Kaisar Dewa

Kembali Bertemu Ras Golden Roc



Kembali Bertemu Ras Golden Roc

0Zhang Ruochen menerima surat undangannya dari Su Jing. Dia mulai membacanya dengan cepat, lantas menyimpannya ke dalam cincin ruang. "Apa Shang Ziyan dan para kultivator dari ketiga dunia itu sempat melakukan sesuatu selama tiga bulan terakhir?"     1

Su Jing memikirkannya sejenak, lantas menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak. Tapi mungkin karena mereka tidak bisa menembus formasi ruang dan waktu, sehingga mereka tidak menyerang kita. Oleh karena itu, mereka mulai melampiaskan kemarahannya ke dunia lain."     

"Bagaimana dengan Daratan Kunlun?" tanya Zhang Ruochen. "Apa mereka sudah bergerak?"     

Su Jing paham jika Zhang Ruochen memiliki hubungan yang dalam dengan para pertapa dari Daratan Kunlun, hingga dia pun berkata, "Ada beberapa figur tangguh di Daratan Kunlun. Selama kau berkultivasi, mereka sempat menyerang Dojo Tianluo dan berhasil menaklukkannya. Kabar itu sempat menimbulkan kegaduhan di Wilayah Truth Heavenly."     

Zhang Ruochen mengangguk pelan. Para pertapa dari Daratan Kunlun – Luo Xu, Wan Zhaoyi, Sembilan Dewi Empryan, Xue Wuye, dan Biksu Lidi – mereka sama sekali tidak lemah. Mereka juga punya senjata level tinggi. Hanya segelintir pertapa yang dapat mengalahkan mereka di alam yang sama.     

Light Myriad Scroll, Buku Saint Ruzu, pisau dapur perak, dan Buddhist Butcher Sword. Semua itu adalah senjata Supreme Saint, yang dapat digunakan untuk mendominasi medan pertempuran.     

Jadi, bila mereka berhasil menaklukkan dojo, sesungguhnya itu tidak terlalu aneh.     

Lagipula, tidak semua dojo sulit ditaklukkan seperti Dojo Dewi Bulan.     

"Tapi sekitar satu bulan yang lalu, mereka sempat menyerang Red Leaf Dojo dan berhadapan dengan lawan tangguh. Namun, akhirnya mereka pergi dari tempat itu dengan membawa kekalahan dan banyak pertapa yang terluka. Darah sampai memenuhi Gunung Red Leaf. Pertempuran itu sangat tragis."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. "Benarkah?"     

"Para kultivator dari Dojo Red Leaf tidak lebih kuat dibandingkan Dojo Tianluo," kata Su Jing. "Namun, kurasa mereka telah masuk ke dalam perangkap. Tentu saja, hanya mereka yang tahu kondisi sebenarnya di medan pertempuran."     

Zhang Ruochen mulai memikirkannya dengan seksama.     

Senyuman muncul di mata Su Jing. "Dojo di Tebing Jingxiang dan Dojo Dewi Bulan telah kembali ke tangan kita. Setelah kabar ini didengar oleh para pertapa Daratan Guanghan, maka semua ras langsung bersorak-sorai. Banyak kultivator senior yang kagum denganmu Jika kau kembali ke Dunia Shatuo, mungkin mereka akan mengunjungimu.     

"Semenjak kau telah menjadi pahlawan yang tak terkalahkan di Daratan Guanghan, maka namamu sudah mirip seperti Supreme Saint. Baru-baru ini, Dewi Bulan juga mengirimkan hadiah untukmu. Hadiahnya sedang berada dalam perjalanan."     

Selama ini, Zhang Ruochen selalu bersikap sangat tenang. Bahkan dia sudah tidak peduli lagi dengan popularitas.     

Meski begitu, dia masih merasa senang bila mendapatkan hadiah dari Dewi Bulan.     

Apalagi, pemberian dewa pasti sangat berharga.     

Su Jing menambahkan, "Karena kau sudah menjadi Saint King, maka kau harus berkembang dengan pesat. Apa rencanamu terhadap 19 dojo Daratan Guanghan?"     

Sekarang ini, Su Jing sangat percaya diri dengan kemampuan Zhang Ruochen, dan telah menganggapnya sebagai harapan baru bagi Daratan Guanghan.     

Bahkan pria itu sanggup menaklukkan dojo Dewi Bulan. Jika demikian, mestinya dojo lain tidak terlalu sulit ditaklukkan.     

Zhang Ruochen merasa bahwa kekalahan Daratan Kunlun itu sangat aneh. "Tidak perlu terburu-buru," katanya dengan nada serius. "Sekarang ini, Daratan Guanghan hanya mengirim sedikit kultivator di Wilayah Truth Heavenly. Kurasa dua dojo sudah cukup. Rencananya, aku ingin melewati Lautan Kebenaran terlebih dahulu. Dari situ, mungkin aku bisa mendapatkan lebih banyak kuota untuk Daratan Guanghan."     

Kedua mata Su Jing berbinar. "Berdasarkan pada kemampuanmu sekarang ini, seharusnya kau bisa melewati lautan kedua, kan?"     

Zhang Ruochen tidak membalas perkataannya. Dia hanya tersenyum.     

Sebelum menembus Alam Saint King, Zhang Ruochen sangat percaya diri jika dia mampu melewati lautan kedua atau ketiga.     

Sekarang ini, tentu saja dia punya harapan yang lebih tinggi.     

Setelah melihat kepercayaan dirinya, maka Su Jing pun merasa semakin gembira. "Jika kau berhasil melewati level kedua di tahun pertama, maka kau bisa mendapatkan 6 tempat kultivasi. Jika kau berhasil melakukannya, maka ini akan menjadi kabar baik untuk Daratan Guanghan."     

Setelah itu, ketiganya kembali mendiskusikan beberapa hal, sebelum mereka berpisah satu per satu.     

Ketika melintasi Lautan Kebenaran, Kekuatan Batin Zhang Ruochen telah sangat membantunya. Oleh karena itu, dia ingin pergi ke Istana Hundred Flower untuk membeli Six Desires Ancient Pill.     

Sebelum pergi dari sana, dia mengeluarkan dua botol pil Kekuatan Batin dan puluhan pil lainnya. Dia memberikannya kepada Mu Lingxi.     

Namun, dia tidak memberinya Emotion Pill.     

Apabila kepribadian Mu Lingxi berubah menjadi bipolar akibat efek samping pil tersebut, bukankah Zhang Ruochen malah akan semakin bermasalah?     

Tentu saja, sayap phoenix Mu Lingxi juga mengandung kekuatan Ice and Fire Phoenix. Sehingga, baik kultivasi dan Kekuatan Batin-nya sama-sama berkembang pesat.     

Sekarang ini, dia hampir menembus Alam Saint King.     

Zhang Ruochen menggunakan benih True Hallucination Flower untuk menciptakan "jembatan tak kasat mata". Setelah itu, dia keluar dari Dojo Dewi Bulan dan muncul di jalanan.     

Bukannya langsung pergi ke Istana Hundred Flower, diam-diam dia memilih untuk mengitari Dojo Dewi Bulan dan menginvestigasinya.     

Ternyata di dekat sana ada tiga mata-mata. Mereka semua berada di Alam setengah Saint King.     

Tidak diragukan lagi, mereka adalah utusannya Shang Ziyan atau ketiga dunia jahat lainnya. Mereka sedang mengamati setiap gerak-gerik orang di dalam dojo.     

Bisa jadi, karena mereka tahu bila dojo itu memiliki Space Transfer Formation, maka mereka hanya mengirim para pertapa lemah untuk menjadi mata-mata.     

Zhang Ruochen mulai mengingat penampilan dan aura mereka bertiga, tapi dia tidak langsung membunuh mereka. Sebaliknya, dia pergi ke Istana Hundred Flower.     

Setelah berada di area perbukitan sepi, maka dia mengubah penampilannya menjadi pria tampan bertanduk naga. Dia mengenakan armor sisik naga, dengan sayap naga di punggungnya. Wajahnya terlihat dingin dan arogan.     

Kultivasinya berada di Alam setengah Saint King.     

Istana Hundred Flower sangat megah bagaikan istana. Cahaya membumbung di udara. Di sekitar sana, Energi Chi-nya sangat kental. Tempat itu juga populer. Banyak pertapa yang keluar-masuk dari gerbangnya.     

Sesaat setelah Zhang Ruochen masuk ke dalam sana, pelayan Biksu level rendah mulai mendekatinya. Wanita itu membungkuk. "Qing Xing datang untuk menyambut Lord. Hari ini, apa ada yang bisa saya bantu?"     

Zhang Ruochen memasang ekspresi arogan khas pertapa elit. "Aku ingin bertemu dengan Peri Extreme King.     

Qing Xing melihat pria itu memiliki temperamen yang luar biasa, dan juga sangat kuat. Karena takut membuatnya marah, maka dia bertanya dengan hati-hati. "Lord, apa Anda adalah tamu kehormatan Istana Hundred Flower?"     

Zhang Ruochen mengelus cincin ruangnya.     

Whoosh!     

Cincinnya memancarkan cahaya.     

Sebuah token muncul di tangannya. Dia melambaikannya di depan mata Qing Xing, lantas kembali menyimpannya.     

Setelah melihat token kehormatan, Qing Xing pun semakin menghormati Zhang Ruochen. "Lord, Anda datang di waktu yang tidak tepat. Peri Extreme King baru saja kembali ke Daratan Thousand Pistil. Sekarang ini, Ratu Danling yang sedang bertugas di sini."     

"Ratu Danling," gumam Zhang Ruochen. Gambaran tragis kembali muncul di benaknya, terkait peristiwa yang pernah terjadi di Bliss Dungeon. "Baiklah," katanya. "Antar aku untuk menemui Ratu Danling."     

Dia pergi ke Istana Hundred Flower untuk membeli Six Desires Ancient Pill dan menebus Kereta Naga Emas-nya. Jadi, Peri Extreme King maupun Ratu Danling sama saja baginya, selama orang itu bisa membawanya kepada Ji Fanxin.     

Namun, dia tidak bisa menemui Ji Fanxin melalui mereka.     

Selain itu, Bunga Suci Karnivora telah memakan semua serbuk sari Reflection Divine Lotus di tubuhnya. Sehingga, Ji Fanxin tidak akan tahu bila dia datang untuk mengunjunginya.     

Qing Xing memasang ekspresi menyesal. "Ada tamu kehormatan dari beberapa dunia yang juga datang hari ini untuk menemui Ratu Danling. Lord, bagaimana jika Anda menunggu sebentar di ruang tamu kehormatan?     

Zhang Ruochen tidak sedang terburu-buru, hingga dia mengangguk kepada pelayan itu dan berjalan mengikutinya menuju ruang VIP.     

Ruang VIP di dekorasi seperti ruang cendekiawan. Aulanya penuh dengan lukisan dan kaligrafi dari para seniman terkenal. Tempatnya sangat tenang. Bagian dinding dan lantainya sama-sama dilapisi oleh formasi taktis, demi keselamatan para tamunya.     

Qing Xing mengantar Zhang Ruochen ke ruangan itu dan pergi dari sana.     

Banyak tirai tulang binatang buas di ruangan itu. Bahan pembuatannya tidak diketahui, tapi tulang-tulangnya memancarkan aura dingin. Aura yang terlepas darinya begitu menyegarkan dan menenangkan. Apabila seseorang berada di dalam sana, maka moodnya seperti ingin berkutivasi.     

Selain Zhang Ruochen, ada tiga pertapa tangguh lainnya di dalam sana.     

Di sisi kanan Zhang Ruochen adalah seorang pria kurus.     

Namun, dia bukan manusia. Terdapat duri putih di ujung hidungnya. Mungkin dia berasal dari Ras Elang.     

Elang adalah ras burung besar yang tersebar di seantero semesta. Beberapa elang dengan garis keturunan kuno sangat mengerikan. Mereka biasa memakan naga dan menangkap phoenix.     

Namun, sebagian besar dari mereka hidup secara independen.     

Pria kurus itu menutup matanya. Dia sedang memegangi perutnya. Garis-garis kabut putih keluar dari tangannya dan mirip seperti berkas-berkas cahaya. Tampaknya, itu adalah teknik yang kuat.     

Mungkin karena teknik spesialnya, atau karena dia punya harta karun yang dapat menyembunyikan auranya, tapi sebagai Saint King, Zhang Ruochen masih belum sanggup memindai kekuatannya.     

Yang membuatnya semakin tidak paham adalah aura aneh yang memancar dari si pria kurus.     

Dia tidak bisa menjelaskan bagian mana yang aneh. Hanya saja, aura itu membuatnya merasa tidak nyaman dan gelisah.     

Itu sangat langka. Sehingga, diam-diam Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang dan berubah waspada.     

Di seberang Zhang Ruochen, dua pria sedang duduk di belakang kelambu. Dia tidak bisa melihat wajah mereka, tapi dia bisa mendengar percakapan mereka. Mereka berdua terdengar agak congkak.     

Suara dramatis terdengar dari balik tirai tulang. "Padahal Saudara Ketujuh sangat kuat. Bagaimana mungkin dia menghilang begitu saja?"     

"Kurasa peristiwa itu juga sangat aneh. Mestinya itu ada kaitannya dengan Peri Hundred Flower.     

"Sejak Saudara Ketujuh bertemu dengannya, sepertinya dia sudah tergila-gila. Bukannya berkultivasi di dojo, dia malah pindah ke Istana Hundred Flower. Berapa banyak batu suci yang sudah dikeluarkannya demi mengejar peri?"     

Terdengar suara pria lain. "Saudara Yi Roc, bukankah dugaanmu itu terlalu berlebihan? Peri Hundred Flower adalah murid Dewi Datura Flower. Bagaimana mungkin dia melukai Pangeran Golden Roc? Menurutku, dia sedang berkultivasi di suatu tempat. Dia hanya belum menerima pesan kita."     

"Ha, aku tahu. Kau, Pangeran Luonan, juga ingin mengejarnya. Maka dari itu, kau membelanya, kan?" pria yang dipanggil sebagai "Saudara Yi Roc" itu mendengus.     

Pangeran Luonan terkekeh. "Memang siapa yang tidak ingin mengejar salah satu wanita Nine Angels Beauty Scroll? Apalagi, bila aku berhasil mencuri hati Peri Hundred Flower, maka kau harus memanggilku sebagai Pangeran Mahkota Luonan."     

"Jika Peri Hundred Flower memang ada kaitannya dengan hilangnya saudara ketujuh," kata Saudara Yi Roc, "Sesungguhnya Ras Golden Roc tidak akan pernah tinggal diam. Walau dia adalah murid Dewi Datura Flower, tapi dia masih harus membayar dengan nyawanya."     

"Kau sama sekali tidak menghargai wanita cantik." Pangeran Luonan mendesah.     

Mendengar percakapan mereka, Zhang Ruochen pun ingin tertawa. Orang-orang yang bermusuhan akan selalu dipertemukan. Ternyata, dia bertemu dengan beberapa Golden Roc di tempat ini.     

Sayangnya, Pangeran Golden Roc itu sudah dibunuh oleh Ji Fanxin.     

Semoga Ji Fanxin melakukan semuanya dengan baik dan tidak meninggalkan jejak apapun. Jika tidak, setelah Ras Golden Roc melakukan investigasi, mungkin mereka juga bisa menemukan keterlibatannya.     

Ras Golden Roc adalah salah satu ras kuno yang sangat kuat. Mereka sangat agresif. Bahkan para dewa tidak akan berani mengusik mereka, apalagi Zhang Ruochen.     

Terdengar suara langkah kaki di luar.     

Zhang Ruochen merasakan aura Ratu Danling, hingga dia buru-buru berdiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.