Kaisar Dewa

Permintaan Peri



Permintaan Peri

0Ji Fanxin mengenakan gaun panjang seputih salju. Tubuh rampingnya bagaikan pohon willow, sedangkan rambut hitam panjangnya terurai hingga ke punggung. Pemandangan itu sangat menarik, sebagaimana wanita itu sedang berdiri di tengah hujan bunga.      2

"Tak kusangka, ternyata ada wanita secantik ini."     

Kecantikannya membuat semua kultivator merasa tercengang, termasuk para Saintess dari Gunung Kerajaan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari Ji Fanxin.     

Mungkin Zhang Ruochen adalah satu-satunya pria yang masih bisa bersikap tenang di depan Ji Fanxin.     

"Formasi Ruang dan Waktu-mu sangat sederhana. Saint King Kekuatan Batin di level 59 pasti dapat menembusnya." suara Ji Fanxin terdengar merdu di telinga.     

Zhang Ruochen mengangguk setuju.     

Sebelumnya, ketika para kultivator dari Daratan Ruiya sedang berusaha menggali sisa-sisa makam Naga Emas, saat itu Zhang Ruochen cuma memasang formasi ala kadarnya, karena dia harus bergegas untuk menghentikan mereka di Sungai Tongming.     

Ketika itu, Tongkat Tulang Kaisar Yi kembali terbang ke tangan Zhang Ruochen.     

Setelah berkomunikasi dengan ruh jahatnya, Zhang Ruochen mendongak dan menatap langit di arah barat, sebelum akhirnya mengernyitkan dahi. "Sayang sekali, ternyata Feng Chengdao melarikan diri."     

"Kultivasi Feng Chengdao telah berada di puncak level sembilan. Sehingga, bukan perkara mudah untuk membunuhnya. Kecuali kau menggunakan teknik yang sama seperti saat kau membunuh Venerable Hiddenheart, mungkin dengan itu kau bisa membunuhnya," kata Ji Fanxin dengan pesan telepati.     

Sampai sekarang ini, Zhang Ruochen masih berusaha memahami 3.000 prinsip api di kaki kirinya. Perjalanannya masih sangat panjang, sebelum dia benar-benar bisa menggerakkan kaki Dewa Api sesukanya.     

Dikarenakan energinya yang besar, maka dia hampir kehabisan seluruh Chi Suci-nya setelah membunuh Venerable Hiddenheart dengan menggunakan kaki kiri Dewa Api.     

Selain itu, dia masih harus memancing musuhnya agar mereka bergerak menghampirinya. Dengan begitu, maka dia bisa membunuh musuhnya. Tapi faktanya, hal itu sangat beresiko. Sebab, musuhnya bisa saja membunuhnya, bahkan sebelum dia sempat menyerang dengan kaki dewa tersebut.     

Oleh karena itu, saat Zhang Ruochen hendak menggunakan teknik tersebut, sebenarnya dia sedang berada dalam situasi hidup dan mati.     

Zhang Ruochen masih berusaha berpikir positif. "Mungkin Feng Chengdao berhasil melarikan diri, tapi di sisi lain, mereka tidak akan berani mengganggu Yunwu Commandery lagi. Oleh karena itu, aku tidak perlu repot-repot memikirkan mereka."     

"Feng Chengdao memang sangat kuat. Namun, di Daratan Ruiya, dia cuma menduduki peringkat tiga. Cang Long dan Ruan Ling adalah dua sosok yang lebih tangguh darinya. Mereka adalah murid Dewa Api. Apabila mereka yang datang ke Yunwu Commandery, maka tempat itu akan rata dengan tanah. Apa kau akan membiarkannya terjadi?"     

"Apa mereka tangguh? Apa mereka sudah berada di tingkatan tertinggi?" tanya Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin mengangguk pelan. "Tapi kurasa masih ada lagi."     

Zhang Ruochen menggertakkan giginya. Rasa-rasanya, kali ini musuhnya jauh lebih mengerikan dibandingkan perkiraannya.     

Ji Fanxin menambahkan. "Tapi Cang Long dan Ruan Ling masih punya urusan penting yang harus dilakukan. Mereka tidak akan mencarimu dalam waktu dekat. Lagipula, kau cuma butiran debu di mata mereka. Sehingga, mereka akan mengutus orang lain untuk menanganimu. Karena bila mereka harus turun tangan, maka itu akan buang-buang waktu."     

"Urusan apa?" tanya Zhang Ruochen.     

"Setelah Daratan Kunlun bangkit, maka banyak tanaman herbal yang mulai bertumbuh di dunia ini. Secara natural, mereka akan memanfaatkan peluang ini untuk menguatkan fisik dan pondasi masing-masing, sebelum mempelajari Fisik Immortal. Semakin kuat pondasi mereka, maka semakin kuat pula Fisik Immortal-nya nanti," kata Ji Fanxin.     

Selain itu, pasukan dari Dunia Neraka juga sudah mulai bertindak agresif. Mereka berdua harus bersiap untuk memberikan perlawanan. Karena setelah musuhnya tiba di Daratan Kunlun, maka mereka akan semakin kesulitan.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen diliputi perasaan gelisah.     

Sebab, mempertahankan Yunwu Commandery bukanlah hal yang mudah untuknya, yang notabene masih berada di Alam Saint King level enam. Jika dia ingin mengimbangi para elit dari Dunia Neraka, maka dia harus punya kultivasi yang lebih tinggi.     

Minimal, dia harus menembus level tujuh. Meski dia masih belum mampu mengalahkan pertapa di puncak Alam Saint King level sembilan, setidaknya dia masih bisa melarikan diri dengan mudah.     

"Peri, apa kau membawa Godstones-nya?" tanya Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin menggelengkan kepalanya pelan. "Kami sudah jarang menggunakan Godstones. Sehingga, kami tidak membawanya. Tapi jangan kecewa. Aku sudah mengutus seseorang untuk kembali ke Daratan Hundred Flower. Mereka akan mengirimkannya dalam beberapa hari mendatang."     

Wanita itu menambahkan. "Tapi aku penasaran. Padahal kau masih berada di Alam Saint King, tapi Dewi Bulan telah mengangkatmu sebagai Priest. Beliau pasti sangat percaya padamu. Dengan begitu, bukankah mestinya kau bisa mendapatkan Godstones darinya?"     

"Tapi kali ini, beliau sama sekali tidak memberiku Godstone."     

Zhang Ruochen tertawa, sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang tahu isi pikiran Dewa. Mungkin Dewi Bulan sedang ingin menguji kapabilitasku."     

Sambil berjalan bersisian, mereka berdua masuk ke Gunung Kerajaan. Mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih.     

Kemanapun mereka pergi, maka tanaman-tanaman di sekitarnya akan mulai bertumbuh. Sedangkan tanaman herbalnya memancarkan sinar yang lebih terang.     

"Sesaat setelah tiba di Daratan Kunlun, aku sempat mendengar banyak hal tentangmu. Tapi aku tak menyangka bila sosok rasional sepertimu bisa kehilangan kendali hanya gara-gara wanita," kata Ji Fanxin.     

Zhang Ruochen tertawa. "Apa lagi yang kau dengar?"     

"Kabarnya, kau dan Permaisuri pernah menjadi sepasang kekasih. Tapi sekarang, kalian berdua sedang bermusuhan. Kelihatannya masa lalumu lumayan menarik."     

Tiba-tiba, Ji Fanxin menghentikan langkahnya dan menatap Zhang Ruochen. "Aku juga sempat dengar, katanya kau menyimpan dunia tersendiri di dalam tubuhmu. Pohon Suci Utama sedang bertumbuh di dalam tubuhmu."     

Zhang Ruochen tidak menyangkalnya. Lagipula, wanita itu datang kemari karena dia memang ingin mencari Pohon Suci Utama.     

"Pohon Suci Utama sudah ditebang. Pohon yang bertumbuh di dalam tubuhku adalah benihnya," kata Zhang Ruochen.     

Mata Ji Fanxin berbinar. "Apa kau bisa mengenalkannya kepadaku? Aku ingin menanyakan beberapa hal kepadanya."     

"Benih Pohon Suci Utama masih dalam proses pertumbuhan. Jadi, sebagian besar ingatannya belum kembali. Mungkin dia masih belum bisa mengajarimu.     

"Sebagai makhluk yang pernah mencapai tingkatan tertinggi dalam Ilmu Kehidupan, maka ilmunya tidak akan bisa dipahami oleh para mortal, walau beliau masih sebuah benih," kata Ji Fanxin di dalam kepalanya.     

"Baiklah! Karena kita adalah teman, kurasa tidak ada salahnya membantumu. Tapi, berapa harga Godstones-nya?"     

"Jika kau bisa mengenalkanku pada Pohon Suci Utama, maka aku akan memberikannya secara cuma-cuma. Anggap saja sebagai hadiah," kata Ji Fanxin.     

"Deal!"     

"Aku bisa mengatarmu ke dunia itu. Tapi ingat, walau kultivasimu lebih tinggi, tapi di dalam sana, aku masih bisa mengalahkanmu," kata Zhang Ruochen.     

"Jika kau percaya padaku, maka aku juga percaya padamu," kata Ji Fanxin.     

Wanita ini benar-benar memikat. Bukan cuma cantik, tapi bersamanya bisa membuat nyaman. Dia tidak pernah menolak apapun.     

Pantas saja, banyak pertapa elit yang akan rela untuk mencium kakinya.     

Ji Fanxin berubah menjadi partikel cahaya dan masuk ke dahi Zhang Ruochen.     

Kekuatan Batin dan jiwa sucinya sama-sama berubah menjadi bayangan. Zhang Ruochen muncul bersama Ji Fanxin, dan mereka berdiri di bawah Pohon Suci Utama.     

Batang Pohon Suci Utama sebesar gunung. Daun-daunnya bagaikan awan berwarna hijau, yang melepaskan Energi Chi di langit dan bumi.     

Ji Fanxin merasa takjub, lantas membungkuk ke arah Pohon Suci Utama, sebelum akhirnya membuka percakapan.     

Mereka berdua sama-sama mempelajari Ilmu Kehidupan, hingga mereka menguasai banyak bahasa.     

Zhang Ruochen berdiri di kejauhan dan menunggunya. Ketika dia melihat Pohon Suci Utama dan Ji Fanxin masih terus berbincang satu sama lain, maka dia segera meninggalkan tempat itu dan kembali ke tubuhnya.     

Dengan menggunakan Sumber Kehidupan, maka dia mulai mengobati luka-luka Xie Chengzi.     

Sementara itu, Kelinci Rakus dan Demonic Ape juga telah menangkap para pertapa dari Daratan Ruiya, lantas membawa mereka ke hadapan Zhang Ruochen. Mereka bingung bagaimana harus menangani para tawanan tersebut.     

Setidaknya ada 12 tawanan yang tertangkap, dan kultivasi mereka sudah berada di atas Saint King level empat.     

"Ternyata Daratan Ruiya punya banyak figur tangguh. Kalau begitu, maka Daratan Ruiya tidak akan pernah tinggal diam dan menyerah begitu saja. Pertama-tama, masukkan mereka ke dalam penjara. Siapa tahu, mereka bisa berguna nantinya?" kata Zhang Ruochen.     

Bunga Suci Karnivora membawa belasan bayangan, dan kebanyakan bayangannya masih utuh.     

Setelah Venerable Hiddenheart mati, maka bayangan-bayangan itu kehilangan kendali dan berubah menjadi mayat biasa.     

"Bayangan-bayangan ini sangat mahir bertempur. Terutama War Dragon dan War Tiger. Semasa hidup, mereka adalah Saint King di level sembilan. Sayang sekali, tidak ada seorangpun yang punya kemampuan untuk mengendalikan bayangan-bayangan ini. Kalau begitu, hancurkan saja!" kata Zhang Ruochen.     

"Lord."     

Xie Chengzi bangkit berdiri dan membungkuk kepadanya. "Saya pernah mempelajari teknik mengendalikan bayangan. Apa Anda mau memberi saya kesempatan?"     

Zhang Ruochen menyetujuinya. "Jika kau memang bisa mengendalikan mereka, maka itu akan banyak membantu. Sebab, hal itu dapat meningkatkan kekuatan kita."     

Amazing Little Taoist membawa altar hitamnya ke Gunung Kerajaan.     

Altar hitam itu bukanlah senjata biasa. Altarnya sanggup bertahan dari kekuatan ruang dan waktu. Bahkan Supreme Saint masih akan kesulitan untuk menaklukkannya. Tapi sekarang, altarnya sudah rusak.     

"Apa kau bisa memperbaikinya?" tanya Zhang Ruochen.     

"Itu tidak akan mudah, tapi mungkin aku bisa melakukannya bila kau mengundang satu alkemis untuk membantuku. Dengan begitu, mungkin aku bukan cuma bisa memperbaikinya, tapi juga meningkatkan kekuatannya," kata Amazing Little Taoist.     

"Alkemis?" Zhang Ruochen memikirkannya dengan seksama.     

"Pertama-tama, lupakan dulu mengenai altar hitam tersebut. Prioritas utama kita adalah memperbaiki formasi taktis di Gunung Kerajaan. Aku sudah mendapatkan bahan-bahan yang kau perlukan. Selanjutnya adalah giliranmu untuk memasang formasi taktis level sembilan."     

"Benarkah? Kurasa dengan kultivasiku, maka aku masih akan kesulitan untuk memasang formasi taktis level sembilan. Tapi, mungkin aku masih bisa membuat prototipe-nya," kata Amazing Little Taoist sambil tersenyum.     

Zhang Ruochen menyerahkan semua bahannya kepada Amazing Little Taoist.     

Di waktu yang sama, dia menuju perbatasan gunung dan memasang Labirin Ruang dan Waktu dengan kualitas yang lebih baik. Bagaimanapun juga, dia harus membangun benteng yang aman di Gunung Kerajaan, agar dia bisa melindungi lebih banyak orang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.