Kaisar Dewa

Quicksand Canyon



Quicksand Canyon

2Ice Demon menahan luka-luka dan menggertakkan giginya. Saat itu, ia berteriak kencang, "Biksuni Sesat dan Zhang Shengming, kalian tidak akan pernah lupa terhadap apa yang sudah kalian lakukan kepadaku hari ini. Aku akan melakukan hal yang sama kepada kalian, dan bahkan jauh lebih keji lagi di kemudian hari."     0

Meskipun Shooting Star Invisible Cloak mampu menyembunyikan keberadaan Zhang Ruochen, namun Ice Demon masih sanggup mengenalinya dari mantra-mantra yang sudah dilepaskan. Sementara itu, Zhang Shengming sendiri adalah Great Guardian-nya Red Wish Emissary.     

"Swoosh!"     

Ice Demon pun berubah menjadi gumpalan kabut dingin. Setelah itu, ia menghilang di atas permukaan tanah, dan membuat tubuhnya masuk ke dalam tanah.     

Ice Demon bukan hanya tangguh, melainkan juga ahli dalam melarikan diri. Jika tidak, maka ia tidak akan mampu melarikan diri dari seorang Setengah-Biksu bertahun-tahun silam.     

"Apa kau kira bisa melarikan diri dengan begitu mudah?"     

Zhang Ruochen sudah menggunakan Pola Ruang sejak lama. Sebagaimana Ice Demon ingin melarikan diri dengan menggunakan Chill Submerge Skill-nya, maka saat itu Zhang Ruochen langsung menggunakan kekuatan ruang – Ruang Beku – untuk membekukan tubuh Ice Demon.     

Di waktu yang bersamaan, Mu Lingxi langsung merentangkan tangan dan menghunuskan Pedang Suci-nya.     

Pedang Suci itu dibasuh dengan cahaya putih yang menyilaukan, hingga memancarkan Aura Suci. Pedang itu pun menerjang tanah dan menembus ke dalamnya.     

Dengan sebuah benturan yang keras, maka Ice Demon – yang sedang berada di dalam tanah – akhirnya tersapu pedang Chi yang dilepaskan oleh Pedang Suci tersebut. Akibatnya, iblis tua itu akhirnya dipaksa keluar dari dalam tanah, lalu kembali muncul di permukaan, dan tampak terhuyung-huyung.     

Satu lagi kristal yang berada di lehernya mulai menghilang. Sehingga, hanya tersisa satu buah kristal terakhir.     

Saat itu, Ice Demon hendak bangkit berdiri, namun tiba-tiba ia sudah lebih dulu melihat Mu Lingxi sedang berdiri di hadapannya.     

Lengan wanita itu digerakkan, dan ia sedang menebaskan Pedang Suci-nya, sambil mengarahkannya ke arah leher Ice Demon.     

Kekuatan Pedang Suci yang dahsyat itu akhirnya membuat Ice Demon berputar-putar di udara. Iblis tua itu terhempas dan membentur pohon sampai di jarak 10 meter jauhnya, hingga berhasil menghancurkan batang pohon tersebut, sebelum akhirnya tersungkur ke atas tanah dengan sangat keras.     

"CRACK!"     

Kristal terakhirnya pun hancur, dan berubah menjadi bubuk berwarna putih.     

Ice Demon sendiri tidak pernah mempelajari Seni Bela Diri apa-apa, jadi tubuhnya sangat rapuh. Maka dari itu, ketika ia tersungkur ke tanah, seketika itu pula mulutnya penuh dengan darah, bahkan tongkat kayunya sampai terlempar ke sisi samping.     

"Mustahil... tidak mungkin... bahkan seorang Setengah-Biksu ingin membunuhku, namun aku masih sanggup melarikan diri. Kalian berdua hanyalah... para junior. Bagaimana mungkin kalian bisa menghancurkan Chill Submerge Skill-ku?"     

Ice Demon sudah terluka parah. Kala itu, ia terbaring lemah di atas tanah, dan hampir mati, sementara ia juga tidak lagi bisa melepaskan mantra-mantra.     

Sekarang ini, tubuh Zhang Ruochen akhirnya bisa terlihat. Saat itu, ia sedang melayang di udara dan berkata, "Apa kau ingin tahu mengapa?"     

"Siapa kau? Bagaimana mungkin kau bisa menggunakan Pola Ruang beku?" tanya Ice Demon dengan suara seraknya.     

Zhang Ruochen berkata, "Bagaimana bila kita membuat kesepakatan? Katakan padaku dimana lokasi Di Yi, dan aku akan memberitahumu bagaimana aku bisa melakukannya, supaya nanti kau bisa mati dengan tenang."     

"Kau ingin tahu dimana master muda berada? Baiklah! Sebaiknya kau segera pergi ke Quicksand Canyon sekarang juga. Jika tidak, maka satu-satunya hal yang bisa kau lakukan nanti, adalah mengubur Red Wish Emissary."     

Kala itu, Ice Demon berhasil mendistraksi Zhang Ruochen dengan kata-kata tersebut. Jadi, ia pun cepat-cepat bangkit, lalu menciptakan sebuah duri es, dan berusaha untuk menusuk jantung Zhang Ruochen.     

"Mati."     

Ekspresi wajah Zhang Ruochen terlihat dingin. Lalu, ia menudingkan jari tengah dan telunjuknya ke arah depan dan membentuk "jianjue". Setelah itu, ada cahaya emas yang menyilaukan dari kedua jarinya dan berhasil menghancurkan duri es tersebut. Pada akhirnya, serangan Zhang Ruochen itu berhasil mengenai kening Ice Demon.     

"SWOSH!"     

"Kau... kau adalah... Keturunan... Ruang dan Waktu..."     

Di saat-saat terakhirnya, Ice Demon akhirnya mulai menyadari identitas Zhang Ruochen dari gerakan tubuh yang cepat dan keterampilan pedangnya. Saat itu, ada kilatan rasa takjub di kedua matanya. Yang jelas, ia berpikir bahwa dirinya baru saja berhasil menemukan suatu rahasia yang sangat besar.     

"BAM!"     

Ice Demon terhempas ke tanah dengan begitu keras. Setelah itu, darah mulai menyembur dari keningnya. Saat itu, tubuhnya sedikit mengejang selama beberapa saat, sebelum akhirnya ia berhenti bernafas.     

Mu Lingxi sudah membunuh puluhan pertapa jahat sebelumnya. Jadi, senjata-senjata mereka pasti merupakan Senjata Suci Bela Diri kelas top, dan seharusnya tidak disia-siakan.     

"SWOOSH!"     

Pedang Kuno Abyss pun segera keluar dari Cincin Ruang dan mulai menyisir area hutan, sambil mencari Senjata Suci Bela Diri yang berserakan.     

Dengan proses pemurnian yang lebih banyak terhadap Senjata Suci Bela Diri maupun Senjata Suci lainya, maka jiwa pedang yang berada di dalam Pedang Kuno Abyss pun berangsur-angsur mulai terbangun. Bahkan, sekarang ini, Pedang Kuno Abyss sudah memiliki kesadaran – yakni mencari sendiri Senjata Suci Bela Diri – lalu memurnikannya.     

Zhang Ruochen mengambil tongkat kayu yang tergeletak di tanah. Tongkat itu benar-benar dingin, yang ketika digenggam adalah sama seperti ketika sedang menggenggam tongkat es.     

Setelah mengamatinya dengan seksama, maka Zhang Ruochen langsung merasa gembira, apalagi setelah menyadari bahwa tongkat kayu ini terbuat dari akar-akar Pohon Snowsea Aquilaria, dimana usianya sudah menginjak angka 100.000 tahun.     

Pohon Snowsea Aquilaria sendiri bertumbuh di Wilayah paling utara, yakni dengan menyerap udara dingin. Bahkan, batang pohonnya sangat keras dan padat seperti besi.     

Semenjak akar-akarnya terkubur di bawah es sepanjang tahun, maka akar-akar itu benar-benar solid karena selalu diselimuti oleh udara yang dingin. Yang jelas, akar-akar pohon itu sangat cocok ketika digunakan sebagai bahan pembuatan untuk peralatan Metafisika dengan seri es.     

Sementara itu, tongkat kayu yang berada di tangan Zhang Ruochen sendiri juga sudah menyerap begitu banyak udara dingin selama 1.000 tahun lamanya, hingga akhirnya sudah bisa ditempa dan dijadikan sebagai Tongkat Metafisika kelas top.     

Sejauh yang ia pahami perihal kualitas benda, maka tongkat kayu ini setidaknya dua kali lipat lebih berharga daripada sebuah Bola Petir.     

"Ini benar-benar sebuah harta karun yang bernilai tinggi, tapi sialnya, ini tidak cocok untukku." Zhang Ruochen pun mulai menyimpan tongkat kayu tersebut. Ia memutuskan untuk menjualnya demi mendapatkan Kristal Suci.     

Beberapa saat kemudian, Pedang Kuno Abyss mulai memancarkan cahaya hitam – yang terlihat seperti black hole. Ketika ia terbang kembali ke arahnya, maka di bagian bilah pedang tersebut, di sana terdapat ular-ular api.     

Pedang itu sudah memurnikan begitu banyak Senjata Suci Bela Diri. Sehingga, pedang itu sudah naik sampai ke level tertentu, hingga berubah menjadi jauh lebih kuat dan tajam.     

Zhang Ruochen menggenggam pegangan Pedang Kuno Abyss dan bisa merasakan bila pedangnya sekarang menjadi jauh lebih berat.     

Mu Lingxi mulai mencubit pipinya sendiri dengan jemarinya yang lentik. Kemudian, wajahnya memperlihatkan ekspresi bingung. "Bukankah ini aneh? Mengapa Cyan-robed Emissary dan Hunter tidak menampakkan diri mereka saat kita sedang bertarung melawan Ice Demon sampai seberisik itu?"     

Zhang Ruochen menyimpan Pedang Kuno Abyss-nya di dalam Cincin Ruang. Tiba-tiba, ia kembali teringat tentang perkataan Ice Demon menjelang kematiannya. Apakah Red Wish Emissary sudah membaca suratnya dan menyusulnya ke Belantara God Failing?     

Seketika itu juga, ia menyadari pasti ada sesuatu yang salah, sebelum akhirnya bertanya, "Di mana Quicksand Canyon?"     

"Quicksand Canyon terletak di 1.000 kilometer jauhnya ke arah timur laut. Tempat itu memiliki jalur yang sulit ditempuh. Pada Abad Pertengahan, seorang Setengah-Biksu telah meregang nyawa di sana, hingga membuat tempat itu berubah menjadi Peninggalan Pusaka Level Inferior. Akan tetapi, mengapa kau ingin melibatkan diri di dalam pertempuran internal Pasar Gelap?" Mu Lingxi benar-benar tak habis pikir.     

Mu Lingxi sendiri juga mendengar tentang kata-kata menjelang kematian Ice Demon. Maka dari itu, ia pun akhirnya menjadi curiga dan bertanya-tanya tentang hubungan spesial yang sedang dijalani oleh Zhang Ruochen dan Red Wish Emissary.     

Zhang Ruochen berkata, "Aku harus kembali ke Tanah Evil Wilayah Timur untuk membunuh Di Yi dan akhirnya bekerja sama dengan Red Wish Emissary. Dia tidak boleh mati sebelum aku bisa menemukan Di Yi."     

Alih-alih terus berdebat dan membuang-buang waktu, maka saat itu Zhang Ruochen langsung memegang lengan Mu Lingxi dan cepat-cepat menariknya terbang ke atas. Mereka pun akhirnya berubah menjadi segaris cahaya, dan melesat ke arah timur laut.     

Semenjak ia sedang mengenakan Shooting Star Invisible Cloak, maka kecepatan Zhang Ruochen saat ini benar-benar tinggi dan sulit dibayangkan.     

"Oh, aku sudah paham! Ternyata kau adalah sang Great Guardian-nya Red Willow Height yang legendaris itu. Pasar Gelap yang berada di Cyan Cloud County sudah tahu tentang semua rumor tersebut. Mereka bilang bahwa kau punya hubungan spesial dengan Red Wish Emissary. Oleh karena itulah, dia percaya kepadamu dan akhirnya mau memberimu perlakuan-perlakuan khusus."     

Mu Lingxi terus mengedip-ngedipkan matanya dan benar-benar terlihat tidak senang. "Apa kau... sudah melakukan hubungan seks hanya demi membunuh Di Yi?"     

Zhang Ruochen membalas, "Tidak."     

Mu Lingxi tidak percaya terhadap perkataannya. Lalu, ia kembali berkata, "Red Wish Emissary memiliki begitu banyak master di sisinya. Bahkan dengan Kekuatan Batin-mu yang sekarang, namun kau masih belum mampu mengalahkan Xu Hong – sang Master Sekte Blood Cloud – dan Zhangshun Lan – sang Master Sekolah Hundred Battle."     

"Dalam hal senioritas, kau bahkan jauh lebih rendah daripada Shi Buchou dan Tu Lan, yang sama-sama sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon."     

"Lalu, bagaimana mungkin kau bisa menjadi Great Guardian-nya mereka? Katakan padaku mengapa Red Wish Emissary sampai akhirnya mau percaya seperti itu kepadamu? Mengapa dia sampai memberimu sebuah jabatan yang penting? Apa kau yakin bila itu tidak ada kaitannya dengan hubungan spesial kalian?"     

Mu Lingxi sudah pernah bertemu dengan Red Wish Emissary, jadi secara natural, ia juga paham bila wanita itu merupakan sosok yang memikat. Meskipun ia percaya kepada Zhang Ruochen, namun ia tetap merasa sangat tidak senang terkait dengan hal tersebut. Sekarang, mengapa Zhang Ruochen tidak mau menjadi Great Guardian-nya sendiri, dan malah menjadi sang Great Guardian-nya Red Wish Emissary?     

Apa wanita itu kalah menarik dibandingkan Red Wish Emissary?     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut. "Bahkan aku sendiri tidak mengetahui banyak hal tentang master-master yang berada di sisi Red Wish Emissary. Bagaimana kau bisa begitu paham?"     

Mendengar itu, maka Mu Lingxi terlihat congkak dan mulai mengangkat lehernya yang putih. "Ayolah, apa kau pikir sang Biksuni hanya memiliki kecantikan saja? Apa yang kau lihat sekarang ini adalah puncak dari gunung es yang sedang berada di atas laut. Sebab, baik kekuatan dan kemampuanku yang sesungguhnya adalah sama-sama berada sangat jauh dan pasti mampu melampaui imajinasimu."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen menatap ke arah Mu Lingxi, dan merasa bila wanita tersebut seperti baru saja dirasuki oleh Blackie. Alhasil, ia pun berhenti berdebat dengannya dan langsung terdiam, sambil memompa Tenaga Chi untuk memaksimalkan kecepatannya.     

Zhang Ruochen terus saja berdiam diri, sampai Mu Lingxi merasa kesulitan memahaminya.     

...     

... ... ...…     

Setelah menerima surat dari Zhang Ruochen, maka saat itu Red Wish Emissary mulai mengumpulkan para masternya dan bergegas pergi menuju ke Belantara God Failing. Wanita itu ingin menyingkirkan Cyan-robed Emissary dan Ice Demon, yakni dua top master di bawah sayap Di Yi.     

Namun, ketika ia tiba di perbatasan Quicksand Canyon, saat itu Red Wish Emissary bertemu dengan para pertapa di bawah kepemimpinan Cyan-robed Emissary. Sehingga, mereka pun terlibat dalam sebuah pertempuran biasa.     

Pada mulanya, segala sesuatunya hanya merupakan pertempuran kecil. Namun, dengan kedatangan Cyan-robed Emissary di tempat tersebut, maka pertempuran tersebut langsung berubah menjadi sebuah perang skala besar.     

Meskipun Cyan-robed Emissary hanya membawa kelompok Glazed Knight dan para ksatria Yeti, namun saat itu Red Wish Emissary sedang membawa begitu banyak master. Di antara master-master itu, ada banyak superior yang sudah berada di Perubahan Kesembilan dari alam Fish-dragon. Alhasil, kelompok Cyan-robed Emissary berhasil dipaksa mundur.     

Namun, semenjak Hunter juga bergabung ke dalam pertempuran, maka situasinya menjadi berbanding terbalik.     

Hunter, sang pembunuh No.1 dari Sekte Blood Cloud, bahkan adalah sosok yang sangat terkenal di antara perserikatan pembunuh di Wilayah Timur. Ada yang berkata bila tidak ada seorangpun di bawah Alam Setengah-Biksu yang sanggup bertahan dari Pedang Kematian-nya.     

Hanya dalam 15 menit, Hunter sudah berhasil membunuh 6 orang master jahat yang dibawa oleh Red Wish Emissary, dimana mereka semua sudah berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, dengan beberapa yang lain sudah berada di tingkat yang lebih tinggi.     

Bahkan Tu Lan, yang sudah mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, saat itu sedang terluka parah dan tidak lagi bisa bertarung.     

Hunter adalah sosok yang sangat mengerikan. Sebab, hanya dalam 15 menit, maka ia sudah benar-benar mampu membalikkan keadaan. Akibatnya, kekuatan Red Wish Emissary pun menurun drastis, dan situasi yang mereka hadapi sedang genting.     

Dan yang paling buruk daripada semua itu adalah, tidak ada satu orangpun yang sanggup melihat sosok Hunter dan cara-cara yang dilakukan saat sedang mengeksekusi kawan-kawan mereka.     

Karena sedang menghadapi jalan buntu, maka Red Wish Emissary akhirnya harus membawa pasukannya untuk melarikan diri. Kala itu, ia membawa mereka kabur menuju ke Quicksand Canyon.     

"RUMBLE!"     

Tujuh ekor ksatria Yeti raksasa, yang tampak seperti behemoth dalam bentuk manusia, sedang mengenakan armor dan membawa tombak panjang masing-masing. Mereka semua sedang mengejar Red Wish Emissary dan orang-orangnya dengan kecepatan tinggi, sambil memperlihatkan intensitas membunuh yang kuat.     

Cyan-robed Emissary sedang duduk di atas helm seorang ksatria Yeti. Kedua mata dinginnya tidak menunjukkan emosi apa-apa, dan hanya digunakan untuk menatap Red Wish Emissary – yang sedang melarikan diri di hadapannya. Saat itu, ia berteriak kencang, "Ye Honglei, kau sudah berkolusi dengan Sekte Sesat dan menghianati master muda! Kau harus mati. Tidak ada tempat bagimu untuk bersembunyi di Wilayah Timur. Sekarang, kau ingin pergi kemana?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.