Kaisar Dewa

Belalang Memburu Jangkrik, Namun Tanpa Menyadari Kehadiran Burung di Belakangnya



Belalang Memburu Jangkrik, Namun Tanpa Menyadari Kehadiran Burung di Belakangnya

0Kekuatan mengerikan menyeruak dari rune petirnya. Tiba-tiba, jiwa suci para pertapa di dalam formasi sontak membeku.     0

"Apa itu adalah Rune Penekan Jiwa?"     

Mu Lingxi, Su Qingling, dan Wen Shusheng sama-sama merasa bila jiwa suci mereka nyaris hancur, hingga mereka tidak bisa menggerakkan otot-ototnya.     

Yang jelas, rune petir itu menyerang semua orang, bahkan Tian Shu dan Tian Miao sama-sama tidak bisa bergerak. Mereka kembali menarik Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, lantas mengalirkan Chi Suci demi menangkal energi tersebut.     

Jiwa suci Zhang Ruochen tertekan, dan Chi Suci-nya nyaris berhenti mengalir.     

"Tak kusangka, ternyata Saint King Kekuatan Batin level 56 begitu kuat."     

Wajah Zhang Ruochen berubah pucat. Ketika itu, dia menatap depan dan menemukan jiwa hitam sedang menggenggam rune petir dan berjalan ke arahnya seperti Dewa Kematian.     

"Holy Source berbeda dengan yang lainnya, dan dipisahkan menjadi enam bagian, termasuk empat Holy Source, Holy Source Ruang dan Holy Source Waktu. Walau dia menggunakan Rune Penekan Jiwa, tapi dia hanya bisa menekan Holy Source-ku, bukan Holy Source Ruang dan Waktu."     

Zhang Ruochen berusaha tampil tenang. Dia menghirup nafas dalam-dalam, dan mulai memobilisasi Kekuatan Batin-nya untuk berkomunikasi dengan Holy Source Ruang dan Waktu.     

Jiwa hitam itu melihat Zhang Ruochen menjadi kaku. Sehingga, dia pun tertawa dan berkata, "Aku akan mengambil jiwamu dan menggantikanmu sebagai Keturunan Ruang dan Waktu."     

Jiwa hitam itu berjalan ke arahnya dan menatapnya bagaikan sedang menatap semut. Setelah itu, dia mengangguk dan berkata, "Supreme Complete Body Constitution dan Keturunan Ruang dan Waktu. Seharusnya itu adalah jenis fisik terkuat di semesta. Aku beruntung sekali."     

"Zhang Ruochen..."     

Jari Mu Lingxi berubah menjadi cakar. Dia menggertakkan giginya dan mulai mengaktifkan warisan Ice and Fire Phoenix. Setelah itu, sayap phoenix di punggungnya bersinar terang. Energi Supreme Saint tampak menyeruak darinya.     

Warisan kekuatan Ice and Phoenix tersimpan di dalam sayapnya, dan lambat laun kekuatan itu akan menyatu dengan Mu Lingxi.     

Bila ingin meningkatkan kekuatannya untuk sementara waktu, maka dia harus mengaktifkannya. Akan tetapi, fisik Mu Lingxi sangat lemah, hingga dia tidak sanggup bertahan dari energi Supreme Saint tersebut. Walau tidak sampai membuat tubuhnya meledak, tapi semua meridian dan Saintly Meridiannya akan hancur.     

Melihat jiwa suci Zhang Ruochen nyaris diambil alih, Mu Lingxi berusaha mengaktifkan kekuatan tersebut, tanpa mempedulikan keselamatannya sendiri.     

Akan tetapi, sebelum dia sempat mengaktifkan kekuatannya, tiba-tiba bintang di atas formasi ungu memancarkan sinarnya ke arah Mu Lingxi, hingga langsung menekan kekuatannya.     

Whoosh!     

Kekuatan Mu Lingxi menjadi senjata makan tuan, hingga membuatnya memuntahkan darah dan tersungkur ke tanah.     

Jiwa hitam itu mencibir, "Stempel Merit Dewa tepat berada di atasmu. Kau tidak akan bisa menggunakan Rune Figur Biksu atau warisan kekuatan. Aku melihat jika salah satu dari kalian telah mendapatkan warisan Ice and Fire Phoenix selama berada di medan pertempuran. Luar biasa.     

"Seharusnya kau punya hubungan khusus dengan Zhang Ruochen. Kau juga sangat cantik. Setelah aku mengambil jiwa Zhang Ruochen, maka aku akan menaklukkanmu."     

Jiwa hitamnya berhenti bicara dan mulai merentangkan tangan hitam ke arah dahi Zhang Ruochen. Kuku-kukunya terlihat tajam seperti cakar elang.     

Tiba-tiba, sorot mata Zhang Ruochen kembali berbinar. Dia berkata, "Matilah kau!"     

Holy Source Waktu dan Holy Source Ruang muncul di belakangnya, hingga membentuk dua pusaran transparan, yang menyerang jiwa hitam tersebut.     

"Bagaimana mungkin?"     

Jiwa hitamnya berteriak kencang, karena dia menyadari ancaman yang mendekatinya. Di waktu yang sama, dia melemparkan rune petir untuk menangkal kedua pusaran tersebut.     

Runenya berubah menjadi angin dan berhasil menghentikannya.     

Zhang Ruochen paham dengan kekuatan rune petir tersebut, hingga dia tidak menggunakan Holy Source Ruang dan Waktu-nya untuk mengalahkan lawannya. Sebaliknya, dia mengeluarkan Tiangang Purple Fire Rune dan melemparkannya ke depan.     

Boom!     

Kedua rune mereka saling berbenturan dan menimbulkan ledakan kencang.     

Gu Songzi memang tidak pandai berkelahi, tapi Kekuatan Batin-nya berada di level tinggi, hingga dia mampu menciptakan Tiangang Purple Fire Rune yang begitu hebat Runenya berhasil merobek rune petir tersebut.     

Api ungunya pun mulai membakar jiwa hitam tersebut.     

Jiwa hitamnya berteriak memilukan, hingga suaranya menggema di sekitarnya. Lantas, dia kembali ke wujud aslinya.     

Energi yang memancar dari kedua rune tersebut dapat menandingi para Saint King level tiga.     

Ketika itu, Zhang Ruochen sedang berada di dekat sumber ledakan, hingga membuatnya terhempas ke belakang. Ketika dia tersungkur ke tanah, dia merasakan organ-organnya terluka, hingga membuatnya mengalami pendarahan hebat.     

"Tiangang Purple Fire Rune buatan Gu Songzi memang hebat. Rune ini mampu menahan serangan penuh Saint King di level empat. Mestinya melemparkan rune ini sejak tadi." Zhang Ruochen merasa agak kesal dengan dirinya sendiri.     

Zhang Ruochen pernah melihat Gu Songzi menggunakan Tiangang Purple Fire Rune di Daratan Kunlun sebelumnya, tapi runenya hanya mampu menahan Saint King di level pertama.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen terus menyimpannya sebagai kartu andalan terakhir.     

Namun, dia tidak menyangka jika Gu Songzi mampu membuat rune yang lebih kuat. Selama ini, rupanya Gu Songzi hanya terlampau miskin, hingga dia tidak mampu membeli bahan-bahan berkualitas tinggi. Ketika masih berada di Daratan Kunlun, Gu Songzi hanya membuat Tiangang Purple Fire Rune level menengah, sehingga rune itu tidak mampu menandingi rune yang lebih kuat. Oleh karena itu, selama berada di sana, dia tidak bisa menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya.     

Kali ini, Zhang Ruochen menghabiskan semua batu suci yang tersimpan di Gunung Yuanxu untuk membeli beberapa bahan berkualitas tinggi, agar Tiangang Purple Fire Rune-nya bekerja optimal seperti ini.     

Bahkan Zhang Ruochen sendiri sempat meremehkan kekuatannya, hingga membuatnya terluka parah.     

Tiangang Purple Fire Rune-nya juga telah menghempaskan Tian Shu dan Tian Miao. Walau mereka telah menggunakan jimat pertahanan, tapi mereka masih terluka parah dan tergeletak di tanah. Keduanya sama-sama berdarah.     

Api yang keluar dari Tiangang Purple Fire Rune terus membakar jiwa hitam tersebut, hingga membuatnya semakin transparan. Pada akhirnya, jiwa hitamnya kembali ke wujud yang semula.     

Wujud setengah manusia setengah jiwa sedang mengangkat tongkat tulang.     

Whoosh!     

Tengkorak di ujung tongkat tulangnya memancarkan cahaya ungu, dan melepaskan dinding cahaya, yang mencoba untuk menangkal api ungu tersebut.     

Kedua energi itu saling berbenturan selama 15 menit.     

King Hun berlutut di tanah dengan satu kaki, sambil menggunakan tongkat tulangnya untuk menopang tubuh. Tubuhnya gemetar hebat, seraya bergumam, "Kenapa kau tidak menggunakan runenya sejak tadi, Zhang Ruochen? Apa kau sengaja menyimpan kartu andalan itu untuk melawanku?"     

Sebenarnya, Zhang Ruochen sendiri juga tidak habis pikir, tapi dia tidak akan mengungkapkan alasan yang sebenarnya. "Aku membuatnya dengan biaya yang sangat mahal. Aku hanya punya satu. Jadi, aku tidak akan menggunakannya, kecuali sudah tidak ada pilihan lain."     

Tian Shu dan Tian Miao sama-sama merasa geram, tapi mereka tidak curiga dengan perkataan Zhang Ruochen. Apalagi, mereka berdua juga tidak akan mampu membeli rune semacam itu.     

Rune itu sama seperti gunungan batu suci.     

Selain itu, bukan hanya bahan pembuatannya saja yang mahal, tapi mereka masih harus mencari master rune untuk membuatnya. Master Rune Saint King di level tinggi bahkan lebih langka dibandingkan Supreme Saint Bela Diri.     

Semua orang sudah terluka parah, tapi Zhang Ruochen masih menyimpan kartu andalan lainnya; Bunga Suci Karnivora.     

Tepat ketika dia hendak mengeluarkan Bunga Suci Karnivora, dia menyadari sesuatu yang ganjil, hingga membuatnya menoleh ke arah lubang.     

"Haha!"     

Seseorang tertawa dari dalam lubang.     

King Hun, Tian Shu, dan Tian Miao sontak merasa waspada, sambil mengamati arah sumber suara.     

Seseorang dengan rambut acak-acakan melangkah keluar dari lubang.     

Dia adalah Wu Hao – yang telah dipukul ke dalam tanah oleh Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, Wu Hao seperti tidak terluka sama sekali. Penampilannya memang canggung, dengan beberapa bercak darah di tubuhnya, tapi auranya masih sangat kuat, bahkan dia juga sempat tersenyum. "Luar biasa, Zhang Ruochen. Kau baru saja menghancurkan empat pertapa tangguh utusan Shang Ziyan. Kemampuanmu benar-benar berada di luar ekspektasiku."     

"Kau masih hidup?" Zhang Ruochen merasa kebingungan.     

Wu Hao tertawa sambil melipat tangan di belakang pinggul. Dia merasa seperti sosok pemenang dalam pertempuran tersebut. Dia menatap Zhang Ruochen, King Hun, Tian Shu, dan Tian Miao bagaikan sedang menatap lawan yang lemah. "Kenapa aku harus mati? Kau hanya berhasil membunuh bonekaku. Hari ini, kau lah yang akan mati."     

Tian Miao berkata, "Wu Hao, kenapa kau tidak membunuh Zhang Ruochen?"     

Wu Hao mendekati Tian Miao, lantas mencengkram lehernya dan mengangkatnya di atas kepala. "Berani-beraninya kau menyuruhku. Kau cuma bonekanya Shang Ziyan. Asal kau tahu, dia ingin memanfaatkanku untuk menyingkirkan Zhang Ruochen, begitu pun sebaliknya."     

Tiba-tiba, Wu Hao melepaskan kekuatannya dan membanting Tian Miao ke tanah, hingga membuat wajah wanita itu berkedut-kedut dan terluka sangat parah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.