Kaisar Dewa

Mengambil dan Menerima



Mengambil dan Menerima

2Zhang Ruochen dan Mu Lingxi pernah merasakan banyak kebahagiaan, penderitaan, dan pengalaman hidup dan mati. Alhasil, semua itu telah membuat hubungan mereka menjadi sangat dalam, bahkan hubungan mereka telah melewati batas pertemanan.      0

Tapi ada seseorang yang berdiri di tengah-tengah mereka, yang membuat mereka harus sama-sama menahan diri. Walau hubungan mereka sangat dekat, tapi itu masih terasa jauh.     

Setelah melihat kecantikan Mu Lingxi, maka sebagai pria biasa, bagaimana mungkin Zhang Ruochen tidak bereaksi?     

Tapi dia bukanlah seorang pria cabul. Dia punya mental yang kuat. Sehingga, dia cepat-cepat menyingkirkan pikiran jahatnya.     

Di dalam kolam, setelah Mu Lingxi melihat Zhang Ruochen, maka dia cepat-cepat menutupi tubuh dengan tangannya. Dia terlihat sangat malu. Wajah putihnya tiba-tiba berubah menjadi merah. Bahkan warna merahnya sampai menjalar di lehernya.     

Seketika itu juga, atmosfir di ruang bawah tanah menjadi canggung.     

Zhang Ruochen sengaja terbatuk. "Sebenarnya, aku baru saja tiba."     

Jika itu adalah pria lain, maka dia pasti sudah dibunuh. Kalau tidak, mungkin matanya akan dicongkel.     

Tapi Mu Lingxi tidak bisa marah kepadanya. Sebaliknya, dia tidak tahu harus berbuat apa. Wajahnya kembali memerah, hingga membuatnya semakin cantik.     

Setelah melihat Zhang Ruochen membalikkan tubuhnya, akhirnya Mu Lingxi pun menghembuskan nafas lega. Dia menyentuh permukaan air dan terbang dari kolam bak seorang peri.     

Wanita itu merentangkan tangan rampingnya dan segera mengambil pakaian di sisi kolam. Dia mengenakan pakaiannya, dan kembali menutupi tubuh cantiknya.     

Mu Lingxi menatap punggung Zhang Ruochen dan menggigit bibirnya sendiri. Rasa kesal terpancar dari mata cantiknya. "Bukankah ada dua pelayan wanita yang sedang berjaga di luar? Kenapa kau bisa masuk ke dalam tanpa suara?"     

Walau dia merasa kesal, tapi dia tidak marah.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen menjadi agak canggung. Apalagi, hubungan mereka berdua juga masih ambigu. Mereka bukan pasangan yang sesungguhnya.     

Dua wanita yang menjaga pintu mengikuti Zhang Ruochen masuk ke dalam.     

Sekarang ini, mereka sedang berdiri di sudut lorong dan mengamati keduanya.     

Mereka pun merasa terkejut dan tak bisa bergerak.     

"Apa Lord Ruochen baru saja melihat tubuh Dewi?"     

Mereka sadar bahwa itu adalah rahasia besar. Mereka pun merasa bersalah. Jika mereka tahu bila sang Dewi sedang telanjang, maka mereka tidak akan membiarkannya masuk.     

Sebab, bila mereka mengetahui sesuatu yang tak seharusnya diketahui, artinya mereka bisa mati.     

Karena takut bila mereka akan dibunuh oleh Zhang Ruochen, mereka pun segera berlutut di tanah dan menggelengkan kepala. "Kami tidak melihat apa-apa," kata mereka dengan suara gemetar. "Priest, tolong maafkan kami..."     

Kepala Zhang Ruochen terasa pusing. Dengan tatapan dingin, dia berkata, "Jangan sampai orang lain tahu tentang hal ini, atau aku akan menghancurkan kalian berdua."     

"Ya," kata mereka berdua sambil ketakutan.     

Sekarang ini, Mu Lingxi punya derajat yang tinggi, sehingga dia harus menjaga reputasinya. Secara natural, Zhang Ruochen juga harus berhati-hati dengan hal itu.     

"Keluar sekarang juga!" gumamnya. Dia juga sempat menggunakan Kekuatan Batin untuk mengintimidasi mereka dan meninggalkan rasa takut di hati mereka masing-masing.     

Dengan wajah pucat, kedua wanita itu bergegas pergi dari ruang bawah tanah dan menutup pintu batunya.     

Bisa dibilang, ini adalah masalah yang besar maupun kecil. Apabila tidak ditangani dengan hati-hati, maka ini bisa membawa masalah bagi Mu Lingxi.     

Tapi semua itu adalah kesalahannya Zhang Ruochen. Seandainya dia lebih sabar dan menunggu kedua wanita itu melaporkan kedatangannya kepada Mu Lingxi, mungkin peristiwa ini tidak akan pernah terjadi.     

Zhang Ruochen kembali membalikkan tubuhnya dan menatap Mu Lingxi. Dia ingin meminta maaf kepadanya, tapi setelah melihat mata Mu Lingxi, dia pun kembali menelan kata-katanya.     

Dia paham kalau Mu Lingxi tidak membutuhkan permintaan maaf darinya.     

Wanita itu berdiri di hadapan Zhang Ruochen. Wajah cantiknya benar-benar istimewa. Tubuhnya masih basah, dan hanya berselimutkan satu lapis kain sutra panjang berwarna putih. Tetesan air tampak mengalir di kulitnya dan berkilauan.     

Mata cerah Mu Lingxi sedang menatap Zhang Ruochen. Hatinya seperti harap-harap cemas.     

Wanita itu tahu dengan apa yang sedang dikhawatirkan oleh Zhang Ruochen, hingga membuatnya semakin gelisah.     

Setelah hening yang panjang, akhirnya Zhang Ruochen dapat membuang pikiran negatifnya. Dengan tatapan tegas, dia berjalan ke arah Mu Lingxi. Lantas, dia menggenggam tangan dingin wanita itu dan meletakkannya di dada. "Lingxi, apa kau bersedia menjadi pasanganku?"     

Jika bicara tentang perasaan, sebenarnya Zhang Ruochen suka dengan Mu Lingxi sejak pertama kalinya mereka bertemu. Tapi saat itu, dia masih belum bisa move on dari Permaisuri Chi Yao. Setelahnya, dia harus berpasangan dengan Huang Yanchen.     

Hubungan percintaan Zhang Ruochen selalu penuh dengan perjuangan.     

Tapi setelah hubungannya kandas dua kali, maka Zhang Ruochen sempat menutup hatinya.     

Oleh karena itu, Mu Lingxi tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan bicara dengan terus terang seperti itu. Secara natural, dia terkejut     

Tapi tangannya sedang menempel di dada Zhang Ruochen. Pria itu juga menatapnya dengan sangat berani. Perlahan-lahan, akhirnya dia pun menjadi tenang. Dia bisa merasakan keseriusan Zhang Ruochen, hingga membuat jantungnya berdegup lebih kencang.     

Mu Lingxi sudah menanti kalimat itu sejak lama. Tapi setelah diucapkan, maka itu seperti tidak nyata, seolah dia sedang bermimpi.     

Namun, Zhang Ruochen belum mendapatkan jawaban, walau dia sudah menunggu sangat lama. Sambil mengernyitkan dahinya, dia pun berkata, "Aku sudah memikirkannya matang-matang sebelum memutuskan hal ini. Mulai sekarang, aku akan berusaha melindungimu. Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain melukaimu. Jika..."     

Mu Lingxi seakan tak bisa bicara. Dia tidak sanggup mengucapkan satu patah kata pun, tapi dia masih merasa gelisah. Ketika itu, dia hanya mengangguk – seperti ayam yang sedang mematuk jagung – karena dia takut bila Zhang Ruochen akan berkata, "Jika kau tidak mau, maka pura-pura saja tak mendengar perkataanku."     

Lagipula, sangat sulit untuk membuat Zhang Ruochen mengekspresikan perasaannya seperti di momen ini. Apalagi, siapa yang bisa memastikan kalau pria itu akan kembali mengungkapkannya lagi di masa depan?     

Zhang Ruochen tersenyum dan merentangkan tangannya yang lain. Di waktu yang sama, dia menyentuh pinggul Mu Lingxi dan mulai memeluknya erat-erat.     

Setelah mendengar Zhang Ruochen keluar dari proses pengasingan, Ling Feiyu segera berkunjung ke Bliss Dungeon, karena dia ingin membicarakan sesuatu dengannya.     

Tapi ketika dia sudah berada di depan pintu batu, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya. Dia pun mulai menatap pintu yang masih tertutup rapat, dan berdiam diri di sana.     

Apabila menimbang dari kultivasinya, maka pintu tidak akan bisa menghalangi pandangan atau pendengarannya, kecuali tempat itu dilindungi oleh formasi taktis. Secara natural, Ling Feiyu bisa mendengar dan melihat peristiwa di balik pintu.     

Setelah itu, pintu batunya terbuka. Zhang Ruochen keluar dari sana, sambil menggenggam tangan Mu Lingxi.     

"Aku baru saja merasakan aura Ling Feiyu," katanya kepada dua wanita yang sedang berlutut di tanah. "Apa dia berkunjung kemari?"     

"Ya," jawab salah satu wanita itu. "Pemimpin Istana Ling baru saja berkunjung kemari. Namun, beliau hanya berdiri di sana selama 15 menit. Setelah itu, beliau pergi."     

Mu Lingxi tidak tahu mengenai hubungan Zhang Ruochen dan Ling Feiyu di kehidupan ketujuh. "Beliau pasti ingin mencarimu. Baru-baru ini, beliau mengalami hambatan dalam proses kultivasinya dan ingin pergi meninggalkan Dojo Dewi Bulan demi menembus ke Alam baru. Tapi, kelihatannya beliau ingin berdiskusi denganmu terlebih dahulu, sehingga beliau menunggumu selesai berkultivasi."     

Zhang Ruochen telah menggabungkan ingatan di kehidupan ketujuhnya. Di dunia itu, dia dan Ling Feiyu memang punya hubungan yang kuat. Mereka bukan hanya saling jatuh cinta, tapi mereka sudah menikah dan punya anak. Bahkan mereka juga punya cucu.     

Hanya satu kehidupan yang mereka lewati di sana, tapi perasaan dan ingatannya sangat nyata. Dia tidak bisa melupakannya begitu saja.     

Ling Feiyu tidak mengungkapkannya, karena dia tidak tahu apakah Zhang Ruochen sudah membuka segel ingatan ketujuh atau belum.     

Zhang Ruochen tidak mengungkapkannya, karena dia belum menemukan waktu yang tepat.     

Zhang Ruochen segera berlari keluar dari Bliss Dungeon, tapi dia malah bertemu dengan Blackie dan hampir menabraknya.     

Blackie cepat-cepat menghentikannya. "Tadi aku lihat Ling Feiyu. Dia menyuruhku mengirimkan surat ini kepadamu."     

Zhang Ruochen mengambil suratnya. "Di mana dia?" katanya dengan tidak sabar.     

"Dia pergi. Dia baru saja masuk ke dalam Space Transfer Formation. Katanya dia ingin berpetualang. Sebenarnya, kenapa dia harus tergesa-gesa? Padahal dia tahu bila kau baru saja keluar dari kristal, tapi kenapa dia tidak mau bicara langsung denganmu? Kenapa dia malah menulis surat? Aku benar-benar tidak paham... Hey, kau mau pergi kemana?"     

Ketika Blackie sedang menggerutu, Zhang Ruochen sudah hilang dari pandangannya.     

Dia masuk ke dalam Space Transfer Formation dan tiba di hutan Wilayah Truth Heavenly.     

Space Transfer Formation yang ada di hutan terhubung dengan Dojo Dewi Bulan. Apabila Ling Feiyu masuk ke dalam Space Transfer Formation, maka dia akan tiba di hutan.     

Zhang Ruochen pergi ke puncak gunung di dekat sana, sambil mencari jejak Ling Feiyu.     

Dia juga melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk memeriksa area di sekitar.     

Sialnya, dia tidak menemukan jejak apapun.     

Zhang Ruochen paham kenapa Ling Feiyu pergi dengan begitu cepat. Dia khawatir bila wanita itu akan merasa sedih. Sehingga, dia merasa perlu untuk menjelaskan sesuatu kepadanya.     

Setelah menghirup nafas dalam-dalam, Zhang Ruochen mengirimkan gelombang suara. "Aku tahu, kau masih bersembunyi di sekitar sini dan kau masih bisa mendengar suaraku. Aku hanya ingin bilang, aku sudah menggabungkan ingatan ketujuh. Jadi, semoga kita bisa bicara baik-baik. Aku punya dua botol pil yang dapat membantu Saint King menembus hambatannya. Pil ini dapat membantumu. Jadi, tolong keluar dari sana. Apa kau bisa melakukannya?"     

Gelombang suaranya menyebar hingga ribuan mil. Gelombang suara itu berlapis-lapis, hingga mengejutkan kumpulan gagak di dalam hutan.     

Namun, Ling Feiyu masih belum muncul.     

Sebaliknya, para kultivator - yang berada dalam radius ratusan mil - bisa mendengar suara Zhang Ruochen dan bergegas mencarinya.     

"Semoga kau cuma bersembunyi dariku untuk sementara waktu, bukannya seumur hidup."     

Zhang Ruochen mendesah dan menghancurkan Space Transfer Formation di hadapannya sebelum para kultivator itu tiba di sana. Setelah itu, dia pergi dari sana.     

"Aneh sekali. Baru saja aku mendengar suara orang. Tapi kenapa dia tiba-tiba hilang?"     

"Suaranya sangat kuat. Dia pasti seorang Saint King. Sebaiknya kita pergi dari sini, agar tidak mendapatkan masalah."     

Setelah para kultivator itu pergi, Ling Feiyu keluar dari balik semak-semak. Dia menggenggam Glass Sky-sealing Dome. Senjata itu dapat melindunginya dari pemindaian Mata Langit dan Kekuatan Batin Zhang Ruochen.     

Wanita itu menatap kejauhan di puncak gunung, tempat Zhang Ruochen berdiri sebelumnya. Dengan ekspresi sedih dan getir, dia bergumam, "Karena seseorang telah menyembuhkan lukamu, maka aku memilih pergi. Kita sama-sama mencari kekuatan, dan kita seharusnya tidak terpengaruh oleh takdir yang terjadi secara kebetulan. Daripada kita terus menderita, sebaiknya kita lupakan saja semuanya. Zhang Ruochen, mulai sekarang, kau sendirian di medan pertempuran Wilayah Truth Heavenly."     

Ketegasan muncul di kedua mata Ling Feiyu. Lantas, dia keluar dari semak-semak dan pergi dari sana.     

Wilayah Truth Heavenly adalah tempat yang sangat luar biasa. Selain itu, Prinsip Kebenaran adalah salah satu di antara sembilan Ilmu Kuno, tapi memangnya kenapa?     

Semesta adalah tempat yang sangat luas.     

Prinsip Kebenaran bukan satu-satunya jalan menuju puncak.     

Istana Dewa Kebenaran didirikan setelah mereka menciptakan Dunia Langit, tapi bukankah masih banyak figur tangguh sebelum dunia itu didirikan?     

Saat terpikirkan tentang hal tersebut, maka Ling Feiyu tidak lagi merasa ragu. Dia keluar dari Wilayah Truth Heavenly dengan langkah yang lebih tegas.     

Setelah pergi dari sana, maka seketika itu pula mindsetnya berubah. Tiba-tiba, dia berhasil menembus hambatan yang selama ini telah membuatnya frustasi. Di waktu yang sama, banyak prinsip Saintly Way yang mulai berkumpul ke arahnya, dan membuat kultivasinya meningkat drastis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.