Kaisar Dewa

Dewi Bulan Merasakan Sesuatu



Dewi Bulan Merasakan Sesuatu

3Di Istana Yuanchu, para elit dari Istana Kekaisaran sedang menatap Zhang Ruochen dengan penuh kegembiraan.      1

Di mata mereka, Zhang Ruochen mirip seperti dewa pertempuran yang sangat gagah dan mendominasi.     

Setelah menyuntikkan Sumber Kehidupan ke dalam tubuh Sembilan Dewi Empryan, Zhang Ruochen mulai bergerak mendekati Chi Kongyue.     

Begitu Zhang Ruochen melihat kondisi Chi Kongyue, maka seketika itu pula dia merasa sakit hati. Intensitas membunuhnya pun semakin menguat. Fraksi Daratan Heaven harus membayarnya.     

"Ayah."     

Chi Kongyue menangis.     

Setelah menyuntikkan Sumber Kehidupan ke dalam tubuh Chi Kongyue, Zhang Ruochen berkata, "Jangan khawatir. Kau tidak perlu takut. Ayah tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu."     

"Aku tidak takut," Chi Kongyue menggelengkan kepalanya.     

Setelah menyerap Sumber Kehidupan, vitalitas Chi Kongyue semakin menguat. Rambut putihnya pun kembali menjadi hitam.     

Sebenarnya, selama berada dalam perlindungan Demonic Ape, Chi Kongyue tidak terluka parah. Kondisinya terlihat seperti itu karena dia sempat membakar darah atau vitalitasnya.     

Zhang Ruochen menyapukan pandangan matanya untuk mengamati situasi di sekitar.     

Meski hubungannya dengan Istana Kekaisaran tidak terlalu harmonis, tapi dia masih mengagumi keberanian dan integritas mereka. Sebab, para kultivator itu masih berani bertarung melawan para elit dari Daratan Heaven sampai mati.     

Selama para kultivator semacam itu masih ada, maka selama itu pula Daratan Kunlun masih punya harapan.     

Whoosh –     

Sambil melambaikan tangannya, Zhang Ruochen mengeluarkan Sumber Kehidupan dalam jumlah besar. Lantas, Sumber Kehidupan mulai menghujani tubuh mereka.     

Beberapa elit dari Istana Kekaisaran pun merasa kompleks. Mereka merasa malu, getir, dan menyesal.     

Seperti halnya Wang Shiqi, yang pernah menganggap Zhang Ruochen sebagai ancaman besar, sebagai seorang penghianat dan musuh besar. Bahkan dia pernah meminta Permaisuri Chi Yao untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Selanjutnya, setelah Zhang Ruochen pergi meninggalkan Daratan Kunlun, banyak orang menyebutnya sebagai penghianat.     

Tapi sekarang, Zhang Ruochen kembali untuk menyelamatkan mereka, tanpa pernah peduli dengan dendam lama mereka. Sikap semacam itu benar-benar membuat mereka merasa malu.     

Saat Zhang Ruochen sedang menyelamatkan para elit dari Istana Kekaisaran, saat itu para figur tangguh dari Daratan Heaven sedang berada dalam kondisi mengenaskan.     

Altar Saint melayang-layang di atas Danau Heaven bagaikan matahari merah yang melepaskan aura saint dan menekan area di sekitarnya. Hal itu membuat para elit dari fraksi Daratan Heaven tidak bisa kabur.     

Dengan tubuhnya yang terluka, Archangel Michael buru-buru berkumpul dengan para elit lainnya. Ekspresinya serius dan agak tidak rela.     

Siapa sangka kalau ternyata para kultivator dari Daratan Kunlun masih menyimpan kartu andalan lainnya?     

"Hancurkan altarnya," kata Archangel Michael.     

Setelah menghancurkan altar yang menekan mereka, maka mereka bakal bisa terbebas dari tekanan tersebut dan bisa kembali mengendalikan situasinya.     

Semua elit fraksi Daratan Heaven menyadari situasi tersebut. Tanpa ragu-ragu, mereka langsung melancarkan serangan. Pilar-pilar saint melesat ke angkasa dan menyerang altar tersebut.     

Mereka melancarkan serangan dengan metode yang berbeda-beda, termasuk senjata saint, teknik saint, dan rune.     

"Jangan harap kalian bisa menghancurkan altar ini." Han Qiu tersenyum dingin. Sorot mata cantiknya terlihat kejam.     

Para elit dari Paviliun Penjaga Naga dan Biksu Rogue mulai menyuntikkan kekuatannya masing-masing ke dalam altarnya.      

Whoosh—     

Altarnya bersinar terang, dan aura yang memancar darinya semakin luas. Pola-pola pada permukaan altarnya semakin jelas, hingga berubah seperti jaring-jaring yang melingkupi langit dan bumi.     

Terdapat banyak sambaran petir yang menyeruak dari altarnya. Setiap sambaran petirnya seakan mampu menghancurkan dunia.     

BOOM!     

Serangan-serangan mereka pun dihentikan oleh sambaran petir, hingga hancur sepenuhnya. Senjata-senjata saint mereka hancur berkeping-keping.     

Daya destruktifnya masih terus berlanjut.     

Dan membuat area di sekitarnya terguncang hebat.     

Melihat itu, ekspresi Archangel Michael berubah drastis, seraya berteriak, "Bertahan!"     

Salah satu elit Saint King langsung melepaskan teknik bertahan. Beberapa dari mereka mengaktifkan tanda dewa, beberapa yang lain menggunakan Senjata King untuk melindungi diri, beberapa sisanya menggunakan rune untuk bertahan.     

KABOOM!     

Crack!     

Beberapa rune pertahanan mereka pun hancur, sebagaimana mereka berteriak kesakitan. Tubuh mereka hancur seperti keramik, lantas berubah menjadi kristal merah.     

Meski para elit dari fraksi Daratan Heaven sedang berusaha untuk menahan serangan-serangan itu dengan segenap upayanya, tapi beberapa dari mereka tetap tumbang.     

Altar Saint-nya memang sangat mengerikan!     

Para elit dari Daratan Heaven – yang masih hidup – pun mulai berteriak ketakutan. Ternyata, situasinya jauh lebih buruk dari dugaan mereka sebelumnya.     

Rupanya, mereka sama sekali tidak mampu menghancurkan altar tersebut. Artinya, kini mereka sedang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan sekaligus berbahaya. Bahkan mereka juga tidak akan bisa kabut dari Danau Heaven.     

Situasi mereka pun menjadi semakin pelik. Tanpa tekanan yang dilepaskan oleh dua istana, Zhang Ruochen pun dapat menggunakan teknik ruang dan waktu dengan lebih leluasa. Hal itu membuat kekuatannya meningkat pesat. Dalam kondisi semacam ini, siapa yang sanggup menandinginya?     

Skenario terburuknya, mereka semua bisa mati.     

Tanpa disadari, moral mereka mulai mengalami perubahan drastis.      

Thud, thud, thud     

Terdengar suara langkah kaki.     

Zhang Ruochen berjalan keluar dari Istana Yuanchu. Pedang Kuno Abyss dan Pedang Darah sedang berputar-putar di sekitarnya, sebagaimana dia berjalan di tangga yang penuh dengan bercak darah. Kedua pedangnya memancarkan aura pedang yang dapat membelah ruang, dan meninggalkan beberapa celah hitam.     

Zhang Ruochen berdiri tegak bagaikan sebuah gunung. Lantas, dia bicara dengan nada dingin, "Dulu, saat kalian ingin melukaiku, selama itu aku tidak pernah membenci kalian hanya karena kalian membela pihak yang berbeda dan mengikuti perintah dari orang yang lebih berkuasa. Semua itu terjadi karena konflik di masa silam. Baik aku ataupun kalian sama-sama tidak punya pilihan. Dendam di antara kita memang sudah lama ditakdirkan.     

"Namun, sejak kalian berani melukai teman-teman dan keluargaku, sejak saat itu pula kalian sudah kelewat batas. Darah dibalas darah, dan aku tidak akan mengampuni kalian. Sekarang ini, hanya ada satu pilihan untuk kalian, mati!"     

Setiap kata-katanya mirip seperti gelegar guntur.     

Terdengar jelas dan lantang.     

"Mati!""     

"Mati!"     

...     

Di Altar Saint, para anggota Paviliun Penjaga Naga meneriakkan satu kata yang sama. Moral mereka meningkat pesat.     

Sebagian besar anggota Paviliun Empryan dan Paviliun Terrestrial juga berkumpul di sana.     

Paviliun Empryan terdiri dari para kultivator manusia.     

Sedangkan Paviliun Terestrial terdiri dari para binatang buas.     

Beberapa tahun yang lalu, rata-rata mereka masih berada di Alam Biksu. Tapi sekarang, mereka semua sudah berada di Alam Saint King.     

Sosok yang menjadi pemimpin di Paviliun Empryan adalah Yan Liren.     

Tentu saja, itu hanya tubuh kepompong Yan Liren.     

Sebab, tubuh aslinya masih berada di Bottomless Abyss. Dia sudah menjadi Supreme Saint. Dalam kata lain, dia tidak bisa terlibat dalam Pertempuran Merit di Daratan Kunlun.     

Meski itu hanya tubuh kepompongnya, namun kekuatan Yan Liren setara dengan para elit pertama di bawah Alam Supreme Saint.     

Perlu diakui, Permaisuri Darah memang punya teknik yang sangat hebat. Bahkan dia mampu mengubah air menjadi wine.     

"Mari kita bertempur bersama Yang Mulia. Bunuh semua kultivator dari Daratan Heaven. Jangan ampuni mereka," kata Yan Liren.     

Altar Saint mulai berotasi. Tidak lama kemudian, altarnya melancarkan beberapa serangan.     

Setiap serangannya, termasuk sambaran petir, badai angin, dan pilar-pilar api, sangat kuat. Setiap serangannya sanggup membunuh Saint King di level sembilan.     

Pilar apinya berubah wujud menjadi manusia, sedangkan sambaran petirnya berubah menjadi istana bangunan. Sementara badai anginnya berubah menjadi seekor naga atau ular.     

RAWWWRRR!     

Ruh Jahat terbang dari Danau Heaven dan membuka mulut berdarahnya, lantas menelan para kultivator dari Daratan Heaven di dekatnya.     

Dia baru saja menenggak Sumber Kehidupan dalam jumlah besar. Sehingga, daya pemulihannya menjadi jauh lebih hebat dibandingkan sebelumnya.     

Le muncul dari permukaan air, sambil membawa pedang besi di tangannya. Bulir-bulir air menetes dari rambut panjangnya. Sorot matanya terlihat dingin, sebagaimana dia menerjang para kultivator dari Daratan Heaven.     

Dia memang sedang terluka parah, tapi Segel Hidup-Mati di tubuhnya mendadak aktif. Hal itu membuatnya menjadi tahan banting. Energi hidup dan mati di tubuhnya sudah terkombinasi dengan baik.     

Chi Kehidupan bisa diubah menjadi Chi Kematian, begitupun sebaliknya.     

Hal itu membuatnya seperti memiliki siklus kehidupan abadi.     

Maka dari itu, dibandingkan dengan Supreme Saint Hundred-shackle, akan jauh lebih sulit untuk membunuh Le.     

"Kemarilah."     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mencengkram udara.     

Sebuah jiwa suci terbang dari Danau Heaven dan berada di cengkramannya.     

Itu adalah jiwa suci milik Dongfang Qingyu. Meski tubuhnya sudah hancur berkeping-keping akibat ledakan energi Altar Saint, tapi jiwa sucinya masih berhasil lolos. Sebenarnya, dia ingin bersembunyi di dalam Danau Heaven. Tapi sialnya, Zhang Ruochen berhasil menemukannya.     

Jiwa suci Dongfang Qingyu merasa ketakutan. Pikirannya dipenuhi dengan bayang-bayang kematian.     

"Aku adalah salah satu di antara 10 murid dewa Istana Dewa Kebenaran. Kau tidak bisa..." suaranya gemetar.     

"Tidak ada yang tak bisa kulakukan kepadamu."     

Sebelum Dongfang Qingyu sempat menyelesaikan kalimatnya, Zhang Ruochen sudah lebih dulu menghancurkan jiwa sucinya hingga hancur berkeping-keping.     

Setelah membunuh Dongfang Qingyu, tiba-tiba Zhang Ruochen merasakan energi Kebenaran Misterius yang merasuk ke dalam tubuhnya.     

Sebagai salah satu murid dewa Istana Dewa Kebenaran, Dongfang Qingyu memang sangat berbakat dalam Ilmu Kebenaran. Kalau tidak, maka dia tidak akan bisa mencapai lautan kesembilan.     

Dongfang Qingyu memiliki 0.09 persen Kebenaran Misterius. Jumlahnya tidak sedikit.     

Lagipula, jumlah Kebenaran Misterius tidak pernah berubah. Bahkan 0.01 persen pun sangat sulit untuk didapatkan.     

Meski ada banyak elit dari Daratan Heaven dan para pemimpin dunia lainnya, tapi hanya segelintir dari mereka yang mempunyai Kebenaran Misterius.     

Sekarang ini, jumlah Kebenaran Misterius-nya sudah mencapai 58 per 10 ribu. Separuhnya lagi, dia akan menjadi Envoy of Truth.     

Swoosh.     

Pedang Darah dan Pedang Kuno Abyss berputar cepat. Garis-garis pedang Chi terlepas dari keduanya dan mengenai para kultivator dari Daratan Heaven. Tidak ada seorangpun dari mereka yang sanggup menahannya.     

Mungkin mereka masih mampu menghalau pedang Chi pertama, tapi saat serangan kedua dan ketiga menyerang mereka di titik yang sama, mereka sudah tidak mampu lagi menahannya, meski mereka memiliki tanda dewa di tubuhnya.     

Kali ini, fraksi Daratan Heaven benar-benar telah membuat Zhang Ruochen merasa muak. Mereka sudah kelewatan. Oleh karena itu, Zhang Ruochen akan memastikan kalau mereka semua harus membayarnya dengan darah.     

Apa mereka pikir pria itu tidak berani menyapu bersih seluruh generasi mereka saat ini?     

Walau mereka berada di level yang sama dengan Zhang Ruochen – Saint King level sembilan – tapi perbedaan kekuatannya sangat lebar.     

Sehingga, ketika berhadapan dengan serangan Zhang Ruochen, mereka langsung panic. Mereka sama sekali tidak mampu membalas serangannya. Lambat laun, mereka pun kalah dalam pertempuran tersebut. Mereka hanya ingin melarikan diri.     

"Saint King Pravus, rasakan tendanganku."     

Salah satu kaki Zhang Ruochen terbakar dan melepaskan awan api. Energi dewa dalam jumlah besar menyeruak keluar darinya, sebelum akhirnya dia terjun dari angkasa dan berusaha menginjak Saint King Pravus.     

Saint King Pravus mendongak dan melihat awan kaki di atasnya.     

Ketika itu, dia memobilisasi kekuatannya dan mengangkat tangannya ke angkasa. Dia melepaskan teknik saint level tinggi. Itu adalah teknik pukulan.     

"Pukulan Realm!"     

Boom.     

Kaki dewa api berbenturan dengan teknik pukulannya.     

Tulang-tulang supreme Saint King Pravus bergemeretak dan nyaris hancur. Dalam hatinya, dia berteriak, "Mustahil, mustahil. Aku adalah Supreme Saint. Supreme Saint di level Hundred-shackle. Bagaimana mungkin aku dikalahkan oleh seorang Saint King?"     

BOOM!     

Zhang Ruochen menghentakkan kakinya untuk yang kedua kalinya. Tanda dewa kembali bermunculan di kakinya.     

Saat dia menghentakkan kaki untuk yang ketiga kalinya, saat itu teknik pukulan Saint King Pravus berhasil diredam. Tekanan energi dewa yang merasuk ke dalam tubuhnya sangat besar, hingga membuatnya berlutut satu kaki. Sekarang ini, dia sedang bersusah payah untuk menahannya.     

"Ternyata Descender dari Alam Hundred-shackle juga kalah."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas membuka salah satu halamannya. Jari-jarinya membuka halaman kitab bagaikan sedang memainkan sitar. Dalam setiap pergerakannya, arus waktu akan melesat dari kitabnya dan menerjang Saint King Pravus.     

Setiap arus waktu itu dapat memotong umurnya hingga 500 tahun.     

Setelah terkena tiga arus waktu, Saint King Pravus sontak menua. Dia membakar darah saintlynya dan berusaha terbebas dari tekanan kaki dewa api, sebelum akhirnya melarikan diri.     

"Meski sudah kehilangan umur selama 1.500 tahun, tapi kau masih bisa melarikan diri. Ternyata kau memang hebat." Zhang Ruochen merasa agak terkejut.     

Pada saat ini, para kultivator dari fraksi Daratan Heaven telah menderita kerugian besar. Tulang-tulang Saint King mereka berserakan, hingga membuat Danau Heaven berwarna merah darah.     

"Iblis... dewa iblis... Zhang Ruochen... kau bukanlah manusia, kau adalah iblis..."     

Kata salah satu wanita dari Ras Angel dengan suara gemetar, sambil mundur ketakutan.     

Mata birunya penuh dengan ketakutan.     

Zhang Ruochen berjalan ke arahnya langkah demi langkah. Dia sama sekali tidak ingin mengampuninya. Ketika itu, dia berkata datar, "Iblis? Bukankah yang kalian lakukan di Daratan Kunlun jauh lebih bengis? Tapi kau masih memanggilku sebagai iblis? Baiklah, kalau begitu, aku akan menjadi iblis untukmu. Iblis yang lebih besar!"     

Pedang Kuno Abyss menebas wanita tersebut. Terdapat satu garis pedang di wajah cantiknya. Setelah itu, tubuh anggunnya terbelah menjadi dua, hingga dia meregang nyawa.     

"Kenapa aku tidak bisa membunuh Zhang Ruochen?" Yin Yuanchen pun merasa geram.     

Padahal dia sudah mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri, tapi tak disangka, ternyata hasilnya bakal begini.     

Zhang Ruochen terlalu kuat. Meski dia sudah melipatgandakan kekuatannya, dia sama sekali tidak mampu melukai pria tersebut.     

"Aku tidak boleh berlama-lama. Aku harus melakukannya, meski aku akan mendapatkan hukuman nantinya."     

Karena tidak punya pilihan lain, Archangel Michael menggertakkan giginya dan mengeluarkan labu berwarna kuning. Labunya sangat misterius.     

Dengan dikendalikan oleh Chi Suci, labu kuningnya terbang di udara dan memancarkan aura destruktif.     

Ekspresi Zhang Ruochen berubah murung. Dia buru-buru melemparkan senjata king – yang diambilnya dari medan pertempuran – untuk menghalau serangan tersebut. Setelah itu, dia menghindari serangannya dengan menggunakan Pergerakan Ruang Besar.     

Boom!     

Labu kuningnya meledak dan melepaskan energi destruktif.     

Senjata King-nya juga berubah menjadi debu.     

Di waktu yang sama, area di sekitarnya terguncang hebat, hingga memperlihatkan celah ruang selebar 30 kaki berwarna hitam pekat. Celah itu menuju ke ruang hampa.     

"Nyaris sekali. Tak kusangka, ternyata Michael masih menyimpan kartu andalan. Sial, kurasa ada yang tidak beres. Dia tidak sedang mengincarku." Zhang Ruochen memicingkan matanya dan menyapukan pandangan matanya ke arah para kultivator dari fraksi Daratan Heaven.     

Michael mendelik kepada Zhang Ruochen dengan penuh dendam kebencian. Setelah itu, dia berkata kepada anak buahnya, "Cepat, lari menuju ke ruang hampa."     

Tanpa ragu-ragu, sekitar ratusan kultivator dari Daratan Heaven segera memasuki Celah Ruang.     

"Apa mereka sudah gila? Bukankah mereka akan mati kalau sampai masuk ke dalam sana?" Han Qiu terkekeh dari Altar Saint.     

Ruang hampa adalah tempat yang sangat berbahaya. Ruangan itu dapat menelan apapun. Bahkan dewa tidak akan bisa bertahan terlalu lama.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya dan berpikir sebentar. Setelah itu, dia menggunakan Kitab Ruang dan Waktu untuk melindungi diri dan mengejar mereka.     

"Kalian tidak akan bisa lolos dariku."     

Zhang Ruochen memobilisasi prinsip ruang dan prinsip pedang ke dalam Pedang Kuno Abyss, lantas menyabetkan pedangnya.     

Bunga-bunga mengkilap bermunculan dan melingkupi para Saint King dari Daratan Heaven, yang sedang melarikan diri.     

Setelah itu, semua bunganya meledak sekaligus. Pemandangannya sangat menggemparkan.     

Jutaan pedang Chi – yang terhubung dengan kekuatan waktu – mulai membanjiri ruang hampa.     

BOOM!     

Setelah terkena pedang-pedang Chi tersebut, tubuh mereka langsung meledak dan hancur berkeping-keping.     

"Oh tidak!"     

Saint King Pravus menoleh ke belakang dan melihat Zhang Ruochen sedang mengejarnya. Setelah itu, dia berteriak kencang.     

Nasibnya tidak terlalu baik. Selain terluka parah, begitu dia masuk ke dalam ruang hampa, dia juga terkena energi erosif di sekitarnya. Dan pada saat ini, Zhang Ruochen sudah berhasil mengejarnya, sambil menebaskan pedangnya.     

Fisik tangguhnya pun hancur lebur tak bersisa.     

Descender dari Alam Hundred-shackle sama sekali tidak mampu mendominasi Medan Pertempuran Merit. Bahkan saat dia mati, mayatnya juga tak bersisa.     

Saat berada di dalam ruang hampa, Zhang Ruochen akan jauh lebih unggul dibandingkan mereka. Dalam satu kedipan mata, dia berhasil membunuh separuh Saint King tersebut.     

Archangel Michael sedang berada dalam kondisi kritis. Dia sudah kehilangan tubuhnya. Satu-satunya yang tersisa darinya adalah bagian kepalanya, yang terbang ke dalam ruang hampa.     

Meski Yin Yuanchen juga terkena energi erosif dari ruang hampa, tapi dia masih sempat bertahan untuk beberapa lama berkat perlindungan dari mayat dewanya. Namun, begitu dia melihat Zhang Ruochen bergerak ke arahnya, ekspresinya sontak berubah murung.     

Begitu Zhang Ruochen hendak membunuhnya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang dingin.     

Zhang Ruochen pun mendongak.     

Cahaya dewa membelah kegelapan dan melesat ke arahnya, bagaikan sebuah meteor.     

"Ini... ini adalah aura dewa. Ternyata ada dewa yang bersembunyi di ruang hampa, dan dia ingin membunuhku. Kenapa ini bisa terjadi? Darimana dewa itu?"     

Aura dewanya sangat dahsyat.     

Ekspresi Zhang Ruochen berubah secara konstan. Setelah itu, dia buru-buru mengeluarkan Tongkat Divine Envoy Dewi Bulan untuk menghalau serangannya.     

Whoosh.     

Begitu terkena energi dewanya, tongkatnya mendadak aktif dan melintasi ruang dan waktu. Tongkatnya terhubung dengan Gunung Dewi Bulan di Dunia Langit, dan meminjam sebagian kekuatannya.     

Energi dewa terlepas dari tongkatnya dan berhasil menghancurkan energi dewa tersebut.     

"Gawat! Ada dewa yang berada di ruang hampa ini. Ini pasti bukan kebetulan! Para dewa itu sudah menunggu di sini sejak lama."     

"Mereka pasti sedang merencanakan sesuatu, sampai-sampai berani mengambil resiko sebesar ini."     

Zhang Ruochen tidak ingin berlama-lama di sana. Lagipula, dia hanya bisa meminjam sebagian kekuatan Dewi Bulan melalui tongkatnya. Tapi, siapa yang bisa menebak kekuatan dewa tersebut?     

Seandainya tongkat itu gagal menahan serangannya, maka dia akan mati di tempat ini.     

Zhang Ruochen bergegas pergi meninggalkan ruang hampa.     

Dia menoleh ke belakang dan melihat beberapa kultivator – yang masih selamat – dari fraksi Daratan Heaven, yang sudah menghilang tanpa jejak. Ketika itu, dia melihat jembatan batu yang memanjang ke ruang hampa.     

"Apa itu adalah Jembatan Chaos?" Zhang Ruochen merasa semakin terkejut.     

"Jembatan Chaos" adalah jembatan yang hanya ada di ruang hampa. Jembatan itu dapat menghubungkan dua tempat yang berbeda. Bahkan, jembatan itu lebih hebat dibandingkan formasi teleportasi, karena para dewa bakal kesulitan untuk mendeteksinya.     

Namun, bukan perkara mudah untuk membangun Jembatan Chaos. Sebab, semakin panjang jembatan tersebut, maka dibutuhkan semakin banyak bahan untuk membangunnya.     

Meski panjangnya hanya satu mil, namun sumber daya yang dibutuhkan sangat mahal.     

"Kenapa ada Jembatan Chaos di sana? Tempat mana yang dihubungkan oleh jembatan tersebut? Apa ini ada hubungannya dengan Saturn Peach Tree?" pikir Zhang Ruochen.     

...     

Ruang Hampa...     

Sosok dewa bertubuh tinggi membuka tangannya, sambil menatap Yin Yuanchen dan yang lainnya di bawah sana. Sorot matanya terlihat sangat marah.     

"Dasar kumpulan sampah. Kalian bukan hanya gagal dalam menjalankan misi, tapi membuat situasinya menjadi semakin pelik. Sekarang ini, Dewi Bulan pasti sudah merasakan kehadiranku. Dengan begitu, maka semua rencanaku pasti akan terbongkar. Apa gunanya punya anak buah seperti kalian?"     

Sambil mendengar makian dewa tersebut, Yin Yuanchen dan yang lainnya gemetar ketakutan. Mereka sama sekali tidak berani menyanggah ucapannya.     

Seandainya mereka berani bicara, maka mereka akan berkata kalau kekuatan Zhang Ruochen berada di atas Alam Saint King. Bahkan pria itu jauh lebih mengerikan dibandingkan Supreme Saint. Lantas, bagaimana mungkin mereka bisa menang melawannya?      

...     

Dunia Langit, Daratan Guanghan.     

Gunung Dewi Bulan...     

Dewi Bulan berdiri di Kuil Guanghan. Dia menatap gunung dan sungai di bawah kakinya, sambil berusaha mempelajari misteri-misteri langit dan bumi. Temperamennya yang lembut membuatnya semakin mirip dengan lukisan cantik.     

Tiba-tiba, dia merasakan sesuatu dan mengernyitkan dahinya. "Kenapa ada dewa yang menyerang Zhang Ruochen? Sepertinya itu adalah aura Dewa Xuanyi dari Daratan Heaven."     

"Kenapa rubah tua ini muncul di dekat Daratan Kunlun?"     

Tanpa alasan yang jelas, Zhang Ruochen tidak akan masuk ke dalam ruang hampa. Sehingga, kemungkinan untuk bertemu dewa akan sangat kecil.     

Tapi sekarang, dia bukan hanya bertemu dengan dewa, melainkan dewa itu juga sedang berusaha melukainya. Bisa dibilang, peristiwa besar akan segera terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.