Kaisar Dewa

Peningkatan Ilmu Kebenaran



Peningkatan Ilmu Kebenaran

2"Eight Poles of Heaven and Earth, Only Me. Break!"     
1

Zhang Ruochen menyabetkan jarinya, bagaikan sedang menyabetkan pedang.     

Dia pernah membaca catatan Delapan Pedang milik Permaisuri Chi Yao, dan berhasil memahami kehendak pedang hingga level kedua. Pada saat ini, dia sedang melepaskan kehendak pedangnya.     

Di waktu yang sama, Divine Fire Jingmie lantas berubah menjadi pedang cahaya, yang terbang dari jarinya dan merobek cakar Golden Roc. Setelah itu, ombak emas lawannya hancur berkeping-keping.     

Kembaran Pangeran Golden Roc masih berdiri di lapangan dan berhadapan-hadapan dengan Zhang Ruochen, tapi ekspresinya tampak terkejut. "Ternyata kau berhasil menjinakkan Divine Fire Jingmie. Siapa kau sebenarnya?"     

Ada apa dengan Divine Fire Jingmie?     

Itu adalah api yang lahir di dalam mayat Dewa. Api semacam itu hanya bisa dikendalikan oleh para keturunan tangguh.     

Para Dewa memiliki umur yang panjang, hingga mereka pun memiliki banyak keturunan. Namun, hanya yang paling bertalenta di antara para keturunannya yang dapat menjinakkan Divine Fire Jingmie. Walau para pertapa lain bisa mendapatkannya, tapi tidak semua orang mampu menjinakkannya. Kuncinya terletak pada bakat.     

Pangeran Golden Roc baru saja melihat Zhang Ruochen melepaskan Divine Fire Jingmie, hingga membuatnya curiga jika pemuda itu adalah seorang keturunan dewa baru.     

Memang ada beberapa pertapa yang sanggup menjinakkan Divine Fire Jingmie, tapi mereka sangat langka, karena hampir mustahil untuk melakukannya.     

Jika manusia itu benar-benar keturunan Dewa, maka Pangeran Golden Roc harus kembali memikirkan ulang tindakannya.     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen mulai menjadi tenang. Sebenarnya, dia ingin selalu tampil sederhana, tapi dia tidak menyangka jika emosinya akan kembali berada di luar kendali. Sebenarnya, dia juga tidak ingin menjadi musuh pertapa tangguh.     

Sialnya, efek samping Joy and Anger Pill telah merusak segalanya.     

Meski begitu, Zhang Ruochen tidak takut dengan Pangeran Golden Roc. Apalagi, dia masih punya kartu andalan. Meski seandainya Pangeran Golden Roc bertarung menggunakan tubuh aslinya, tapi dia tidak akan sanggup melukainya. Namun, Zhang Ruochen tidak ingin membongkar identitasnya, karena setelah mendapatkan jiwa naga dan gajah, dia berencana untuk pergi meninggalkan Pasar Saint Heavenly Capital.     

Setelah menukar beberapa serangan dengan sang pangeran, Zhang Ruochen pu berhasil mengidentifikasi kemampuannya. itu membuatnya yakin kalau dia sanggup mengimbanginya.     

Zhang Ruochen berkata, "Kenapa aku perlu memberitahumu? Memang kau pikir dirimu siapa?"     

Pangeran Golden Roc benar-benar tidak senang mendengar jawaban Zhang Ruochen. Seketika itu juga, dia menjadi semakin marah dan ingin memberinya pelajaran, tidak peduli pemuda itu keturunan dewa atau bukan.     

"Hentikan! Apa yang kalian lakukan? Ini adalah dojo milik Daratan Thousand Pistil. Jika salah satu dari kalian kembali melancarkan serangan, maka dia akan diusir dari tempat ini dan tidak boleh kembali lagi."     

Seekor Kupu-kupu Demonic Heavenly Fire terbang mendekat dan memisahkan mereka berdua.     

Zhang Ruochen mengenalnya. Dia adalah Putri Kupu-kupu Demonic. Saat itu, dia berkata dengan tenang. "Yang Mulia, saya juga tamu kehormatan Istana Hundred Flower, tapi tiba-tiba saya diserang oleh dua orang gila ini. Apa memang seperti ini perlakuan Istana Hundred Flower kepada tamu-tamunya?"     

Putri Kupu-kupu Demonic paham dengan latar belakang Pangeran Golden Roc. Dia juga paham dengan perilaku Li Hai dan Li Shan sebelumnya. Bahkan, sudah sedari lama dia merasa kesal dengan sikap mereka berdua. Maka dari itu, setelah melihat mereka berdua dihajar hingga babak belur, dia pun merasa gembira. Selama ini, dia terus menekan perasaannya karena dia tidak ingin mengusik Pangeran Golden Roc.     

Putri Kupu-kupu Demonic berkata, "Mereka berasal dari Klan Golden Wing Roc di Daratan Ocean Cloud. Mereka bukan berasal dari Daratan Thousand Pistil."     

"Begitu rupanya."     

Zhang Ruochen berpura-pura terkejut dan berkata, "Tapi kalian tidak akan membiarkan orang lain mengganggu tamu kehormatan, kan?"     

"Tentu saja tidak."     

Ketika itu, Putri Kupu-kupu Demonic nyaris tertawa terbahak-bahak, karena akhirnya dia menemukan kesempatan yang bagus untuk mengusir Li Hai dan Li Shan. Lantas, dia mendekati Pangeran Golden Roc dan meminta dua orang pertapa dari Daratan Thousand Pistil untuk mengeluarkan Li Shan dan Li Hai.     

Pangeran Golden Roc memasang ekspresi serius. Sebenarnya, dia ingin menghentikannya, tapi tiba-tiba dia mengurungkan niatnya, tepat setelah dia melihat sosok wanita cantik di sudut lapangan yang sedang menatapnya. Setelah itu, dia berusaha mengendalikan amarahnya dan bersikap seperti pria sejati.     

"Mereka berdua telah bertindak ceroboh dan membuat masalah di Istana Hundred Flower. Mereka memang harus diusir dari tempat ini."     

Setelah mengatakannya kepada Putri Kupu-kupu Demonic, Pangeran Golden Roc pergi dari sana dan mulai berjalan mendekati wanita cantik itu. Dia ingin meminta maaf kepadanya. Namun, wanita itu tidak ingin mendengar apapun darinya. Sehingga, dia kembali berjalan ke lapangan, lalu mencari tempat duduk, dan kembali mempelajari lukisan kebenaran di tebing tersebut.     

Pangeran Golden Roc paham bahwa sang peri benar-benar kecewa kepadanya. Itu membuatnya semakin geram kepada Zhang Ruochen. Lantas, dia melirik Zhang Ruochen sejenak, sebelum pergi meninggalkan lapangan.     

Li Hai dan Li Shan baru saja diusir keluar dari istana, dan sang pangeran tidak akan pernah membiarkannya begitu saja. Jika tidak, maka dia akan ditertawakan orang lain.     

"Apa dia adalah Peri Hundred Flower, Ji Fanxin?"     

Zhang Ruochen menatap wanita berpakaian putih – yang sedang duduk di bawah hujan cahaya – hingga yang nampak hanyalah bayangan cantik.     

Hujan cahaya itu berasal dari Divine Reflection Lotus, yang bentuknya mirip seperti lentera antik.     

Wanita berpakaian putih duduk di tengah Divine Reflection Lotus. Rambutnya bergerai karena diterbangkan oleh angin, hingga membuatnya terlihat cantik, istimewa, dan meneduhkan. Wanita semacam itu hanya bisa diapresiasi dari jauh, tanpa pernah bisa didekati.     

"Bahkan makhluk seperti Pangeran Golden Roc sampai harus menunduk di hadapannya. Kurasa Peri Ji memang luar biasa."     

Zhang Ruochen tidak bisa merasakan aura Ji Fanxin, tapi instingnya mengatakan bahwa wanita itu lebih tangguh dibandingkan Pangeran Golden Roc. Bahkan, Zhang Ruochen tidak akan sanggup menandinginya, meski sudah mengeluarkan semua kartu andalannya.     

Lantas, Zhang Ruochen mencari tempat yang masih kosong. Dia duduk di sana dan mulai mempelajari Lukisan Kebenaran peninggalan Dewi Datura Flower.     

Sebelum memulai kultivasinya, Zhang Ruochen sempat membakar Honghua Vines.     

Lantas, dia melepaskan wilayah Chi Suci untuk melingkupi area di sekelilingnya, agar aroma Honghua Vines tidak menyebar di sekitarnya.     

Para pertapa yang duduk di sekitarnya tertarik dengan Honghua Vine.     

Jika bocah itu sanggup membeli Honghua Vine, artinya dia memang kaya.     

"Divine Fire Jingmie dan Honghua Vines. Manusia itu pasti berasal dari kelompok yang luar biasa." Semua keturunan Dewa berpikiran demikian. Sehingga, tidak ada satupun dari mereka yang berani mengganggunya lagi.     

Selain itu, mereka juga tidak ingin terlihat kasar di hadapan Ji Fanxin.     

Lukisan Kebenaran peninggalan Dewi Datura Flower bergambar lautan bunga. Zhang Ruochen mengamati lautan bunga itu, dan menemukan jika bunga-bunganya mirip dengan jenis tumbuhan yang ditanam oleh Ji Fanxin.     

Jika demikian, maka pencapaian Ji Fanxin dalam Prinsip Kebenaran pasti berada di level tinggi.     

Zhang Ruochen berusaha menata pikirannya. Di waktu yang sama, dia mulai memfokuskan perhatiannya untuk mempelajari lukisan tersebut.     

Terdapat lebih dari ratusan ribu jenis bunga di lukisannya. Bunga-bunga saintly itu tampak seperti berkas-berkas cahaya. Menurut Zhang Ruochen, lukisannya persis seperti lukisan kedua di Istana Dewa Kebenaran.     

Sehingga, dia mencoba memperlakukan bunga-bunga saintly itu seperti titik-titik cahaya.     

"Ternyata ini benar-benar mirip dengan lukisan kedua." Zhang Ruochen merasa gembira. Jika dia berhasil mempelajari lukisan kedua di tempat ini, maka dia tidak perlu kembali lagi ke Istana Dewa Kebenaran."     

Mungkin karena dia telah mendapatkan satu di antara puluhan ribu Kebenaran Misterius, maka dia bisa melihat pergerakan prinsip yang mengalir di sekitarnya, dan membuatnya mudah mempelajari lukisan tersebut.     

3 jam kemudian, Zhang Ruochen telah menemukan metode yang sesuai untuk mempelajari lukisan tersebut. Elemen yang paling penting bukanlah dua titik cahaya, tapi riak-riak yang memancar darinya ketika bergerak.     

Riak-riak itulah yang disebut sebagai Prinsip Kebenaran.     

Ketika dia mempelajari lukisan kedua, saat itu dia masih belum memahami metodenya. Baru kali ini dia berhasil menemukannya.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen tertawa terbahak-bahak. "Ternyata begitu, aku mengerti..." karena dia sedang berada di dalam wilayah Chi Suci-nya sendiri, hingga orang lain tidak bisa mendengar suaranya.     

Namun, Zhang Ruochen sedang duduk di dalam dinding cahaya transparan. Kadang kala, dia akan tertawa terbahak-bahak. Di waktu lain, dia akan berteriak penuh amarah. Sehingga, hal itu berhasil menarik perhatian para pertapa di sekitarnya, termasuk delapan Kupu-kupu Demonic Heavenly Fire.     

Mereka sedang mengamati Zhang Ruochen dan berbaris rapi. Mereka akan berteriak girang setelah melihat pemuda itu tertawa.     

"Dia kembali tertawa! Kali ini, sepertinya dia tertawa kencang sekali!"     

"Kurasa dia sedang berteriak marah."     

"Apa dia punya kepribadian ganda? Emosinya sangat tidak stabil. Ada yang aneh dengannya."     

"Apa mungkin dia gila? Apa kau ingin memperingatkannya, agar dia tidak semakin kelewatan?"     

"Aku tidak akan mau melakukannya. Coba lihat bagaimana dia tertawa. Bagaimana kalau dia memukulku?"     

...     

Beberapa pertapa menganggap Zhang Ruochen sudah gila.     

Para keturunan Dewa mengernyitkan dahi, karena tidak ada seorangpun dari mereka yang ingin berurusan dengan orang gila.     

Zhang Ruochen menghabiskan waktu selama satu bulan untuk mempelajari lukisan kebenaran. Rupanya, hasilnya lebih efisien dari yang diperkirakan sebelumnya.     

Dia berhasil memahami 98 Prinsip Kebenaran, hingga membuat tekniknya dapat meningkat 3 kali lipat.     

Zhang Ruochen pun semakin mengamini bahwa Kebenaran Misterius memang sangat spesial. Berkat Kebenaran Misterius, dia bisa lebih banyak memahami Prinsip Kebenaran.     

Ternyata pengaruh Kebenaran Misterius begitu besar, sampai-sampai Zhang Ruochen ingin mencarinya lagi.     

"Kali ini, seharusnya aku bisa melewati lautan kedua dengan lebih mudah."     

Peri Extreme King mengutus Swallow untuk memanggil Zhang Ruochen dan memberitahukan kabar bagus kepadanya.     

"Apa jiwa naga dan gajah di level Saint King sudah tiba di Istana Hundred Flower?"     

Setelah itu, Zhang Ruochen berjalan mengikuti Swallow untuk menemui Peri Extreme King.     

Selama sebulan belakangan, dia juga sempat mempelajari teknik-teknik pukulan. Selama dia berhasil menggabungkan jiwa naga dan gajah di level Saint King ke dalam tangannya, maka gerakan kesebelas Pukulan Naga dan Gajah Prajna-nya akan meningkat ke level dasar.     

Walau masih berada di level dasar, tapi teknik pukulannya akan mampu mengimbangi mantra suci di level menengah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.