Kaisar Dewa

Pedang Mengerikan



Pedang Mengerikan

2Shang Ziyan dan anak buahnya pernah mengancam Wu Hao, hingga pria itu harus menyelamatkan dirinya sendiri.      2

Dia sangat marah setelah dihina-hina.     

Wu Hao adalah pria ambisius, yang tidak ingin diatur oleh orang lain. Oleh karena itu, dia telah mempersiapkan dirinya baik-baik selama satu bulan belakangan. Dia ingin menyingkirkan Zhang Ruochen dan anak buahnya Shang Ziyan.     

Bagaimanapun juga, harta karun milik Zhang Ruochen dan Wang Xu bernilai sangat tinggi. Seandainya dia berhasil mendapatkannya, maka dia tidak perlu takut kepada Shang Ziyan. Walau sempat terjadi beberapa kesalahan, tapi semua masih berada di bawah kendalinya.     

Bagi Zhang Ruochen, Wu Hao jauh lebih beringas dibandingkan King Hun dan Wang Xu.     

"Aku penasaran. Kapan Shang Ziyan menghubungimu?"     

"Sebulan yang lalu, tepat setelah aku pergi meninggalkan Gunung Yuanxu. Kau sama sekali tidak tahu rasanya, seperti apa aku dihina-hina waktu itu." Wu Hao menggertakkan gigi dan mengepalkan tinjunya.     

King Hun berkata, "Apa yang membuatmu yakin dan mampu menyingkirkan kami semua?"     

Wu Hao menekan amarahnya dan berkata, "Rune milik Zhang Ruochen sanggup melukaimu. Jika begitu, kenapa aku tidak mempersiapkan kartu andalanku sendiri?"     

"Artinya, kartu andalanmu itu dapat membunuhku?" King Hun semakin penasaran dengan kartu andalan Wu Hao.     

"Tentu saja."     

Wu Hao sangat percaya diri dan ingin memperlihatkannya kepada mereka.     

King Hun menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Aku tahu kau masih menyimpan beberapa kartu andalan lain. Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama dan menyingkirkan dia terlebih dahulu?"     

Bagi King Hun, musuh terbesarnya sekarang ini adalah Wu Hao, hingga dia harus membunuhnya secepat mungkin.     

Zhang Ruochen menopang tubuhnya dengan Pedang Kuno Abyss, lantas tersenyum. "Aku tidak keberatan."     

"Apa kalian pikir sanggup membunuhku?"     

Rambut Wu Hao diterbangkan oleh angin, dan tubuhnya mengeluarkan suara bergemeretak. Tangannya memancar cahaya saintly, lantas mulai menyerang King Hun.     

King Hun adalah Saint King Kekuatan Batin di level 56. Walau dia sudah terluka parah, Wu Hao masih harus hati-hati melawannya. Dia juga menganggapnya sebagai lawan yang berat.     

Sedangkan Zhang Ruochen, pria itu sudah terluka parah, sehingga dia bukanlah ancaman.     

Zhang Ruochen berdiri di sisi samping dan ingin melihat kartu andalan Wu Hao.     

"Saatnya bangkit, Kaisar Yi!"     

King Hun duduk di tanah, lalu bergumam dan melepaskan sisa-sisa Kekuatan Batin-nya, hingga kekuatannya menyeruak dari tongkat tulang.     

Inskripsi-inskripsi hitam bermunculan di tongkat tulangnya, hingga berubah menjadi tengkorak hitam. Di waktu yang sama, tengkorak di ujung tongkatnya terangkat naik, dan matanya memancarkan api ghost.     

Aura yang memancar dari tengkorak itu seakan mampu mengguncang jiwa suci Wu Hao. Rasa-rasanya, sosok kaisar sedang berdiri di hadapannya.     

Tengkorak itu pun menudingkan jari tulangnya.     

Bang!     

Jari tulangnya menembus tangan Wu Hao dan meninggalkan lubang berdarah. Wu Hao juga terhempas oleh serangan tersebut.     

"Tongkat tulangku berasal dari kepala Supreme Saint manusia. Di dalam sini, terdapat secercah jiwa sucinya. Aku hanya perlu mengerahkan sedikit Kekuatan Batin untuk mengaktifkannya." King Hun tersenyum.     

Wu Hao mengangkat tangannya, sambil menatap luka berdarah sebesar gelas wine, lantas berkata, "Supreme Saint adalah para kaisar di kalangan Biksu. Tapi, Supreme Saint yang sudah mati tidak akan setangguh itu. Aku tidak ingin berlama-lama. Aku akan menyelesaikan pertempuran ini sekarang juga."     

Wu Hao mengatupkan kedua tangannya. Lantas, sebuah scroll terbang dari kepalanya.     

Perlahan-lahan, scrollnya mulai terbuka dan memancarkan cahaya merah. 10 bayangan binatang buas muncul di sekitarnya. Masing-masing binatang buas itu sanggup menandingi Saint King.     

Kau membawa Ten Spirit Battle Scroll, harta karun pertahanan milik keluargamu?"     

Bahkan King Hun – yang selama ini bersikap tenang – mulai merasa ketakutan.     

"Ini hanya versi salinannya, bukan scroll asli. Namun, scroll ini sudah cukup untuk menangani kalian semua."     

Wu Hao mengangkatnya di atas kepala dan berteriak, "Jiwa 10 leluhur, tubuh 10 spirit, bantu aku untuk membunuh musuh-musuhku."     

Howl!     

Setelah itu, energi saintly menyebar ke segala penjuru.     

"Pria ini benar-benar ingin membunuh kita."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen melarikan diri di kejauhan dan mulai mewanti-wanti dirinya sendiri, agar tetap berhati-hati selama dia berada di Dunia Langit.     

Setelah itu, dia mengeluarkan Tiangang Purple Fire Rune, dan mencari peluang yang tepat untuk membunuh mereka berdua.     

Namun tiba-tiba, dia mendengar suara melengking dari kejauhan.     

Whoosh!     

Secercah cahaya pedang baru saja merobek awan hitam di atas formasi ungu, seperti sungai heavenly yang sedang mengguyur tanah.     

Rasa-rasanya, langit seakan terbelah menjadi dua, hingga membuat Wu Hao dan King Hun merasa takjub, padahal mereka sedang bertarung satu sama lain. Oleh karena itu, mereka segera menarik kembali energi masing-masing dan melangkah mundur.     

Kemudian, sosok wanita cantik berpakaian ungu muncul.     

Wanita berpakaian ungu tampil elegan, dengan jubah ungunya yang memancarkan kilatan petir, hingga membuatnya mirip seperti peri atau Dewi Petir dari era kuno.     

Akan tetapi, sorot matanya jauh lebih tajam dibandingkan pedang Chi. Tidak ada satu pria pun yang berani menatap matanya.     

Setelah melihatnya, maka King Hun tahu bahwa rencana pembunuhannya telah gagal.     

Wu Hao juga menyadari sesuatu yang ganjil. Sebab, tampaknya wanita itu punya kultivasi yang tinggi.     

Setelah melihat wanita berpakaian ungu, hanya Zhang Ruochen yang tersenyum, dan kembali menyimpan runenya.     

Wanita berpakaian ungu mendarat di samping Zhang Ruochen. Setelah melihatnya selamat, maka tatapan matanya menjadi lebih lembut.     

Walau dia sedang merasa khawatir, tapi wanita itu masih berusaha tampil tenang dan berkata dingin, "Apa kau baik-baik saja?"     

"Ya," jawab Zhang Ruochen.     

Wanita berpakaian ungu benar-benar paham bila Zhang Ruochen tidak suka memperlihatkan sisi lemahnya. Akan tetapi, setelah melihat wanita yang paling dipedulikan oleh Zhang Ruochen – Mu Lingxi – sedang tergeletak di kubangan darah, maka seketika itu pula dia paham bahwa Zhang Ruochen pasti sedang terluka parah.     

"Siapa yang ingin membunuhmu?" tanya wanita berpakaian ungu.     

Zhang Ruochen mengangkat bahunya dan berkata, "Mungkin kau tidak akan percaya, tapi kedua orang yang ingin membunuhku malah sedang bertempur satu sama lain. Menarik."     

Wanita berpakaian ungu melirik King Hun dan Wu Hao, lantas pedang saintnya kembali mengeluarkan suara melengking.     

"Ayo pergi, Kaisar Yi."     

King Hun bisa merasakan aura berbahaya dari wanita berpakaian ungu tersebut. Selain itu, rencana pembunuhan mereka juga telah gagal. Jadi, dia langsung menarik kembali tengkorak hitamnya dan bersiap melarikan diri.     

"Kau ingin membunuh seseorang di Wilayah Saint Kuli, dan masih berusaha melarikan diri?"     

Wanita berpakaian ungu menggenggam pedangnya, lantas Ilmu Pedang Xuangang menghantam tubuh King Hun, yang sedang melarikan diri.     

King Hun berteriak dan mengangkat tongkat tulangnya di atas kepala, sambil berusaha mengurai sisa-sisa energi pedang tersebut.     

Sizzle!     

Ilmu Pedang Xuangang berhasil menghancurkan sisa-sisa energi Supreme Saint-nya. Lantas, pedang itu menebas tubuhnya dan membelahnya menjadi dua. Darah Saintly menyembur ke segala penjuru.     

Jiwa suci king Hun juga terluka parah, dan setelah terkena Ilmu Pedang Xuangang, maka jiwanya pun hancur lebur.     

Sosok pertapa tangguh dari Daratan Soul baru saja meregang nyawa.     

Wu Hao pun menjadi semakin ketakutan.     

Dia sempat bertarung melawan tongkat tulang tersebut, hingga dia tahu betapa kuatnya tongkat itu, tapi wanita tersebut berhasil merobeknya dengan begitu mudah.     

Kemudian, wanita itu mengarahkan pedang saintnya ke arah Wu Hao.     

Wajah Wu Hao berubah menjadi pucat, tapi dia masih berusaha tampil tenang dan berkata, "Zhang Ruochen, aku adalah Ahli Waris Daratan Guanghan. Walau aku telah berbuat salah, tapi hanya Dewi Bulan yang berhak menghukumku. Jika kau membunuhku, maka kau akan menjadi musuh Keluarga Wu. Apa kau tahu seperti apa keluargaku di Daratan Guanghan? Bila kau sampai mengusik keluargaku, maka kau tidak akan punya tempat di Daratan Guanghan."     

Sekarang ini, Daratan Guanghan memang dipenuhi oleh banyak pertapa tangguh, dan Wu Hao adalah salah satu di antara mereka. Demi Wu Zu, maka Dewi Bulan tidak akan membunuhnya.     

Wen Shusheng juga memperingatkan Zhang Ruochen. "Priest, apapun kesalahan Wu Hao, tapi dia masih Ahli Waris Daratan Guanghan. Jika kau membunuhnya, maka kau akan mendapatkan masalah."     

Whoosh!     

Wanita cantik berpakaian ungu mendengus. Tanpa ragu-ragu, dia menebaskan pedangnya ke arah Wu Hao.     

 Wu Hao sama sekali tidak menyangka jika wanita itu ingin membunuhnya. Sehingga, dia mulai memobilisasi Ten Spirit Picture dan Ten Ancestors Soul untuk menangkalnya.     

Whoosh!     

Ilmu Pedang Xuangang berhasil menghancurkan 10 bayangan binatang buas dan menghantam tubuh Wu Hao. Armor saintnya pun terbelah menjadi dua.     

Setelah itu, tubuhnya tersungkur ke tanah, dengan organ-organ yang berceceran di sekitarnya.     

Wanita cantik berpakaian ungu kembali menarik pedangnya, lantas menatap mayat di tanah dan berkata, "Aku bukan pertapa dari Daratan Guanghan."     

Zhang Ruochen tidak berusaha menghentikannya. Sebaliknya, dia tersenyum dan berseru, "Biksu Pedang Feiyu memang sangat kuat. Pencapaian pedangku selalu berada di bawahmu. Terima kasih atas bantuannya kali ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.