang lainnya hanya bisa memberinya dua poin.     

Jika mereka bisa menyelesaikan semua misi mereka, Han Sen akan mendapat sembilan poin.     

"Apa yang bisa didapat sembilan poin?" Han Sen memasuki halaman sumber daya dan terkejut.     

Ada lisensi Ruang Orang Suci Kelas-S dan cairan gen . Sebotol cairan gen level-S hanya seharga 10 poin, dan lisensi Ruang Orang Suci Kelas-S 30.     

"Akhirnya kau jadi sang bos." Han Sen sangat gembira. Setelah memimpin regu khusus untuk beberapa waktu dia bisa mendapat semua ini tanpa susah payah.     

"Pantas saja Yang Manli ingin jadi ketua. Ini bagus sekali." Han Sen merayakannya diam-diam.     

Dia segera mengecek misi yang tersedia untuk diambil, dan hanya melihat satu isi tersedia di Penampungan Baju Baja, yang diserahkan oleh Yuan.     

Isi misi tersebut adalah membantu Yuan untuk membunuh makhluk berdarah sakral tertentu dengan syarat serangan terakhir harus dilakukan oleh Yuan.     

Imbalan misi tersebut adalah sebotol cairan gen level-S. Selain itu, sebagai kepala regu tim khusus, dia akan menerima 10 poin, yang setara dengan sebotol cairan gen level-S lainnya.     

"Begitu murah hati! Aku berpikir apa ada yang mau mengambil misi ini?" Han Sen sekarang memiliki banyak bawahan dan tidak mau bekerja keras sendirian.     

Dia mencetak informasi makhluk berdarah sakral yang disediakan oleh Yuan dan memasuki Penampungan Baju Baja lagi. Sambil memanggil Yang Manli datang, dia berkata, "Manli, kau pikir siapa yang bisa menyelesaikan tugas ini di regu kita?"     

"Kapten, tolong panggil aku dengan nama lengkapku." Yang Manli melihat dokumen itu, tetapi tidak menyentuhnya. Dia berkata, "Ini di luar kemampuan kita."     

"Bagaimana kau tahu jika kau tidak melihat dokumennya?" Han Sen mengerutkan dahi.     

"Qin Xuan telah memutuskannya kalau bahkan dengan seluruh tim, kita tidak akan mampu membunuh makhluk berdarah sakral itu, dan itulah kenapa dia tidak mengambilnya. Jika kau butuh, ada laporan yang lebih detail tentang makhluk berdarah sakral itu di laci sebelah kirimu." Yang Manli menjelaskan dengan tenang.     

Han Sen berdiri dan berjalan ke laci itu. Dia menemukan laporan Qin Xuan tentang makhluk berdarah sakral yang cukup rinci. Sepertinya Qin Xuan mencoba membunuhnya tapi dia menyerah.     

Setelah membaca berkas itu, Han Sen tersenyum pada Yang Manli, "Manli, jika aku mengingatnya dengan benar, kau bertugas membantuku?"     

"Hanya dalam tim, jadi jangan panggil aku..."     

Han Sen memotongnya, "Baiklah, pergi dan berkemaslah. Kau ikut denganku."     

"Kemana?" Yang Manli terhenti.     

"Kemana pun makhluk berdarah sakral itu berada." Han Sen mengetuk berkas itu di atas meja dengan jarinya dan menambahkan, "Katakan pada Yuan bahwa kita akan mengambil tugas ini dan memintanya memimpin jalan."     

"Kata Qin Xuan..." Yang Manli ingin mendebatnya.     

"Aku adalah pemimpinnya dan kau wakilnya. Kini aku memutuskan untuk menuntaskan misi ini. Apa kau ada pertanyaan?" tanya Han Sen.     

"Tidak." Yang Manli memberi hormat padanya dan tidak berdebat lagi.     

"Tolong bawa Yuan kemari kalau begitu." kata Han Sen tersenyum.     

Yang Manli pergi melakukan perintahnya, tapi dalam hati dia tidak yakin Han Sen bisa benar-benar menyelesaikan tugas ini. Lagi pula, Qin Xuan telah mengatakan padanya kalau itu mustahil.     

Sebagai yang teratas di Tempat Suci Para Dewa Pertama, Qin Xuan tentu lebih kuat dari Han Sen. Misi yang dianggapnya mustahil tentunya sangat sulit untuk Han Sen.     

Sebagai prajurit, Yang Manli masih menuruti perintahnya dan memanggil Yuan datang.     

Qing juga datang bersama Yuan. Saat Qing melihat Han Sen, dia segera berkata, "Han Sen, aku tahu kau bisa melakukannya. Lihatlah dirimu, kepala regu khusus sekarang. Kau harus menjaga Yuan dan diriku nantinya. Kami mengandalkanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.