Menikah dengan Mantan

Bab 45



Bab 45

0Yey... up guys...     
0

Happy Reading...     

Kenan di buat semakin kesal mendengar ucapan Mamanya. Memangnya pendidikan bagus, wajah cantik dan semua yang di banggakan mamanyanya itu menjamin semuanya. Yang ia butuhkan itu adalah wanita yang penurut dan mudah di atur. Selain itu walau Kenan pernah berteman dengan Chika tetapi itu tidak membuatnya mengerti tentang Chika. Ia hanya menganggap Chika teman saja tidak lebih. Apalagi ketika itu, mereka berdua masih kecil, berteman ya hanya berteman saja.     

Berbeda dengan Qia, dia peduli dan merasa memiliki tanggung jawab pada Qia karena janjinya pada Nathan. Selain itu dirinya pun sudah pernah menjalin hubungan pacaran dengan Qia. Dia juga tidak pernah mengatakan kata putus pada Qia, jadi kenapa tidak jika dirinya menjadikan Qia sebagai istrinya. Ia lebih nyaman jika Qia lah yang menjadi istrinya.     

Jika Chika yang menjadi istrinya ia tidak akan merasa nyaman dan kemungkinan hidup di atur-atur pun akan dia jalani. Apalagi Mamanya dekat dengan Chika, bisa jadi kan Mamanya nanti akan memanfaatkan Chika supaya Mamanya bisa mengendalikan dirinya. Ia tidak mau di atur oleh wanita, ia mau dirinya lah yang mengatur wanita. Karena ia tidak mau kejadian Papanya dulu kembali terulang pada dirinya.     

"Sudahlah Ma, jangan ikut campur dengan urusanku. Aku saja tidak pernah ikut campur dengan urusan Mama yang sering menikah!" ketus Kenan.     

"Kamu itu penerus--"     

"Cukup, Ma!" bentak Kenan meninggikan suaranya dan menatap marah sang Mama. Carla terdiam dan menatap terkejut putranya begitu pun dengan Raka.     

Bukan sebulan atau setahun Raka mengenal Kenan, ia tahu bagaimana sikap Kenan pada Mamanya. Semarah apapun Kenan dengan Mamanya ia tidak pernah meninggikan suranya. Ia berbicara dengan nada ketus atau dinginnya dan menatap malas pada mamanya.     

Namun, berbeda dengan sekarang. Kenan meninggikan suaranya dan menatap marah mamanya. Sebenarnya siapa wanita yang akan Kenan nikahi hingga membuat Kenan bisa berubah seperti ini. Ia harus mencari tahu siapa wanita yang bisa membuat Kenan seperti ini. Kenan tidak boleh berubah, karena jika dirinya berubah kemungkinan besar ia akan meninggalkannya. Raka tidak mau sampai itu terjadi.     

Ia bertahan dengan hubungan laknat ini bertahun-tahun demi kekayaan dan juga Kenan. Ia sebenarnya lelaki normal yang hanya menyukai wanita. Tidak pernah terlintas dalam benaknya jika dirinya akan menjalin hubungan dengan sesama jenis. Ia mengenal Kenan ketika ia berada di club malam, Jerman.     

Raka dulu pernah tinggal di Jerman karena ayahnya seorang arsitek handal dan cukup terkenal di sana. Hidupnya di habiskan untuk bekerja dan bekerja tetapi ketika pekerjaannya tidak berhasil Raka dan ibunyalah yang sering mendapatkan imbasnya. Ia di pukuli hingga babak belur.     

Raka begitu membenci ayahnya, apalagi ibunya pergi karena ayahnya yang sering mabuk-mabukan dan juga selalu memukuli istri dan anaknya ketika pekerjaannya sedang bermasalah. Dan saat itulah ia sedang terpuruk bahkan akan bunuh diri karena ibunya pergi meninggalkan dirinya. Ia merasa saat itu ibunya tidak menyayanginya hingga pergi meninggalkan dirinya.     

Dunianya terasa begitu hancur dan ia merasa kesepian, tetapi ketika ia akan mengakhiri hidupnya dengan meminum-minuman keras berharap ia mabuk dan ketika pulang ia mungkin akan tertabrak mobil atau overdosis minuman alkohol. Disaat seperti itulah Kenan datang menghampirinya dan menemani dirinya minum.     

Entah apa yang sudah ia katakan pada Kenan ketika ia mabuk, tetapi Kenan saat itu membawanya ke appartementnya. Kenan pun menawarkan untuk tinggal bersama semua yang ia lakukan hanya sebatas membantu Raka saja. Raka pun menerima tawaran dari Kenan karena memang dia membutuhkan tempat tinggal. Ia sudah tidak mau tinggal bersama ayahnya.     

Mereka pun hidup bersama, pergi bermain bersama. Pokoknya mereka selalu bersama, bahkan ketika Raka sedang bersama wanitanya Kenan juga ada di samping Raka. Setelah beberapa bulan terlewat, Raka yang saat itu sedang berada di club bersama Kenan dan juga seorang wanita yang berada di pelukan Raka. Raka bertanya pada Kenan. "Apa tidak ada wanita yang membuatmu tertarik?"     

"Tidak ada," jawab Kenan singkat.     

"Sekian banyak wanitan di sini, tidak ada satupun wanita yang kamu sukai?" tanya Raka tidak percaya. Mereka berdua saat itu berbicara dengan bahasa indonesia, sehingga wanita di samping Raka itu tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan Raka dengan Kenan.     

"Memangnya wanita apa yang kamu sukai, siapa tahu aku bisa membantumu mencari wanita yang kamu sukai," ucap Raka menawarkan bantuan untuk mencarikan Kenan seorang wanita.     

"Aku tidak menyukai wanita, wanita itu sampah!" ucapnya dengan nada begitu dingin sambil menolehkan kepalanya menatap Raka yang wajahnya terlihat sangat terkejut.     

"Kau gay?" tanya Raka dengan raut wajah terkejutnya.     

"Aku normal, hanya saja aku membenci wanita," ucap Kenan kemudian mengalihkan padangannya ke arah lain. Ia mengambil minumannya dan menegaknya sampai habis.     

Raka masih memasang wajah terkejutnya, ia masih tidak mengerti dengan perkataan Kenan. Dia bilang membenci wanita, tetapi dia normal bukan gay. Terus, jika dirinya membenci wanita bagaimana bisa di sebut normal. Raka benar-benar dibuat bingung dengan perkataan Kenan.     

Mereka berdua pun pulang ke appartement, baru juga mereka berdua masuk kedalam appartement tiba-tiba saja Raka langsung mendorong tubuh Kenan ke dinding. "Ada apa?" tanya Kenan mengernyitkan dahinya seraya menundukkan kepalanya untuk menatap Raka yang tersenyum padanya.     

Kenan terdiam ketika Raka tiba-tiba berjinjit dan menempelkan bibirnya ke bibir Kenan. Bagaikan berada di bawah hujan salju yang lebat tanpa memakai baju tebal, ia membeku di tempatnya. Raka mulai menggerakkan bibirnya dan seketika itu pula Kenan tersadar kemudian ia langsung mendorong kuat tubuh Raka hingga tubuhnya membentur dinding. "Apa kau gila!" teriak Kenan sambil mengelap bibirnya.     

Raka tersenyum, kemudian ia bangun dari jatuhnya. "Kecupan malam, hehehe…" ucap Raka seraya tersenyum menampilkan deretan giginya kemudian ia pun masuk ke kamarnya dengan jalan sempoyongan karena terlalu banyak minum.     

Kenan hanya memperhatikan langkah Raka yang beberapa kali jatuh dan menabrak beberapa barang. Kenan memegangi bibirnya yang habis di sentuh dengan bibir Raka, entah kenapa ia tidak merasa jijik. Ia seperti biasa saja hanya tadi terlalu terkejut atas tindakan Raka yang begitu tiba-tiba.     

Ia pun masuk kedalam kamarnya kemudian membersihkan tubuhnya. Setelah selesai membersihkan tubuhnya, ia membaringkan tubuhnya terlentang dan menatap langit-langit kamarnya. Sentuhan bibir Raka rasanya masih terasa di bibirnya. Ia memegangi bibirnya sambil mengerakkan telunjukknya melingkari bibirnya. Lama kelamaan Kenan pun memejamkan matanya dengan perasaan baru yang cukup aneh. Ciuman itu seperti lem yang menempel kuat hingga rasanya bibir Raka itu masih menempel di bibirnya.     

Teman kuliah dan beberapa orang di sekitarnya Kenan ada yang bisex, gay dan ada juga bintang film blue. Pergaulan Kenan selama di Jerman tidak seperti di Jakarta yang hanya berkutat di lingkungan sekolah dan juga rumah. Ia sering pergi ke club bahkan ke pesta sex yang diadakan oleh teman-temannya, tetapi ia tidak pernah ikut melakukan sex bebas. Ia hanya berjoget, minum dan menikmati musik. Melihat lelaki saling berciuman atau wanita yang saling berciuman sudah hal biasa baginya. Jadi, apa yang di lakukan Raka menurutnya itu biasa, karena hanya sebatas ciuman ia sudah sering melihatnya.     

TBC... Yuks, ramaikan Koment, Love dan Power Stonenya ya guys...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.