Kaisar Dewa

Kedatangan Sang Great Guardian



Kedatangan Sang Great Guardian

0"Memang sangat mudah untuk menciptakan propaganda. Percaya atau tidak, tapi aku sama sekali tidak pernah berkolusi dengan Sekte Setan, atau bahkan menghianati Di Yi. Apa yang sedang aku lakukan bukanlah sebuah penghianatan. Sebab, jika Di Yi bisa menjadi seorang master muda, namun mengapa aku tidak bisa?"      2

Red Wish Emissary mendengus dan menggertakkan gigi putihnya. Wanita itu masih terus melanjutkan pelariannya.     

Ketika berada di pertempuran terakhir, saat itu Red Wish Emissary menggunakan mantra-mantra untuk membunuh lebih dari 20 orang master di Alam Fish-dragon. Namun, dalam pertempuran tersebut, ia terluka oleh Teknik Satu Pedang Satu Gerakan-nya Cyan-robed Emissary. Sebab, gerakan yang dilepaskan oleh wanita itu berhasil menciptakan begitu banyak pedang Chi, hingga akhirnya mampu meninggalkan enam lubang pedang di tubuh Red Wish Emissary.     

Sekarang ini, darah segar sedang mengalir keluar dari luka-luka tersebut, hingga sampai mewarnai pakaiannya, dan terus membuatnya basah.     

Dengan setiap langkah yang dipijaknya, saat itu Red Wish Emissary selalu meninggalkan bercak darah di permukaan tanah. Bahkan, wanita itu bisa merasa bila luka-lukanya bertambah semakin parah.     

"Dasar, keras kepala sekali."     

Dengan kedua mata dinginnya, saat itu Cyan-robed Emissary mengatupkan kedua jarinya untuk membentuk sebuah "jianjue."     

Tao pedang milik Cyan-robed Emissary sudah berada di Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Wanita itu sudah menguasai Hati Pedang, dimana ia mampu melepaskan Teknik Pedang Bertahan. Karena sudah mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, maka ia mampu melepaskan teknik pedang dan gerakan-gerakan yang mematikan.     

"SWOOSH!"     

Pedang Suci berwarna hijau keluar dari sarung pedangnya, lalu berputar-putar di udara, dan akhirnya mengarah ke Red Wish Emissary.     

"Heart-stabbing Movement."     

Pedang Kuno Cyan itu akhirnya berputar cepat, dan inskripsi-inskripsi di bilah pedangnya juga mulai menyala – hingga memancarkan Aura Suci – yang menerjang punggung Red Emissary dan berhasil menembusnya sampai keluar di bagian dada depan.     

Semua ksatria jahat yang berada di belakang Red Wish Emissary pun langsung merasa ngeri. Sebab, mereka baru saja menyaksikan – seperti apa kematian Red Wish Emissary – dari serangan pedang yang dilepaskan oleh Cyan-robed Emissary.     

"SWISH!"     

Akan tetapi, perlahan-lahan tubuh Red Wish Emissary berubah menjadi gumpalan asap berwarna merah.     

Pada jarak 30 meter jauhnya, tubuh Red Wish Emissary yang lain mulai terbentuk, hingga ia kembali melanjutkan pelariannya dengan kecepatan tinggi.     

Cyan-robed Emissary pun kembali memanggil Pedang Kuno Cyan-nya. Saat itu, ia mengernyitkan dahi dan mendengus. "Mantra yang lain!"     

Meskipun Cyan-robed Emissary memiliki kekuatan ingin yang tinggi, namun ia masih tidak mampu menangkal ilmu sihir yang dilepaskan oleh Red Wish Emissary, apalagi ketika wanita itu sudah meningkatkan konsentrasinya sampai batas maksimal.     

Oleh karena itulah, meski ia merupakan seorang Perangai Biksu, namun ia masih takut saat harus menghadapi Red Wish Emissary.     

Jika mereka harus bertarung satu lawan satu, maka Red Wish Emissary belum tentu kalah melawan Cyan-robed Emissary. Bahkan, kesempatan menang bagi Red Wish Emissary mungkin masih sedikit lebih besar.     

Akan tetapi, sekarang ini, Hunter sedang bersembunyi – entah dimana – sambil terus membunuh para pengikutnya. Sehingga, apa yang bisa dilakukan oleh Red Wish Emissary hanyalah melarikan diri dengan para anak buahnya.     

"SWOOSH!"     

Di sebuah tebing – di atas Quicksand Canyon – di sana terdapat delapan sosok yang melintas cepat.     

Sekelompok pertapa jahat dengan Glazed Bone Armor sedang membawa Tombak Tulang Naga di tangan masing-masing. Mereka melompat dari atas tebing dari kedua sisi ngarai, lalu mendarat di bawah. Setelah itu, delapan orang tersebut langsung berjajar rapi dan membentuk sebuah barisan.     

Delapan pertapa jahat itu adalah para Glazed Knight. Bahkan di antara mereka, yang terlemah sudah berada di Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon.     

Sosok yang menjadi pemimpin di kelompok itu adalah sang Panglima Tertinggi Glazed Knight. Saat itu, ia terlihat seperti berusia 40 tahunan, dan memiliki sepasang mata yang tajam, sekaligus juga jenis fisik yang kuat. Tingkat pengolahannya sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

"Red Wish Emissary, kau sudah berkolusi dengan Sekte Setan dan membuat masalah di antara fraksi-fraksi Pasar Gelap. Tindakan kriminal-mu tidak akan pernah bisa dimaafkan. Berhenti melawan dan cepat menyerah!"     

Sang Panglima Tertinggi Glazed Knight berdiri dan sedang menggenggam tombaknya secara horizontal. Saat itu, ia melepaskan Tenaga Chi, hingga energi Chi yang kuat mulai terlepas dari sana. Sebagaimana ia mulai melepaskan energi Chi, maka ia berubah menjadi sebuah gunung yang sangat tinggi.     

Saat itu, baik sang Panglima Tertinggi Glazed Knight dan tujuh Glazed Knight sedang bersama-sama membentuk benteng pertahanan yang sulit ditembus, dan sepenuhnya memblokade Quicksand Canyon, hingga tak menyisakan tempat melarikan diri bagi Red Wish Emissary.     

Para pertapa jahat yang mengikuti Red Wish Emissary pun harus berhenti.     

"Mengapa Panglima Tertinggi Glazed Knight, Zhao Hanhu, sampai ikut datang kemari?"     

"Zhao Hanhu sudah mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon sejak 30 tahun silam. Jadi, tingkat pengolahannya sekarang ini pasti sudah benar-benar tinggi."     

...     

Ada beberapa musuh di bagian depan, sementara beberapa yang lain sedang mengejarnya dari belakang, selain juga seorang top pembunuh seperti Dewa sedang bersembunyi di balik kegelapan. Bahkan seorang pertapa – yang memiliki kekuatan ingin yang tinggi – dari Alam Fish-dragon, masih juga akan terguncang ketika berada di dalam kondisi yang seperti itu.     

Cyan-robed Emissary, Hunter, Zhao Hanhu... mereka semua adalah para master jahat kelas top.     

Lalu, bagaimana caranya agar mereka mampu bertahan?     

Shi Buchou mengepalkan tangannya erat-erat dan mengambil tiga langkah maju. Kemudian, ia menutupi jalan Red Wish Emissary dan berkata tegas, "Yang Mulia, tinggalkan kami dan segera pergi dari sini."     

Red Wish Emissary melihat 26 pertapa jahat yang masih berada bersamanya. Namun, sebagian besar dari mereka sudah terluka. Hanya Shi Buchou dan Xu Hong, sang Master Sekte Blood Cloud, yang sama-sama masih kuat untuk bertarung.     

Dengan pengikutnya yang sekarang, maka mustahil baginya untuk mampu menembus pertahanan tersebut.     

Sebenarnya, Red Wish Emissary memiliki sebuah dekrit kerajaan, dan bisa melarikan diri dengan begitu mudah.     

Namun, ketika ia melarikan diri sendirian, maka 26 pengikutnya pasti akan jatuh ke tangan Di Yi. Setelah itu, pria tersebut pasti akan menyiksa mereka dengan sangat keji, dan bahkan jauh lebih mengerikan daripada kematian itu sendiri. Sebab, Di Yi bukan hanya akan menangani mereka, melainkan juga seluruh keluarganya.     

"Kita harus bertarung! Meskipun hari ini aku akan mati di Quicksand Canyon, tapi aku tidak akan pernah melarikan diri."     

Terdapat ekspresi yang sangat tegas dan memancar dari kedua mata Red Wish Emissary. Setelah itu, ia membenamkan tongkat kristal sucinya ke dalam pasir kuning, lalu menatap arogan ke arah Cyan-robed Emissary yang berada di kejauhan, sambil bersiap-siap untuk bertarung sampai mati.     

Tebing-tebing yang berada di kedua sisi Quicksand Canyon terbuat dari bebatuan kuning yang padat dan menjulang tinggi sampai 300 meter. Tebing-tebing di kedua sisi tersebut terlihat sempit, karena condong ke arah luar. Jadi, ketika dilihat dari atas ngarai atau dari permukaan tebing, maka seseorang hanya bisa melihat segaris celah yang gelap dan sempit.     

"Swoosh!"     

Terdengar suara keras yang menggema di atas tebing. Sebuah figur transparan mulai terbentuk, dengan kakinya yang menginjak udara, dan suaranya yang terdengar sedingin es. "Master, mustahil bagimu dan para pengikutmu untuk melarikan diri hari ini. Namun, kau bisa membujuk Red Wish Emissary untuk menyerah. Selama dia bersedia meminta ampun kepada sang master muda, maka aku sangat yakin bila beliau akan mengampuni nyawanya. Beliau adalah orang yang murah hati."     

Pria ini adalah sang pembunuh No.1 dari Sekte Blood Cloud, yakni Hunter.     

Para pertapa jahat yang berada di belakang Red Wish Emissary mulai mendongakkan kepala masing-masing dan bermaksud melihatnya.     

Ini adalah pertama kalinya bagi mereka saat akhirnya bisa melihat bentuk asli sang Hunter.     

Hunter sedang menapakkan kakinya di pertemuan dua arus udara. Saat itu, ia sedang menyeimbangkan diri di atas ngarai dan melihat ke arah bawah, seperti sang Dewa Kematian, yang sedang bertugas untuk mengendalikan kehidupan manusia.     

Dengan kekuatannya, maka siapapun yang ingin melarikan diri ke arah atas, maka kemungkinan besar ia akan mati olehnya.     

Quicksand Canyon sendiri sudah seperti penjara, hingga berhasil membuat mereka semua terperangkap di dalamnya.     

Xu Hong, sang Master Sekte Blood Cloud, mulai berjalan keluar dan menatap ke arah Hunter. "Hunter, suatu kehormatan bagiku karena sudah menjadikanmu sebagai seorang murid. Sialnya, kita hanya sama-sama melayani master yang berbeda. Kau bisa menunjukkan kesetiaanmu kepada master muda, namun aku juga tidak akan pernah bisa menghianati Yang Mulia Red Wish Emissary. Jadi, jangan repot-repot untuk membujukku. Sebab, jika aku harus mati dalam pertempuran ini, maka kau bisa menjadi sosok Master yang baru di Sekte Blood Cloud."     

Hunter pun terdiam dan tidak berkata apa-apa.     

Seperti yang dikatakan oleh Xu Hong, mereka berdua sedang melayani master yang berbeda. Semenjak mereka berdiri di sisi yang berlawanan, maka satu-satunya jalan hanyalah saling bertempur sampai mati.     

Cyan-robed Emissary menatap ke arah Red Wish Emissary dan mendengus. "Ye Honglei, aku tidak habis pikir bila kau sampai sebodoh ini. Apa kau tidak tahu bila dirimu masih dapat bertahan hidup jika kau memilih untuk menyerah? Semua pengikutmu juga pasti masih bisa bertahan hidup."     

Red Wish Emissary mencibir dan berkata, "Meskipun kau bersedia dan rela dijadikan sebagai anjingnya Di Yi, namun kau juga tidak akan pernah bisa memaksaku untuk melakukan hal yang sama. Meskipun akhirnya aku memilih untuk menyerah, apa Di Yi benar-benar akan melepaskanku begitu saja? Berhenti bercanda! Apa kau pikir aku begitu naif?"     

"Bunuh mereka. Bunuh mereka semua."     

Cyan-robed Emissary pun merasa sangat kesal dan kembali menggunakan gestur "jianjue". Setelah itu, terdapat pedang Chi dahsyat yang mulai terlepas dari Pedang Suci-nya.     

Pedang Chi itu bergulung-gulung ke arah Red Wish Emissary seperti halnya sebuah ombak. Serangan itu membentur tanah dan tebing, hingga menciptakan suara gesekan pedang, yang melengking dan mengerikan.     

Hunter sedang berdiri di atas ngarai, lalu tiba-tiba ia menyadari kedatangan gelombang energi besar. Setelah itu, ia pun mulai mengangkat kepalanya dan mendongak ke arah atas.     

Di bawah kolong langit, di sana terdapat sebuah Lightning Fire Vortex, disertai dengan suara gemuruh, dan sedang menghujam turun dari awan di atasnya, lalu menerjang tepat ke arah Quicksand Canyon.     

Lightning Fire Vortex itu sendiri terbuat dari petir dan api. Serangan itu terus berputar-putar dan mengarah ke dasar ngarai, sebelum akhirnya mengenai Cyan-robed Emissary, bersama dengan tujuh ekor ksatria Yeti.     

"CRACK!"     

Ada puluhan sambaran petir yang terkandung di dalam pusaran tersebut, dan melepaskan daya ledak yang dahsyat.     

Segaris sambaran petir mulai melesat dan menerjang perut seekor ksatria Yeti. Setelah itu, petir tersebut mengenai tebing yang berada di sisi kiri, lalu menciptakan suara ledakan yang kencang, sebelum akhirnya meninggalkan lubang di dalam dinding batu tersebut sebesar 30 sentimeter.     

Tidak ada seorangpun yang pernah menduga bila seorang ahli sihir akan melepaskan Seni Magis Level Tiga dengan seri petir, yakni Lightning Fire Vortex, alih-alih di dalam Quicksand Canyon.     

Lightning Fire Vortex itu masih terus berputar, dan semakin lama berubah menjadi semakin besar, sebelum akhirnya menciptakan sebuah badai yang berkecamuk. Bahkan, bebatuan yang berada di kedua sisi ngarai itu akhirnya mulai runtuh, dan mengubur tubuh para ksatria Yeti di bawahnya.     

"Break!"     

Cyan-robed Emissary langsung memobilisasi Tenaga Chi di dalam tubuhnya. Setelah itu, ia mengaktifkan inskripsi Pedang Kuno Cyan sampai batas maksimum dan menghunuskan pedangnya ke arah atas, lalu melepaskan kekuatan besar dan berhasil menghancurkan Lightning Fire Vortex yang mengarah kepadanya. Seketika itu juga, ia langsung melarikan diri.     

Lightning Fire Vortex masih terus berkecamuk sampai 10 kali hembusan nafas, sebelum akhirnya benar-benar sirna sepenuhnya.     

Wilayah di sekitar Quicksand Canyon pun benar-benar runtuh. Tidak terhitung jumlah ular-ular petir yang masih menggeliat di dalam ngarai, hingga menciptakan suara mendesis.     

Lightning Fire Vortex berhasil membunuh empat ekor ksatria Yeti dan meninggalkan tubuh mereka untuk tertimpa bongkahan batu raksasa.     

Sementara itu, teruntuk ketiga ksatria Yeti yang tersisa, maka mereka sedang tergeletak di tanah, sambil menghirup nafas dengan terengah-engah, dan sedang menanti ajal masing-masing.     

Perubahan besar itu akhirnya membuat semua orang merasa waspada.     

Saat itu, wajah Red Wish Emissary tampak berseri-seri. Setelahnya, ia mendongak ke atas dan melihat ke arah langit. "Sang Great Guardian sudah tiba!"     

Zhang Ruochen, yang sedang mengenakan topeng logam dan berjubah putih, saat itu tampak melayang di antara gugusan awan. Lalu, sambil melayang di udara, di sana salah satu tangan Zhang Ruochen sedang menggenggam Bola Petir, sementara tangan yang lain sedang diletakkan di belakang pinggul. "Apa saya terlambat, Yang Mulia?"     

Red Wish Emissary pun akhirnya memperlihatkan senyuman di wajahnya – yang sedari tadi selalu tegang. "Jika kau datang sedikit lebih terlambat, maka satu-satunya hal yang bisa kau lakukan adalah menguburkanku."     

"Ternyata saya tidak terlambat."     

Zhang Ruochen merenungi hal itu sejenak, sebelum akhirnya mengeluarkan tongkat kayunya. Lalu, ia melemparkannya ke arah Red Wish Emissary – yang berada di bawah – sambil berkata, "Ini adalah hadiah saya untuk Yang Mulia."     

Red Wish Emissary menangkap tongkat kayu itu dan mulai mengamatinya. Saat itu, kedua matanya langsung membelalak takjub. "Apa ini... tongkat kayu milik Ice Demon?"     

"Benar sekali. Saya sudah membunuh Ice Demon. Tentu saja, tongkat kayu itu untuk Anda, Yang Mulia," kata Zhang Ruochen.     

Meskipun tongkat kayu itu merupakan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya, namun tongkat itu tidak cocok untuk Zhang Ruochen.     

Alih-alih menjualnya demi Kristal Suci, namun ia berpikir bila sebaiknya diberikan kepada Red Wish Emissary, guna membalas budi atas pemberian Bola Petir-nya.     

Mulai sekarang, mereka berdua sudah impas, dan tak lagi punya hutang apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.