Kaisar Dewa

Pergantian Malam



Pergantian Malam

0Setelah beberapa lama, akhirnya terdengar suara kencang dari kuil tersebut. "Para dewa dilarang bertempur di Dunia Langit. Bahkan aku pun tidak bisa melanggar aturan tersebut. Masalah ini adalah kesalahannya Dewa Api dan Bloodlord Erjia. Sebutkan harganya, aku akan menebus mereka."      1

Setelah itu, orang lain tidak bisa mendengar percakapan mereka berdua.     

Tidak ada seorangpun yang tahu mengenai kesepakatan mereka berdua. Tapi pada akhirnya, Dewi Bulan melepaskan Dewa Api dan Bloodlord Erjia dari Kuali Rusa Kaiyuan.     

Namun, rasa-rasanya Dewa Api dan Bloodlord Erjia seperti baru saja kehilangan sesuatu, karena mereka berdua terlihat sangat lemah.     

Kedua dewa itu sedang menatap Gunung Dewi Bulan, dengan rasa malu dan marah yang belum pernah dirasakan oleh mereka sebelumnya. Pada akhirnya, mereka berubah menjadi dua pilar cahaya dewa dan terbang ke arah kuil yang melayang di angkasa.     

Beberapa saat kemudian, kuilnya menghilang di balik ruang hampa.     

Baik Dewa Api maupun Bloodlord Erjia sama-sama muncul di depan Istana Dewa Bloody War. Ketika itu, mereka akhirnya bisa menenangkan diri dan kembali memperlihatkan perangainya sebagai dewa. Mereka sedang berbincang dengan Lord Istana Dewa Bloody War.     

Mata Dewa Api memancarkan api, seraya berkata, "Dewi Bulan telah mengambil 90 persen darah dewaku dan Bloodlord Erjia, sekaligus kehendak dewa dan jiwa dewa. Kami sangat lemah dan tidak akan bisa pulih dalam waktu singkat. Aku benar-benar tidak terima dengan semua ini."     

Terdengar suara dari dalam kuil. "Jika kau berbuat kesalahan, maka kau memang harus siap untuk dihukum. Bahkan dewa juga tidak bisa terlepas dari aturan ini. Kali ini, kalian berdualah yang memang memulai masalahnya."     

Dewa Api mendadak terdiam. Dia tidak lagi bersuara.     

Pemenang akan menduduki kursi singgasana, dan mereka yang kalah akan dianggap sebagai bandit.     

Kegagalan adalah kesalahan yang paling besar. Tidak ada alasan yang tepat untuk menyangkalnya.     

"Master, muridmu ini masih belum paham. Kenapa kau mau berkompromi dengan Dewi Bulan? Tak kusangka, ternyata kau takut dengan Dewi Bulan, Master. Walau dia bisa masuk ke Daratan Heaven dan menghancurkan Istana Dewa Bloody War, lalu membunuh semua kultivator di Daratan Heaven, tapi pada akhirnya, dia masih akan bertemu dengan ajalnya sendiri. Selain itu, aku tak percaya bila Dewi Bulan berani melakukan hal tersebut," kata Bloodlord Erjia.     

Suara itu kembali terdengar. "Masalah hari ini telah berada di luar rencana kita. Seseorang dari Istana Langit sudah mengeluarkan keputusannya. Maka dari itu, kita harus menuruti perkataannya. Apabila kita masih memaksa mereka, maka itu akan memicu semakin banyak masalah."     

Bloodlord Erjia mengernyitkan dahi dan berkata, "Seseorang dari Istana Langit? Siapa? Kenapa dia tidak menghargaimu, Master?"     

"Sosok yang menjaga Sungai Heavenly."     

Bloodlord Erjia dan Dewa Api sama-sama menukar pandangan. Tiba-tiba, mereka sontak terdiam seribu bahasa.     

…     

Badai yang berkecamuk di Dunia Shatuo bagaikan ombak di lautan. Tidak lama lagi, berita itu akan tersebar di seantero Dunia Langit.     

Sebelum-sebelumnya, hanya segelintir kultivator yang tahu mengenai Dunia Shatuo. Tapi sekarang, Daratan Guanghan dan Daratan Kunlun tiba-tiba menjadi terkenal.     

Dewi Bulan - kultivator yang sudah lama dilupakan - kini kembali terdengar di telinga mereka.     

Sekarang ini, nama Dewi Bulan sangat terkenal.     

Tentu saja, sebagian besar kultivator tidak memahami dunia dewa, hingga mereka tidak berani berkomentar macam-macam tentangnya. Sehingga, Zhang Ruochen - sosok Saint King muda - yang akhirnya menjadi fokus pembicaraan mereka.     

Performa Zhang Ruochen di Wilayah Truth Heavenly telah membuat mereka semakin mengenal sosoknya.     

Pertempuran di Gunung Dewi Bulan juga membuatnya terkenal di Dunia Langit. Sehingga, dia menjadi figur kontroversial di kalangan para pertapa Biksu. Bahkan kultivator yang masuk ke Ranking Merit Saint King masih kalah pamor dengannya.     

Lagipula, dia adalah satu-satunya kultivator di level Saint King yang pernah terlibat ke dalam pertempuran dewa.     

Wilayah Thousand Star.     

Wilayah Thousand Star adalah wilayah kultivasi milik Thousand Star Civilization di Dunia Langit. Di tempat itu, tingkat kepadatan Chi Suci-nya 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan Dunia Shatuo. Prinsip langit dan buminya juga berada di atas Dunia Shatuo. Yang jelas, tempat semacam itu adalah surga kultivasi.     

"Pria itu memang punya sesuatu. Ternyata dia berani menantang dewa secara langsung. Rupanya, mindsetnya benar-benar lebih kuat dariku. Kalau begitu, aku masih harus kembali melatih mindsetku," kata Thousand Star Maiden.     

Istana Dewa Kematian.     

Setelah Han Qiu mendengar kabar pertempuran di Gunung Dewi Bulan, maka senyuman muncul di wajah cantiknya. "Ternyata pria yang kusukai tidak mengecewakan. Dia sangat hebat."     

Kemudian, wanita itu merasa agak khawatir. "Semoga dia tidak mati setelah ikut campur ke dalam pertempuran dewa."     

Le sedang membasuh pedang di tangannya dan berkata, "Zhang Ruochen tidak akan mati. Walau dia mati pun, mungkin dia masih akan mencari cara untuk bisa keluar dari pintu kematian. Kegigihannya lebih besar dibandingkan siapapun."     

Pertempurannya melawan dewa memang sempat mengguncang dunia, tapi kabar itu tidak bertahan lama, karena ada kabar yang lebih mencengangkan lainnya.     

Seratus ribu tahun silam, Daratan Kunlun, dunia yang berada di peringkat kelima Ranking 10 Ribu Dunia, mulai dihancurkan oleh Dunia Neraka. Karena Daratan Kunlun adalah salah satu di dunia di bawah Dunia Langit, maka para dewa dari Dunia Langit mulai berdatangan ke sana untuk melindungi dunia tersebut dari jajahan Dunia Neraka.     

Daratan Kunlun menjadi salah satu dunia yang cukup tua di semesta. Selama ini, mereka telah melahirkan banyak figur legendaris. Mereka juga pernah menciptakan banyak peluang, keajaiban, dan meninggalkan banyak warisan.     

Walau masa-masa kejayaan mereka sudah terlewati, tapi dunia mereka masih seperti peti harta karun, yang membuat para dewa tertarik untuk mendapatkannya. Secara natural, mereka tidak akan membiarkan dunia semacam itu jatuh ke tangan Dunia Neraka.     

Di antara bintang-bintang tidak jauh dari Daratan Kunlun, sebuah pertempuran dewa kembali meletus.     

Para dewa dari Dunia Langit dan 10 klan dari Dunia Neraka sedang bertempur satu sama lain di antara bintang-bintang. Satu per satu, bintang yang ada di sekitarnya hancur dan berubah menjadi bola-bola api, sebelum akhirnya berguguran di langit malam.     

Setiap malamnya, di sana selalu terjadi hujan meteor.     

Semua kultivator menjadi gugup dan khawatir dengan skala pertempuran tersebut. Mereka khawatir jika pertempuran itu akan sama seperti peperangan di masa seratus ribu tahun silam. Di masa itu, separuh dewa terbunuh dan ribuan dunia dihancurkan.     

Satu bulan kemudian, pertempuran dewa itu pun berakhir. Beritanya sudah menyebar di Dunia Langit.     

"Beberapa dewa tumbang di antara bintang. Para dewa dari kedua belah pihak masih menahan diri dan tidak ingin ingin bertempur habis-habisan. Oleh karena itu, mereka menghentikan pertempurannya."     

Mendengar itu, maka semua kultivator di seluruh dunia mulai mendesah lega.     

Namun, mereka paham bahwa Dunia Neraka tidak akan menyerah begitu saja. Walau pertempuran di antara dewa itu sudah berakhir, tapi para kultivator dari Dunia Neraka masih akan bergerak ke Daratan Kunlun.     

Daratan Kunlun telah menjadi medan pertempuran di antara Dunia Langit dan Dunia Neraka.     

Baik Dunia Langit maupun Dunia Neraka memang sama-sama menginginkan hal tersebut. Karena di tempat itu, mereka bisa berkompetisi untuk mendapatkan harta karun dan menembus alam baru, sambil mengasah kemampuan mereka masing-masing.     

…     

Istana Dewa Merit.     

Shang Ziyan memberi salam kepalan tangan dan membungkuk di depan kabut dewa tiga warna. "Salam, Master."     

Suara Dewa Api terdengar dari balik kabut dewa tersebut. "Ziyan, ternyata kau tidak mengecewakanku. Kau bukan cuma selamat dari Tungku Purgatory Life and Death, tapi hukuman itu juga menempa fisikmu. Selain itu, kau juga sudah menembus Alam Saint King level delapan, kan?"     

"Ya," kata Shang Ziyan dengan tenang.     

"Kalau begitu. Kau yang akan memimpin pasukan kita untuk pergi ke Daratan Kunlun."     

Ekspresi Shang Ziyan masih belum berubah. Tidak ada emosi apa-apa di matanya, seraya berkata, "Saya masih terlalu muda! Masih ada banyak pertapa yang lebih senior dan lebih tangguh daripada saya. Alangkah lebih baik kalau mereka yang memimpin tim."     

"Kau tidak perlu merendah seperti itu. Sekarang ini, walau kau sedikit lebih lemah daripada mereka, tapi potensimu masih jauh lebih besar dari para senior itu. Selama kau menembus Alam Saint King level sembilan, maka para kultivator di Ranking Merit Saint King tidak akan bisa mengalahkanmu."     

"Jangan bilang kau sudah kehilangan ambisimu? Kali ini, kau harus pergi ke Daratan Kunlun dan memperlihatkan kemampuanmu yang sebenarnya. Mungkin kau bisa mendapatkan peluang bagus di tempat itu untuk menempa fisik immortal-mu."     

Shang ZIyan tidak lagi menolaknya dan berkata, "Apa Supreme Saint akan terlibat ke dalam pertempuran tersebut?"     

"Supreme Saint tidak bisa masuk ke Daratan Kunlun. Karena medan pertempuran mereka akan berada di luar dunia itu. Jadi, kau adalah pasukan utama di dalam pertempuran kali ini." kata Dewa Api.     

Lantas, Shang Ziyan bertanya, "Bagaimana dengan pribumi Supreme Saint di Daratan Kunlun?"     

"Kau tidak perlu khawatir. Mereka akan meninggalkan Daratan Kunlun."     

Setelah itu, Dewi Bulan menambahkan, "Karena Daratan Kunlun ingin mendapatkan perlindungan dari Dunia Langit, maka mereka harus mematuhi peraturannya. Ingat baik-baik, kau hanya perlu bertarung melawan Dunia Neraka, dan memanfaatkan peluang ini untuk menghancurkan Daratan Kunlun. Selain itu, kau juga harus menyingkirkan Zhang Ruochen. Kita tidak boleh membiarkannya begitu saja. Kalau sampai dia sudah menembus Alam Supreme Saint, maka dia akan semakin sulit ditangani!"     

...     

Daratan Ruiya.     

Suara Youshen menggema di langit gelap. "Kalian berdua akan memimpin pasukan untuk pergi ke Daratan Kunlun. Kalian harus menangkap semua orang yang berhubungan dengan Zhang Ruochen untuk memaksanya keluar dari sarang persembunyiannya. Setelah itu, kalian harus membunuhnya. Ambil Jiwa Suci-nya dan serahkan kepadaku."     

"Master, Anda tidak perlu khawatir. Selama kami berhasil melakukannya, maka Zhang Ruochen pasti akan menyesal dilahirkan."     

Di bawah Youshen, di sana ada sosok pria dan wanita.     

Pria itu setinggi 3 meter, dengan tubuh berotot dan memancarkan cahaya gelap. Jutaan Prinsip Saintly Way mengalir di kulitnya. Sulit membayangkan bila sosok semacam itu masih merupakan Saint King di level sembilan.     

Sebab, Saint King di level sembilan - yang mampu mengumpulkan lebih dari 10 juta Prinsip Saintly Way - sangat kuat.     

Sedangkan wanita di sisinya mengenakan jubah hitam, yang memperlihatkan kedua kaki panjangnya. Wanita itu membawa tongkat kayu di tangannya. Bisa dibayangkan, kecantikan macam apa yang tersembunyi di balik jubahnya.     

Namun, Kekuatan Batin yang memancar darinya tidak lebih lemah daripada aura pria tersebut.     

…     

Daratan Blackdemon.     

Bayangan Blackheart Demonlord sedang melayang di langit dan berkata, "Para keturunanku, kalian adalah Saint King di Daratan Black Demon yang sudah menguasai 36 Demonstone Engraving sampai di level tertinggi. Pergilah ke Daratan Kunlun dan temukan 36 Demonstone Engravings yang asli. Bawalah benda itu ke tempat ini. Selain itu, masih ada dua tugas tambahan: singkirkan Zhang Ruochen dan temukan Permaisuri Seribu Tulang."     

"Ya."     

36 Saint King sedang berlutut satu kaki. Mereka semua adalah para kultivator utama di bawah Alam Supreme Saint.     

Pemimpin Daratan Blackdemon di Wilayah Truth Heavenly - Qiong Lin - masih terlihat sangat muda. Namun, walau dibandingkan dengan 35 kultivator lainnya, auranya tidak lebih lemah.     

Di tempat nun jauh, ada banyak kultivator demonic yang sedang berkumpul. Mereka semua sudah berada di Alam Saint King. Mereka sedang berlulut satu kaki. Sekilas, kumpulan itu mirip seperti lautan manusia.     

…     

Istana Dewa Bloody War.     

Setelah Bloodlord Sijia mengeluarkan perintah dewanya, maka berkas-berkas cahaya merah darah mulai berguguran seperti hujan darah.     

Masing-masing cahayanya adalah kultivator di level Saint King.     

…     

Di semesta luas, ada salah satu bintang yang dikelilingi oleh 12 bintang lainnya.     

Namun, apabila dibandingkan, maka bintang-bintang lainnya terlihat lebih kecil.     

Luo Ji - Putri Luosha - sedang mengenakan armor tipis. Dia duduk di dalam kereta kuno.     

Di belakang kereta tersebut, pasukan Luosha bergerak bersama menuju ke lubang cacing.     

Putri Luosha menyentuh bibirnya, sambil bergumam pada dirinya sendiri. "Aku benar-benar tidak sabar menanti datangnya hari ini. Aku penasaran, apa pria itu akan kembali ke Daratan Kunlun? Pria yang telah ditakdirkan untukku, kau harus kembali ke sana!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.