Kaisar Dewa

Ikan di Air yang Keruh



Ikan di Air yang Keruh

1Seorang pria tampan sedang berdiri di depan kereta kuno dan menatap Sembilan Dewi Empryan. Mereka berdua memiliki temperamen bangsawan, hingga membuat mereka mirip seperti sepasang kekasih sempurna.      2

Bagaimanapun juga, senyuman pria itu pasti bisa membuat orang lain merasa nyaman. "Nona Nalan, saya benar-benar serius. Perkataan saya sudah seperti seperti jarum di dalam lubang. Saya yakin, sekarang ini, Daratan Kunlun memang sedang membutuhkan bantuan kami. Maka dari itu, semoga Anda bisa mempertimbangkannya baik-baik," kata pria tersebut.     

Sambil bicara, si pria tampan merentangkan tangannya. Dia ingin menggandeng tangan Sembilan Dewi Empryan.     

Sembilan Dewi Empryan agak membuang muka dan menolak untuk disentuh olehnya. Akan tetapi, dia masih menanggapi dengan senyuman, "Karena Anda telah mengungkapkan perasaan itu, maka kami bersembilan pasti akan mempertimbangkannya matang-matang. Kami akan memberi Anda jawaban yang memuaskan."     

"Baguslah. Jangan khawatir, Nona Nalan. Kami telah mengirimkan pasukan di level Biksu. Mereka akan segera tiba di Daratan Kunlun. Kami pasti akan melindungi Pusat Kota." Si pria tampan menarik tangannya dan tersenyum canggung.     

Sembilan Dewi Empryan berkata, "Terima kasih, Akash."     

"Sejak dulu, kami memang punya hubungan baik dengan Daratan Kunlun. Maka dari itu, kami tidak akan pernah tinggal diam melihat Daratan Kunlun dijajah oleh Dunia Neraka. Yang jelas, Anda tidak perlu sungkan-sungkan dengan saya." Senyumannya kian lebar.     

Beberapa saat kemudian, si pria tampan berpamitan dengan Sembilan Dewi Empryan. Lantas, dia kembali masuk ke dalam kereta kunonya dan pergi dari sana.     

Si pria tampan sama sekali tidak melirik Zhang Ruochen, yang sedang menyamar sebagai seorang cendekiawan. Dia benar-benar mengacuhkan keberadaannya.     

Sebaliknya, begitu melihat Zhang Ruochen, ekspresi Sembilan Dewi Empryan mendadak berubah, seolah dia mengenal pria tersebut.     

Zhang Ruochen hanya melirik wanita tersebut. Lantas, dia bergegas pergi dari sana.     

Melihat itu, Sembilan Dewi Empryan sempat ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya mengejarnya.     

Zhang Ruochen berhenti di pinggir sungai berarus tenang dan sedang berdiri bawah pohon willow, belasan mil jauhnya dari Istana Ziwei.     

Tempatnya sangat sepi. Tidak ada seorangpun di sana, seakan tempat itu sudah berada di luar Pusat Kota.     

"Akhirnya kau datang ke sini."     

Terdengar suara lembut di belakang Zhang Ruochen.     

Sembilan Dewi Empryan muncul dan berjalan mendekatinya, bagaikan seorang bidadari yang turun dari langit.     

Ternyata, Sembilan Dewi Empryan mengenali Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen membalikkan badannya dan menatap wanita tersebut. "Bagaimana mungkin aku tidak datang ke sini? Lalu kenapa kau tidak mengirimkan pesan kepadaku?"     

"Aku hanya tidak ingin merepotkanmu," wanita itu menghela nafasnya.     

Dia sangat mengenal Zhang Ruochen. Bagi pria tersebut, Pusat Kota adalah tempat yang dipenuhi oleh kenangan pahit. Baginya, itu adalah tempat terakhir di Daratan Kunlun yang ingin dikunjungi.     

Tentu saja, wanita itu juga tahu bahwa selama dia mengirimkan pesan, maka Zhang Ruochen pasti akan bergegas menemuinya. Apalagi bila itu berkaitan dengan Dunia Neraka dan nasib Daratan Kunlun.     

Karena Zhang Ruochen tidak ingin basa-basi, maka dia langsung bertanya, "Siapa pria itu?"     

Bagaimanapun juga, ada banyak jenius dari Dunia Langit yang tidak terlalu mencolok. Entah berapa banyak jumlah kultivator semacam itu. Sehingga, wajar saja bila mereka tidak saling mengenal satu sama lain.     

Di sisi lain, si pria tampan yang baru saja bertemu dengan Sembilan Dewi Empryan adalah sosok yang memiliki temperamen baik dan kultivasi yang dalam. Yang jelas, dia bukan kultivator sembarangan. Namun, Zhang Ruochen tidak pernah mendengar namanya. Kelihatannya dia adalah salah satu jenius dari dunia kecil.     

Setelah ragu-ragu sejenak, Sembilan Dewi Empryan berkata, "Di Dunia Langit, dia dikenal sebagai Akash. Dia berasal dari Megrez dan merupakan salah satu keturunan Navagraha."     

Megrez adalah sebuah dunia besar. Mereka berada di top 5 besar di Semesta Barat. Mereka memiliki pondasi yang sangat dalam.     

Dalam sejarah Megrez, Navagraha merupakan sosok legendaris. Dia adalah satu-satunya kultivator di semesta yang dapat menyerap energi Matahari, Bulan, Rahu, Ketu, Venus (metal), Jupiter (kayu), Merkurius (air), Mars (api), Saturnus (tanah). Oleh karena itu, dia dikenal sebagai salah satu master hebat di Megrez.     

Akan tetapi, pertempuran di masa 100 ribu tahun silam berlangsung dengan sangat tragis. Dalam pertempuran itu, ribuan dunia besar hancur dan lebih dari separuh dewa dari Dunia Langit meregang nyawa, termasuk Navagraha.     

"Apa dia datang kemari untuk mencari Navagraha Tears?" tanya Zhang Ruochen.     

Kabarnya, setelah Navagraha meninggal, sembilan tangisannya langsung berubah menjadi meteor dan terjatuh di Daratan Kunlun. Tangisan itu dikenal sebagai Navagraha Tears.     

Karena Akash adalah salah satu keturunannya Navagraha, maka Zhang Ruochen langsung menyangkut-pautkannya dengan Navagraha Tears.     

Terutama saat Akash berusaha mendekati Sembilan Dewi Empryan. Hal itu malah membuat motifnya menjadi semakin kentara.     

Navagraha wafat dan meninggalkan Navagraha Tears. Itu sangat penting bagi mereka. Yang jelas, Megrez ingin kembali mendapatkannya. Kalau bisa, jangan sampai Navagraha Tears jatuh ke tangan Dunia Neraka.     

Sementara itu, Zhang Ruochen juga paham bahwa Sembilan Dewi Emrpyan memiliki fisik yang berbeda. Bagaimana tidak, mereka adalah sembilan entitas yang berbeda - dengan kekuatan yang berbeda-beda pula - tapi mereka bisa menggabungkannya menjadi satu kesatuan yang unik. Oleh karena itu, Zhang Ruochen curiga bila mereka telah mendapatkan Navagraha Tears.     

Sembilan Dewi Empryan mengangguk dan berkata, "Ya, dia memang ingin mengambil kembali Navagraha Tears."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya.     

Menurutnya, Akash memang sangat kuat. Di samping itu, dia juga punya latar belakang yang hebat. Oleh karena itu, mereka tidak akan kesulitan untuk mengambil kembali Navagraha Tears.     

Akan tetapi, Akash tidak mengambilnya secara paksa dari Sembilan Dewi Empryan. Sebaliknya, dia berkunjung ke sana dan memintanya baik-baik. Kelihatannya dia memiliki motif lain.     

"Sebenarnya, apa yang dikatakan oleh Akash kepadamu?" tanya Zhang Ruochen dengan tampang serius.     

Sembilan Dewi Empryan tidak langsung menjawabnya. Sebaliknya, dia berjalan ke arah sungai dan berdiam diri di sana cukup lama. Selama itu, sorot matanya terlihat kebingungan. "Sebenarnya itu bukan apa-apa. Kau tidak perlu khawatir. Aku bisa mengatasinya," katanya.     

"Karena kau tidak ingin memberitahuku, maka aku akan bertanya kepadanya secara langsung," kata Zhang Ruochen.     

"Kenapa?"     

Sembilan Dewi Empryan langsung membalikkan badannya. "Baiklah, kalau begitu aku akan memberitahumu. Dia baru saja melamar kami bersembilan. Jika kami menyetujuinya, maka Megrez pasti akan membantu Daratan Kunlun."     

Zhang Ruochen berkata, "Licik sekali. Dia ingin mendapatkan Navagraha Tears dan sembilan wanita sekaligus. Sungguh rencana yang licik."     

Ketika Daratan Kunlun sedang berada dalam kondisi gawat, Akash benar-benar ingin memanfatkannya. Namun, metodenya sangat licik.     

Tak disangka, rupanya figur legendaris seperti Navagraha juga punya keturunan yang tak tahu malu.     

Tapi faktanya, tindakan itu masih terbilang wajar. Sebab, kalau menilai dari kecantikan, temperamen, dan talenta Sembilan Dewi Empryan, maka pria manapun pasti akan tertarik dengan mereka. Bagi seorang pria, menikahi sembilan wanita sekaligus adalah sebuah pencapaian tersendiri.     

Di sisi lain, wanita itu juga memiliki basis kultivasi yang tinggi. Bila mereka bergabung dengan Megrez, maka mereka bisa melahirkan keturunan yang kuat. Hal itu akan benar-benar meningkatkan kekuatan Megrez.     

Berbekal Navagraha Tears dan talenta yang dimiliki, mereka bersembilan memang punya peluang untuk menembus Alam Dewa.      

"Lalu apa jawabanmu? Apa kau menyetujuinya?" tanya Zhang Ruochen.     

Sembilan Dewi Empryan terdiam cukup lama. Dia menatap Zhang Ruochen dengan mata berkabutnya, lantas berkata, "Apa aku bodoh di matamu?"     

Lantas, dia menambahkan, "Dunia pemimpin di Semesta Barat adalah Daratan Heaven. Meski kami menyetujuinya, tapi bagaimana Megrez dapat melindungi Daratan Kunlun? Meski mereka tidak takut dengan Daratan Heaven, tapi mereka pasti akan berpikir panjang. Dia hanya ingin mendapatkan Navagraha Tears dan kami bersembilan tanpa perlu pertumpahan darah."     

"Aku lebih baik menikah denganmu daripada harus menikah dengannya."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen mendadak blank. Dia tahu bahwa kata-kata itu keluar dari mulut Lady Saint. Kalau bukan, artinya Sembilan Dewi Empryan sedang marah.     

"Tapi sayangnya, Navagraha Tears telah menyatu dengan jiwa suci kami. Mereka hanya bisa mendapatkannya setelah kami mati."     

"Mulai sekarang, kami hanya bisa berpura-pura menurutinya. Tapi lambat laun, semua akan 'berakhir' pada waktunya," Sembilan Dewi Empryan menghembuskan nafasnya.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa syok. Tak disangka, ternyata Navagraha Tears bakal menyangkut hidup dan matinya Sembilan Dewi Empryan.     

Kalau begitu, hanya ada satu "akhir" untuk semua itu.     

Bila mereka menolak tunduk kepada Akash, artinya mereka harus mati.     

Itu adalah keputusan hidup atau mati. Pantas saja Akash sangat percaya diri dengan keputusannya. Ternyata, dia sedang mengancam nyawa Sembilan Dewi Empryan dan memanfaatkan kondisi Daratan Kunlun sebagai bahan taruhan.     

"Kenapa kau tidak memberitahuku? Mestinya kau tahu bahwa aku pasti akan membelamu." kata Zhang Ruochen sambil menatap wanita tersebut.     

Sembilan Dewi Empryan merasa terkejut. "Kau tidak boleh bertindak ceroboh. Megrez adalah sebuah dunia besar yang didominasi oleh para keturunan Navagraha. Bukankah musuhmu sudah banyak? Jangan khawatir, aku bisa mengatasinya. Kau tidak perlu ikut campur," katanya.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menggenggam tangan wanita itu dan menariknya. Bahkan dia menariknya cukup kencang, hingga wanita itu bersandar di dadanya. Lantas, dia memicingkan matanya kepada wanita tersebut, "Memang kenapa kalau dia adalah keturunannya Navagraha? Memang kenapa kalau dia berasal dari Megrez? Dia sama sekali tak berdaya di Daratan Kunlun."     

Karena tidak bisa lepas dari pelukannya, maka Sembilan Dewi Empryan mendelik kepadanya.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen sadar bahwa sikapnya memang berlebihan dan agak emosional. Maka dari itu, dia buru-buru melepaskan wanita itu dari pelukannya dan berkata pelan, "Maafkan aku... Jadi, bagaimana keadaan di Pusat Kota?"     

"Buruk. Meski Pusat Kota dilindungi oleh formasi taktis, tapi 10 Master Array dari Dunia Neraka memang sangat kuat. Lambat laun, mereka pasti akan berhasil menembus formasi taktisnya."     

"Di samping itu, semua kultivator telah membaur menjadi satu di Pusat Kota, entah mereka baik atau buruk, hingga membuat situasinya semakin kacau." Kata wanita itu.     

Zhang Ruochen benar-benar memahami perkataannya. Hal yang sama juga terjadi pada Kota Suci Wilayah Timur. Di sana pasti ada mata-mata dari Dunia Neraka, apalagi di Pusat Kota.     

Tentu saja, ancaman itu bukan hanya berasal dari para mata-mata, tapi juga para kultivator asing di Daratan Kunlun. Dalam kondisi semacam ini, bila mereka melakukan sesuatu, maka itu bisa menjadi hantaman keras bagi Pusat Kota.     

Setelah memikirkannya, Zhang Ruochen menjadi semakin khawatir dengan keadaan Chi Kongyue. "Aku ingin bertemu dengan Chi Kongyue," katanya.     

"Kongyue tidak sedang berada di Istana Ziwei. Dia pergi ke Aula Utama Syzygy Mansion. Di sana, dia akan menghadiri pertemuan selama satu atua dua hari ke depan. Para pemimpin dari berbagai dunia sedang berkumpul di sana untuk mendiskusikan strategi pertempuran."     

"Selama pertemuan itu, para elit muda dari berbagai dunia akan berkumpul dan berdiskusi. Kongyue ingin memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kekuatannya," kata Sembilan Dewi Empryan.     

Zhang Ruochen mulai berpikir keras. Karena pertemuan itu akan menjadi tempat berkumpulnya para pemimpin dunia, artinya mereka bukan kultivator lemah. Jika sampai terjadi sesuatu, bahkan Pemimpin Aula Wang Shiqi mungkin tidak akan mampu mengendalikan situasinya.     

Jika seseorang tidak terlalu kuat, maka dia tidak akan punya suara. Bila hal itu terjadi, maka Istana Kekaisaran dan Daratan Kunlun bakal berada di posisi pasif.     

Faktanya, saat ini, istana kekaisaran sudah tidak lagi memegang otoritas. Bahkan para kultivator asing dari berbagai dunia sudah bisa mengakses tempat manapun, selain Istana Ziwei.     

Setelah mengantar wanita itu ke Istana Ziwei, Zhang Ruochen bergegas menuju Syzygy Mansion. Dia ingin mencari Chi Kongyue secepat mungkin.     

Sudah lama dia tidak bertemu dengan putrinya. Dia masih punya janji yang harus ditepati.     

Karena pertemuan itu akan dimulai, maka pintu Syzygy Mansion terbuka lebar untuk menyambut para pemimpin dari Dunia Langit.     

Setibanya di luar Syzygy Mansion, Zhang Ruochen melihat banyak kereta mewah yang datang dari berbagai penjuru. Beberapa keretanya ditarik oleh binatang buas di level Biksu. Yang jelas, kultivasi mereka setara dengan para Saint King di level sembilan. Dalam kata lain, sosok yang menunggangi keretanya pasti memiliki derajat yang tinggi.     

Tentu saja, beberapa kultivator tidak peduli dengan nilai "estetik". Mereka langsung masuk begitu saja ke dalam Mansion.     

Hanya para pemimpin Dunia Langit yang boleh menghadiri pertemuan tersebut. Maka dari itu, siapapun yang datang ke sana adalah orang-orang tangguh. Jarang sekali melihat para kultivator tangguh berkumpul bersama.     

Hanya Daratan Kunlun – salah satu dunia kuno – yang dapat menarik perhatian mereka. Faktanya, Daratan Kunlun juga berhasil menarik perhatian dunia-dunia besar di luar sana.     

Diam-diam, Zhang Ruochen mengaktifkan Pergerakan Ruang dan masuk ke dalam mansion tanpa ketahuan.     

Tidak lama kemudian, dia menemukan lokasi Chi Kongyue.     

Selain sembilan aula utama, Syzygy Mansion juga memiliki banyak paviliun. Rata-rata, paviliunnya dibangun di dekat Danau Spiritual. Karena danaunya berselimutkan kabut, maka itu membuatnya semakin indah.     

Sementara itu, lokasi pertemuan para elit muda itu berada di atas Danau Spiritual.     

Meski usia mereka muda, tapi kultivasi mereka sudah berada di atas Alam Biksu.     

Swoosh—     

Zhang Ruochen muncul di salah satu pulau kecil. Karena dia sedang menghilang, maka tidak ada seorangpun yang menyadari keberadaannya.     

Belasan master muda sedang berkumpul di pulau kecil, termasuk Chi Kongyue.     

Jika dibandingkan dengan saat gadis itu berada di Wilayah Dewa Kebenaran, kini Chi Kongyue telah mengalami perubahan pesat. Dia bukan lagi seorang bocah berusia 11 atau 12 tahun. Sebaliknya, dia sudah menjadi remaja yang anggun, dan tubuhnya memancarkan cahaya saintly. Dia adalah gadis remaja yang cantik dan mirip seperti Chi Yao muda.     

Yang jelas, Chi Kongyue pasti pernah masuk ke Tianlun Mark untuk berkultivasi. Oleh karena itu, dia bisa berkembang dengan pesat.     

Agar bisa berada di posisi seperti itu, Zhang Ruochen paham bahwa putrinya pasti telah melewati berbagai macam rintangan.     

Pada saat ini, Chi Kongyue duduk sendirian di depan meja giok. Tidak ada seorangpun di dekatnya, hingga membuatnya terlihat kesepian.     

Belasan jenius muda sedang berbincang bersama, namun tidak ada seorangpun yang bicara dengan Chi Kunlun. Meski mereka kerap meliriknya, tapi sebenarnya mereka menghinanya.     

Melihat itu, Zhang Ruochen pun merasa kasihan dengan putrinya. Dia benar-benar ingin keluar dan membawanya pergi dari sana.     

Pada saat ini, tiga jenius muda mulai memasuki paviliun. Wujud mereka berbeda-beda; malaikat, raksasa, dan elf.     

Ternyata, mereka bertiga adalah para kultivator dari Daratan Heaven.     

Begitu melihat mereka bertiga, para kultivator di dalam paviliun langsung menyambutnya.     

"Bolan, Pallas, dan Peri Yan Yu, akhirnya kalian tiba. Kami sudah menunggu kalian sejak tadi."     

Para kultivator itu tersenyum dan sangat sopan.     

Meski latar belakang mereka bertiga tidak terlalu kuat, tapi kemampuan mereka mampu mengguncang paviliun.     

Terutama si Bolan. Dia adalah seorang putra Dewa. Maka dari itu, selain talentanya, dia juga memiliki garis keturunan yang kuat. Dalam kata lain, potensinya sangat besar.     

Bolan adalah seorang pria tampan. Rambutnya panjang dan berwarna pirang, begitu pula dengan pupil matanya. Dia memiliki dua pasang sayap platinum di punggungnya, yang memancarkan cahaya brilian. Temperamen semacam itu bakal membuat orang lain merasa inferior bila sedang berada di depannya.     

Bolan tersenyum dan berkata, "Aku baru saja kembali dari Medan Pertempuran Merit. Maaf sudah menunggu."     

"Kalau menilai dari kemampuanmu, maka kau pasti telah membunuh banyak elit dari Dunia Neraka. Hanya perkara waktu sampai kau berhasil menembus Ranking Merit Saint King."     

"Sudah pasti. Bolan adalah jenius langka dari Ras Angel. Jika dia lahir seratus ribu tahun yang lalu, maka dia pasti telah menjadi elit di bawah Alam Supreme Saint. Namanya pasti akan terkenal di Dunia Langit dan Dunia Neraka."     

Semua orang mulai memujinya.     

Begitu Bolan mendengarnya, senyumannya menjadi semakin lebar. Yang jelas, dia sangat menikmati pujian dari mereka.     

Kemudian, Bolan menoleh ke arah lain dan melihat Chi Kongyue, yang sedang duduk sendirian. Ketika itu, matanya mendadak bersinar licik. Lantas, dia tersenyum dan berjalan menghampirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.