Kaisar Dewa

Hidangan dari Berbagai Macam Istana



Hidangan dari Berbagai Macam Istana

2Itu adalah harga yang mahal untuk menukar sebuah dunia kecil berbentuk hutan dengan lima Buah Amplio, tetapi Zhang Ruochen merasa bahwa itu adalah pengorbanan yang sepadan.      1

Dia mengambil lima Buah Amplio di depannya dan meletakkannya di meja batu giok bersama lima Buah Ampio yang dia dapatkan sebelumnya. Kemudian, dia tersenyum puas.     

Melihat sepuluh Buah Amplio yang bersinar terang itu, semua kultivator yang menghadiri perjamuan memiliki tatapan mata yang dipenuhi dengan keserakahan dan kecemburuan di dalamnya.     

"Seandainya saja semua buah itu bisa menjadi milikku." Banyak kultivator memiliki pemikiran ini di dalam benak mereka.     

Sepuluh Buah Amplio itu mewakili satu miliar prinsip dan 30.000 tahun energi kehidupan di dalamnya.     

Beberapa orang berpikir bahwa Zhang Ruochen meraih keuntungan dengan terlalu mudah. Dia baru menjalani duel selama dua putaran, dan dia sudah memiliki Buah Amplio paling banyak di antara para peserta di Festival Perburuan Langit.     

Namun, semakin banyak kultivator yang mengakui kemampuan Zhang Ruochen dari dua pertempuran ini dan menganggapnya sebagai lawan yang kuat di Medan Perburuan Langit.     

Dapat dikatakan bahwa Zhang Ruochen sangat beruntung dan cerdik untuk bisa menang melawan Lord Sinluo.     

Namun, siapa yang berani memandang rendah Zhang Ruochen setelah mengalahkan Xu, yang kekuatan kultivasinya sangat luar biasa?     

Nona Angin menatap Zhang Ruochen dengan kedua matanya yang berbinar. Dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Dia akhirnya mengerti kenapa Wargod Bloodximius menjadikannya sebagai pemimpin dari Klan Bloodsky di festival ini dan memberikan dukungan penuh baginya dalam mengendalikan Artefak Supreme.     

Setelah menyaksikan dua pertempuran ini, Nona Angin memiliki perasaan yang aneh. Dia merasa bahwa kekuatan Zhang Ruochen, meskipun dia masih berada di Alam Neverwilt, kini menjadi tak terduga.     

"Bahkan jika aku gagal menjadi sang Keturunan dan akhirnya menikahinya, maka dengan bakat yang dia miliki dan bantuanku, era ini akan menjadi milik kami berdua. Bahkan kami mungkin bisa melampaui Keturunan Takdir."     

"Aku berharap bisa melihat lebih banyak keajaiban yang bisa dia capai di Medan Perburuan Langit." Pengakuan Nona Angin atas kekuatan Zhang Ruochen kini telah meningkat pesat.     

Ketika para dewa dari Klan Yellowsky bermaksud untuk menikahkannya dengan Zhang Ruochen kala itu, Nona Angin menolaknya.     

Tapi sekarang, dia merasa itu mungkin adalah sebuah alternatif yang baik baginya.     

Melihat Zhang Ruochen kembali meraih kemenangan, Xue Tu justru tidak terlihat gembira. Dia tampak tertekan dan ragu-ragu. Pada akhirnya, dia mengertakkan gigi dan berjalan ke bagian hulu.     

"Aku tidak menginginkan apa pun, tapi setidaknya, aku harus memakan Buah Amplio ini. Jika Zhang Ruochen tidak ingin mengembalikannya, maka aku akan melawannya sampai mati." Xue Tu mengepalkan tangannya. Tatapan matanya terlihat tajam. Dia sudah siap untuk bertarung sampai mati.     

Pan Ruo tidak tetap tinggal di tempat. Dia bahkan tidak memandang Zhang Ruochen maupun Xu. Dia berbalik dan langsung pergi. Sikapnya tampak sedingin es.     

Zhang Ruochen juga tidak memandangnya. Dia memandang Xu di sisi lain dari Destiny's Creek. Lebih tepatnya, dia menatap ke arah pedang raksasa itu. "Apakah dia masih hidup?"     

Xu tahu siapa yang dimaksud oleh Zhang Ruochen. Dia berdiri dan memegang pedang raksasa itu di tangannya. "Dia masih hidup! Dan kau akan segera bertemu dengannya. Saat ini dia berada di Medan Perburuan Langit."     

Ekspresi Zhang Ruochen tidak berubah, tetapi hatinya dipenuhi dengan berbagai macam emosi negatif.     

Ada keinginan membunuh, kemarahan, rasa sakit, dan ketidakberdayaan di dalam hatinya.     

Begitu Supreme Saint Manjian dikirim ke Medan Perburuan Langit, dia akan menjadi mangsa bagi para kultivator dari Istana Neraka. Dia dan Zhang Ruochen akan menjadi musuh bebuyutan di atas medan pertempuran.     

Kondisi pikiran Xu jelas jauh lebih unggul daripada Lord Sinluo. Sebuah senyuman muncul di wajahnya. "Aku jadi sangat penasaran. Apakah kau bisa membunuhnya ketika kamu bertemu dengannya di Medan Perburuan Langit?"     

Zhang Ruochen menatap Xu dan tidak mengatakan apa-apa.     

"Festival baru saja dimulai," ujar Xu. "Namun aku sudah kalah dua putaran berturut-turut di tanganmu."     

"Akan tetapi, aku tidak marah kepadamu."     

"Sebaliknya, aku merasa bersyukur atas dua kekalahan ini. Lagipula, yang hilang bukanlah nyawaku, melainkan reputasiku dan lima Buah Amplio."     

"Dua kekalahan ini menunjukkan kelemahan yang kumiliki. Kekalahan ini juga mengingatkanku bahwa aku tidak boleh meremehkan musuh-musuhku. Bahkan seekor singa perlu menggunakan seluruh kekuatannya untuk membunuh seekor kelinci."     

"Saat bertarung melawanmu dan Lord Xia Yu, aku hanya memikirkan bagaimana caranya mempermalukan kalian, tapi aku lupa bahwa tujuan utamaku adalah mengalahkanmu."     

"Dulu, aku sangat menikmati proses dalam menghancurkan setiap lawanku. Pelajaran yang kau berikan membuatku sadar bahwa aku perlu berubah. Bagaimanapun juga, hasil akhir lebih penting dari proses."     

"Jadi, untuk mengungkapkan rasa terima kasihku, aku harus mengingatkanmu bahwa, jika kau bertemu dengan pemilik pedang ini, pilihan terbaik bagimu adalah membunuhnya dengan satu serangan."     

"Jika tekadmu tidak cukup kuat dan kau tidak dapat memutuskan hubungan dengan para kultivator dari Istana Langit, maka kau tidak akan dapat bergabung seutuhnya dengan Istana Neraka."     

"Seseorang yang tidak memiliki tekad, tidak akan bisa mencapai kesuksesan."     

"Zhang Ruochen, kau adalah lawan yang sangat kuat. Aku menantikan pertarungan yang sesungguhnya denganmu di Medan Perburuan Langit."     

Jari-jari Zhang Ruochen mengetuk meja batu giok di hadapannya dengan pelan. Dia berusaha menahan diri dan menghela napas. "Baiklah, sampai jumpa di medan perburuan."     

"Ambilah. Pedang ini menjadi milikmu sekarang!"     

Xu melempar pedang raksasa itu. Bagian ujung dari pedang tersebut berada di depan, dan gagangnya berada di belakang. Kemudian, pedang itu berubah menjadi seberkas sinar cahaya pedang dan terbang menuju Zhang Ruochen.     

Pergerakannya sangatlah cepat.     

Rupanya, Xu melemparkan pedang itu dengan sekuat tenaga.     

Zhang Ruochen berbalik, dan pedang raksasa itu terbang mendekati wajahnya.     

Wajah Zhang Ruochen tercermin di permukaan pedang tersebut. Tatapan matanya terlihat tajam.     

*Whoosh*     

Tanda Waktu dalam jumlah besar muncul secara tiba-tiba, memperlambat aliran waktu di area ini. Zhang Ruochen mengulurkan tangannya untuk meraih gagang pedang raksasa itu dan menekan pergelangan tangannya ke bawah.     

Tubuh pedang itu pun miring ke bawah dan menusuk permukaan tanah diiringi dengan suara gemuruh.     

Meski begitu, kekuatan tabrakan yang dihasilkan menyebabkan pedang itu terdorong puluhan kaki ke belakang, sehingga membentuk sebuah jalur pedang yang dalam di permukaan tanah.     

Untungnya, Gunung Takdir memiliki struktur tanah yang kuat dan dipenuhi dengan Tanda-Tanda Dewa.     

Kalau tidak, kekuatan tabrakan pedang ini bisa menyebar hingga ribuan mil jauhnya.     

Zhang Ruochen menarik pedang raksasa itu dari permukaan tanah dan memegangnya di tangannya. Dia memeriksanya dengan seksama dan langsung teringat akan hari-hari ketika dia berlatih di Istana Langit. Dia berkata, "Ini adalah pedang pertempuran tingkat Artefak King. Ini benar-benar hadiah yang luar biasa."     

Xu sudah berbalik dan pergi dari tempatnya. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Aku telah memberimu lima Buah Amplio. Bukan masalah besar untuk memberimu sebilah pedang."     

Pada saat ini, Gu Chenzi mengirimkan suaranya pada Zhang Ruochen. "Xu memberimu pedang itu untuk mengacaukan kondisi pikiranmu."     

Zhang Ruochen tahu apa yang dipikirkan oleh Xu. Namun meski demikian, semenjak dia melihat pedang itu, tidak bisa dipungkiri bahwa tekadnya yang tak tergoyahkan sedikit terguncang.     

Dia telah memutuskan untuk mengabaikan semua hal lainnya dan mengguncang dunia.     

Tapi sekarang..     

*Hah*     

"Senior!"     

Suara Xue Tu tiba-tiba terdengar di belakangnya.     

Zhang Ruochen sedang dalam suasana hati yang buruk. Jika bukan karena peraturan yang berlaku di Festival Perburuan Langit, dia pasti sudah menyerang Xu. Pada saat ini, dia tiba-tiba berbalik dan berkata, "Ada apa? Apa yang kau inginkan?"     

Kedua mata Zhang Ruochen memancarkan seberkas cahaya dingin dan mengandung keinginan membunuh di dalamnya.     

Bagaimana Xue Tu bisa tahu bahwa keinginan membunuh Zhang Ruochen itu ditujukan pada Xu?     

Ketika melihat tatapan matanya, Xue Tu bisa merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya. Tenggorokannya seolah-olah membeku. Cara bicaranya pun menjadi gagap, "Se-Se-Senior, a-a-ku ingin mengucapkan selamat kepadamu. Selamat telah mengalahkan Xu dan memenangkan duel kedua."     

Zhang Ruochen mampu menahan emosinya. Dia mengangguk pelan dan berkata, "Baiklah. Sekarang pergi dari hadapanku!"     

Jantung Xue Tu berdegup kencang. Dia berbalik dan bergegas pergi. Namun, setelah mengambil dua langkah, dia berhenti. 'Aku datang kemari untuk meminta Buah Amplio. Kenapa aku malah pergi begitu saja?'     

Setelah mengumpulkan keberaniannya, Xue Tu kembali berjalan mendekat. Dia berkata dengan suara pelan, "Senior, kau telah meminjam Buah Amplio milikku sebagai taruhan. Bisakah kau…mengembalikannya kepadaku sekarang?"     

"Kita harus selalu mengembalikan apa yang kita pinjam, bukan?" Zhang Ruochen berkata.     

Xue Tu mengangguk sebagai tanggapan. "Itu benar."     

"Tapi kenapa kau tidak mengembalikan Seamless Purgatory Tower yang kau pinjam dariku? Jadi Buah Amplio ini kugunakan untuk melunasi hutangmu!" Zhang Ruochen berkata.     

Xue Tu terdiam. Dia tidak mau menerima keputusan ini, "Aku bisa melunasi hutangku secara bertahap di masa depan. Bisakah kau memberiku Buah Amplio ini terlebih dahulu? Setelah aku memakannya, kultivasiku akan meningkat dengan cepat. Hal ini akan menguntungkan bagi penampilan Klan Bloodsky di Medan Perburuan Langit."     

Zhang Ruochen mengulurkan satu jari. Dalam sekejap, Prinsip Dimensi mulai berkumpul di ujung jarinya.     

Ekspresi Xue Tu berubah ketika dia memikirkan bagaimana dia dihempaskan oleh satu jari Zhang Ruochen. Dia bergegas mundur dan berjalan menuju hilir. Dia bergumam, "Asurendra Samay s*alan, kenapa dia menangkap putri dari Zhang Ruochen. Jika dia tidak menangkapnya, Zhang Ruochen tidak akan datang ke Istana Neraka."     

"Jika Zhang Ruochen tidak datang ke Istana Neraka, dengan bakat yang kumiliki, aku pasti akan menjadi sosok terkenal di era ini. Bagaimana mungkin aku bisa ditekan olehnya?"     

"Sekarang aku harus hidup tanpa memiliki martabat. Tidak! Aku sudah tidak tahan lagi. Aku harus melawan."     

Zhang Ruochen menatap punggung Xue Tu. Dia berpikir sejenak dan berseru, "Xue Tu, aku bisa meminjamkanmu satu Buah Amplio, tapi..."     

Xue Tu merasa sangat gembira. Dia bergegas kembali dan meraih lengan Zhang Ruochen dengan penuh semangat. "Senior, jika kau butuh sesuatu, katakan saja padaku. Aku, Xue Tu, pasti akan melakukannya untukmu. Aku tidak akan menolaknya."     

"Uh…lupakan saja! Ingat, lagi-lagi kau berhutang banyak kepadaku." Zhang Ruochen memberinya setangkai bunga suci yang berisi Buah Amplio di dalamnya.     

Xue Tu memegang bunga suci itu dengan erat. Dia sangat tersentuh sehingga matanya memerah. Dia mengangguk dengan sungguh-sungguh.     

Zhang Ruochen tidak tahan lagi dengan tatapan mata memelas yang ditunjukkan oleh Xue Tu. Dia melambaikan tangannya, menyuruh Xue Tu untuk pergi.     

Setelah kekalahan yang dialami oleh Xu, semakin banyak kultivator yang datang untuk menantang Zhang Ruochen. Namun, Zhang Ruochen menolak mereka semua. Dia tidak ingin menjalani duel lagi.     

Memenangkan dua duel secara berturut-turut telah meningkatkan kepercayaan diri Klan Bloodsky.     

Zhang Ruochen tidak memiliki kepercayaan diri untuk memenangkan duel lainnya. Kedua, jika dia kalah, kepercayaan diri yang telah dia ciptakan dengan susah payah akan hancur begitu saja.     

Setelah itu, 5.000 Buah Alto mengalir dari hulu Destiny's Creek ke tangan 5.000 Saint King terbaik.     

Duel menjadi lebih sering terjadi, tersebar di berbagai tempat.     

Zhang Ruochen memandang ke arah Lian Xi, yang masih berlutut di sampingnya, dan berkata, "Berdiri!"     

Tatapan mata Lian Xi tampak datar, dan dia berdiri dari tempatnya seperti sebuah boneka.     

Melihat penampilannya, banyak kultivator merasa kasihan padanya. Mereka ingin memeluk dan melindunginya dari bahaya.     

Pada saat yang bersamaan, banyak kultivator ingin memberi Zhang Ruochen pelajaran. Mereka melihat sosoknya sebagai seorang b*jingan yang tidak tahu bagaimana caranya bersikap lembut pada wanita.     

Hal ini terutama berlaku bagi para kultivator dari Istana Langit yang menyaksikan proyeksi di atas langit. Mereka berteriak di semua Medan Pertempuran Merit, "Kita harus menyerbu Istana Neraka, membunuh Zhang Ruochen dengan sebilah pedang, dan menyelamatkan Raja Daxi."     

"Mari kita kumpulkan Saintstone untuk menyewa Pembunuh Terestrial untuk memenggal kepala Zhang Ruochen di Istana Neraka."     

"Zhang Ruochen sekarang adalah anggota dari Immortal Vampir dan seorang Supreme Saint. Dia memiliki energi kehidupan yang kuat. Bahkan jika kepalanya dipenggal, dia tidak akan mati. Tubuhnya harus dicabik-cabik."     

Zhang Ruochen tidak tahu bahwa para kultivator dari Istana Langit kini memendam kebencian terhadap dirinya dan mereka menganggapnya sebagai pengkhianat terbesar di periode Yuanhui saat ini.     

*Syuuur, Syuuur*     

Dia menuangkan segelas Divine Jade Dew dari teko dan menyerahkannya kepada Lian Xi. "Kau telah membantuku memenangkan Buah Amplio. Segelas Divine Jade Dew ini adalah milikmu."     

Semua Istana menyediakan makanan untuk perjamuan ini.     

Istana Rakshasa menyediakan 'Daging Dewa.'     

Istana Asura menyediakan 'Hati Naga dan Empedu Phoenix.'     

Sedangkan Istana Keabadian menyediakan 'Sumsum Darah Abadi.'     

…     

Meja giok Zhang Ruochen saat ini dipenuhi dengan berbagai jenis hidangan, yang masing-masing dari mereka bahkan bisa menggoda para dewa. Beberapa hidangan dapat meningkatkan kultivasi, ada pula yang mampu memperkuat roh, dan beberapa hidangan dapat meningkatkan kekuatan spiritual…serta masih banyak yang lainnya.     

Divine Jade Dew sendiri disediakan oleh Istana Dewa Anggur. Butuh waktu selama 900 tahun untuk menyeduh minuman ini dengan cara mencampur esensi Giok Dewa dengan Darah Dewa serta bahan-bahan langka dari berbagai macam klan. Setelah meminum satu gelas, seseorang bisa memasuki kondisi pencerahan.     

Setiap Supreme Saint hanya berhak mendapatkan satu teko dari Divine Jade Dew.     

Lian Xi tidak mengambil gelas tripod tersebut. Dia tetap diam dan tidak bergerak dari tempatnya. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan. Seolah-olah dia memberikan perlawanan secara diam-diam.     

"Kau benar-benar tidak tahu bagaimana menghargai bantuan dari orang lain."     

Zhang Ruochen mendengus dan meminum semua Divine Jade Dew itu dalam satu tegukan.     

Namun, ketika dia mengangkat kepalanya untuk minum, sebuah senyuman masam dan menyedihkan tersirat di kedua matanya.     

Di Istana Neraka, kebebasan tidak akan tersedia untuk Zhang Ruochen meskipun dia adalah putra dari seorang dewi, apalagi seorang tawanan seperti Lian Xi.     

Pada awalnya, Zhang Ruochen tidak memiliki perasaan apa pun pada Lian Xi. Perasaan yang dia miliki hanyalah kebencian dan keserakahan.     

Bahkan sekarang, dia tetap merasakan hal yang sama. Tapi ada hal lain yang mulai muncul di dalam hatinya.     

Tidak peduli apa pun motif Zhang Ruochen pada awalnya, Lian Xi kini menjadi salah satu wanitanya. Zhang Ruochen menyadari bahwa tindakannya akan menimbulkan beberapa konsekuensi yang tak terhindarkan di masa depan. Namun, tidak peduli seburuk apa pun konsekuensinya, dia harus menanggungnya; dia harus menghadapi mereka.     

Lian Xi telah mengatakan bahwa dia ingin kembali, dan Zhang Ruochen berjanji untuk membiarkannya pergi.     

Namun, jika dia kembali dengan kondisi seperti itu, maka nasibnya tidak akan berakhir dengan baik.     

Semua kultivator menduga bahwa Zhang Ruochen memang sengaja mempermalukan Lian Xi dan memaksanya untuk berlutut di hadapannya. Dengan cara itu, Zhang Ruochen secara tidak langsung telah menghina Istana Langit dan ingin membuktikan kesetiaannya kepada Istana Neraka. Namun, Zhang Ruochen sebenarnya hanya ingin memainkan peran sebagai penjahat dengan lebih mendetail. Dia ingin memberitahu para kultivator dari Istana Langit bahwa Lian Xi tidak sepenuhnya tunduk padanya. Dia hanyalah korban dan seorang wanita yang malang.     

Dengan cara ini, masih ada tempat bagi Lian Xi untuk kembali.     

Dan ketika dia melarikan diri nanti, Istana Neraka tidak akan berpikir bahwa Zhang Ruochen sengaja membiarkannya pergi.     

Bagaimanapun juga, dia hanya seorang pelayan.     

Lian Xi harus bergantung pada dirinya sendiri ketika dia menjalani jalurnya sendiri di kemudian hari.     

"Meminum Divine Jade Dew dapat membantuku dalam meraih pencerahan terkait jalur kultivasi. Sedangkan memakan Buah Amplio dapat membantuku menguasai Teknik-Teknik Saint tingkat tinggi. Aku jadi ingin tahu apakah efeknya benar-benar semenakjubkan itu."     

Zhang Ruochen memakan satu Buah Amplio dan bersiap untuk berlatih Teknik Saint di tingkat Thousand-Koan.     

Perlu diketahui bahwa banyak orang pada tahap Great Perfection dari Alam Hundred-Shackle telah berlatih Teknik-Teknik Saint di tingkat Thousand-Koan. Jika seseorang menggunakannya, Zhang Ruochen tidak akan bisa menahannya tanpa menggunakan Artefak Supreme.     

Namun, tujuan utama dari seorang pemimpin klan untuk menggunakan Artefak Supreme adalah untuk mengintimidasi orang lain.     

Pada tahap awal dari Perburuan Surgawi, setiap klan tidak akan mengungkapkan Artefak Supreme masing-masing. Dengan cara ini, tidak ada yang tahu siapa yang memiliki Artefak Supreme, jadi mereka tidak akan menyerang target mereka dengan gegabah.     

Itulah alasan kenapa sangat penting bagi setiap kultivator untuk mengkultivasi Teknik-Teknik Saint di Alam Thousand-Koan.     

Tanpa bantuan dari tiga roh naga dan roh gajah dari Alam Thousand-Koan, Zhang Ruochen tidak akan bisa meningkatkan teknik Dragon-Elephant Prajna Palm Alam Thousand-Koan untuk saat ini. Oleh karena itu, dia memilih untuk berlatih teknik Incarceration of Divine Demon tingkat kelima.     

Sesuai rencananya, dia ingin mencapai teknik Incarceration of Divine Demon tingkat kelima. Dia juga ingin menggabungkan Teknik Saint ini dengan Holy Source milik Immovable Wisdom King serta Kehendak Saint Lima Elemen Yin-Yang untuk membentuk satu serangan pembunuh yang sesungguhnya. Itu akan menjadi sebuah senjata yang khusus digunakan olehnya untuk melawan para kultivator di Alam Hundred-Shackle yang telah mencapai tahap Great Perfection.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.