Kaisar Dewa

Bocah Iblis



Bocah Iblis

1Begitu melihat Blackie kembali membunuh seorang elder, maka kelima elder Klan Bone lainnya menjadi semakin geram sekaligus ketakutan. Selama ini, mereka belum pernah dikalahkan hingga seperti itu.      0

Mereka tidak percaya bila Blackie adalah seorang Saint King, tapi merupakan sosok Supreme Saint. Jika itu memang benar adanya, maka sosok Saint King tidak akan mampu menandinginya. Bahkan Yan Wushen tidak mampu mengalahkannya.     

Mereka sama sekali tidak paham bagaimana seorang Supreme Saint dapat menyelinap masuk ke Medan Pertempuran Daratan Kunlun.     

Terutama energi dewa dari Dunia Neraka, yang sudah melingkupi seluruh Lautan Yin Yang. Oleh karena itu, mustahil bila sosok Supreme Saint bisa menyelinap ke Pulau True Dragon.     

Tapi sekarang ini, mereka tidak punya waktu untuk terlalu memikirkannya. Sebab, Blackie tidak akan mengampuni mereka. Maka dari itu, sebaiknya mereka segera melarikan diri dari sana. Semakin jauh, maka itu semakin baik.     

"Rasakan ini, burung hantu!"     

Energi dingin memancar dari mata si kera dengan delapan tangan. Ketika itu, tulang-tulangnya melepaskan energi kegelapan, yang disuntikkan ke dalam tongkat besinya, hingga membuatnya semakin besar. Bagaikan sebuah pilar langit, tongkatnya langsung menerjang Blackie.     

Rupanya dia ingin menahan Blackie agar empat elder lainnya bisa melarikan diri.     

"Lihat saja, aku akan menghancurkan tulang-tulangmu."     

Sorot matanya setajam silet. Di waktu yang sama, dia langsung menahan tongkat besinya.     

Energi supreme yang dilepaskan oleh tongkat besinya sangat kuat, namun sama sekali tidak mampu melukai Blackie. Sebaliknya, energi dahsyat menjalar ke tongkatnya dan menghantam si kera.     

Craaack!     

Seketika itu juga, tangan si kera hancur lebur bagaikan sebuah keramik.     

Dia terpental ke belakang, seolah baru saja diterjang oleh meteor.     

Sambil menyimpan tongkat besinya, si kera berusaha mengendalikan diri dan tergelincir di dekat celah ruang.     

Ketika dia sedang menahan Blackie, keempat elder lainnya langsung melarikan diri. Mereka sudah tidak ada di sana.     

Namun, Blackie tidak mengejar mereka. Sebab, mereka melarikan diri ke arah yang berbeda-beda. Meski Blackie mengejar mereka, namun dia hanya bisa menangkap salah satunya. Toh, mereka baru saja masuk ke dalam celah ruang. Tidak ada yang tahu bagaimana nasib mereka.     

Setelah memungut beberapa tulang elder dari Klan Bone, Blackie membalikkan badan dan langsung menghadapi Jinyang Twin Kings.     

Zhang Ruochen dan Jinyang Twin Kings sedang bertempur sengit.     

Begitu melihat Blackie datang menghampirinya, Jinyang Twin Kings langsung melancarkan serangan penuh kepada Zhang Ruochen, meski mereka harus terkena Pedang Waktu dan kehilangan umurnya.     

Tanpa ragu-ragu, mereka langsung melarikan diri. Bayangan dua elder Klan Bone yang terbunuh masih terngiang di kepalanya.     

"Berhenti! Kalian berdua harus mati di sini!"     

Blackie terbang ke angkasa dan kembali mengejar mereka. Dalam sekejap, dia nyaris menangkap mereka.     

Seketika itu juga, mereka merasakan ancaman besar.     

Mereka berdua buru-buru memobilisasi Chi Suci dan mengaktifkan Broken-Star Palm.     

Dalam sekejap, sebuah tangan raksasa terbentuk, bagaikan sebuah tangan dewa yang mampu merobek ruang.     

Ketika itu, Blackie menatap mereka dengan jijik, sambil mengepakkan sayapnya dan menebas tangan raksasa emas.     

Setelah itu, Jinyang Twin King mengaktifkan kuali emas dan melepaskan energi supremenya.     

Cahaya emas memancar dari kualinya. Seketika itu juga, cahayanya berubah menjadi Golden Crow berkaki tiga dengan sorot mata yang sangat mengerikan.     

Golden Crow membuka mulutnya lebar-lebar dan memuntahkan api emas. Hal itu membuat ruangan di sekitarnya meleleh dan terguncang hebat.     

"Jangan bermain api di depanku. Kemampuanmu masih di bawahku." Cibir Blackie.     

Sambil mengepakkan sayapnya, Eternal Fire muncul dan langsung berbenturan dengan matahari emas.     

Seketika itu juga, hal yang luar biasa terjadi. Setelah terkena Eternal Fire, maka api emasnya langsung meredup.     

Bahkan Eternal Fire juga menelan Golden Crow.     

Eternal Fire menghempaskan kuali emasnya.     

Blackie sengaja melakukannya. Sehingga, kuali emasnya menerjang para penjaga pemimpin Sunshine.     

Kuali emasnya membentur para penjaga itu dengan sangat kencang. Gelombang energinya langsung menghabisi belasan penjaga.     

Para penjaga itu berteriak-teriak. Energi mengerikan menerjang mereka, dan membakar jiwa mereka.     

Lebih dari 2 per 3 penjaga terbunuh dalam satu kedipan mata, sedangkan sisanya menderita luka-luka parah.     

Melihat itu, Jinyang Twin Kings menjadi sangat geram. Namun, mereka tidak bisa menghentikannya.     

Bahkan mereka tidak mampu melindungi diri sendiri, apalagi melindungi rekan-rekannya.     

"Sial, kenapa burung hantu ini memiliki kekuatan Supreme Saint? Selama ini, dia tidak pernah memperlihatkan kekuatannya."     

Jinyang Twin Kings mendadak kebingungan.     

Semua orang tahu kalau Zhang Ruochen memiliki seekor burung hantu.     

Tapi selama ini, burung hantunya tidak pernah memperlihatkan kekuatannya, hingga mereka pun meremehkannya. Oleh karena itu, mereka sangat terkejut melihat burung hantunya bisa menjadi sangat kuat.     

Jinyang Twin Kings kembali menarik kuali emasnya dan memilih untuk melarikan diri. Mereka sedang putus asa. Sesaat setelah mereka keluar dari dimensi tersembunyi, mereka pikir bisa terlepas dari Blackie.     

"Berhenti!"     

Blackie berteriak dan berubah menjadi cahaya merah, sambil mengejar mereka.     

Jinyang Twin Kings mengeluarkan talisman kuno dan melemparkannya kepada Blackie.     

Setelah diaktifkan, ribuan inskripsi misterius mulai bermunculan dari talisman kuno tersebut. Inskripsi-inskripsinya saling terhubung satu sama lain dan membentuk tameng energi.     

Blackie menyerang tamengnya dengan kedua cakar. Akan tetapi, dia masih belum bisa menghancurkannya dalam satu kali serangan.     

Karena tidak ingin menyia-nyiakan peluang tersebut, Jinyang Twin Kings melompat ke dalam celah ruang. Bahkan mereka sama sekali tidak menoleh ke belakang.     

Belasan penjaga mereka juga ingin melarikan diri, namun Zhang Ruochen sudah lebih dulu menghentikannya.     

Sebelum-sebelumnya, para penjaga itu sudah terluka oleh kuali emas. Kini, mereka tidak mampu lagi bertahan dari serangan Zhang Ruochen. Pada saat itu, Zhang Ruochen mengaktifkan Pedang Waktu dan memenggal kepala mereka.     

"Jika bicara soal melarikan diri, ternyata mereka bergerak dengan sangat cepat. Sayang sekali, aku hanya berhasil mengejar dua elit mereka." Blackie sama sekali tidak senang.     

Zhang Ruochen melirik Blackie dengan tampang aneh. Begitu dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba dimensi tersembunyinya terguncang hebat. Setelah itu, ruangan di sekitarnya mulai mengalami keruntuhan.     

Dia melesat dengan sangat cepat dan kembali muncul di punggung Blackie. "Ayo kita keluar dari sini sekarang juga. Kalau tidak, maka kita akan terkena masalah."     

Sekecil apapun ruangan itu, tapi ruang runtuhnya masih menyimpan daya destruktif yang besar, yang dapat membunuh Supreme Saint.     

Tanpa ragu-ragu, Blackie melesat cepat dan merobek celah ruangnya.     

Dinding di dalam dimensi tersembunyi menjadi sangat rapuh. Bahkan Saint King biasa dapat menghancurkannya. Akan tetapi, hal itu juga berarti bahwa tempatnya menjadi semakin berbahaya.     

Blackie bergerak dengan sangat cepat. Dia keluar dari dimensi tersembunyi dan menggunakan cakar burungnya untuk melesat ke dalam Kuil Shenlong.     

Ternyata, mereka muncul di tempat lain, bukan di tempat pertama kali mereka masuk. Akan tetapi, kelima elder dan Jinyang Twin Kings sudah tidak ada di sana. Bahkan aura mereka juga sudah hilang.     

Bwoom!     

Dimensinya mendadak hancur lebur, hingga memperlihatkan celah yang menganga lebar. Di waktu yang sama, daya hisap yang kencang muncul dari celah yang menganga lebar tersebut.     

Zhang Ruochen juga mengkatifkan Ruang Runtuh, namun daya hisapnya masih kalah.     

Tidak lama kemudian, daya hisapnya mulai mereda dan ruangan itu kembali normal.     

Hal itu juga menegaskan tentang keunikan yang ada Kuil Shenlong.     

Setelah melarikan diri hingga ratusan mil jauhnya, maka Blackie mulai menghentikan pergerakannya. Setelah itu, tubuhnya mengecil dan auranya berangsur melemah.     

Zhang Ruochen mendarat dan mengamati Blackie dengan ekspresi aneh. "Apa yang baru saja terjadi denganmu?"     

Sejujurnya, perubahan Blackie benar-benar membuat Zhang Ruochen merasa terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka bila Blackie bisa menjadi sekuat itu.     

Namun, ada satu hal yang bisa dipastikan, yakni Blackie baru saja melepaskan kekuatan Supreme Saint. Hal itu membuatnya penasaran, terkait apakah sebenarnya Blackie sudah pulih menjadi Supreme Saint atau belum.     

Tapi, kalau dilihat dari kondisi Blackie sekarang, kelihatannya dia belum memulihkan kekuatannya.     

"Aku pernah mempelajari Menara Chaotic Sun and Moon. Hal itu membuat kultivasiku meningkat pesat dan berada di puncak Saint King. Kadang kala, kekuatanku bisa sejajar dengan kultivator Supreme Saint, namun hanya berlaku dalam waktu singkat. Kalau tidak, mungkin aku sudah mengejar Jinyang Twin Kings," Blackie menghembuskan nafasnya.     

Mendengar itu, ekspresi Zhang Ruochen langsung berubah drastis. "Apa kau bisa melakukan itu semaumu?"     

Ledakan energinya mungkin singkat, tapi bisa sangat berguna bila Blackie dapat mengendalikannya.     

Sebab, ledakan energi itu dapat digunakan untuk mengalahkan para kultivator papan atas, seperti halnya Putra Kegelapan dan tiga kaisar dari Klan Bone.     

"Aku masih belum bisa mengendalikannya. Semua itu tergantung pada keberuntungan," kata Blackie dengan wajah malu.     

Zhang Ruochen tidak tahu harus berkata apa. Tampaknya dia terlalu berlebihan dalam menilai kemampuan Blackie. Sebab, ternyata Blackie masih random seperti yang sudah-sudah.     

Meski begitu, ledakan energi Blackie telah banyak membantunya. Blackie berhasil mengalahkan Klan Bone dan Sunshine Civilization, hingga membuat mereka merasa dipermalukan. Tanpa Blackie, mungkin Zhang Ruochen akan mengalami kesulitan.     

Sejauh ini, semuanya berjalan dengan lancar. Mereka bukan hanya mendapatkan Demonstone Engraving dan Gunung Celestial Demon, tapi juga sebuah senjata supreme.     

Hanya saja, dia baru saja membunuh pemimpin Sunshine, hingga dia menjadi musuh Sunshine Civilization.     

Meski begitu, dia tidak terlalu memperdulikannya. Dia telah membunuh banyak kultivator dengan latar belakang yang luar biasa. Di luar sana, banyak dewa yang ingin membunuhnya.     

Tapi sampai sekarang, dia masih hidup.     

"Kurasa kita sudah tertinggal jauh setelah masuk ke dimensi tersenyum. Kita harus bergegas melanjutkan perjalanan," gumam Zhang Ruochen.     

"Hei, sesaat setelah kita masuk ke Kuil Shenlong, kita telah menemukan banyak harta karun. Kurasa masih ada beberapa Demonstone Engraving lagi di tempat ini." Kata Blackie dengan mata berbinar.     

"Jika kita bisa menemukan harta karun yang dapat menekan Menara Chaotic Sun and Moon, mungkin aku dapat menstabilkan Alam Supreme Saint-ku dan menjadi satu-satunya master di Pulau True Dragon."     

Setelah masuk ke dimensi tersembunyi, Blackie semakin sadar dengan potensi yang ada di tempat tersebut. Maka dari itu, dia ingin kembali mendapatkan harta karun lainnya di kedalaman Kuil Shenlong.     

Begitu Zhang Ruochen dan Blackie hendak pergi dari sana, tiba-tiba mereka terkejut. Seketika itu juga, mereka terlihat khawatir.     

"Apa kau juga merasakannya, Zhang Ruochen?" Sorot mata Blackie terlihat serius. Seketika itu juga, dia mengeluarkan formasi taktis untuk melindungi diri.     

Zhang Ruochen mengangguk. "Rasanya aneh sekali, seperti ada yang mengintip kita dari kegelapan. Tapi, perasaan ini begitu samar, sama halnya seperti saat kita masuk ke dimensi tersembunyi. Pada mulanya, kupikir itu adalah ulah si kera dengan delapan tangan, tapi sepertinya bukan."     

"Kurasa tidak ada makhluk hidup dalam radius 100 mil di sekitar sini." Blackie menjadi semakin tegang dan khawatir.     

Baik Zhang Ruochen dan Blackie sama-sama memiliki Kekuatan Batin level tinggi. Hal itu membuat mereka berdua menjadi sangat sensitif. Akan tetapi, meski mereka berusaha untuk mengurai keganjilan tersebut, mereka tetap tidak bisa menemukan apa-apa.     

"Kalau begitu, kita harus lebih berhati-hati lagi," kata Zhang Ruochen setelah memikirkannya dengan seksama.     

Blackie pun mengangguk serius.     

Bahkan Blackie tidak tahu harus berbuat apa.     

Mereka berdua pun bergegas pergi dari sana dan bergerak menuju kedalaman Kuil Shenlong.     

Ketika itu, terdengar suara tangisan bayi. Karena suaranya sangat mengerikan, bahkan Saint King akan merinding.     

Bayangan anak kecil muncul di tempat Zhang Ruochen dan Blackie berdiri sebelumnya. Tingginya hanya satu meter dan tubuhnya tampak semi transparan. Mata bocah itu semerah darah. Akan tetapi, dia tidak punya kaki, melainkan belasan tentakel yang digunakan untuk menopang tubuhnya.     

Tangisan itu merupakan sebuah serangan Kekuatan Batin.     

Bersamaan dengan serangan tersebut, belasan tentakel mendadak terbang dan mulai menerjang mereka berdua. Tentakelnya mirip seperti petir, dengan garis-garis darah pada permukaannya.     

"Dari mana bocah ini berasal?"     

"Makhluk macam apa itu?"     

Zhang Ruochen dan Blackie sama-sama terbang di udara. Sekuat apapun Kekuatan Batin mereka, namun kepala mereka masih terasa pusing. Tiba-tiba, mereka melihat pemandangan mengerikan dan mendapatkan serangan Kekuatan Batin.     

Tiba-tiba wajah bocah itu mirip seperti hantu.     

"Pergilah ke neraka!"     

Zhang Ruochen dan Blackie mulai memobilisasi Kekuatan Batin-nya dan merobek wajah ghost tersebut.     

Setelah itu, beberapa tentakel muncul di depan mereka.     

Swish!     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss. Dia berputar cepat dan menyabetkan pedangnya, sambil melepaskan cahaya pedang sepanjang ratusan meter.     

Eternal Fire memancar dari tubuh Blackie dan berubah menjadi dinding api, yang menangkis serangan dari arah depan dan meningkatkan kekuatan formasi taktisnya.     

Swoosh!     

Pedang Kuno Abyss langsung menebas tentakel tersebut.     

Hiss!     

Sedangkan beberapa tentakel yang mencambuk formasi taktisnya langsung berubah menjadi asap. Setelah itu, mereka buru-buru bergerak mundur.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Kebenaran Misterius dan Fire God Armor. Seketika itu juga, kobaran api langsung membakar tentakel-tentakelnya.     

Setelah merasakan ancaman, bocah itu langsung menarik tentakel-tentakelnya.     

"Kalian berdua... baru saja masuk ke wilayah Mojo... dan jika kalian tetap masuk ke dalam sana, maka kalian berdua akan menjadi sepertiku... anak Mojo..."     

Zhang Ruochen dan Blackie mengejarnya, namun tentakelnya masuk ke dalam tanah dan tak meninggalkan jejak apapun.     

Zhang Ruochen menoleh ke arah potongan tentakel. Ternyata, potongannya juga hilang dan hanya menyisakan bekas samar di tanah.     

"Apa kau melihatnya?" tanya Blackie.     

"Seorang bocah yang bicara tentang Mojo dan kita bakal bernasib sama sepertinya. Apa maksudnya?" Blackie menggelengkan kepalanya.     

"Ya, Pulau True Dragon telah disegel sejak lama dan penuh dengan energi dewa maupun energi kegelapan. Barangkali, di dalam sana masih ada iblis jahat?" Blackie terlihat gelisah.     

"Kelihatannya reruntuhan Kuil Shenlong bukan hanya menyimpan harta karun, tapi juga monster-monster mengerikan. Sebaiknya kita segera pergi meninggalkan tempat ini," kata Zhang Ruochen.     

Setelah mereka pergi dari sana, tentakel-tentakelnya kembali muncul di danau hitam di jarak ratusan mil. Ada ratusan bocah dengan mata merah dan taring mengerikan di danau tersebut.     

Teriakan-teriakan mereka terdengar semakin kencang. Para kultivator yang masuk ke Kuil Shenlong mendengarnya. Mereka juga melihat gambaran-gambaran aneh di benaknya.     

Beberapa kultivator dengan Kekuatan Batin yang lebih lemah mulai kesurupan. Mata mereka berubah menjadi merah. Di waktu yang sama, tubuh mereka mulai mengecil dan mirip seperti bocah. Pemandangan itu sangat mengerikan dan sulit dijelaskan dengan kata-kata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.