Kaisar Dewa

Peri Hundred Flower, Ji Fanxin



Peri Hundred Flower, Ji Fanxin

3Karena merasa lemas dan sedang terluka parah, maka Shang Feng tidak sanggup membunuh Zhang Ruochen.     1

Saat melihat skeleton hitam melesat ke arahnya, dia pun merasa terkejut.     

Dia tidak akan sanggup menahan serangan iblis semacam itu.     

Lari.     

Dia harus melarikan diri.     

Walau dia merasa geram, tapi sekarang ini, dia harus melarikan diri.     

Whoosh!     

Chi demonic menyeruak dari tubuh Shang Feng, lantas berubah menjadi ribuan kupu-kupu merah darah, yang terbang di kegelapan.     

Skeleton hitam menyerang kumpulan kupu-kupu tersebut, sambil merentangkan tangan tulangnya dan merobek sayap kupu-kupu demonic yang paling besar.     

Kupu-kupu demonicnya berteriak memilukan. Karena dia tahu kalau dirinya tidak akan bisa lolos, maka dia berteriak, "Aku akan membawamu mati bersamaku, Zhang Ruochen..."     

Tepat ketika kupu-kupu demonic itu hendak meledakkan Holy Source-nya, skeleton hitamnya berteriak, lantas menusuknya dan mengeluarkan Holy Source dari dalam tubuhnya.     

Holy Source-nya pun tidak jadi meledak. Kupu-kupunya kembali mencoba melarikan diri.     

Namun, kupu-kupu itu kembali ditangkap oleh skeleton hitam. Setelah itu, kupu-kupunya dimakan oleh skeleton hitam. Jiwa suci Shang Feng sedang dimurnikan olehnya dengan menggunakan api ghost hijau.     

Zhang Ruochen tidak pernah menduga hal itu sebelumnya. Dia bergegas mendekat dan melihat perilaku skeleton hitam. "Dia sedang memurnikan jiwa suci Shang Feng..."     

"Skeleton itu menyimpan secercah jiwa Supreme Saint, yang akhirnya berubah menjadi ruh jahat. Kini, ruh jahatnya sedang menyerap jiwa suci Shang Feng dan ingin bertambah kuat." Tapi, dengan adanya Sarira Buddha, Zhang Ruochen masih dapat mengendalikannya.     

Walau sempat ragu-ragu, tapi Zhang Ruochen tidak menghentikannya, karena dia juga penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Jiwa suci Shang Feng meronta dan berusaha membebaskan diri, tapi jiwa yang lebih kuat sedang menekannya.     

Lima belas menit kemudian, skeleton hitam berhasil menyerap jiwa suci Shang Feng. Chi demonicnya pun menjadi semakin kental. Dia menatap Zhang Ruochen dengan mata ghostnya, seolah ingin menantangnya.     

"Kekuatannya kembali meningkat. Kini, sepertinya kau sanggup menghadapi Saint King di level lima. Tapi aku adalah mastermu, dan kau sama sekali bukan tandinganku." Zhang Ruochen mengendalikan Sarira Buddha.     

Tiba-tiba, Sarira di dahi skeleton hitam memancarkan sinar emas, lantas melingkupi tubuhnya dan mulai memurnikan Chi Demonic-nya.     

Howl!     

Tengkorak hitamnya berteriak, dan meronta-ronta.     

Zhang Ruochen mendengus dan membalikkan tangannya. Tiba-tiba, Sariranya menjadi sangat berat, hingga membuat skeleton hitamnya berlutut di tanah.     

Dia tidak menarik Kekuatan Batin-nya, sampai dia berhasil memurnikan Chi Demonic-nya. Setelah itu, dia mengubah skeleton hitamnya menjadi tongkat tulang.     

Kemudian, Zhang Ruochen mengenggam Holy Source Shang Feng.     

Holy Source-nya berukuran sekepalan tangan, dengan wujud transparan dan memancarkan cahaya demonic semerah darah, hingga membuatnya mirip seperti batu ruby.     

Di dalam Holy Source-nya terdapat tungku sebesar jempol.     

Itu adalah prinsip senjata saint yang telah dibentuk oleh Shang Feng. Itu akan sangat bermanfaat untuk para Saint King di level rendah.     

Pada umumnya, prinsip senjata saint akan hilang setelah Saint King itu wafat. Artinya, tidak ada seorangpun yang bisa mendapatkannya. Namun, Shang Feng tidak sempat menghancurkan prinsip senjata saint saat menjelang kematiannya, hingga Zhang Ruochen yang mendapatkan keuntungan tersebut.     

Prinsip senjata saint peninggalan Saint King di level lima bernilai sangat tinggi untuknya.     

Setelah menyimpan Holy Source-nya, dia pun mulai memeriksa mayat Shang Feng. Lalu, dia menemukan tiga benda berharga; biji Kebenaran, bunga ilusi, sepasang sarung tinju merah darah, dan pot demonic hitam.     

Sarung tinju itu adalah Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi Second Yao.     

Karena sarung tinju itulah, Shang Feng mampu menghentikan Pedang Kuno Abyss.     

Namun, Zhang Ruochen telah mempunyai Hundred Saint Blood Armor. Bahkan dia juga tidak menggunakan sarung tangan Fiery God Armor. Maka dari itu, setelah memurnikan sarung tangannya, maka dia mulai memasukkannya ke dalam cincin ruang.     

Sebaliknya, biji kebenaran dan bunga ilusi sama-sama menarik baginya. Setelah menyuntikkan Kekuatan Batin dan Chi Suci ke dalamnya, maka dia bisa menciptakan ilusi. Dia bisa mengubah ilusi itu dengan pikirannya.     

Setelah mendapatkannya, bahkan pertapa seperti Zhang Ruochen – yang tidak pernah belajar tentang ilusi – bisa menjadi master.     

"Menurut Shang Feng, biji Kebenaran dan Bunga Ilusi dapat mengelabui Saint King di level tujuh. Kalau begitu, biji tanaman ini jauh lebih berharga dibandingkan sepasang sarung tangan itu."     

Lantas, Zhang Ruochen mengambil pot magis. Setelah mempelajarinya dengan seksama, dia menemukan banyak inskripsi di potnya, termasuk inskripsi segel, inskripsi tabu, dan inskripsi divine fire.     

"Shang Feng dapat melepaskan Master Demonic Thousand Universe dengan pot magis ini, tapi jiwa sucinya masih belum bisa menandingi Peri Extreme King. Sekarang ini, mungkin jiwa itu sudah dikalahkan oleh Peri Extreme King."     

Tanpa Master Demonic Thousand Universe, pot magis itu tidak akan berguna.     

Ruh jahat di dalam Tongkat Tulang Kaisar Yi hanyalah potongan jiwa Supreme Saint Kaisar Yi, hingga kekuatannya berada di bawah Master Demonic Thousand Universe. Apabila tongkatnya menyimpan jiwa utuh Supreme Saint, maka tongkatnya akan menjadi semakin kuat.     

Namun, Zhang Ruochen tidak akan mampu mengendalikan Tongkat Tulang Kaisar Yi.     

Zhang Ruochen menyingkirkan mayat Shang Feng dan memberikannya pada Bunga Suci Karnivora.     

Setelah itu, dia pergi dari sana dan bergerak menuju Istana Yin Yang.     

Selama dia membunuh Shang Feng, Zhang Ruochen tidak tahu jika ada orang lain yang sedang mengamatinya di balik kegelapan.     

Setelah dia pergi dari sana, wanita berpakaian putih itu keluar dari balik kegelapan dan bergumam, "Ternyata dia adalah Zhang Ruochen, sang Keturunan Ruang dan Waktu. Dia masih menjadi setengah Saint King, tapi dia telah mampu membunuh Saint King di level lima. Pantas saja dia berani melawan Pangeran Golden Roc."     

Wanita berpakaian putih keluar dari Istana Hundred Flower demi membunuh Shang Feng, tapi dia tidak sengaja menemukan identitas Zhang Ruochen.     

Pertapa manapun pasti akan tertarik dengan sosok di peringkat pertama Ranking Merit Biksu, termasuk wanita berpakaian putih itu.     

…     

Malam tidak membuat Pasar Saint Heavenly Capital menjadi sepi. Sebaliknya, masih ada beberapa pertapa yang terlihat di jalanan.     

Patung Dewi Bulan berdiri di luar Istana Yin Yang. Patungnya terlihat suci, tapi para pertapa yang masuk ke dalam sana tidak menganggapnya spesial. Malahan, saat mereka melihat patung itu, mereka mencibirnya.     

Terutama gadis-gadis seksi yang berdiri di samping patung tersebut. Baik tubuh dan penampilan mereka benar-benar merusak imej dewa.     

Para pertapa yang mengenakan jubah dan topeng, atau mereka yang menyembunyikan auranya dengan Chi Suci, masih sering keluar-masuk di Istana Yin Yang. Mereka semua sedang bersikap waspada, karena mereka tidak ingin dikenali oleh orang lain.     

Zhang Ruochen mengaktifkan 36 Perubahan Bentuk dan berubah menjadi Shang Feng. Lantas, dia memakai topeng dan mengamati istana itu dari balik kegelapan. Setelah memastikan jika tidak ada celah dalam penyamarannya, maka dia mulai bergerak ke Istana Yin Yang.     

Namun, sesaat setelah dia melangkah ke jalanan, tiba-tiba hembusan angin bertiup ke arahnya.     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Dia langsung mengaktifkan Chi Suci dan berusaha menepis angin tersebut. Namun, hembusan anginnya mirip seperti benang, yang kadang terlihat lembut dan kadang kaku. Dia tidak bisa menyingkirkannya.     

Setelah berputar-putar di udara sejenak, Zhang Ruochen kembali di kegelapan, dan berdiri di samping dinding Istana Yin Yang.     

"Siapa itu?"     

Zhang Ruochen segera mengaktifkan Hundred Saint Blood Armor, dengan Divine Fire Jingmie biru yang muncul di tangannya.     

Sosok wanita berpakaian putih – dengan tudung kepala – sedang berdiri memunggunginya. Tubuhnya berselimutkan hujan cahaya, dengan titik-titik cahaya – yang mirip seperti bulan – melingkupi tubuhnya.     

Bahkan bagian punggungnya sudah terlihat menawan, dan sama cantiknya seperti lukisan. Wanita itu terlihat misterius dan istimewa.     

"Ji Fanxin."     

Zhang Ruochen pernah melihat Peri Hundred Flower – Ji Fanxin – sebelumnya, hingga dia langsung mengenalinya.     

Dia pun merasa tertegun. Bagaimana mungkin Ji Fanxin dapat menemukannya?     

Zhang Ruochen sangat waspada. Dia bukan Cuma menggunakan jimat Buddha untuk menyembunyikan aura, tapi juga mengganti penampilannya delapan kali berturut-turut, hingga membuatnya mirip seperti Shang Feng. Oleh karena itu, dia tidak percaya bila Ji Fanxin kebetulan berada di sana.     

Satu-satunya penjelasan rasional adalah, wanita itu telah mengikutinya sejak dia keluar dari Istana Hundred Flower, tapi dia sama sekali tidak menyadari kehadirannya.     

Setelah memikirkan tentang hal tersebut, dia pun merasa ngeri.     

Wanita itu dapat dengan mudah membunuhnya.     

Beberapa saat kemudian, akhirnya dia bisa menenangkan diri. Dia kembali menyimpan Hundred Saint Blood Armor dan Divine Fire Jingmie.     

"Kenapa kau menghentikanku?" tanya Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin tidak membalikkan tubuhnya. Dia berkata dengan suara lembutnya, "Aku menghentikanmu agar kau tidak bunuh diri."     

"Kenapa begitu?" tanya Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin berkata, "Apa kau kira setelah mengubah penampilan dan menyembunyikan auramu, maka kau sudah aman di dalam sana? Apa kau tidak melihat cermin hitam di gerbang Istana Yin Yang? Itu adalah Cermin Yin Yang. Benda itu dapat membongkar penyamaranmu. Tidak ada seorangpun yang bisa mengendap-endap ke dalam sana tanpa ketahuan. Apalagi, gambarmu telah dikirim ke Istana Yin Yang. Jadi, banyak pertapa jahat yang sudah menunggumu di dalam sana."     

Zhang Ruochen menoleh ke Istana Yin Yang, dan melihat cermin hitam di pojok kanan atas gerbang.     

36 Perubahan Bentuk-nya memang sudah berada di level tinggi, tapi tekniknya masih belum sempurna. Oleh karena itu, dia juga tidak yakin dapat mengelabui Istana Yin Yang atau tidak.     

"Istana Yin Yang adalah tempat berkumpulnya kelompok jahat. Mereka punya banyak musuh, tapi istana ini masih terletak di Pasar Saint Heavenly Capital. Kurasa ini memang lebih rumit dari yang kukira sebelumnya. Untungnya Ji Fanxin sempat menghentikanku, jika tidak..."     

Setelah itu, Zhang Ruochen menjadi semakin sadar dengan kemampuan musuh-musuhnya. Jika dia tidak hati-hati, maka dia bisa mati.     

"Kenapa kau menyelamatkanku? Lagipula, dendam di antara Istana Yin Yang dan diriku tidak ada hubungannya dengan Daratan Thousand Pistil. Selain itu, kita juga belum pernah bertemu sebelumnya. Kenapa Peri Hundred Flower, yang selalu memandang rendah orang lain, tiba-tiba mau menyelamatkan manusia asing sepertiku?" tanya Zhang Ruochen.     

"Kata siapa itu tidak ada hubungannya dengan Daratan Thousand Pistil?"     

Ji Fanxin membalikkan tubuhnya, lantas menatap Zhang Ruochen dengan mata cantiknya.     

Setelah melihat sepasang mata cantik itu, Zhang Ruochen kembali teringat dengan wanita yang sempat dilihatnya di Gua Taman Buku. Lantas, dia berkata dengan nada terkejut, "Ternyata itu kau."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.