Kaisar Dewa

Berbagai Macam Rumor



Berbagai Macam Rumor

2Peri Extreme King adalah seorang pecinta buku dan catatan-catatan sejarah. Bahkan dia sampai membangun gua untuk menyimpan buku-bukunya. Setelah mendengar Zhang Ruochen ingin membaca buku, maka dia pun merasa gembira.      1

"Catatan-catatan rahasia penting, teknik-teknik dan mantra suci, semua tersimpan di dalam formasi taktis. Kau bisa membaca buku manapun yang kau mau."     

Setelah bicara seperti itu, dia pergi dari sana, seolah dia ingin menyambut tamu penting lainnya. Dia meninggalkan Zhang Ruochen bersama Swallow di depan gua.     

Gua Taman Buku sama besarnya seperti Istana Swallow, tempat Zhang Ruochen menginap sebelumnya. Diameternya mencapai ratusan mil, dengan ratusan istana dan paviliun di sekitarnya. Tempat itu menyimpan puluhan ribu buku.     

Zhang Ruochen tidak ingin membiarkan orang lain melihat buku yang dibacanya, hingga dia meminta Swallow untuk menunggu di luar gua.     

"Ruang Buku Sepuluh Ribu Daratan."     

Zhang Ruochen menatap plakat istana tua. Dia masuk ke dalam istana. Di dalamnya, dia melihat banyak buku dan mencium aroma wangi.     

Terdapat rak buku sepanjang satu kaki, yang merekam nama-nama dunia besar.     

"Daratan Buddha Barat."     

"Daratan Soul."     

"Daratan Ruiya."     

"Daratan Guanghan."     

…     

Rak-rak bukunya bukan cuma menyimpan informasi mengenai delapan ribu dunia di Dunia Langit, tapi juga dunia-dunia besar yang telah tumbang. Namun, dunia-dunia yang telah hancur itu ditempatkan di rak terpisah.     

"Tidak."     

Zhang Ruochen merasa kebingungan, sesaat setelah teringat kembali tentang sikap aneh Peri Extreme King di lapangan bela diri.     

Yang jelas, Peri Extreme King sedang berusaha mengorek identitasnya melalui harta karun yang dikumpulkannya. Tentu saja, Peri Extreme King memiliki kemampuan semacam itu.     

Setelah dia berhasil menemukan asal-usul harta karun tersebut, maka dia pasti bisa menemukan identitas Zhang Ruochen. Itu cuma perkara waktu.     

Tiba-tiba, jantung Zhang Ruochen berhenti berdetak. Ketika itu, dia merasakan ancaman besar.     

Dia baru saja meremehkan makhluk hidup yang telah hidup selama lebih dari ribuan tahun. Mereka telah hidup dengan sangat lama. Sehingga, itu membuat mereka punya banyak pengalaman. Oleh karena itu, mereka sanggup mengidentifikasi benda dalam sekali periksa.     

"Tapi jika mereka ingin melukaiku, mereka pasti sudah melakukannya. Kurasa Daratan Thousand Pistil bukanlah bagian dari kelompok jahat yang mengincarku."     

Dengan mata yang berkedut-kedut, dia berusaha menenangkan diri. Setelah itu, dia membatin, "Selama Daratan Thousand Pistil bukan bagian dari kelompok jahat, maka mereka tidak akan mencari masalah denganku. Apalagi, aku berada di peringkat pertama Ranking Merit Biksu. Jika ada yang terjadi padaku, maka para Dewa pasti akan ikut campur."     

Setelah menenangkan diri, Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin – yang berubah menjadi ribuan tentakel Kekuatan Batin – sambil berusaha mencari buku yang mencatat tentang "Sungai Waktu", serta "Agate Ruang dan Waktu."     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen menemukan buku-buku yang dicarinya di rak buku ruang dan waktu.     

Buku-buku itu bukanlah kitab teknik ruang dan waktu. Sebaliknya, buku itu hanya mencatat tentang beberapa informasi rahasia mengenai ruang dan waktu.     

Kekuatan Batin Zhang Ruochen sudah berada di level tinggi, hingga dia mampu mengingat seluruh konten buku dalam waktu singkat.     

"Ternyata Sungai Waktu adalah sebuah sungai legendaris. Jika aku mengikuti arusnya, maka aku akan tiba di masa depan. Jika aku melawan arus, maka aku akan tiba di masa lalu."     

"Aku bisa melihat Sungai Waktu setelah melewati Pintu Waktu. Namun, tidak ada seorangpun yang tahu di mana letak Pintu Waktu itu. Beberapa orang menganggap bahwa pintunya terletak di Istana Dewa Waktu, karena air dari Sungai Waktu dijual di pasar Istana Dewa Waktu."     

Setelah mengetahui bahwa Sungai Waktu memang benar-benar ada, Zhang Ruochen pun merasa senang. Dia bisa pergi ke masa depan atau masa lalu dengan melewati sungai tersebut. Sebelum-sebelumnya, dia tidak pernah memikirkan tentang hal semacam itu!     

Namun, informasi mengenai Sungai Waktu hanyalah asumsi si penulis.     

Sebab, di dalam bukunya juga tertulis, bahwa belum pernah ada yang melihat Sungai Waktu. Jadi, semua yang tertuang di dalam buku itu mirip seperti rumor. Selain itu, belum pernah ada yang mengkonfirmasi jika air yang dijual di Istana Dewa Waktu benar-benar berasal dari Sungai Waktu.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen kembali merasa senang setelah menemukan informasi tentang Agate Ruang dan Waktu.     

Dikatakan bahwa Agate Ruang dan Waktu berasal dari bangunan kuno di semesta, yang disebut sebagai "Benteng Laut Batu Bintang." Tempatnya sangat misterius. Bahkan dewa yang menguasai teknik waktu wafat di tempat itu.     

Kabarnya, tempat itu juga merupakan kumpulan ruang dan waktu. Rumornya, tempat itu merupakan asal-usul terciptanya semesta.     

Selain Agate Ruang dan Waktu, Kristal Ruang dan Waktu juga bisa ditemukan di Benteng Laut Batu Bintang. Setiap tahunnya, banyak pertapa yang pergi ke sana untuk mencari harta karun ruang dan waktu, karena harta karun semacam itu bernilai tinggi.     

"Jika aku punya waktu luang, maka aku harus pergi ke sana."     

Sebagai pertapa waktu, Zhang Ruochen juga ingin pergi ke tempat kuno tersebut.     

Selama tiga hari ke depan, Zhang Ruochen membaca banyak buku di dalam gua, sambil berusaha mencari informasi tentang Dunia Langit dan dunia lainnya. Dia membaca ribuan buku setiap harinya.     

Selama itu, dia sempat menemukan buku tentang Kebenaran Misterius. Namun, dia masih belum mendapatkan penjelasan apa-apa dari buku-buku tersebut.     

"Aku akan mencari beberapa buku dari masa ratusan ribu tahun silam. Mungkin aku bisa menemukan alasan di balik hancurnya Daratan Kunlun, dan mengidentifikasi kelompok-kelompok jahat yang disebutkan oleh Dewi Bulan."     

Zhang Ruochen melepaskan tentakel Kekuatan Batin-nya untuk mencari buku tersebut. Namun, setelah mencari selama satu jam, dia tidak menemukan apapun.     

Terdapat banyak buku tentang Daratan Kunlun, namun tidak ada satupun yang mencatat tentang malapetaka yang terjadi seratus ribu tahun silam.     

Rasa-rasanya, tidak semua koleksi buku Peri Extreme King menyimpan informasi penting, atau mungkin buku-buku semacam itu telah disegel di dalam formasi, sehingga pertapa biasa tidak akan sanggup menemukannya.     

Zhang Ruochen berjalan mendekati rak bertuliskan Daratan Kunlun, lantas mengeluarkan satu buku.     

Buku itu merekam biografi para pertapa tangguh yang wafat ratusan ribu tahun silam. Rupanya, mereka semua sangat terkenal di Dunia Langit.     

"Biksu Suci Xumi, Dragon Lord Jiwang, Demise God Island Leader, Blue Sky Hollow City, Ten Calamity Heavenly Lord..."     

Mereka adalah figur-figur yang luar biasa, karena nama-nama mereka bersanding dengan Biksu Suci Xumi. Walau mungkin level mereka tidak sama dengan Biksu Suci Xumi, tapi bukan berarti mereka lebih lemah.     

Zhang Ruochen pun menjadi semakin penasaran, karena mereka adalah para pertapa tangguh yang berasal dari Daratan Kunlun, tapi dia tidak pernah mendengar nama mereka, bahkan mereka tidak pernah dibicarakan di Daratan Kunlun.     

Apa karena Zhang Ruochen kurang banyak membaca? Atau, apa itu karena ulah beberapa kelompok misterius yang berusaha menyembunyikan informasi mereka dan mengeluarkan nama-nama mereka dari buku sejarah...     

Ketika Zhang Ruochen sedang memikirkan kemungkinannya, tiba-tiba dia melihat orang lain sedang menatapnya, yang berdiri tepat di seberangnya.     

Walau Zhang Ruochen sedang membaca buku, tapi sebagian Kekuatan Batin-nya masih tersebar di sekitar sana. Sehingga, para pertapa biasa tidak akan sanggup mendekatinya, tanpa disadari olehnya.     

Karena Zhang Ruochen sempat tidak menyadari kehadirannya, artinya Kekuatan Batin orang itu lebih tinggi darinya.     

Tidak diragukan lagi, Zhang Ruochen terkejut dengan hal tersebut, tapi dia menjadi semakin terkejut setelah menatap sepasang matanya. Ternyata, itu adalah sepasang mata cantik – dengan pupil transparan – bagaikan dua kolam dewa. Bulu matanya panjang dan melengkung. Apabila diamati dari luar, kedua matanya terlihat jinak, tapi sebenarnya penuh dengan daya tarik.     

Bahkan Zhang Ruochen – dengan Kekuatan Batin di level 55 – sempat merasa tertegun sejenak.     

Setelah siuman, sepasang mata itu sudah menghilang dari sana. Zhang Ruochen berjalan di sekitar rak buku, sambil berusaha mengejarnya, tapi dia tidak menemukan siapapun.     

"Apa dia hantu? Bahkan Ghost King tidak akan bergerak secepat itu."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. Dia mengendus aroma di sekitar rak buku, dan menemukan aroma bunga yang wangi. Aromanya sangat spesial, karena dia gagal mengidentifikasi aroma tersebut tersebut. Lebih tepatnya, aromanya seperti terbuat dari campuran ratusan bunga yang berbeda-beda.     

"Orang itu sudah pergi, tapi aromanya masih tertinggal di sini."     

Dia yakin bahwa itu bukan ilusi. Seseorang memang baru saja melintas di sana dan mengejutkannya.     

Zhang Ruochen menatap ke tempat orang itu berdiri sebelumnya, lalu mengeluarkan sebuah buku dari rak, mengendusnya, lantas membatin, "Aroma di buku ini jauh lebih menyengat dibandingkan yang lainnya. Dia pasti baru saja membaca buku ini.     

Setelah itu, dia merasa kebingungan setelah membaca sampul bukunya.     

Di sampulnya tertulis tiga kata "Pohon Suci Utama."     

Karena sangat penasaran, dia membuka bukunya.     

"Pohon Suci Utama dilahirkan di Daratan Kunlun. Dia adalah makhluk yang telah mencapai puncak Kehidupan. Dalam catatan sejarah, dia adalah makhluk yang hidup paling lama."     

Sesaat setelah membaca kalimat pembuka, seketika itu pula Zhang Ruochen menahan nafasnya. Setelah itu, dia mulai membaca seluruh isi bukunya.     

Di bagian akhir buku, Zhang Ruochen menemukan serpihan informasi penting lainnya. "Burung Immortal pernah berguru dengan Pohon Suci Utama. Burung itu pernah menciptakan Nine Circle Life-Death Code. Sehingga, itu membuatnya dapat terus bereinkarnasi dan menjadi immortal."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen menutup bukunya. Lantas, dia teringat tentang "Blackie," karena kucing itu pernah menyebut dirinya sebagai Burung Immortal.     

"Blackie adalah murid Pohon Suci Utama? Kurasa tidak. Bagaimana mungkin sosok seperti Blackie sanggup menciptakan teknik supreme? Mungkin Burung Immortal yang dimaksud dalam buku ini adalah leluhurnya Blackie."     

Namun, tiba-tiba timbul pertanyaan lain di dalam benaknya. "Jika Nine Circle Life Death Code memang diciptakan oleh Burung Immortal, lantas kenapa kitab itu muncul di istana Pusat Kekaisaran Suci?"     

"Kenapa Blackie pura-pura tidak tahu saat aku memberikan tekniknya kepada Le? Jika dia benar-benar Burung Immortal, dia pasti tahu mengenai Nine Circle Life-Death Code."     

Zhang Ruochen merasa bahwa dia tidak bisa mempercayai perkataan Blackie, seolah kucing itu sedang menyembunyikan banyak hal darinya.     

Setelah pergi dari Gua Taman Buku, pikiran Zhang Ruochen menjadi tak karuan. Kadang-kadang, dia kembali terpikirkan tentang rahasia-rahasia di Daratan Kunlun. Di waktu lain, dia ingin membeli Agate Ruang dan Waktu, serta air dari Sungai Waktu. Jika bukan keduanya, maka dia akan kembali teringat dengan sepasang mata yang menatap matanya.     

Setelah menenangkan pikirannya untuk beberapa lama, dia pun bergumam, "Aku akan bertanya kepada Blackie setelah dia tiba di tempat ini. Sekarang, aku harus membeli Agate Ruang dan Waktu, serta air dari Sungai Waktu terlebih dahulu."     

Ketika itu, dia pun mendongak menatap langit. Setelahnya, dia pergi meninggalkan Istana Hundred Flower.     

Whoosh!     

Salah satu senior - di antara tujuh senior di Istana Hundred Flower - muncul di depan istana seperti hantu. Ketika itu, dia menatap kepergian Zhang Ruochen dan bergumam, "Kemana perginya bocah itu? Kalau begitu, aku akan mengikutinya dan mengkonfirmasi identitasnya. Shang Ziyan telah menawarkan hadiah besar untuknya. Semoga kau benar-benar Zhang Ruochen."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.