Kaisar Dewa

Berangkat



Berangkat

0Di Daratan Kunlun, Dragon Spirit Mad Oxen Wine berada di peringkat 17, dan bila dibandingkan dengan Sarira, maka wine itu sedikit lebih kuat. Para Setengah-Biksu tidak akan sanggup meminumnya.     
2

Hanya Zhang Ruochen, Blackie, Penggila Alkohol, Gu Songzi, dan Demonic Sound yang bisa meminumnya.     

Setelah menenggaknya, mereka pun merasakan sensasi terbakar di bagian perut masing-masing. Tidak lama kemudian, Chi Wine memenuhi tubuh mereka dan masuk ke dalam meridian-meridiannya.     

Zhang Ruochen menenggak tiga cangkir wine berturut-turut, bahkan hawa panasnya sampai keluar dari pori-pori kulit. Darahnya mengalir kencang, sedangkan Chi Suci di meridian dan Saintly Meridian mengalir semakin beringas.     

Zhang Ruochen melompat, diiringi suara auman naga dan gajah di tubuhnya. Lantas, dia melepaskan Pukulan Naga dan Gajah Prajna, demi mengurai hawa panas di tubuhnya.     

Bang Bang!     

Dia memukul berkali-kali, hingga mengguncang Energi Chi di sekitar Gunung Yuanxu, yang berubah menjadi badai.     

Para Setengah-Biksu yang sedang berkultivasi di dekat sana pun merasa terkejut. Mereka langsung keluar dari tempat kultivasi dan mulai mengamati kejauhan.     

"Kuat sekali pukulan Pangeran kita."     

"Struktur ruang di Dunia Langit sangat stabil, hingga dapat menekan energi seseorang, tapi kekuatan pukulan Yang Mulia masih begitu dahsyat."     

…     

Zhang Ruochen melepaskan 10 teknik berturut-turut. Setelah itu, dia kembali melancarkan pukulan kesebelas, seolah energinya tak habis-habis.     

Setelah mencobanya beberapa kali, Chi Maskulin tampak menyeruak dari tubuhnya. Seketika itu juga, tubuhnya diselimuti oleh kobaran api. Di waktu yang sama, dia berteriak, "Heaven Pass Naga dan Gajah."     

Zhang Ruochen mendorog tangannya.     

Ketika itu, tangan kirinya mengeluarkan bayangan naga, sedangkan tangan kanannya melepaskan bayangan gajah. Keduanya berputar kencang dan saling terhubung satu sama lain, hingga akhirnya membentuk lingkaran.     

Boom!     

Terdengar suara retakan, dan pepohonan di dekat gunung suci mulai bergetar hebat.     

Gu Songzi dan Penggila Alkohol saling menukar pandangan. Keduanya sama-sama terkejut.     

Zhang Ruochen masih berada di Alam setengah Saint King, tapi pukulannya sudah berada di level yang seperti itu. Walau dia melepaskan pukulan itu dengan pengaruh Dragon Spirit Mad Oxen Wine, tapi pencapaiannya masih luar biasa.     

"Kuat sekali. Mungkin aku tidak akan mampu mengalahkannya, meski sudah mengerahkan segenap kemampuan," kata Penggila Alkohol.     

Gu Songzi mengangguk dan berkata, "Mungkin kita juga tidak pantas lagi disebut sebagai seniornya."     

Zhang Ruochen kembali menyimpan Chi naga dan gajah, lantas menghentikan latihannya. Setelah itu, dia tertawa. "Wine yang luar biasa! Wine yang kuat! Aku telah berhasil menguasai dasar gerakan kesebelas Pukulan Naga dan Gajah Prajna."     

Dalam beberapa bulan belakangan, Zhang Ruochen telah mempelajari gerakan tersebut. Dia sudah memahami banyak ilmunya, dan setelah menenggak Dragon Spirit Mad Oxen Wine, maka itu membuatnya makin terstimulasi, hingga akhirnya berhasil menguasai teknik tersebut.     

Tapi, tekniknya masih berada di level dasar.     

Perjalanannya masih sangat jauh, apabila dia ingin menguasainya dengan baik, karena dia masih harus memurnikan jiwa naga dan gajah di level Saint King.     

Jika dia ingin menguasainya sampai di level puncak, maka itu akan jauh lebih sulit lagi.     

Penggila Alkohol juga sempat menenggak wine tersebut. Wajahnya memerah, tapi sorot matanya masih berbinar. "Seberapa besar pengaruhnya?"     

Zhang Ruochen memikirkannya sejenak dan berkata, "Sepertinya meningkat dua kali lipat. Kalau aku menenggaknya lebih banyak, dengan kualitas wine yang lebih baik, maka pengaruhnya bisa lebih gila lagi."     

Penggila Alkohol merasa senang, seolah baru saja menemukan cara untuk mencari uang. "Bagaimana kalau aku meraciknya lagi, lalu kita menjualnya ke pasar Daratan Guanghan?"     

"Jangan pernah berpikir sampai ke sana," kata Zhang Ruochen.     

Setelah diracik dengan menggunakan Sarira, maka kualitas winenya pun menjadi lebih baik. Tanpa Sarira, maka wine itu hanya akan berpengaruh untuk para Setengah-Biksu.     

Para Setengah-Biksu hanyalah kumpulan pertapa level rendah di Dunia Langit. Mereka tidak punya banyak harta.     

Bahkan setelah mengumpulkan semua harta kekayaannya, mereka tidak akan bisa menjangkau harganya. Sebaliknya, alangkah lebih baik kalau mereka menghabiskan waktunya untuk meningkatkan kultivasi, daripada mengumpulkan batu suci.     

Zhang Ruochen menggunakan Sarira Buddha untuk meningkatkan kualitas wine tersebut, sebagai persiapan dalam menyambut ancaman yang sedang mengintainya. Dia tidak ingin menyia-nyiakan Sarira Buddha untuk mencari batu suci.     

Karena satu alasan, dia sudah punya banyak batu suci.     

Alasan lainnya, Sarira Buddha jauh lebih berharga dibandingkan uang.     

Penggila Alkohol merasa sedikit kesal. Namun tidak lama setelahnya, sorot matanya kembali bersinar. Dia pun berkata, "Jika kau bisa menemukan Sumsum Sapi Gila di level Supreme Saint, maka kualitasnya akan semakin baik. Setelah menenggaknya, maka kemampuanmu akan kembali meningkat."     

Ketertarikan Zhang Ruochen kembali mencuat.     

Akan tetapi, harta apapun yang tergolong ke dalam level Supreme Saint sangat bernilai tinggi. Tidak ada seorangpun yang akan menjualnya. Jika barang itu sampai muncul di pasaran, maka barangnya akan langsung dibeli oleh kelompok besar. Zhang Ruochen tidak akan pernah punya kesempatan untuk mendapatkannya.     

Kecuali dia sedang beruntung, jika tidak, maka dia tidak akan bisa membeli Sumsum Sapi Gila, walau dia punya banyak batu suci.     

Meow!     

Zhang Ruochen mendengar suara aneh.     

Dia menoleh ke arah sumber suara, dan menemukan Blackie sedang menenggak satu botol penuh.     

"Kau... kau baru saja menghabiskan satu botol penuh. Aku akan mengusirmu dari Gunung Yuanxu..."     

Zhang Ruochen benar-benar kesal, bahkan sekujur tubuhnya sampai gemetar.     

Penggila Alkohol hanya meracik 17 botol Dragon Spirit Mad Oxen Wine di kelompok pembuatan pertama. Setiap botolnya bernilai sangat tinggi.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen hanya ingin mengajak mereka minum beberapa cangkir, tapi burung hantu itu malah menghabiskan satu botol penuh.     

Dragon Spirit Mad Oxen Wine punya pengaruh yang besar, bahkan Zhang Ruochen tidak berani meminum terlalu banyak, tapi Blackie baru saja meminumnya seperti sedang menenggak air putih. Alhasil, Blackie berlarian di sekitar Gunung Yuanxu, akibat pengaruh alkohol yang membakar perutnya. Kadang kala, dia akan mengeluarkan suara kucing. Di waktu yang lain, suaranya mirip seperti burung.     

"Aku harus menyembunyikan winenya sekarang juga. Blackie benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya."     

Tepat setelah dia membalikkan tubuh, sosok wanita langsung menghempaskan diri ke pelukannya.     

Demonic Sound terlihat agak teler. Wajahnya memerah, dan sedang mendesah pelan.     

Zhang Ruochen berusaha mendorong tubuhnya, tapi wanita itu malah memeluknya erat-erat.     

"Kenapa Anda mendorong saya, Lord?"     

Demonic Sound bersandar di tubuhnya dalam keadaan mabuk.     

Dia melingkarkan tangannya ke leher Zhang Ruochen, sambil mengelus pergelangan tangan Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, dia tersenyum menggoda.     

Sebenarnya, setelah menenggak wine itu, Zhang Ruochen juga menjadi agak nafsu, apalagi setelah dirayu oleh Demonic Sound, maka dia pun mulai memikirkan hal-hal kotor.     

Akan tetapi, Gu Songzi dan Penggila Alkohol sedang berada di sana, dan beberapa Setengah-Biksu juga sedang mengamati mereka dari kejauhan. Kalau dia tidak ingin mempermalukan diri, maka dia harus bisa mengendalikan diri.     

"Mestinya aku tidak minum alkohol."     

Zhang Ruochen memaksakan senyuman, lalu menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri. Kemudian, dia menekan punggung Demonic Sound dan mengubahnya menjadi Bunga Suci Karnivora.     

Setelah itu, akhirnya dia bisa mendesah lega.     

Zhang Ruochen menghabiskan sisa malamnya dengan mendengarkan Blackie berteriak kesakitan, bahkan teriakannya masih belum reda hingga tengah malam. Setelah itu, dia menggendong burung hantunya, dan membawanya masuk ke dalam istana saint.     

Keesokan harinya, Penggila Alkohol dan Gu Songzi sama-sama berpamitan dengan Zhang Ruochen, karena mereka harus kembali ke Wilayah Saint Tongyou untuk membuat Six Saint to the Sky Wine dan Divine Pill Hua.     

Penggila Alkohol berkata, "Zhang Ruochen, aku akan kembali mengirimkan 83 botol sisanya setelah kau pulang dari Istana Dewa Kebenaran."     

Yang jelas, Penggila Alkohol telah mengakui kemampuan Zhang Ruochen dan tidak lagi menganggapnya sebagai junior.     

Kemarin, Gu Songzi sempat memberikan tiga Tiangang Purple Fire Rune kepada Zhang Ruochen.     

Tapi sebelum dia berpamitan dan merasa ragu-ragu sejenak, akhirnya dia masih memberikan bola besinya kepada Zhang Ruochen.     

"Apa ini?" tanya Zhang Ruochen, sambil merasa kebingungan.     

Gu Songzi berkata, "Benda ini terbuat dari Pluto Blood Poison. Jika kau bertemu dengan musuh yang lebih tangguh darimu, maka kau bisa menggunakannya untuk menyelamatkan diri."     

Gu Songzi bukanlah seorang pertapa seni bela diri. Kemampuan bertarungnya sangat lemah, tapi dia rela memberikan benda semacam itu kepada Zhang Ruochen.     

Secara natural, Zhang Ruochen merasa terharu. Dia berkata, "Terima kasih. Tolong hati-hati setelah keluar dari Gunung Yuanxu. Mungkin ada musuh tangguh yang akan mengincar kalian di luar sana."     

"Jangan khawatir. Kami punya banyak harta karun pertahanan, dan mereka tidak akan bisa mendeteksi aura kami setelah keluar dari tempat ini. Selama tidak ada yang membongkar jejak kami, maka kami pasti akan selamat."     

Tepat setelah Penggila Alkohol mengatakannya, maka tubuhnya dan Gu Songzi berangsur meredup, hingga akhirnya hilang sepenuhnya.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih bisa merasakan aura mereka di sekitar sana, namun setelah mereka berada di bawah kaki gunung, maka auranya sudah hilang.     

"Penggila Alkohol benar. Selama aku menyembunyikan auraku dengan 12 jimat Buddha, kurasa aku bisa keluar dari tempat ini dan pergi ke Istana Dewa Kebenaran. Sekuat apapun mereka, namun mereka tidak akan bisa menemukanku."     

Zhang Ruochen tersenyum dan merasa agak tenang.     

Sementara itu, terdengar suara Mu Lingxi di kejauhan. "Kami sudah berada di luar Gunung Yuanxu. Berkemaslah. Kita akan berangkat ke Istana Dewa Kebenaran sekarang juga."     

Zhang Ruochen telah mempersiapkan segala sesuatunya. Setelah itu, dia sempat mengatur beberapa hal dengan Blackie, sebelum akhirnya menggunakan Ruang Pergerakan dan turun dari gunung.     

Blackie benar-benar ingin menemani mereka berangkat ke Istana Dewa Kebenaran, tapi dia tidak masuk ke dalam daftar terpilih. Jadi, dia memilih untuk menjaga Gunung Yuanxu.     

Dartan Guanghan telah memilih enam pertapa untuk berangkat ke sana. Mereka adalah Zhang Ruochen, Wu Hao, Mu Lingxi, Wen Shusheng, Ling Mi, dan Su Qingling.     

Ada pria paruh baya berpostur tinggi yang akan mengantar mereka ke Istana Dewa Kebenaran.     

Pria paruh baya itu sangat tampan, dengan hidung yang mancung. Dia sedang menggenggam lentera saint kuno. Cahaya yang memancar dari lenteranya membentuk lingkaran transparan seluas 200 kaki.     

Selama para pertapa berada di dalam lingkaran transparan, maka para pertapa yang ada di luar lingkaran tidak akan bisa merasakan aura mereka.     

Zhang Ruochen masuk ke dalam lingkaran, lalu menyimpan kembali kekuatan ruang dan memperlihatkan tubuhnya.     

"Kau benar-benar sosok jenius yang selalu dipuji oleh ayahku. Teknik persembunyianmu ternyata sangat hebat. Bahkan aku tidak bisa merasakan kehadiranmu, sebelum kau masuk ke dalam lingkaran."     

Pria paruh baya menatap dan memujinya.     

Zhang Ruochen juga tertarik dengan pria paruh baya tersebut.     

Sebab, tidak ada aura apapun yang keluar dari tubuhnya, tapi pria itu masih bisa membuat Zhang Ruochen merasa tertekan, seakan dia bukan manusia, tapi gunung saintly, atau seekor naga, atau bahkan matahari yang berada di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.