Kaisar Dewa

Kepala



Kepala

0Dengan identitas, status dan kultivasi Pangeran Golden Roc, maka dia sudah pernah melihat wanita cantik manapun.      1

Tapi kenapa dia masih berusaha keras mengejar Peri Hundred Flower? Karena dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama dan tergila-gila dengannya. Tapi yang paling penting, Peri Hundred Flower bukan cuma cantik. Dia adalah pemimpin generasi muda di Daratan Thousand Pistil. Dia punya potensi untuk menjadi dewa dan mendapatkan dukungan penuh dari Dewi Datura Flower. Bahkan, wanita itu memiliki kemampuan yang menakjubkan, yakni dapat membuat obat-obat dewa bertumbuh 10 kali lipat lebih cepat.     

Pangeran Golden Roc adalah sosok kebanggaan Ras Golden Roc. Dia adalah cucu dewa, putra Supreme Saint, dan memiliki derajat yang tinggi.     

Garis keturunan Ras Golden Roc sangat kuat. Mereka punya banyak keturunan dewa dan pangeran. Beberapa dari mereka berada di level yang sama dengannya.     

Jika dia bisa mendapatkan Peri Hundred Flower, maka kakeknya – seorang dewa – akan semakin memperhatikannya. Sehingga, dia akan mendapatkan lebih banyak sumber daya kultivasi dan bisa menjadi pemimpin ras di kemudian hari.     

Dengan menikahi istri yang kuat, maka dia bisa meningkatkan statusnya.     

Tapi setelah mengejar wanita itu selama bertahun-tahun, segalanya hancur dalam sekejap.     

Ratusan pikiran melintas di dalam benak Pangeran Golden Roc. Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu, hingga rasa terkejut muncul di wajahnya. "Oh, ternyata itu Anda. Baguslah kalau begitu. Sekarang, saya malah merasa lega! Tadinya, saya berencana ingin menyelamatkan Ratu Danling dan membawanya kembali ke Istana Hundred Flower. Haha, tampaknya sekarang sudah tidak perlu."     

"Oh?" tanya Ji Fanxin. "Apa kau benar-benar ingin menyelamatkan kakak seniorku?"     

"Tentu saja," Pangeran Golden Roc berkata dengan nada serius. "Saya tahu jika beliau sudah seperti kakak Anda sendiri. Maka dari itu, meski harus mempertaruhkan nyawa, saya pasti akan menyelamatkannya."     

Sebenarnya, dia ingin membeli Ratu Danling setelah dia gagal mendapatkan Ji Fanxin. Sehingga, dia ingin menjadikan wanita itu sebagai pemuas nafsunya, sekaligus sosok pengganti Ji Fanxin.     

Dia tidak pernah berniat menyelamatkan Ratu Danling dan mengembalikannya ke Istana Hundred Flower. Sebab, tindakan itu bukan hanya akan mengusik Istana Yin Yang, tapi juga meninggalkan kesan buruk kepada Ji Fanxin, karena dia pernah berkunjung ke tempat semacam itu.     

Apabila dia melakukannya, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa.     

Sekarang, dia tidak punya pilihan lain, selain berkata seperti itu.     

Secara natural, Ji Fanxin tidak percaya dengan kata-katanya. "Tapi," katanya dengan nada dingin. "Kudengar kau telah menjadi pelanggan di Istana Yin Yang."     

Pangeran Golden Roc sontak tak bisa berkata-kata. Dia tidak tahu bagaimana harus menyangkalnya.     

"Kakak senior telah menghilang selama berbulan-bulan," Ji Fanxin menambahkan. "Kau pasti sudah tahu dari dulu, kan? Sebelum-sebelumnya, kenapa kau tidak berusaha menyelamatkannya? Kenapa kau tidak memberitahuku lebih awal dan malah membiarkannya disiksa lebih lama?"     

Pada akhirnya, Pangeran Golden Roc sadar bahwa dia tidak akan bisa membodohi Ji Fanxin. Oleh karena itu, dia berhenti berpura-pura. "Karena Anda terus mencurigai saya, maka saya tidak akan menjelaskan apa-apa lagi. Tapi, jika kabar mengenai Anda dan Zhang Ruochen masuk ke Istana Yin Yang tersebar luas, maka Istana Hundred Flower dan Daratan Thousand Pistil akan terkena masalah."     

Kata-katanya mengandung ancaman besar.     

Pangeran Golden Roc bukanlah pria bodoh. Dalam pertempuran yang sebelumnya, dia berhasil menebak identitas pria tersebut, yakni Zhang Ruochen.     

Di level Pangeran Golden Roc dan Ji Fanxin, mereka berdua paham dengan beberapa rahasia di semesta. Mereka paham bahwa Zhang Ruochen adalah sosok yang bermasalah, karena pria itu punya musuh yang mengerikan. Siapapun yang berada di dekatnya pasti akan terkena masalah.     

Pangeran Golden Roc ingin mengancam Ji Fanxin dengan fakta tersebut. Mungkin dia bisa menggunakan cara itu untuk membawa pulang Ratu Danling.     

Ji Fanxin terdiam. Dia mengamati Pangeran Golden Roc yang sedang melayang-layang di udara.     

Pangeran Golden Roc tersenyum. Dia hampir yakin bila Ji Fanxin akan bertekuk lutut di hadapannya.     

Namun, dia malah menemukan intensitas membunuh yang kental. Kekuatan Batin dalam jumlah besar tiba-tiba bergerak ke arahnya bagaikan ombak.     

"Oh tidak, Ji Fanxin ingin membunuhku."     

Sambil mengepakkan sayapnya, Pangeran Golden Roc melarikan diri layaknya cahaya emas.     

Pergerakannya sangat cepat, tapi Ji Fanxin masih bergerak dengan lebih cepat. Dia menyerang dengan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi. Tiga lapis cahaya saintly menyeruak dari senjatanya. Terdapat api ungu, hijau, dan biru yang melingkupi pedang saintnya, yang mirip seperti tiga jenis api.     

Energi yang memancar dari wanita itu membuat struktur ruangnya menjadi 10.000 kali lipat lebih padat. Bahkan Zhang Ruochen sampai sesak nafas.     

"Mengerikan sekali kultivasinya. Dia baru saja mengaktifkan Third Yao dengan sangat cepat." Sekarang, Zhang Ruochen menjadi semakin paham dengan kemampuan Ji Fanxin.     

Lagipula, dengan kultivasi Zhang Ruochen sekarang ini, maka dia masih memerlukan setengah tarikan nafas untuk mengaktifkan First Yao. Apabila dia ingin mengaktifkan Second Yao, maka dia memerlukan beberapa tarikan nafas.     

Ketika sedang berada di tengah pertempuran, memang siapa yang akan memberinya waktu selama beberapa tarikan nafas?     

Jika dia harus menggunakan setengah tarikan nafas untuk mengaktifkan First Yao, maka dia harus lebih dulu menemukan peluang yang tepat di tengah pertempuran.     

Tapi Ji Fanxin berhasil mengaktifkan Third Yao dengan sangat cepat. Yang jelas, kultivasi Zhang Ruochen tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan wanita tersebut.     

"Kau sanggup melepaskan Third Yao dengan begitu cepat..."     

Ekspresi Pangeran Golden Roc berubah drastis.     

Sebelum-sebelumnya, dia paham dengan kemampuan Ji Fanxin, tapi dia tidak menyangka bila wanita itu akan sekuat ini. Wanita itu pasti jauh lebih tangguh darinya.     

Jika dia tahu lebih awal, maka dia tidak akan pernah berusaha mengancamnya. Sebab, apabila menimbang dari kedekatan mereka berdua sebelumnya, dan bila dia mengacuhkan identitas Zhang Ruochen, maka seharusnya dia tidak akan pernah terlibat ke dalam masalah.     

Tapi sekarang, sudah terlambat untuk menyesalinya!     

Pangeran Golden Roc mengeluarkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi berbentuk cincin dan mengaktifkan Second Yao. Dia ingin menangkis senjata saint yang melayang ke arahnya.     

Thud!     

Sesaat setelah menyentuhnya, senjata Pangeran Golden Roc terhempas ke belakang. Tangannya dirobek oleh senjata berbentuk jepit rambut emas, hingga mengeluarkan darah.     

Dengan suara boom, jepit rambut emasnya menghantam dada Pangeran Golden Roc.     

Ketika dia nyaris terbunuh, inskripsi-inskripsi dewa bermunculan di kulitnya dan mulai menangkis tekanan jepit rambut emasnya. Pangeran Golden Roc terpental ke belakang, namun dia hanya mengalami luka-luka ringan.     

"Aku masih punya inskripsi dewa di tubuhku. Inskripsi itu dapat melindungiku. Kau tidak akan bisa membunuhku. Jika aku berhasil melarikan diri, maka kau pasti akan bertekuk lutut di hadapanku, haha!"     

Pangeran Golden Roc tertawa seperti maniak. Dia mengepakkan sayapnya dan melarikan diri di kejauhan.     

Whoosh!     

Tiba-tiba, cahaya dewa menyinari area di sekitarnya dan membuat mata Pangeran Golden Roc menjadi silau. Darah mengalir keluar dari matanya. Hawa panas membakar Energi Chi di sekitarnya.     

Sambil menahan sakit di matanya, dia menatap bawah dan melihat bunga lotus yang sedang bermekaran di bawahnya.     

"Apa ini adalah wujud asli Ji Fanxin, Reflection Lotus?"     

Sambil merasa ketakutan, dia pun mulai menambah kecepatannya.     

Tapi walau dia sudah pergi jauh, dan mungkin telah meninggalkan area Gunung Heavenly Capital, tapi lotus api itu masih belum hilang. Rasa-rasanya, bunga lotusnya begitu besar dan memanjang hingga ke ufuk langit. Dia sama sekali tidak bisa menghindar darinya.     

Beberapa saat kemudian, akibat lotus api itu, maka inskripsi dewa di tubuhnya pun mulai memudar. Pada akhirnya, semua inskripsinya hilang.     

Tanpa perlindungan inskripsi dewa, maka dia bukanlah tandingan Ji Fanxin.     

Reflection Lotus bergetar pelan dan energi yang memancar darinya langsung menghancurkan tubuh Pangeran Golden Roc hingga berkeping-keping. Setelah itu, tubuhnya berubah menjadi hujan darah.     

Kemudian, Ji Fanxin pun mendesah lega. Dia menoleh ke arah Zhang Ruochen.     

Namun, dia tidak bisa menemukan jejak pria itu.     

Saat bertarung melawan Pangeran Golden Roc, Zhang Ruochen telah menggunakan celah ruang untuk melubangi segel formasi. Setelah itu, dia pergi dari sana.     

Yang jelas, harta karun yang digunakan untuk menyegel ruang masih lebih lemah dibandingkan Glass Sky-sealing Dome.     

Secara natural, setelah terbebas dari segel ruang, Zhang Ruochen langsung beranjak pergi dari sana.     

Karena Ji Fanxin mungkin juga akan membunuhnya.     

Dengan membunuh Zhang Ruochen, maka wanita itu dapat terbebas dari semua belenggu yang mengikatnya. Apalagi, Zhang Ruochen dapat memanfaatkan peristiwa itu untuk mengancamnya di kemudian hari.     

Mungkin Ji Fanxin bukan orang yang kejam, tapi Zhang Ruochen masih harus bersikap hati-hati kepadanya. Dia tidak boleh membiarkan wanita itu mengendalikannya.     

Setelah Ji Fanxin pergi dari sana, Zhang Ruochen mengambil jalan memutar dan pergi ke Istana Yin Yang.     

"Istana Yin Yang sangat kuat. Di dalam sana terdapat banyak formasi taktis dan para kultivator tangguh. Jika aku menyerang mereka sekarang, tampaknya aku sendiri yang akan terbunuh. Kurasa aku perlu menembus Alam Saint King terlebih dahulu. Setelah berhasil memahami tiga lukisan kebenaran di Istana Dewa Kebenaran, maka peluang keberhasilanku akan menjadi semakin besar."     

Cepat atau lambat, dia pasti akan menyerang Istana Yin Yang.     

Tapi dia hanya punya satu nyawa. Maka dari itu, dia masih perlu berhati-hati.     

Setelah mengubah penampilannya, dia mengenakan jubah hitam longgar dan ingin segera masuk ke Istana Yin Yang. Dia ingin mengeluarkan Blackie dan pergi meninggalkan Pasar Saint Heavenly Capital, lalu kembali ke Dojo di Tebing Jingxiang.     

Namun, sebelum dia sempat mendekati gerbang – dia masih berada di tengah jalan – tiba-tiba bayangan hitam melesat keluar dari gerbang.     

Itu adalah Blackie.     

"Hei, Blackie. Bagaimana kau bisa keluar dari sana?"     

Zhang Ruochen memanggil Blackie dengan Kekuatan Batin-nya.     

Blackie mengenali Zhang Ruochen yang mengenakan pakaian hitam longgar dan tiba-tiba membuatnya merasa gembira. "Zhang Ruochen," katanya dengan tergesa-gesa. "Ikutlah denganku. Cepat."     

"Kau masih belum menjawab pertanyaanku." Zhang Ruochen merasa Blackie bersikap agak aneh.     

"Ayo keluar dari Pasar Saint Heavenly Capital. Setelah itu, aku akan menceritakannya padamu."     

Karena takut Zhang Ruochen masih tetap berdiam diri di sana, maka Blackie mulai merentangkan bulu hitamnya dan melingkupi Zhang Ruochen. Dia ingin memaksa Zhang Ruochen pergi dari sana.     

Melihat itu, Zhang Ruochen malah menjadi semakin curiga dengannya. "Sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya dengan nada serius. "Apa kau baru saja menemukan sesuatu di dalam sana?"     

"Dengarkan aku dan cepat pergi dari sini sekarang juga. Lagipula, kapan aku pernah melukaimu?" Blackie berkata dengan panik.     

Setelah itu, terdengar langkah kaki dari Istana Yin Yang, dan puluhan kultivator jahat keluar dari sana. Mereka membawa kepala berdarah di tangan mereka masing-masing. Mereka memasang rantai di mulut kepala itu, lantas menggantung kepalanya di gerbang Istana Yin Yang.     

Setelah melihat kepala-kepala bergelantungan, tiba-tiba sesuatu meledak di dalam benak Zhang Ruochen. Rasa-rasanya, dia seperti baru saja disambar oleh petir. Matanya pun membelalak lebar.     

"Kakak senior kedua, kakak senior ketiga, kakak senior kelima, Nenek..."     

Puluhan kepala itu adalah milik murid kedua Biksu Pedang Xuanji, Zhu Hongtao, murid ketiga Wan Ke, murid kelima Ling Shu, dan pelayan Zhang Ruochen dari masa 800 tahun silam, Nenek Baisu...     

Kepala yang lain adalah milik para anggota lama Pusat Kekaisaran Suci. Masing-masing dari mereka adalah Biksu yang pernah bertempur di sisi Zhang Ruochen ketika mereka sedang berada di Sekte Setan. Mereka adalah anggota lama yang paling setia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.