Kaisar Dewa

Ilmu Kebenaran



Ilmu Kebenaran

0Sekencang apapun suara dentuman di luar dojo, Zhang Ruochen sama sekali tidak terpengaruh. Dia masih terlihat sangat tenang.      2

Dinding di Tebing Jingxiang memancarkan cahaya dewa. Batu-batunya penuh dengan energi dewa.     

Terdapat lukisan yang menempel di dindingnya, yang mirip seperti Pohon Osmanthus. Pohonnya dipenuhi daun dan bunga, dengan garis-garis yang halus nan rapi.     

Itu adalah lukisan kebenaran peninggalan Dewa Pohon!     

Jika seseorang mempelajarinya, maka dia akan punya peluang yang lebih besar untuk memahami Prinsip Kebenaran.     

Zhang Ruochen telah mempelajarinya dengan seksama selama dua jam, namun dia tidak menemukan apapun yang spesial dari lukisan tersebut. Menurutnya, itu hanya lukisan batu biasa.     

"Ini karena aku yang kurang teliti, atau aku memang tidak sanggup memahami Prinsip Kebenaran?"     

Setelah pikiran itu muncul, Zhang Ruochen cepat-cepat menggelengkan kepala dan tersenyum, "Aku hanya kurang sabar. Lagipula, banyak pertapa yang berkultivasi Wilayah Truth Heavenly selama satu bulan, tapi mereka juga belum mendapatkan apa-apa. Sebaliknya, aku baru saja mempelajarinya, bagaimana mungkin aku bisa langsung memahaminya?"     

Zhang Ruochen melirik Ling Feiyu.     

Bahkan jenius pedang itu juga sedang memasang ekspresi bingung. Yang jelas, prinsip kebenaran telah membuat wanita itu kebingungan.     

Zhang Ruochen kembali memikirkannya. Setelah itu, dia mengeluarkan Honghua Vines dari cincin ruang.     

Dia meletakkannya di lantai dan membakarnya.     

Dengan batuan Honghua Vines, maka semua orang di kelompoknya dapat memahami Prinsip Kebenaran dengan lebih mudah.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak kembali mempelajari prinsip kebenaran. Sebaliknya, dia malah mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas membuka sebuah halaman dan membacanya dengan seksama.     

Ling Feiyu melihat aksi aneh Zhang Ruochen, hingga dia bertanya, "Apa hanya karena terlalu sulit, akhirnya kau memilih untuk menyerah?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Tidak perlu tergesa-gesa. Hanya karena sedang fokus pada satu hal, bukan berarti kau boleh lupa dengan hal lain."     

Bahkan Ling Feiyu – yang mengenal Zhang Ruochen dengan baik – tidak tahu dengan apa yang sedang dilakukan oleh pria tersebut.     

Bukannya terus bertanya, wanita itu pun kembali melanjutkan observasinya.     

Bagi Ling Feiyu, maka ini adalah kesempatan langka. Dia harus memahami Prinsip Kebenaran, sehingga ilmu pedangnya bisa bertambah kuat. Kalau tidak, apabila dia berhadapan dengan pertapa tangguh di kemudian hari, maka dia akan berada di posisi yang tidak menguntungkan.     

Zhang Ruochen mempelajari halaman yang mencatat tentang tanda waktu. Setiap tandanya begitu kompleks. Jika kultivator biasa mencoba mempelajarinya terlalu lama, maka kepalanya akan pusing.     

Hanya para pertapa dengan Kekuatan Batin tinggi, yang dapat mempelajarinya.     

Proses itu berlangsung selama tiga hari tiga malam.     

Selama itu, Zhang Ruochen beristirahat lebih dari 10 kali. Setiap kalinya, dia harus berhenti sejenak, karena dia selalu menghabiskan banyak Kekuatan Batin.     

"Kupikir Kekuatan Batin-ku sudah cukup, karena telah berada di level 54. Bahkan, kebanyakan Saint King juga masih berada di bawahku. Tapi, setelah mempelajari ilmu ruang dan waktu, kurasa Kekuatan Batin-ku masih belum cukup."     

Setelah kembali pulih, Zhang Ruochen mengeluarkan pena inskripsi dan kertas spiritual. Lantas, dia mulai menggambar inskripsi waktu.     

Beberapa hari kemudian, Zhang Ruochen telah menghabiskan banyak Kekuatan Batin, namun akhirnya dia berhasil menggambar inskripsi waktu. Waktunya menjadi dua kali lipat.     

"Lumayan. Aku akan mencobanya sekarang."     

Zhang Ruochen cukup puas dengan hasilnya. Tanpa disadari, senyuman muncul di wajahnya.     

Selama itu, Zhang Ruochen sedang mempelajari formasi untuk memperlambat arus waktu.     

Jika arus waktunya dipercepat, maka satu tahun dapat terlewati dalam sekejap.     

Namun, jika arus waktunya diperlambat, maka dua hari sama dengan satu hari di dunia luar.     

Lagipula, mereka hanya boleh tinggal di Wilayah Truth Heavenly selama satu tahun. Itu adalah waktu yang sangat terbatas bagi mereka untuk mempelajari Prinsip Kebenaran. Tapi jika dia berhasil memasang formasi waktu, maka mereka akan punya lebih banyak waktu tambahan.     

Karena latihannya berhasil, dia pun mulai mempraktikkannya.     

Akan tetapi, memasang formasi lambat jauh lebih sulit dibandingkan memasang formasi cepat, karena dia sedang membangun tempat kultivasinya sendiri, bukannya sedang menyerang musuh. Oleh karena itu, dia harus memikirkannya dengan seksama, agar arus waktunya dapat bergerak stabil.     

Namun, setelah lebih dari 10 kali percobaan, dia terus menerus mengalami kegagalan. Dia telah menghancurkan banyak batu dan permata suci. Tapi pada akhirnya, dia berhasil menciptakan formasi waktu, dengan arus waktu yang sangat stabil.     

"Akhirnya aku berhasil," kata Zhang Ruochen, lantas tersenyum. "Kalian semua bisa masuk ke dalam formasi dan kembali mempelajari lukisan kebenaran."     

Tidak ada satupun dari mereka yang berhasil memahami Prinsip Kebenaran. Setelah mendengar kata-kata Zhang Ruochen, mereka mulai bangkit berdiri dan berjalan mendekatinya.     

Su Jing tampak menimbang-nimbang. "Berapa besar rasio waktunya?"     

"Sekitar dua berbanding satu," kata Zhang Ruochen.     

Su Jing adalah seorang pertapa papan atas. Sehingga, dia paham dengan beberapa hal mengenai Ilmu Waktu. Ketika itu, dia mendesah dalam hati. Zhang Ruochen mampu melipat-gandakan rasio waktu pada formasi level dasarnya. Dalam aspek ini, talentanya mungkin akan membuat para jenius di Paviliun Dewa Waktu merasa iri.     

"Dengan formasi waktu, maka kita akan punya waktu dua kali lipat lebih banyak untuk berkultivasi. Bagus sekali!" seru Su Jing.     

Namun, Zhang Ruochen tidak terlalu puas.     

Apalagi, dia punya 4 kali lipat waktu tambahan di dalam Kristal Ruang dan Waktu.     

Sedangkan formasinya hanya membuat waktunya meningkat dua kali lipat. Menurutnya, itu bukan pencapaian yang besar.     

Semua itu karena Kekuatan Batin-nya belum terlalu tinggi.     

Jika dia sudah berada di level 55 dan menjadi Saint King Kekuatan Batin, mungkin dia bisa menciptakan formasi waktu dengan rasio 3 berbanding 1.     

"Aku tidak akan bisa meningkatkan Kekuatan Batin-ku dalam waktu singkat. Jadi, kurasa aku akan memanfaatkan formasi waktu ini dan mulai mempelajari lukisan kebenaran."     

Zhang Ruochen masuk ke dalam formasi waktu. Perlahan-lahan, dia mulai menenangkan diri. Setelah merasa tenang, dia pun mulai mempelajari lukisannya.     

Tidak ada seorangpun yang bisa menjelaskan tentang Prinsip Kebenaran. Apalagi, prinsipnya tidak pernah berubah. Itu adalah prinsip yang paling sejati di dunia ini.     

Karena disuntik dengan prinsip Saintly Way, maka sebuah mantra suci akan menjadi semakin kuat.     

Dengan membubuhkan Prinsip Kebenaran ke dalam mantra suci, maka tekniknya akan menjadi lebih kuat lagi. Sebab, Prinsip Kebenaran dapat membuat teknik dan/atau mantra sucinya menyatu dengan prinsip dunia.     

Bedanya, teknik pertama hanya dikombinasikan dengan prinsip Saintly Way di dalam tubuhnya sendiri, sedangkan teknik yang kedua akan dikombinasikan dengan prinsip dunia.     

Dengan mempelajari dan memahami Prinsip Kebenaran, maka seorang kultivator akan punya pemahaman yang lebih dalam tentang semesta. Ini dikenal sebagai Ilmu Kombinasi.     

Semakin banyak mantra suci yang disatukan dengan prinsip dunia, maka semakin kuat pula ledakan energinya.     

Lukisan yang ada di depan mereka adalah ringkasan tentang prinsip kebenaran yang pernah dipelajari oleh Dewa Pohon. Jadi, kontennya pasti sangat dalam dan berwawasan luas. "Mungkin... aku harus memulainya dari detil terkecil, bukannya mempelajari lukisannya secara utuh."     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen memang agak kurang sabar. Dia ingin memahami seluruh gambarnya dalam satu kali observasi. Sejujurnya, itu memang bodoh sekali.     

Sebab, apabila kultivasinya dibandingkan dengan dewa, maka itu seperti lilin yang disandingkan dengan bulan.     

Oleh karena itu, dia mulai memaku tatapan matanya ke satu daun, sambil mengamati guratan di daunnya.     

Hanya ada satu guratan di daunnya, tapi Zhang Ruochen telah mengerahkan seluruh Kekuatan Batin-nya demi mengamati detil tersebut. Lantas, dia menemukan bahwa guratan itu mirip seperti sungai, dengan banyak prinsip yang mengalir di dalamnya.     

"Aku mengerti, aku mengerti. Satu guratan daun rupanya menyimpan begitu banyak Prinsip Kebenaran. Aku akan membutuhkan waktu selama berhari-hari untuk memahaminya."     

Zhang Ruochen merasa senang dengan penemuannya. Beberapa saat kemudian, dia kembali merasa tenang. Setelah itu, dia mengerahkan segenap upayanya untuk mulai mencari fakta di balik Prinsip Kebenaran.     

Beberapa waktu kemudian, Su Jing membangunkan Zhang Ruochen. "Istana Dewa Kebenaran baru saja mengirim pesan. Kalian boleh berangkat ke sana untuk berkultivasi."     

Lingkungan kultivasi di Istana Dewa Kebenaran jauh lebih baik daripada di tempat ini. Mereka akan lebih mudah memahaminya di sana.     

"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang."     

Zhang Ruochen menjadi bersemangat, karena selama mempelajarinya, dia mendapatkan beberapa progres. Tampaknya, dia tinggal satu langkah lagi sebelum berhasil memahaminya.     

"Jika dia menguasai Prinsip Kebenaran, maka kemampuannya akan meningkat drastis. Lantas, jika dia bertempur di dalam lingkungan "setara", maka dia dapat membunuh pertapa sekelas King Yi dengan sangat mudah.     

Jika itu terjadi, Zhang Ruochen pasti akan berhasil merebut kembali dojo Dewi Bulan, dan dojo-dojo lain yang mestinya pernah menjadi milik Daratan Guanghan.     

Su Jing memasang ekspresi bingung. "Tapi masih ada satu masalah. Para kultivator dari Daratan Cloud telah mengepung dojo. Mereka ingin menahan kita di tempat ini, agar kita tidak bisa pergi ke Istana Dewa Kebenaran."     

"Mareka benar-benar kejam."     

Dada Su Qingling menjadi naik turun karena menahan amarah.     

Su Jing menghembuskan nafasnya. "Sayangnya, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Jika aku mampu melakukannya, maka aku pasti sudah membawa kalian keluar dari sini."     

Tidak ada lingkungan "setara" di luar dojo. Apabila menimbang dari kemampuan mereka, maka itu sama seperti melempar telur kepada batu.     

 Di luar dojo terdapat banyak sisa-sisa pertempuran.     

Selama beberapa hari belakangan, para pertapa dari Daratan Cloud telah mengerahkan segenap upaya demi menghancurkan formasi pertahanan dojo. Banyak kultivator yang meregang nyawa dalam proses tersebut.     

Akan tetapi, setelah banyaknya korban yang berjatuhan, mereka mulai menyadari kalau Zhang Ruochen telah memasang formasi ruang dan waktu. Oleh karena itu, mereka menjadi semakin waspada dan berhenti menyerang formasinya.     

"Saint King Nufeng," tanya salah satu pertapa dari Ras Serangga, "Apa kita akan membiarkan mereka begitu saja?"     

Saint King Nufeng memasang ekspresi datar. "Semua pertapa di bawah level Saint King, sebaiknya kalian kembali ke dojo masing-masing dan melanjutkan latihan. Kita cuma perlu para Saint King untuk menahan mereka di dalam."     

Sekarang ini, mereka hanya bisa menggunakan taktik tertentu, lengkap dengan beberapa resiko yang menyertainya. Saint King Nufeng percaya bahwa sosok pertapa yang bangga terhadap dirinya sendiri – seperti Zhang Ruochen – pasti ingin memahami Prinsip Kebenaran secepat mungkin. Oleh karena itu, cepat atau lambat dia pasti akan keluar dari sana.     

"Zhang Ruochen, aku akan bersabar dan tetap menunggumu," gumam Saint King Nufeng.     

Di dalam dojo.     

Ling Feiyu mengeluarkan Pedang Heaven-burier. Dengan tatapan dingin, dia berkata, "Kebanyakan dari mereka sudah pergi. Hanya ada puluhan Saint King yang tersisa. Aku akan membunuh mereka satu persatu."     

Zhang Ruochen menyentuh pipinya, lantas memegang pergelangan tangannya. "Jangan mengambil resiko. Aku punya ide yang lebih baik."     

Enam jam kemudian...     

Zhang Ruochen telah memasang Space Transfer Formation tingkat dasar di dalam dojo.     

Dengan formasi itu, mereka berhasil meninggalkan Tebing Jingxiang. Beberapa saat kemudian, mereka kembali muncul di jarak ratusan ribu mil jauhnya, lantas bergegas menuju ke Istana Dewa Kebenaran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.