Kaisar Dewa

Sang Lord



Sang Lord

0Meskipun Setengah-Biksu Zixia hanyalah sebuah figur batu, namun itu benar-benar tampak hidup. Bahkan, sebuah senyuman terlintas di wajahnya. "Ini adalah peristiwa yang menggembirakan bagi Gunung Suci Zixia, karena sanggup melahirkan seorang murid Biksu. Jadi, semua orang tidak perlu merasa gugup."     
0

"Tentu saja, sebelum kami resmi memberimu gelar sebagai murid seorang Biksu, namun masih ada satu hal yang harus kupahami. Lin Yue, apa kau benar-benar membunuh Serene Blue Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap?"     

Zhang Ruochen membalas dengan intonasi yang sangat santai, "Benar. Saya adalah orang yang menyerang dan membunuh Serene Blue Emissary."     

Zhang Ruochen dan Red Wish Emissary sudah bekerja sama untuk membunuh Serene Blue Emissary, hingga Zhang Ruochen hanya perlu berkata santai, tanpa perlu merasa terbebani.     

Setengah-Biksu Zixia kembali bertanya, "Meskipun tingkat pengolahanmu sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon, namun itu masih belum cukup untuk membunuh Serene Blue Emissary. Apa kau sudah paham terhadap konsekuensinya, ketika kau berani berbohong kepada sang Lord?"     

Samar-samar, Zhang Ruochen dapat merasakan Aura Suci yang kembali menyeruak dan mengenai dirinya, hingga bahkan jauh lebih kuat daripada yang terakhir kalinya.     

Akan tetapi, ekspresi wajahnya tidak berubah. "Saya tidak berani berbohong kepada sang Lord, namun ada beberapa rahasia dalam membunuh Serene Blue Emissary."     

"Oh! Rahasia apa?" tanya Setengah-Biksu Zixia.     

Hanya demi bertahan di dalam Sekte Yin Yang, maka Zhang Ruochen terpaksa harus mengarang cerita.     

Tentu saja, ia sendiri tidak mengarang cerita kebohongan tersebut. Sebaliknya, Lin Yue sudah mengarang cerita itu ketika ia masih hidup. Setidaknya, Zhang Ruochen hanya perlu menyambungkan beberapa darinya.     

Zhang Ruochen pun langsung membusungkan dada dan berusaha yang terbaik agar bisa mengatur pola pikirnya sendiri. Bahkan, ia mulai berkata pada dirinya sendiri – kalau masih ingin bertahan di Sekte Yin Yang – maka ia harus bertingkah tanpa tahu malu seperti yang biasa dilakukan oleh Lin Yue.     

Ia berkata, "Sebenarnya, Serene Blue Emissary sedang bertarung melawan seorang senior dari Sekte Yin Yang. Saat itu, mereka berdua sama-sama sudah menderita luka parah. Jadi, saya mengambil kesempatan tersebut untuk membunuh Serene Blue Emissary, yang memang sudah terluka parah."     

Jika "Lin Yue" masih berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga, bahkan dengan cerita yang seperti ini, maka tidak ada seorangpun yang akan mempercayainya.     

Akan tetapi, segala sesuatunya sudah berbeda sekarang ini. Semenjak "Lin Yue" sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon, dan tingkat pengolahnnya telah berkali-kali lipat lebih kuat daripada seorang ksatria di tingkatan Puncak dari Alam Surga, maka seketika itu pula ia punya kapabilitas untuk membunuh Serene Blue Emissary, yang sudah terluka parah tentunya.     

Zhang Ruochen menambahkan, "Karena saya berhasil menyelamatkan seorang senior dari Sekte Yin Yang, maka saya akhirnya mendapatkan kesempatan yang besar, hingga berhasil menembus Alam Fish-dragon."     

Setengah-Biksu Zixia tersenyum dan berkata, "Kau bukan hanya berhasil membunuh Serene Blue Emissary, melainkan juga menyelamatkan seorang senior dari Sekte Yin Yang?"     

"Benar. Saat itu, situasi yang terjadi benar-benar sudah membuat kami merasa depresi. Saya tahu kalau saat itu saya pasti akan masuk ke dalam bahaya yang besar jika ingin menyelamatkan beliau. Saat itu, saya sudah berhasil membawa beliau sampai pada jarak 1.200 kilometer, namun Serene Blue Emissary masih terus mengejar kami. Tanpa punya pilihan lain, akhirnya saya kembali menyerangnya dan ternyata hal itu membuat saya berhasil membunuh Serene Blue Emissary." Zhang Ruochen berkata tanpa tergesa-gesa.     

Setengah-Biksu Zixia bertanya, "Sekarang, di mana senior tersebut? Apa kau bisa menyebutkan namanya?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala. "Beliau sudah pergi setelah sembuh total dan sama sekali tidak mengatakan namanya. Akan tetapi, demi membayar hutangnya kepada saya, maka beliau memberi saya sebuah Pil Fish-dragon."     

Setelah mendengar kata-kata Lin Yue, maka seketika itu pula para murid inti yang berada di sana langsung merasa iri.     

Tidak heran mengapa "Lin Yue" mampu menembus Alam Fish-dragon. Ternyata, hal itu terjadi karena ia telah menelan sebuah Pil Fish-dragon. Yang jelas, pemuda itu sangat beruntung ketika ia berhasil mendapatkan sebuah pil yang sangat bernilai tinggi.     

"Jadi, ternyata dia berhasil menembus Alam Fish-dragon karena sudah menelan Pil Fish-dragon, sama sekali tidak spesial," kata Zhao Yibing dingin.     

Masternya Lin Yue kembali berdiri dan berkata, "Saudari junior seperguruan Zhao, itu tidak benar. Meskipun Lin Yue sudah menelan Pil Fish-dragon, namun itu hanya akan meningkatkan persentase pada saat dia hendak melakukan penembusan alam. Yang jelas, kalau dia tidak berlatih keras, maka dia tidak akan pernah mampu menembus Alam Fish-dragon, meski sudah mendapatkan bantuan dari sebuah pil."     

Masternya Lin Yue adalah seorang Elder berambut abu-abu, dan bernama Wang Xian.     

Pada mulanya, ketika Wang Xian mendengar perkataan Zhao Yibing, maka seketika itu pula ia merasa sangat marah. Bahkan, ia juga ingin memberi pelajaran pada muridnya yang kurang ajar tersebut.     

Akan tetapi, sekarang ini Wang Xian sudah menyadari kalau Lin Yue, ternyata tidak se-ekstrim yang dikatakan oleh Zhao Yibing. Selain itu, pemuda tersebut juga sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon, dan hendak menjadi seorang murid Biksu.     

Yang jelas, itu adalah kehormatan besar baginya saat pernah melatih seorang murid Biksu!     

Sekarang, bagaimana mungkin Wang Xian masih akan menghukum "Lin Yue"? tentu saja, ia merasa perlu untuk mengutarakan pendapatnya.     

Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan oleh Wang Xian adalah sesuatu yang benar. Sebab, Pil Fish-dragon hanya mampu meningkatkan persentase dalam menembus Alam Fish-dragon. Sebab, tanpa talenta dan kerja keras, maka menelan pil itu sama sekali tidak akan gunanya.     

Tatapan mata Setengah-Biksu Zixia sedang terfokus pada Zhao Yibing. "Lin Yue sudah menjelaskan insiden itu dengan sangat jelas. Zhao Yibing, bisakah kau menjelaskan mengapa Kompas Pemburu Harta Karun milik Gunung Suci Zixia sampai harus jatuh ke tangan seorang master jahat?"     

Hanya ada tiga orang murid Biksu di Gunung Suci Zixia. Oleh karena itulah, Gunung Suci Zixia akhirnya harus mendapatkan ranking terakhir di antara empat gunung suci di Long-living Yard.     

Sementara itu, karena mereka sedang berada di ranking keempat, maka sekarang ini, semestinya mereka harus merasa berbahagia. Lalu, bagaimana mungkin Setengah-Biksu Zixia akan menghukum Lin Yue?     

Meskipun ia masih memiliki beberapa kelemahan, namun Setengah-Biksu Zixia lebih memilih percaya terhadapnya, sebagaimana ia juga tidak punya pilihan lain.     

Di sisi lain, Zhao Yibing adalah sosok pria cerdas, dan bisa menilai kalau Setengah-Biksu Zixia hendak melindungi Lin Yue. Secara natural, ia pun tidak berani lagi melanjutkan perdebatan tersebut. Sebab, kalau ia masih bersikeras untuk melakukan hal tersebut, maka ia pasti akan kehilangan nyawanya sendiri.     

"Thunk!"     

Kedua kaki Zhao Yibing langsung menjadi lemas, hingga ia mulai berlutut di atas tanah. Dengan suara benturan yang keras, maka seketika itu pula ia menampar wajahnya sendiri. Kemudian, diiringi dengan air mata yang membasahi wajahnya, maka seketika itu pula ia berkata, "Ini semua salah saya. Sebab, saya terlampau serakah dan menginginkan Batu Suci tersebut. Saya sudah membuat master jahat itu marah, hingga akhirnya membuat Kompas Pemburu Harta Karun itu hilang."     

Setengah-Biksu Zixia melihat Zhao Yibing – yang langsung mengakui kesalahannya – hingga ia pun mulai mendengus dingin. "Meskipun hilangnya Kompas Pemburu Harta Karun adalah kesalahanmu, namun itu bukanlah tindakan kriminal yang besar. Akan tetapi, mengapa kau memilih mangkir dari tanggung jawab dan malah berusaha menyalahkan Lin Yue? Apa kau sadar kalau nafsu pribadimu ternyata sampai harus melibatkan seorang murid Biksu dari Gunung Suci Zixia?"     

"Saya sudah mengerti kalau saya salah. Jadi, saya ingin meminta hukuman pada sang Lord," kata Zhao Yibing.     

Setengah-Biksu Zixia pun mulai memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen. "Lin Yue, menurutmu, hukuman apa yang pantas bagi Paman Master Junior Zhao?"     

Secara natural, Zhang Ruochen tidak senang terhadap perilaku Zhao Yibing, dan ia berharap agar Setengah-Biksu Zixia langsung menghukumnya dengan sangat berat, hingga pria tua itu tidak akan lagi mengulanginya.     

Akan tetapi, sosok yang seperti apa Setengah-Biksu Zixia tersebut? Mengapa ia sampai harus bertanya mengenai hukuman apa yang cocok bagi seorang pertapa di Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon?     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung paham kalau Setengah-Biksu Zixia tampaknya sedang berusaha untuk menguji dirinya.     

Karena Setengah-Biksu Zixia tidak mengetahui kebenarannya, maka ia hanya bisa menguji "Lin Yue". Mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengobservasi perangai "Lin Yue" yang sesungguhnya.     

Zhang Ruochen langsung berlutut satu kaki dan mengangkat kedua tangannya ke arah depan, guna memberi salam kepada Setengah-Biksu Zixia. "Saya meminta pada sang Lord untuk mengampuni Paman Master Junior Zhao."     

Sekali lagi, semua orang yang berada di dalam Candi Taoist mulai merasa tercengang.     

Sebelumnya, ketika Setengah-Biksu Zixia mulai memanifestasikan dirinya, namun pemuda itu menolak untuk berlutut. Akan tetapi, sekarang ini, ia rela berlutut satu kaki dan meminta ampunan, demi menyelamatkan nyawa Zhao Yibing.     

Bahkan, sebelumnya Zhao Yibing sempat ingin membunuhnya.     

Akan tetapi, ia masih meminta ampunan untuk menyelamatkan nyawa pria tua tersebut?     

Zhao Han'er sendiri juga merasa terkejut. Sebab, ia sama sekali tidak tahu kalau moral milik kakak saudara Lin Yue ternyata benar-benar sangat terhormat. Sebab, ia bukan hanya rela mengorbankan reputasinya sendiri untuk menyelamatkan nyawa teman-teman yang lain, namun juga membalas keburukan dengan hal-hal yang baik.     

Namun, ia bukan hanya gagal dalam mensyukuri semua hal tersebut. Sebaliknya, ia juga benar-benar salah dalam memahami lelaki tersebut, lalu meremehkannya, dan mengacuhkannya, serta memandangnya dengan sebelah mata. Yang jelas, semua hal itu pasti membuat lelaki tersebut merasa sangat terluka.     

Zhao Han'er mulai menatap Zhang Ruochen dengan wajah yang sudah bersimbah air mata. Setelah itu, ia memperlihatkan ekspresi sedih dan menyesal, sambil terus menyeka air matanya.     

Tiba-tiba, ia merasa kalau figur kakak sudara Lin Yue bertumbuh menjadi semakin tinggi. Bahkan, wanita itu hanya bisa melihatnya sambil mendongakkan kepala.     

Setengah-Biksu Zixia juga memperlihatkan sedikit ekspresi terkejut. "Lin Yue, mengapa kau meminta ampun untuk keselamatan Zhao Yibing? Seharusnya kau tahu kalau dia hampir membunuhmu beberapa waktu yang lalu."     

Zhang Ruochen mulai menghela nafasnya. "Meskipun Paman Master Junior terbukti bersalah, namun beliau masih merupakan seorang Paman Master Junior saya. Di masa lampau, beliau sudah menunjukkan kepedulian yang besar kepada saya ketika masih berada di Gunung Suci Zixia. Yang jelas, saya hanya bisa mengingat segala kebaikannya di masa lampau. Lalu, teruntuk kebencian yang baru saja diperlihatkan, maka biarkan itu terbang bersama angin. Sekali lagi, saya meminta kepada Anda untuk mengampuni beliau."     

Tatapan mata Setengah-Biksu Zixia bahkan menjadi jauh lebih bersinar, yang mana ia menjadi semakin senang dengan sosok Lin Yue. Karena merasa puas, maka ia pun langsung tersenyum. "Jika semua orang bisa menjadi sepertimu, maka hanya terdapat sedikit konflik internal yang terjadi di dalam Sekte. Baiklah! Zhao Yibing, karena Lin Yue sudah meminta ampunan demi keselamatan nyawamu, maka aku akan membiarkanmu hidup. Kehilangan nyawa memang masih bisa dihindari, namun hukuman untukmu masih akan tetap berlaku. Jadi, mulai esok hari, kau akan pergi ke bawah tambang untuk bekerja kasar selama 10 tahun. Ini akan menjadi hukuman untukmu."     

"Terima kasih banyak, Lord."     

Zhao Yibing cepat-cepat bersujud dan memperlihatkan rasa terima kasihnya. Sebagaimana wajahnya mulai menyentuh tanah, maka saat itu, tidak ada seorangpun yang bisa melihat sensasi dingin di kedua matanya, yang mana hal tersebut juga penuh dengan intensitas membunuh.     

Orang-orang lain mungkin berpikir kalau Lin Yue sudah membalas kejahatan dengan kebaikan. Akan tetapi, hanya Zhao Yibing yang tahu kalau Lin Yue bukanlah sosok terhormat seperti itu. Yang jelas, pemuda itu sengaja mengambil langkah mundur, hanya demi memamerkan kebaikannya di muka publik.     

Sebab, jika bukan karena Lin Yue, maka ia tidak perlu sampai harus bekerja kasar di bawah tambang.     

Diam-diam, Zhao Yibing sudah memutuskan untuk – sebelum ia pergi ke bawah tambang – maka ia harus lebih dulu membalaskan dendamnya, tidak peduli apapun resikonya. Bagaimanapun juga, ia akan merasa lebih baik setelah membunuh Lin Yue, terutama saat tidak ada seorangpun yang menyaksikan hal tersebut.     

Setengah-Biksu Zixia berkata, "Lin Yue, karena kau sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon, maka secara natural, kau akan segera menjadi seorang murid Biksu. Dalam tiga hari ke depan, maka aku sendiri yang akan keluar dari proses pengasingan, lalu mulai mempersiapkan upacara pengangkatan murid Biksu untukmu. Selain itu, Sekte Yin Yang sendiri memiliki pondasi dasar terhadap Tao Pedang. Jadi, di hari upacara tersebut, maka di sana akan terdapat beberapa ujian untuk menilai talentamu dalam hal Tao pedang, dimana itu akan sangat penting bagimu. Yang jelas, kau harus mempersiapkan itu dengan baik."     

"Saya mengerti," balas Zhang Ruochen.     

Setengah-Biksu Zixia mengangguk dan cahaya suci di dalam figur batu itu langsung menghilang sepenuhnya. Sekali lagi, figur batu itu mendadak hening dan tidak bergerak.     

Aura Suci yang memancar di dalam Candi Taoist pun berangsur-angsur mulai menghilang, dan kembali tenang seperti sedia kala.     

Zhang Ruochen bangkit berdiri dan melirik ke arah Zhao Yibing – yang masih bersujud di tanah. Lalu, sambil menggelengkan kepalanya, saat itu ia bergegas keluar dari Candi Zixia.     

"Kakak saudara Lin... Lin Yue, tunggu sebentar."     

Di belakangnya, ada sebuah bayangan yang melintas, dan langsung berhenti di depan Zhang Ruochen. Dengan suara "thump", saat itu bayangan tersebut langsung berlutut di hadapannya.     

Ternyata, itu adalah Xu Chen.     

Zhang Ruochen melirik ke arah Xu Chen dan menggosok pipinya sendiri dengan menggunakan jari. Setelah itu, ia berkata sambil tersenyum, "Saudara junior seperguruan Xu, apa maksudnya ini?"     

Sekujur tubuh Xu Chen menjadi gemetar, sebagaimana wajahnya tampak pucat pasi seperti mayat. Lalu, dengan suara yang terdengar gemetar, saat itu ia berkata, "Kakak saudara... Lin Yue, semua itu adalah kesalahanku. Tolong... ampuni nyawaku yang hina ini."     

"Bang! Bang!"     

Xu Chen bersujud – lagi dan lagi – hingga hampir menghancurkan batu yang berada di bawah wajahnya.     

Xu Chen adalah seorang pria yang cerdas. Tentu saja, ia sangat paham terhadap situasi yang sedang dihadapi.     

Bagaimanapun juga, ia sudah mengusik "Lin Yue". Jadi, kalau "Lin Yue" sampai ingin membalas dendam, lalu berdasarkan pada tingkat pengolahan dan derajatnya sebagai seorang murid Biksu, maka lelaki itu hanya perlu menjentikkan jari untuk membunuhnya.     

Ketika nyawanya sudah berada di ujung tanduk, lalu bagaimana mungkin Xu Chen masih peduli lagi terhadap harga dirinya?     

Kala itu, ia terlihat seperti seekor anjing yang air liurnya sampai menetes-netes, sambil berlutut di hadapan "Lin Yue" dan meminta ampunan kepadanya.     

Zhang Ruochen meliriknya dengan tatapan jijik. "Bukankah sebelumnya kau berkata kalau aku adalah seorang pecundang yang brengsek?"     

Xu Chen menampar wajahnya sendiri keras-keras. "Bukan, bukan, aku... aku sendiri yang brengsek, aku hanya orang bodoh yang brengsek. Seharusnya aku mati, sebab, aku tidak lebih baik daripada seekor binatang."     

Hanya demi bertahan hidup, saat itu Xu Chen kembali menampar wajahnya sendiri keras-keras. Setiap kali tangannya mendarat di wajah, maka seketika itu pula tercipta luka yang berdarah.     

Zhang Ruochen bahkan tidak terlalu mempedulikan lelaki tersebut. Lalu, sambil menggelengkan kepala, maka ia berkata, "Karena kau sangat gemar menampar wajahmu sendiri, maka berlututlah di sini dan terus menampar wajahmu seperti itu. Setelah kau selesai melakukannya sebanyak 10.000 kali, maka cepat tinggalkan Sekte Yin Yang. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Ingat, tampar sendiri keras-keras. Jika kau menampar wajahmu tanpa mengeluarkan tenaga, maka konsekuensi yang besar akan menimpamu."     

Zhang Ruochen berkata santai dan langsung turun dari gunung tersebut, tanpa sama sekali menoleh ke arah Xu Chen.     

"Terima kasih banyak kakak saudara Lin Yue, terima kasih banyak karena sudah mengampuni nyawaku." Ada perasaan senang yang tergambar di wajah Xu Chen. Sebab, lelaki itu paham kalau ia baru saja berhasil menyelamatkan hidupnya sendiri, hingga ia terus menerus bersujud ke arah kepergian Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.