Kaisar Dewa

Wilayah Truth Heavenly



Wilayah Truth Heavenly

3Batu dewa ungu itu diperoleh dari Lord Lingquan. Selama ini, Zhang Ruochen telah berusaha untuk mempelajarinya, tapi dia selalu gagal menemukan asal-usulnya. Dia hanya tahu jika batu itu menyimpan kekuatan dewa.     
3

Batu ungunya sangat keras. Bahkan Pedang Kuno Abyss gagal meninggalkan goresan apapun di permukaannya.     

Menurut Lord Lingquan, itu adalah bintang ungu yang diambil di dekat black hole, dan sosok penempa hebat mengubahnya menjadi batu semacam itu.     

Tapi Ling Xiu menemukan sesuatu yang lain.     

"Senior, apa Anda tahu mengenai asal-usul batu ini?" tanya Zhang Ruochen.     

Sorot mata Ling Xiu tampak serius. Sambil mengangguk, dia berkata, "Benda ini berkaitan dengan Ras Batu, salah satu ras di antara tiga ras lainnya di Dunia Neraka. Kalau dugaanku benar, seharusnya ini adalah benda peninggalan Dewa Ras Batu... bisa jadi ini adalah benda yang sangat penting."     

"Seperti tulang dewa?" tanya Zhang Ruochen.     

"Kurasa ini bahkan lebih berharga dibandingkan tulang dewa. Apalagi, para Dewa dari Ras Batu merupakan sosok immortal. Walau mereka dihancurkan, mereka masih bisa membentuk tubuhnya kembali. bukan perkara mudah untuk mendapatkan batu seperti ini dari tubuh mereka."     

Ling Xiu menggenggam batu ungu, lantas mengaktifkan Mata Langit dan mulai mempelajarinya. "Terdapat banyak prinsip Saintly Way di dalam batu ini. Batunya juga menyimpan prinsip di level tinggi. Jika pemilik batu ini masih hidup, dia pasti merupakan figur yang mengerikan."     

Bahkan Supreme Saint Kekuatan Batin sampai merasa ketakutan. Artinya, benda itu adalah sesuatu yang tabu.     

"Apa Anda bisa menempelkannya di Pedang Kuno Abyss?" tanya Zhang Ruochen.     

Ling Xiu menggelengkan kepalanya. "Diperlukan ilmu untuk menempa senjata, dan aku sama sekali tidak menguasainya. Selain itu, bahan pembuatan Pedang Kuno Abyss juga berasal dari batu dewa. Jadi, bukan perkara mudah untuk menempelkan batu ini di bilah pedangmu."     

Semua orang punya keunggulan masing-masing. Bahkan Supreme Saint Kekuatan Batin juga masih memiliki batasan kekuatan.     

Zhang Ruochen pun kembali menyimpan pedang dan batunya. Dia ingin meminta bantuan master penempa pedang di Tanah Dewa Pedang. Lagipula, waktu itu Tanah Dewa Pedang pernah menempa kembali Pedang Kuno Abyss. Jadi, seharusnya mereka juga bisa menempelkan batu ungunya.     

Selama beberapa hari belakangan, Su Jing, Su Qingling, Ling Mi, Wen Shusheng, Mu Lingxi dan yang lainnya sedang menyembuhkan diri. Setelah itu, mereka datang ke Paviliun Demonic untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Ling Xiu dan Ling Feiyu.     

Zhang Ruochen sedang duduk di sisi samping. Setelah Su Jing dan Ling Xiu selesai beramah-tamah, akhirnya dia berkata, "Setelah kematian Wu Hao, maka seseorang harus mengisi tempatnya. Jika kita benar-benar menghargai bantuan mereka, bukankah kita harus memberikan satu tempat itu kepada Wilayah Saint Liku?"     

Su Jing agak ragu-ragu sejenak. Apalagi, kesempatan untuk berlatih di Istana Dewa Kebenaran adalah peluang yang sangat langka. Bagaimana mungkin mereka membaginya dengan kultivator dari Daratan Kunlun?     

Ling Feiyu tahu jika Zhang Ruochen ingin memberikan tempat itu kepadanya.     

Ling Xiu menatap Zhang Ruochen dan tersenyum puas. Bahkan, itu hampir membuatnya berkata, "Anak baik! Ternyata bantuanku kepadamu memang tidak pernah sia-sia, dan kau benar-benar cocok dengan Feiyu!"     

Meski begitu, Su Jing adalah seorang Lord, hingga dia pun dapat beraksi tanggap. Sambil tersenyum, dia berkata, "Daratan Guanghan memang berhutang besar kepada Supreme Saint Ling Xiu. Sebenarnya, kami memang perlu memberikan tempat itu kepada kalian. Namun, peristiwa penting semacam ini mestinya harus saya laporkan dulu kepada ayah atau Dewi Bulan, dan membiarkan mereka memutuskannya."     

Semua orang bisa menilai bahwa Su Jing ingin menolaknya.     

"Kalau begitu, saya akan mengirimkan pesan kepada Dewi Bulan dan meminta beliau memutuskan."     

Zhang Ruochen masih bersikeras dengan hal tersebut. Dia segera menulis pesan di Signal Flare dan mulai mengirimkannya.     

Beberapa saat kemudian, Signal Flare lain tiba di paviliun dan mendarat di tangan Zhang Ruochen. Setelah melihat isinya, Zhang Ruochen tersenyum. "Dewi Bulan telah menyetujui permintaan saya."     

"Bagaimana mungkin?"     

Su Jing merasa terkejut di dalam hatinya. Dia merasa takjub, dan cepat-cepat mendekati Zhang Ruochen. "Biar aku melihatnya."     

Zhang Ruochen menyerahkan Signal Flare-nya dengan santai.     

Kata-kata dewa yang tertulis pada pesannya memang ditulis menggunakan kehendak spiritual Dewi Bulan. Seketika itu juga, hati Su Jing merasa tersentak, hingga membuatnya syok.     

Sambil menatap Zhang Ruochen, Su Jing pun merasa semakin tertekan.     

"Pemuda ini masih berada di Alam setengah Saint King. Namun, dia bisa berkomunikasi langsung dengan Dewi Bulan, bahkan beliau langsung menyetujui permintaannya yang agak lancang."     

Bahkan dengan status dan kultivasi Su Jing sekarang ini, dia masih belum layak bicara dengan Dewi Bulan.     

Apa maksudnya ini?     

Artinya, di mata Dewi Bulan, Zhang Ruochen jauh lebih penting dari yang pernah dia perkirakan sebelumnya. Pantas saja, Dewi Bulan sampai rela menyerang Istana Merit Dewa demi menyelamatkannya.     

Zhang Ruochen sendiri tidak terlampau terkejut.     

Dewi Bulan telah mengambil daun bulan di Seven-star Sacred Tuber dan meminjam satu juta Holy Source. Jika wanita itu tidak menyetujui permintaan kecil ini, maka dia akan dianggap pelit.     

Setengah hari kemudian.     

Ling Feiyu dan kelompok Zhang Ruochen berangkat menuju ke Istana Merit Dewa.     

Di sepanjang perjalanan, Su Jing sempat komplain pada Zhang Ruochen. "Permaisuri Chi Yao sempat membunuh Dewa dari Dunia Neraka. Mereka mendapatkan 20 tempat di Istana Merit Dewa. Daratan Guanghan hanya memiliki enam tempat, dan kita malah memberikan salah satunya kepada pertapa dari Daratan Kunlun. Zhang Ruochen, ini tidak adil!"     

Zhang Ruochen tidak tertekan saat berada di sisi Su Jing. "Saya dengar tempat-tempat di Istana Dewa Kebenaran bukan dibuka untuk publik. Para kultivator juga bisa bertarung dan memperebutkannya."     

"Benar. Istana Merit Dewa memiliki sistem tersendiri untuk menghargai para pertapa tangguh, tapi... itu sangat sulit! Selama ini, tidak ada satupun kultivator dari Daratan Guanghan yang berhasil melakukannya."     

Lantas, dia menambahkan, "Kenapa, apa kau ingin mencobanya?"     

"Lautan Kebenaran, Gunung Kebenaran, Jembatan Kebenaran," kata Zhang Ruochen. "Siapapun yang berada di sana pasti ingin mencobanya. Karena saya adalah anggota Daratan Guanghan, maka saya akan mencoba mencari beberapa tempat untuk kita."     

Sebenarnya, Su Jing tidak terlalu berharap banyak. Namun, setelah memikirkan kembali mengenai talenta mengerikan Zhang Ruochen dan posisinya di peringkat pertama Ranking Merit Biksu, lambat laun akhirnya Su Jing juga menaruh harapan kepadanya.     

Orang lain tidak akan bisa melakukannya, tapi pria ini mungkin bisa.     

Seperti sedang memikirkan sesuatu, Zhang Ruochen bertanya, "Paman Jing, saya punya pertanyaan. Daratan Guanghan dan Daratan Kunlun telah menderita kerugian besar akibat bertarung melawan para kultivator dari Dunia Neraka. Bagaimana mungkin Daratan Kunlun bisa mendapatkan banyak tempat di Istana Merit Dewa, sedangkan Daratan Guanghan tidak mendapatkannya?"     

Su Jing terkekeh getir. Yang jelas, dia juga tidak senang dengan fakta tersebut, tapi dia tidak mengatakan apapun. Dia hanya menggelengkan kepalanya.     

"Apa itu ada hubungannya dengan saya?" tanya Zhang Ruochen.     

Karena tampaknya pria itu telah menduganya, Su Jing pun berhenti menyembunyikannya. "Baiklah, aku akan mengatakannya kepadamu, karena cepat atau lambat, kau juga pasti akan menemukan alasannya. Di hari itu, Dewi Bulan telah mengusik Istana Merit Dewa demi menyelamatkanmu. Demi menghukum Daratan Guanghan, mereka tidak memberikan hadiah yang seharusnya layak kita dapatkan.     

"Zhang Ruochen, kau tidak perlu khawatir. Mereka sudah sering melakukan ini kepada Daratan Guanghan. Walau bukan karena dirimu, tapi mereka pasti akan mencari alasan lain untuk membuat kita terpuruk."     

Karena dirinya, maka perjuangan ratusan ribu Biksu itu berakhir sia-sia. Bagaimana mungkin Zhang Ruochen tidak peduli dengan hal tersebut?     

Sorot matanya menjadi semakin tajam. "Istana Merit Dewa benar-benar tidak adil. Kita harus menghancur..."     

"Di Dunia Langit, kau tidak boleh mengumpat kepada dewa atau istana dewa. Walau kau sedang merasa geram, kau hanya bisa menyembunyikannya di dalam hati. Kau harus belajar untuk menahannya."     

Su Jing cepat-cepat menghentikan Zhang Ruochen. Dewi Bulan bisa memaki-maki istana dewa, karena dia punya kekuatan yang besar, dan Istana Merit Dewa juga tidak bisa melakukan apa-apa kepadanya.     

Tapi jika Zhang Ruochen mengucapkan hal yang serupa dan salah satu Dewa dari Istana Merit Dewa kebetulan mendengarnya, maka konsekuensinya akan sulit dibayangkan.     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha menekan amarahnya. "Suatu hari nanti, aku akan membuat mereka membayarnya kepada Daratan Guanghan. Bukankah Shang Ziyan juga ingin membunuhku? Mari kita lihat, siapa yang akan berhasil mewujudkannya lebih dulu."     

Beberapa hari kemudian, mereka mempercepat perjalanannya.     

Selama di perjalanan, Zhang Ruochen terus berkultivasi. Dia melatih teknik pukulan, sambil mempelajari prinsip Pukulan. Dia ingin menguasai gerakan kesebelas dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna.     

…     

Istana Dewa Kebenaran dan Istana Merit Dewa memiliki kedudukan yang sama. Keduanya punya status yang tinggi di Dunia Langit. Maka dari itu, Istana Dewa Kebenaran sama besar seperti sebuah wilayah di Dunia Langit, hingga membuatnya disebut sebagai Wilayah Truth Heavenly.     

Wilayah Truth Heavenly tidak sama besarnya seperti Wilayah Shatuo, namun lingkungan mereka 10 kali lipat lebih baik. Apalagi, tempat itu merupakan surga kultivasi bagi para pertapa di seluruh dunia. Ketika masih muda, banyak dewa pernah berkultivasi di tempat ini, dan mereka sempat meninggalkan banyak benda dan sejarah di tempat ini.     

Bukan perkara mudah untuk masuk ke Istana Dewa Kebenaran dan berkultivasi di Wilayah Truth Heavenly. Persyaratan yang mereka buat selalu berhasil menghentikan 99% pertapa elit yang ingin masuk ke sana.     

Tentu saja, selain masuk ke tempat itu dan menjadi salah satu muridnya, maka pihak istana juga menyediakan beberapa tempat kultivasi untuk para pertapa dari dunia lain. Semakin kuat suatu dunia dan semakin besar pencapaian merit mereka, maka semakin banyak pula tempat yang akan mereka dapatkan.     

Sebagai misal, setiap satu dekade sekali, Daratan Guanghan selalu mendapatkan jatah tiga tempat kultivasi.     

Tapi beberapa dunia yang lebih kuat akan mendapatkan lebih banyak tempat setiap bulannya – 10 atau ratusan kali lebih banyak dibandingkan Daratan Guanghan. Dengan begitu, maka dunia yang lebih kuat akan menjadi semakin kuat, sedangkan mereka yang lemah akan menjadi semakin terpuruk.     

Jika dunia lemah ingin menjadi kuat, mereka harus bekerja 10 atau ratusan kali lipat lebih keras. Tentu saja, kerja keras masih belum cukup, karena mereka juga membutuhkan peluang dan keberuntungan.     

Di sudut Wilayah Truth Heavenly, di sana terdapat lapangan luas dengan formasi ruang yang mengitarinya. Berkas-berkas cahaya mengerlip di bagian dalamnya. Setiap saat, terdapat banyak pertapa dari seluruh dunia yang sedang keluar-masuk.     

Whoosh!     

Saat cahayanya mengerlip, Su Jing, Zhang Ruochen, dan yang lainnya muncul di salah satu sudut formasi. Setelah itu, salah satu murid Istana Merit Dewa melangkah keluar dan mulai memeriksa token undangan mereka.     

Ketika Istana Dewa Kebenaran menyediakan tempat, mereka juga mengirimkan enam token kepada Daratan Guanghan.     

Murid itu bernama Han Shang. Usianya seperti 30 tahunan dan terlihat rapi. Setelah memeriksa keenam token tersebut, ekspresinya berubah menjadi jijik. Sambil terkekeh, dia berkata, "Oh, ternyata kalian berasal dari Daratan Guanghan, ha. Cepat mendaftar di sana. Sang senior yang mengantar mereka kemari, cepat ambil token sementaramu. Jika para kultivator ketahuan tidak membawa token, mereka akan diusir keluar, atau dihukum mati."     

Ejekan "Oh, ternyata kalian berasal dari Daratan Guanghan," membuat mereka merasa geram.     

Memangnya kenapa kalau dia berasal dari Istana Dewa Kebenaran?     

Han Shang bisa menilai bila mereka merasa geram dan kesal. "Para kultivator dari dunia ketiga," pikirnya. "Mereka memang menjadi pertapa terbaik di dunia masing-masing, tapi di Wilayah Truth Heavenly, mereka bukan apa-apa. Bahkan, dunia mereka akan segera menjadi medan pertempuran dan hancur lebur, hingga menghilang sepenuhnya dari Dunia Langit. Oleh karena itu, aku tidak perlu bicara lama-lama dengan dunia lemah seperti mereka."     

Tepat setelah itu, terdengar suara dari kejauhan. "Putra Dewa Wang Xu dari Daratan Ruiya baru saja tiba. Han Shang, cepat sambut beliau."     

"Putra dewa Wang Xu kembali datang untuk berkultivasi. Ini bagus. Selama ini, aku selalu bertugas untuk menyambutnya, hingga membuat para senior dan junior merasa iri denganku. Meski begitu, kali ini aku tidak akan membiarkan mereka mengalahkanku. Apalagi, bukan hal yang mudah untuk berinteraksi dengan putra dewa sepertinya."     

Han Shang pun merasa gembira. Dia mengacuhkan kelompok Zhang Ruochen dan bergegas pergi dari sana.     

Mu Lingxi berdiri di samping Zhang Ruochen. Sambil melipat tangan di depan dada, dia melihat semua aksi teatrikal tersebut, hingga membuatnya tergelitik. "Kurasa murid-murid di Istana Dewa Kebenaran bukanlah para pertapa elit. Sebaliknya, mereka adalah kumpulan penjilat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.