Kaisar Dewa

Ilmu Cahaya



Ilmu Cahaya

3Boom!     
2

Sembilan bayangan naga menarik keretanya, dan dua lapis energi saintly menyeruak darinya. Ketika keretanya maju ke depan, energi saintlynya pun semakin menguat.     

Bahkan King Hun – yang sedang berdiri di tengah formasi ungu – menjadi kesulitan untuk menyeimbangkan diri.     

Tudung kepala ungunya terlepas, hingga memperlihatkan wajah tampan dengan mata hijau dan berbinarnya. Ketika itu, dia tersenyum. "Kereta yang bagus. Sayangnya, kau masih belum cukup kuat untuk mengendalikannya. Second Yao itu tidak akan sanggup melukaiku."     

"Dark."     

"Limit."     

"Hard."     

"Horrow."     

King Hun menggumamkan empat kata.     

Setelah itu, dia menggenggam tongkat tulang putihnya, dengan Kekuatan Batin yang menyeruak bagaikan ombak.     

Formasi ungu di bawah kakinya bergulung-gulung seperti kertas, lantas berbenturan dengan Kereta Naga Emas. Tiba-tiba, keretanya melambat dan terguncang hebat.     

"Mungkin Kekuatan Batin-nya sudah berada di level 56."     

Zhang Ruochen berdiri di depan kereta, sambil menggenggam Sarira Buddha dan merasa terintimidasi.     

Zhang Ruochen tidak bisa menebak siapa yang menyuruh orang itu untuk membunuhnya.     

Namun, King Hun telah menggunakan segenap Kekuatan Batin-nya untuk mengendalikan formasi ungu dan menyembunyikan aura rekan-rekannya.     

Maka dari itu, penetrasi serangannya agak berkurang.     

Wen Shusheng paham dengan kemampuan King Hun. Dia berkata dengan wajah pucat. "Walau kita bekerja sama, tapi dia sanggup menghancurkan kita dalam sekejap. Sebaiknya kita keluar dari formasi ungu ini dulu."     

"Apa kalian pikir masih bisa selamat dariku? Sekumpulan bocah seperti kalian tidak akan pernah paham dengan kekuatan Saint King." King Hun tersenyum mengerikan.     

Masing-masing inskripsi di formasi ungunya memancarkan energi destruktif.     

Zhang Ruochen mendongak dan hanya bisa melihat cahaya ungu. Langit sedang diselimuti oleh petir. Bahkan Wen Shusheng, Ling Mi dan Su Qingling pun merasa putus asa.     

"Break." Zhang Ruochen memobilisasi kekuatan ruang dan menuding langit. Struktur ruang di sekitarnya terguncang hebat, hingga suara menimbulkan retakan pada formasi ungunya.     

Boom!     

Seketika itu juga, formasi ungunya hancur, dan Kereta Naga Emas melesat keluar dari balik kabut ungu.     

Formasi yang berada di daratan masih utuh.     

King Hun masih berdiri di tengah formasi, lantas berujar, "Dia berhasil keluar. Pantas saja dia disebut sebagai Keturunan Ruang dan Waktu."     

Sebelum Kereta Naga Emas sempat pergi jauh, tiba-tiba daratannya terangkat naik, dengan suara bergemuruh. Tidak lama kemudian, gunung-gunung yang terlihat seperti batang bambu, mulai menghentikan pergerakan Kereta Naga Emas.     

"Masih ada pertapa tangguh lainnya?"     

Mereka yang berada di dalam Kereta Naga Emas merasa depresi.     

Di kedua gunung batu itu, di sana terdapat wanita dengan baju putih. Mereka sedang mengenakan topeng emas, dan riak-riak energi yang memancar dari tubuh mereka berada di level Saint King.     

Walau Zhang Ruochen belum pernah bertempur melawan mereka, tapi dia masih bisa merasakan ancaman tertentu dari keduanya. Setidaknya, kedua wanita itu sama kuatnya seperti Biksu Pedang Jiuyou.     

Mereka adalah Tian Shu dan Tian Miao, yakni kedua pelayan Shang Ziyan.     

Mereka adalah sosok yang luar biasa, karena mereka bisa menjadi pelayan master muda Istana Dewa Kebenaran. Setidaknya, baik fisik dan talenta mereka sejajar dengan Su Qingling dan Ling Mi. Artinya, jika mereka ingin bertempur dengan lawan yang berada satu level di atasnya, mereka tidak akan kesulitan.     

Wang Xu melangkah keluar dari tengah kedua gunung batu, sambil tersenyum. "King Hun, kau telah berkultivasi dalam kurun waktu yang lama, tapi kau masih kesulitan untuk menghentikan mereka. Sayang sekali."     

Wang Xu juga sedang mengenakan topeng.     

"Aku telah meremehkan dia sebelumnya. Dia adalah sosok yang menduduki peringkat pertama Ranking Merit Biksu, bukannya pertapa yang bisa dibantai seperti kucing," kata King Hun.     

Wang Xu tahu jika King Hun sedang menyindirnya.     

Apalagi, dia hanya berada di peringkat tujuh Ranking Merit Biksu.     

Wang Xu berkata, "Ranking Merit Biksu dihitung berdasarkan merit, bukan dinilai dari kekuatan. Mereka yang punya lebih banyak merit pun, belum tentu lebih kuat. Mereka yang fokus dengan kultivasi sama sekali tidak peduli dengan peringkat. Bahkan masih banyak pertapa tangguh lain yang tidak pergi ke medan pertempuran untuk mencari merit."     

Zhang Ruochen menatap pria di hadapannya. Rasa-rasanya, pria itu juga masuk ke dalam Ranking Merit Biksu.     

"Ketika hendak membunuh orang lain, maka mereka akan mengenakan topeng. Kalau begitu, maka latar belakang mereka pasti kuat. Mungkin mereka takut dihukum oleh Dunia Langit jikalau mereka sampai gagal dalam misi kali ini," pikir Zhang Ruochen.     

"Bagaimana kalau kau membiarkanku menguji kemampuan Zhang Ruochen, sebelum kau membunuhnya?" Wang Xu tersenyum.     

Zhang Ruochen berkata, "Jika kau ingin menguji kemampuanku, maka kau akan membayar dengan harga yang mahal."     

"Benarkah? Kalau begitu, aku akan mencobanya."     

Tubuh Wang Xu mulai meredup.     

Wang Xu menyabetkan pedangnya ke arah leher Zhang Ruochen dengan sangat cepat.     

"Ilmu Cahaya." Zhang Ruochen merasa terintimidasi.     

Ilmu Cahaya adalah salah satu ilmu di antara 72 Supreme Saint Way. Kabarnya, jika seseorang berhasil menguasainya sampai di level tertentu, maka kecepatannya sama seperti cahaya. Bahkan, pertapa ruang dan waktu akan kesulitan untuk menandingi mereka. Dalam ilmu bela diri, maka ilmu cahaya memang sangat diunggulkan dalam hal kecepatan.     

Hanya segelintir pertapa yang sanggup memahami Ilmu Cahaya, tapi setelah mereka berhasil menguasainya, mereka dapat mengalahkan siapapun di level yang sama.     

Kecepatan adalah elemen yang paling sulit untuk dikalahkan, apabila dibandingkan teknik-teknik lainnya.     

Ilmu Cahaya adalah teknik yang paling cepat.     

Zhang Ruochen masih bersikap waspada. Dia menggunakan Pergerakan Ruang dan menghindari serangan lawannya, sembari menudingkan jari ke arah depan.     

Dia tidak menggunakan Pedang Kuno Abyss, karena pedang seberat itu hanya akan memperlambat pergerakannya, apalagi saat dirinya sedang berhadapan dengan sosok dengan kecepatan tinggi seperti Wang Xu.     

Seandainya Zhang Ruochen bergerak sedikit lebih lambat dibandingkan lawannya, maka dia akan terbunuh.     

Whoosh, Whoosh!     

Setelah tujuh gerakan...     

Zhang Ruochen memanfaatkan peluang itu untuk menuding pedang lawannya, dan berhasil menghempaskannya.     

Seluruh pertempuran itu berlangsung dalam satu tarikan nafas. Bahkan Su Qingling dan yang lainnya hanya bisa melihat bayangan-bayangan mereka. Sedangkan Mu Lingxi – karena sudah mendapatkan warisan Ice and Fire Phoenix – maka dia bisa melihat semua pergerakan mereka. Gerakan mereka berdua sangat fatal, bahkan dia sendiri tidak yakin sanggup bertahan dari gerakan-gerakan tersebut.     

Mereka pun langsung merasa malu setelah melihat kedua pertapa itu bertempur.     

Mereka adalah para pertapa kebanggaan Daratan Guanghan yang sangat percaya diri. Akan tetapi, apabila mereka bertempur dengan pria bertopeng itu, mungkin mereka akan mati dalam satu serangan.     

"Zhang Ruochen sanggup menukar beberapa gerakan dengan orang itu, bahkan dia lebih unggul. Rupanya dia benar-benar sosok kebanggaan Daratan Guanghan. Sosok sepertinya hanya lahir sepuluh ribu tahun sekali."     

"Mungkin pria bertopeng itu juga masuk ke dalam Ranking Merit Biksu. Siapa dia?"     

"Hanya kurang dari 10 pertapa di Ranking Merit Biksu yang mampu bergerak secepat itu. Apalagi, dia juga mahir menggunakan pedang. Mudah saja untuk menebak identitasnya." Sorot mata Wen Shusheng tampak bercahaya.     

Zhang Ruochen dan Wang Xu masih berdiri di tempat yang sama, seakan mereka belum bergerak sama sekali.     

Wang Xu mengibas-ngibaskan tangannya dan tersenyum. "Ternyata kau benar-benar tidak mengecewakanku. Rupanya kau sanggup mengimbangiku. Namun, itu tadi baru pemanasan."     

"Aku pun juga penasaran dengan kemampuanmu yang sebenarnya," kata Zhang Ruochen.     

Setelah mendapatkan Fisik Chaotic Lima Elemen dan God's Destiny, maka Zhang Ruochen sanggup mengalahkan siapapun di level yang sama. Bahkan Qiu Yu – yang dianggap menjadi sosok paling kuat di tingkatan alam yang sama – masih gagal bertahan dari tiga gerakannya.     

Akan tetapi, Wang Xu adalah orang pertama – di level yang sama – yang sanggup membuatnya terintimidasi.     

Walau Putri Luosha juga tangguh, tapi kultivasinya lebih tinggi dibandingkan Zhang Ruochen. Selain itu, Putri Luosha juga tidak ingin membunuhnya. Ketika pria itu bertempur melawannya, dia merasa bila wanita itu tidak terlalu berbahaya.     

Semesta begitu luas. Dunia Langit terdiri dari 8 ribu daratan lebih. Mereka yang masuk ke dalam peringkat memang layak diperhitungkan.     

Wang Xu tersenyum dan berkata, "Aku sudah pernah melihat semua klip pertempuranmu di Daratan Zuling. Jadi, aku sudah mempelajari setiap pergerakanmu. Aku tahu gayamu dalam bertarung dan kartu-kartu andalanmu, tapi kau sama sekali tidak tahu tentang diriku."     

Wang Xu bukan sosok yang arogan. Sebaliknya, dia sedang menjunjung Zhang Ruochen. "Saat berada di Daratan Zuling, ka umasih seorang Biksu mutlak. Artinya, kini kau masih berada di Alam setengah Saint King. Sebaliknya, aku sudah berada di alam ini selama tiga tahun belakangan. Aku punya lebih banyak prinsip Saintly Way di dalam tubuhku, namun kau masih belum bisa melepaskan mantra suci level menengah. Ini adalah keunggulan keduaku."     

Semangat pertempuran Zhang Ruochen pun menjadi semakin menggebu-gebu. Dia tersenyum dan berkata, "Memangnya kenapa?"     

"Ternyata kau masih belum paham juga. Aku sedang bicara soal keunggulan, artinya kau tidak akan sanggup menandingiku. Ini luar biasa!" kata Wang Xu.     

King Hun sudah tidak sabar lagi. "Kenapa kau masih banyak bicara di depan orang yang akan mati?"     

Wang Xu melirik tajam ke arah King Hun dan berkata, "Ternyata kau juga sama-sama belum paham. Ini adalah cara untuk menghormati musuh. Rasanya senang sekali saat berhadapan dengan pertapa yang sanggup menandingiku. Baiklah, kau ingin mati dengan cara yang bagaimana, Zhang Ruochen?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.