Kaisar Dewa

Sembilan Istana dan Tujuh Puluh Dua Kediaman



Sembilan Istana dan Tujuh Puluh Dua Kediaman

0Sebagaimana Zhang Ruochen sedang menggenggam pedang dengan kedua tangannya, maka ia terus memberi tekanan pada Murong Bairen, sambil melirik ke arah Huang Yanchen dan Duanmu Xingling.     
0

10 master dari Pasar Gelap yang telah mencapai Tingkatan Awal dari Alam Surga pun berubah menjadi 10 bayangan dan melesat di kerumunan. Seperti kawanan serigala yang mengejar domba, maka mereka berhasil menghabisi 10 ksatria yang berasal dari keluarga Duanmu hanya dalam sekejap.     

"Swish!"     

Itu adalah malam yang penuh dengan pedang, sehingga aura kematian pun mulai memancar kemana-mana.     

Seorang ksatria di tingkatan Puncak dari Alam Bumi yang bertarung dengan seorang ksatria di Alam Surga adalah sama seperti seorang bocah yang sedang bertarung melawan prajurit bersenjata. Sungguh jarak yang terdapat diantara mereka cukup kentara.     

Huang Yanchen, Duanmu Xingling, dan Chen Xier, mereka adalah sama-sama seorang Petarung Jenius Tiga-alam, dimana tingkat pengolahan mereka masih berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi, namun sanggup mengimbangi para ksatria yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga.     

"Zhang Ruochen, kau... tidak bisa membunuhku..."     

Ketika menyaksikan 10 ksatria yang bergegas ke arahnya, maka Murong Bairen menampakkan senyuman di wajah pucatnya. "Selama mereka datang, maka situasi ini akan berubah."     

Tentu saja, ia harus bisa menyelamatkan diri sebelum mereka tiba.     

Murong Bairen mulai mengalirkan Tenaga Chi ke dalam lengannya, sebelum akhirnya pembuluh berwarna hijau di tangannya mulai bermunculan. Tidak lama setelah itu, lengannya menjadi lebih kuat, sehingga ia berhasil terlepas dari kendali Zhang Ruochen.     

"Aku tidak sanggup membunuhmu? Kau terlalu percaya diri!"     

Zhang Ruochen pun mulai menyerang kepala Murong Bairen dengan menggunakan tinjunya.     

Ini tidak bagus!     

Di bawah ancaman kematian, maka Murong Bairen pun melepaskan kekuatan yang tidak terduga. Lalu, ia menghentakkan kakinya ke belakang dan nyaris berhasil menghindari serangan tinju Zhang Ruochen.     

"Shing!"     

Saat itu, sebuah cahaya pedang mulai berkilau di depan mata Murong Bairen, dan berhasil meninggalkan jejak darah di kedua matanya.     

Pisau emasnya terjatuh ke tanah, sementara tangannya sedang menutupi mata yang berdarah. Ia meringis kesakitan, sambil berkata, "Mataku... Zhang Ruochen, kau berani menusuk mataku. Sekte Bayangan Hitam tidak akan pernah melepaskanmu..."     

Tanpa ragu, Zhang Ruochen kembali menyerang dengan pedangnya, dan menebas ke arah leher Murong Bairen, lalu memenggal tenggorokannya, sebelum akhirnya memotong ucapan pria tersebut.     

Karena telah kehilangan perlindungan dari Celestial Bodyshield, maka tubuh Murong Bairen hancur berkeping-keping di bawah tekanan air yang tinggi.     

Perairan di sekitarnya berubah menjadi berwarna merah.     

Seorang legenda muda baru saja tumbang.     

Talenta milik Murong Bairen bisa digunakan untuk membuat dirinya menjadi seorang penguasa di Omen Ridge, namun ketika ia baru saja mencapai Alam Surga dan ingin menunjukkan kemampuannya, tapi ia mati di dalam air – bahkan tulang-belulangnya pun tidak bisa ditemukan.     

Di dalam kabut darah tersebut, ada sebuah cahaya berwarna emas yang berkilauan.     

Sebuah pedang tampak sedang diselimuti oleh cahaya emas.     

Tidak lama setelahnya, pedang tersebut mendarat di tangan Zhang Ruochen, ketika ia mulai merentangkan jemarinya.     

Pisau emas ini, yang bisa menahan serangan Pedang Kuno Abyss tanpa retak sedikitpun, pasti bukan sebuah jenis pisau biasa.     

Zhang Ruochen mulai mengaktifkan Tenaga Chi-nya ke dalam pisau. Lalu setelah mengamatinya lekat-lekat, maka kegembiraan mulai muncul di dalam hatinya. Terdapat 74 inskripsi di dalam pisau tersebut, dimana empat diantaranya adalah inskripsi level medium jenis "Api".     

"Ini adalah sebuah... Senjata Suci Bela Diri kelas 10."     

Para ksatria terkuat di Yunwu Commandery hanya mempunyai Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan.     

"Mengapa Muron Bairen punya Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh?"     

Zhang Ruochen sedikit bimbang, sebab seorang ksatria yang mempunyai Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh adalah ksatria yang mempunyai kekuatan jauh di atas Alam Surga.     

Muron Bairen baru saja menembus Alam Surga, jadi mungkin ia tidak mengerti bagaimana cara memaksimalkan kekuatan pisau tersebut. Karena jika ia bisa memaksimalkan kekuatannya, maka ia tidak akan mudah dibunuh oleh Zhang Ruochen.     

Meskipun Pedang Kuno Abyss adalah senjata yang tajam, namun itu hanyalah sebuah senjata patah, dimana kekuatannya setara dengan Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan.     

"Howl!"     

Terdengar suara auman tidak jauh dari tempatnya berdiri, dan berubah menjadi gelombang suara yang berisik.     

Itu bukan berasal dari musuh, melainkan Si Xingkong, yang baru saja berhasil menembus Alam Surga.     

SI Xingkong berdiri tegak dan tampak gagah setelah berhasil menghabisi tiga master yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi, dimana mereka datang untuk membunuhnya.     

Si Xingkong secara resmi menjadi seorang legenda Seni Bela Diri sesaat setelah berhasil menembus ke Alam Surga.     

Si Xingkong melesat seperti sinar cahaya dengan kecepatan yang tinggi, dan berhasil melayangkan tiga serangan tinju berturut-turut.     

"Bang! Bang! Bang!"     

Kepala dari tiga orang ksatria itu hancur dan menjadi tiga kabut darah.     

Si Xingkong baru saja berhasil membunuh tiga ksatria Tingkatan Awal dari Alam Bumi dengan waktu yang cukup singkat.     

"Si Xingkong adalah top master dari generasi muda di Omen Ridge, dan sekarang dia telah berhasil menembus ke Alam Surga. Tidak ada seorangpun yang bisa bertahan darinya."     

Para ksatria dari Pasar Gelap merasa ketakutan saat menyaksikan pancaran aura Si Xingkong.     

"Zhang Tiangui bisa mengalahkan Si Xingkong, benarkan? Jika dia telah mencapai Alam Surga, maka Si Xingkong pasti kembali kalah," salah satu ksatria dari Pasar Gelap mengatakan itu.     

"Zhang Tiangui telah masuk ke dalam Gerbang Hidup untuk mencari harta karun di Istana Naga."     

"Baik Zhang Ruochen dan Si Xingkong adalah sama-sama ksatria top di antara para generasi muda. Apa kau tidak melihat bahwa Murong Bairen baru saja mati terbunuh! Ayo lari!"     

...     

Para ksatria yang tersisa dari Pasar Gelap mulai mundur dan bergegas menuju ke dalam Gerbang Hidup.     

Karena sebagian besar ksatria telah dibantai oleh Zhang Ruochen dan Si Xingkong, maka hanya terdapat 12 ksatria di Tingkatan Awal dari Alam Surga yang berhasil kabur.     

Dalam kurun waktu kurang dari lima belas menit, maka itu adalah fakta yang mengejutkan bahwa 14 ksatria di Alam Surga baru saja mati di luar Istana Naga.     

Huang Yanchen dan Chang Qiqi mulai menenggak cairan – yang telah dimurnikan dari Bunga Nirvana Fire Spirit – sehingga mereka bersiap untuk menembus ke Alam Surga.     

Chen Xier tidak mendapatkan kelopak Bunga Nirvana Fire Spirit, namun ia mempunyai Dosis Spiritual lain. Setelah menggunakan itu, maka ia juga mulai mencoba untuk menembus ke alam baru.     

Hanya Duanmu Xingling yang sedikit ragu ketika ia harus menenggak cairan tersebut.     

Ia hampir berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Bumi, dan ia juga ingin mendapatkan Dragon Sarira untuk meningkatkan pengolahannya. Oleh karena itulah, ia tidak berencana menembus ke alam baru sekarang ini.     

Meskipun ia menenggak cairan tersebut, namun ia mengalihkan khasiatnya, dan tidak memurnikan atau menyerapnya.     

"Kakak tertua, dengarkan ini. Aku akan pergi dahulu, untuk membuka jalan menuju ke Gerbang Hidup."     

Zhang Ruochen melesat menuju ke Gerbang Hidup dalam sekejap.     

Ketika Guoguo menyaksikan Zhang Ruochen masuk ke dalam Gerbang Hidup, maka kedua matanya berkedip, dan ia segera menyusulnya.     

Jika Guoguo punya pilihan, maka kelinci itu akan memilih Zhang Ruochen, sebab Chang Qiqi hanya memberikan wortel, sementara Zhang Ruochen memberinya daging.     

"Zhang Ruochen, pergilah ke neraka!"     

Sebagaimana Zhang Ruochen yang melesat ke arah Gerbang Hidup, maka terdapat sebuah cahaya dingin yang berasal dari sebelah kirinya.     

Seorang pembunuh berpakaian ungu sedang membawa tombak panjang dan melesat dari arah ujung, ia mencoba menusuk jantung Zhang Ruochen.     

"Memang benar, bahwa ada penyergapan di sini."     

Zhang Ruochen sepertinya telah menemukan ada seseorang yang sedang bersembunyi di balik gerbang. Lalu, ketika tombak panjang itu mulai bergerak maju, maka ia mulai menudingkan jarinya, dan melepaskan Pedang Gelombang.     

"Pedang Gelombang Damai."     

Pedang Gelombang itu langsung mengarah ke lawannya dan membuatnya menjadi beku.     

Seorang pembunuh yang bersembunyi di balik Gerbang Hidup dan ingin menyergap Zhang Ruochen telah berubah menjadi es. Kemudian, postur tubuhnya tampak sama seperti saat ia menghunuskan tombak tersebut.     

Namun, sekujur tubuhnya telah terkena serangan Pedang Gelombang.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen menjentikkan jari dan berhasil menghancurkan es raksasa tersebut.     

Sehingga pembunuh yang berada di dalamnya pun juga hancur.     

Orang-orang hanya bisa mendapatkan harta karun berharga ketika mereka masuk ke dalam Istana Naga. Istana ini adalah ratusan kali lipat lebih besar dibandingkan dengan istana milik manusia, dan setiap bangunan yang berada di sana sama besarnya dengan gunung, dan memancarkan cahaya warna-warni.     

Zhang Ruochen berjalan dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, jalanan yang berada di depan mulai menghilang, sehingga hanya menyisakan sebuah kabut hitam dingin yang tebal.     

Itu adalah satu-satunya jalan menuju ke Istana Naga.     

Tanpa ragu, Zhang Ruochen segera melewatinya. Sebagaimana ia telah masuk ke dalam kabut, maka terdapat daya hisap yang kuat dari arah kakinya, seakan ia sedang berjalan di atas lumpur hisap.     

"Ada begitu banyak bahaya di dalam Istana Naga. Aku tidak seharusnya meremehkan ini."     

Zhang Ruochen mengambil nafas dalam-dalam dan mulai mengalirkan Tenaga Chi di kakinya. Kemudian, tinjunya mulai menghantam permukaan lumpur hisap. Setelah itu, tubuhnya pun berhasil lolos dari lumpur hisap tersebut.     

Setelah berhasil lolos, maka ia menoleh ke arah belakang.     

Itu bukan sebuah lumpur hisap.     

Tapi itu adalah sebuah Lubang Darah.     

Permukaan Lubang Darah tersebut tampak mendidih – terdapat tulang-belulang milik para manusia dan binatang buas di dalamnya.     

Untungnya, Zhang Ruochen mempunyai tingkat pengolahan yang tinggi. Jika tidak, maka ia pasti akan mati seperti para ksatria di Alam Bumi lain.     

Guoguo bahkan lebih beruntung dibandingkan Zhang Ruochen. Kelinci itu dapat dengan mudah melintasi Lubang Darah dan berhasil menyusulnya.     

"Guoguo, mengapa kau menyusulku?"     

Zhang Ruochen melihat kelinci besar yang berada di depan wajahnya.     

Guoguo mendekat ke arahnya dengan mata berkedip-kedip. Kemudian, ia mulai merentangkan tangannya dan menatap Zhang Ruochen dengan penuh pengharapan.     

"Tidak masalah jika kau mau makan, tapi kau harus membantuku."     

Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah kotak permata – tempat menyimpan Obat Suci – dari dalam Cincin Ruang, dan menggenggamnya di tangan. Namun ia tidak segera memberikan itu.     

Sesaat setelah Guoguo menatap kotak permata tersebut, maka kedua matanya mulai bercahaya. Kelinci itu cepat-cepat menganggukkan kepala, seperti sedang mengatakan, "Aku berjanji akan melakukan apa saja!"     

Sambil memberikan kotak itu, maka Zhang Ruochen berkata, "Kau tetap di sini dan peringatkan kawan-kawan lain jika terdapat sebuah Lubang Darah di sana, sehingga mereka bisa melewatinya dengan selamat."     

Guoguo mengangguk dan membuka kotak permata tersebut. Kemudian, ia mengeluarkan Obat Suci dan mulai mengunyahnya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Sulit dipercaya, Chang Qiqi bahkan membawa Guoguo ke dalam Istana Suci."     

Setelah berhasil melewati bahaya, maka Zhang Ruochen menjadi lebih waspada. Kemudian, ia melepaskan Pola Ruang dan terus melangkah maju.     

Setelah berhasil melewati kabut hitam, maka terdapat sosok anggun berwarna ungu dengan sebuah Pedang Usus Ikan, lalu ia mulai melangkah keluar dari batu karang warna-warni, seolah sengaja sedang menunggu Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen."     

Sosok ungu tersebut sedang mengenakan penutup kepala yang menutupi kepala dan wajahnya, sehingga hanya menunjukkan kedua matanya yang dingin.     

Meski demikian, Zhang Ruochen segera mengenali sosok tersebut, lalu berkata, "Saudari Zi, apa kau datang untuk menghalangiku?"     

Setelah Zi Qian membuka penutup kepalanya, maka wajahnya yang cantik pun terlihat. Kemudian, ia berkata dingin, "Tidak ada gunanya untuk menghentikanmu sebab kau telah masuk ke dalam Istana Naga. Aku hanya datang untuk memberimu peringatan bahwa Di Yi telah tiba di dalam Kuil Suci Naga, jadi sebaiknya kau tidak datang kesana. Sehingga, tidak ada seorangpun yang bisa mengancammu bila kau tidak bertarung dengan mereka."     

Sebelum masuk ke dalam Istana Naga Bawah Air, maka Zhang Ruochen telah mendengar bahwa Istana Naga mempunyai sembilan istana dan 72 kediaman.     

Sembilan aula tersebut berpusat pada "Kuil Suci Naga", yang mana itu pernah ditinggali oleh Naga Bumi Bersayap-Empat.     

Jika Dragon Sarira benar-benar ada di dalam Istana Naga, maka sepertinya benda itu diletakkan di Kuil Suci Naga.     

Zhang Ruochen berkata, "Aku harus mendapatkan Dragon Sarira, jadi Kuil Suci Naga adalah yang harus aku kunjungi. Aku harap kau tidak menghalangiku."     

"Zhang Ruochen, tolong tunggu sebentar."     

Ketika menyaksikan Zhang Ruochen yang ingin masuk ke dalam Kuil Suci Naga, maka Zi Qian segera merentangkan tangan dan menggenggam lengan pria tersebut.     

Zi Qian merasa sedikit canggung, kemudian ia cepat-cepat menarik tangannya ke pinggul, lalu berkata, "Apa kau lupa bahwa kita menemukan sebuah tanduk naga di Kediaman Rahasia Chikong? Mungkin itu punya fungsi yang penting. Sehingga kita tidak perlu pergi ke Kuil Suci Naga."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.