Kaisar Dewa

Saudara



Saudara

0Baru pertama kali ini Zhang Ruochen mendengar kemampuan yang luar biasa seperti Thousand-mile Vision.      1

Oleh karena itu, dia menjadi penasaran dengannya.     

Dia telah menggunakan ilusi dan 36 Perubahan Bentuk, dan juga mengaktifkan Unfounded Pearl, namun Xiang Chunan masih berhasil menemukannya. Matanya bahkan lebih tajam dibandingkan Cermin Yin Yang.     

Apa memang ada kemampuan seperti itu di dunia ini?     

Zhang Ruochen mulai menggosok alisnya dan tiba-tiba merasa pusing.     

Kenapa dia harus kembali bertemu dengan Dark Fool?     

Dia sudah mengukir tiga tanda waktu di Shining Sun Arrow. Tapi bukannya berhasil membunuh Thousand Star Maiden, dia malah kehilangan anak panahnya dan membuat wanita itu semakin waspada.     

Sekarang, akan jauh lebih sulit bila dia ingin membunuh wanita tersebut.     

Xiang Chunan melirik Zhang Ruochen dan menyeringai. "Saudaraku, aku bingung denganmu. Kenapa kau malah memata-matai para wanita jelek itu? Kenapa kau ingin memanah mereka? Apa mereka adalah musuhmu?"     

"Wanita jelek?"     

Zhang Ruochen menatap Xiang Chunan dengan ekspresi heran.     

Walau dia tidak tertarik dengan Thousand Star Maiden, Peri Tianchu dan Nona Huairou, tapi dia masih harus mengaku kalau mereka adalah wanita yang sangat cantik. Banyak pria yang bahkan mati-matian mengejar mereka.     

Jika mereka buruk rupa, mungkin tidak akan ada wanita cantik di dunia ini.     

"Ya, jelek sekali!" kata Xiang Chunan. "Lihat betapa pucatnya mereka. Banyak lubang di tubuh mereka. Mereka sama sekali tidak bulat. Wajah mereka membuat mataku sakit. Jika mereka sadar kalau dirinya jelek, maka seharusnya mereka menutupi separuh wajahnya dengan kain. Karena apabila mereka tampil seperti itu di desa kami, maka mereka pasti akan dipukuli."     

Sambil merasa terkejut, Zhang Ruochen tertawa di dalam hatinya. Apabila Thousand Star Maiden tahu kalau dirinya dinilai seperti itu, mungkin wanita itu akan mengejar Xiang Chunan sampai ke ujung semesta.     

Setelah itu, Zhang Ruochen bertanya, "Menurutmu, wanita cantik itu yang seperti apa?"     

Sorot mata Xiang Chunan mulai berbinar, bahkan air liurnya mulai menetes. Sambil membayangkan sesuatu, dia berkata, "Pertama, tubuh mereka harus sempurna. Lengan mereka harus sama besarnya seperti ember air. Mereka harus sama gelapnya sepertiku. Mereka harus punya wajah yang lebar, bibir yang tebal, telinga yang lebar, dan leher yang pendek. Dan kaki mereka, ini yang paling penting. Kaki mereka tidak boleh kurus. Kaki mereka harus sebesar mulut ember."     

Lantas, dia mendesah. "Sayangnya, sangat sulit mencari wanita cantik yang seperti itu. Setelah berkunjung ke Wilayah Truth Heavenly, maka gadis-gadis yang kutemui selalu lebih jelek dari yang sebelumnya. Bahkan aku sampai benar-benar putus asa."     

Zhang Ruochen menyentuh hidungnya dan mengamati Xiang Chunan selama beberapa saat, sebelum akhirnya bertanya, "Apa kau pernah melihat wanita cantik seperti itu?"     

"Tentu saja!" kata Xiang Chunan dengan ekspresi serius. "Istri masterku dan adik seperguruanku adalah wanita yang paling cantik."     

Zhang Ruochen pun akhirnya mulai memahaminya. "Jadi, istri mastermu yang mengajarimu soal kecantikan?"     

"Bukan, masterku yang mengajarinya."     

Xiang Chunan menambahkan, "Sejak belia, beliau selalu bilang bahwa istrinya adalah wanita yang paling cantik di seluruh dunia. Adik seperguruanku adalah wanita tercantik di generasi kami. Saudaraku, aku tidak pernah menceritakan rahasia ini kepada siapapun. Apabila kau bertemu dengan adik seperguruanku, maka sebaiknya kau jangan menaruh hati kepadanya, karena dia sudah menjadi milikku."     

Xiang Chunan merasa bangga, sekaligus waspada dengannya.     

Zhang Ruochen menatapnya dengan wajah kasihan. Sedih sekali. Standarnya tentang kecantikan telah dipelintir sejak dia balita. Mungkin, masternya juga orang yang menyedihkan.     

Mungkin Dark Fool memang berasal dari dunia yang sangat terpencil. Bisa dibilang, apa yang dia lakukan sebelumnya juga tidak disengaja.     

Sebab, dia bisa saja menghantam kepala Zhang Ruochen dari belakang, bukannya menepuk pundaknya.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak lagi bertanya kepadanya. Dia pun ingin pergi dari sana dan kembali ke Pulau Kongling.     

"Saudaraku, tunggu!" Xiang Chunan mengejarnya.     

"Kenapa kau masih mengikutiku?" tanya Zhang Ruochen.     

"Apa kita akan menjadi sahabat?" tanya Xiang Chunan.     

"Tapi kita baru saja bertemu?"     

"Jika sudah ditakdirkan, mau bagaimana lagi?"     

Mendengar itu, Zhang Ruochen tidak tahu harus menjawab apa.     

Dark Fool bergerak dengan sangat cepat. Walau Zhang Ruochen telah menggunakan Pergerakan Ruang, namun dia masih bisa menyusulnya. Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa menyingkirkannya.     

Oleh karena itu, dia berhenti dan ingin kembali bicara dengannya.     

Xiang Chunan menyusulnya. Setelah melihat Zhang Ruochen menunggunya di depan sana, maka dia pun menjadi gembira. "Saudaraku, apa kau setuju?"     

Zhang Ruochen melipat tangannya di belakang pinggul. "Tidak ada untungnya mengikutiku. Aku punya banyak musuh. Beberapa dari mereka sangat kuat. Mereka juga sangat kejam. Mereka bukan cuma mengincarku, tapi juga orang-orang di sekitarku. Setelah menjadi sahabatku, apa kau tidak takut dibunuh?"     

Zhang Ruochen benar-benar tidak ingin melukai Dark Fool, yang notabene masih belum memahami situasinya. Apalagi, kepala kakak-kakak seperguruannya yang digantung di depan Istana Yin Yang masih terngiang jelas di kepala Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, Xiang Chunan menjadi geram. "Apa menurutmu, aku adalah orang yang takut dengan masalah? Saudaraku, katakan padaku siapa musuhmu. Aku akan membunuhnya sekarang juga!"     

Dark Fool tidak pernah bersikap seperti orang normal kebanyakan, hingga membuat Zhang Ruochen terkekeh geli. Oleh karena itu, akhirnya dia berkata, "Baiklah. Jika kau ingin mengikutiku, kau boleh melakukannya!"     

Xiang Chunan berjalan di samping Zhang Ruochen dengan ekspresi riang. Sambil tertawa, dia berkata kencang. "Sejujurnya, aku tidak mengenal siapapun di Wilayah Truth Heavenly. Bahkan aku juga tidak punya tempat tinggal di sini. Bila malam tiba, maka aku akan mencari pohon dan tidur di sana sampai pagi."     

"Kau tidak berkultivasi di malam hari?" tanya Zhang Ruochen.     

"Kadang-kadang aku berkultivasi, tapi di lain waktu aku masih perlu tidur. Jika terus-terusan berkultivasi, betapa membosankannya hidup ini?"     

Zhang Ruochen mendesah. Tiba-tiba, dia sadar bahwa Xiang Chunan bukanlah orang yang menyedihkan. Sebaliknya, ternyata itu adalah dirinya sendiri.     

Zhang Ruochen berharap agar dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun, hingga dia tidak perlu berkultivasi seumur hidupnya, dan bisa tidur dengan damai di atas pohon.     

Sialnya, Zhang Ruochen bahkan sudah tidak ingat kapan terakhir kalinya dia tidur.     

Xiang Chunan tiba-tiba terpikirkan tentang sesuatu, hingga dia bertanya, "Saudaraku, aku punya pertanyaan. Apa kau tahu Kebenaran Misterius?"     

Zhang Ruochen berhenti dan menatapnya. "Kau mendapatkan Kebenaran Misterius?" tanyanya dengan ekspresi serius.     

"Ya," kata Xiang Chunan dengan tampang kesal. "Ketika aku melewati Lautan Kebenaran, setiap kalinya aku menembus level, ada suara yang berdenging di kepalaku. Katanya, aku mendapatkan Kebenaran Misterius. Setelah itu, cahaya aneh masuk ke tubuhku. Tapi, aku sudah berulang kali menanyakan ini kepadanya, tapi dia tidak pernah menjelaskan fungsinya."     

Zhang Ruochen menatap Xiang Chunan lekat-lekat. Apa Dark Fool benar-benar baru pertama kali melewati Lautan Kebenaran?     

Dia berhasil melewati level tiga dalam percobaan pertama?     

Dewi Bulan pernah memberitahunya, Kebenaran Misterius tidak akan pernah berubah. Jumlahnya selalu "satu". Setiap kultivator yang mendapatkannya akan berusaha mendapatkan lebih banyak. Setelah mereka mendapatkan satu persen, mereka akan menjadi seorang Penyampai Kebenaran.     

Jadi, semua kultivator yang mendapatkan Kebenaran Misterius harus merahasiakannya dengan baik.     

Jika sampai terbongkar, maka orang lain akan membunuhnya.     

"Kebenaran Misterius dapat membantu seorang pertapa memahami prinsip Saintly Way dan manfaat lainnya," kata Zhang Ruochen. "Tapi ingat, jangan pernah menceritakan ini kepada siapapun. Apabila kau menceritakannya, maka kau sama saja seperti mengundang bencana."     

"Apa itu akan sangat berbahaya?"     

"Ya," Zhang Ruochen menjawab dengan tegas.     

Bahkan Dewi Bulan sampai berulang kali memperigatkan Zhang Ruochen. Yang jelas, Kebenaran Misterius adalah rahasia besar.     

Untungnya, Dark Fool bertemu dengannya, dan bukan bertemu dengan orang lain. Jika itu adalah orang lain, mungkin dia sudah mati.     

Xiang Chunan tidak tahu bila Zhang Ruochen juga mendapatkan Kebenaran Misterius. Apabila menimbang dari kepribadiannya, maka dia bukanlah ancaman. Secara natural, Zhang Ruochen tidak akan menyerangnya.     

Alasan kenapa dia ingin membunuh Thousand Star Maiden, karena wanita itu adalah ancaman besar untuknya.     

Apalagi, perangai Thousand Star Maiden tidak seperti Xiang Chunan.     

"Setelah tiba di Wilayah Truth Heavenly, apa kau langsung mengunjungi Lautan Kebenaran?"     

"Ya!"     

Karena penasaran, Zhang Ruochen kembali bertanya, "Tapi sepertinya Prinsip Kebenaran-mu sangat tinggi. Dari mana kau mempelajarinya?"     

"Master yang mengajariku."     

Setelah itu, Xiang Chunan berkata, "Ketika aku masih sangat kecil, master selalu menyodorkan lukisan dan memintaku untuk memahaminya."     

"Lukisan apa?"     

"Lukisan aneh dan kata-kata yang diukir pada meja, dinding dan bangku. Lukisan itu membuat kepalaku sakit. Tapi bila aku menolak mempelajarinya, maka aku akan dipukuli oleh masterku." Setelah bergidik ngeri, Xiang Chunan menggelengkan kepalanya.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan mulai memikirkannya.     

Menurut perkataan Xiang Chunan, maka lukisan di meja, dinding dan bangkunya menyimpan Ilmu Kebenaran.     

Bahkan Dewa hanya bisa datang ke Wilayah Truth Heavenly dan mengubah Ilmu Kebenaran mereka menjadi lukisan. Tanpa dukungan dari Istana Dewa Kebenaran, bahkan dewa tidak akan mampu menyelesaikan lukisannya.     

Jadi, makhluk macam apa yang menjadi masternya Xiang Chunan?     

Setelah itu, Zhang Ruochen menanyakan beberapa hal lain. Xiang Chunan bisa menjawab beberapa di antaranya, tapi untuk pertanyaan lain, dia tidak bisa menjawabnya.     

Misalnya, Zhang Ruochen sempat bertanya di mana desanya.     

Xiang Chunan hanya tahu kalau tempat tinggalnya berada di gunung yang terpencil.     

Malam hari sebelum dia tiba di Wilayah Truth Heavenly, Xiang Chunan dan masternya sama-sama mabuk. Saat dia kembali sadar, dia sudah tidak lagi berada di desanya. Tiba-tiba, dia sedang tidur telanjang di bawah pohon dan berada di Wilayah Truth Heavenly.     

"Para kultivator di Wilayah Truth Heavenly sama sekali tidak seperti penduduk di desamu," kata Zhang Ruochen. "Di tempat ini, maka kau harus hati-hati. Jangan menceritakan rahasiamu kepada orang lain."     

"Hehe. Saudaraku, caramu bicara mirip seperti istri masterku. Aku tahu kau adalah pria baik." Tampaknya Xiang Chunan tidak menghiraukan perkataan Zhang Ruochen. Dia masih menyeringai lebar.     

"Di dunia ini, orang baik belum tentu baik. Orang jahat juga belum tentu jahat."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mempercepat langkahnya. Tidak lama kemudian, dia tiba di Pulau Kongling.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengenalkan Xiang Chunan kepada Feng Yan. Ternyata, Feng Yan memang tuan rumah yang baik dan senang berteman dengan siapapun. Dalam waktu singkat, dia sudah akrab dengan Xiang Chunan. Mereka saling berbincang satu sama lain, sambil meminum wine.     

"Saudara Zhang, kalau cuma kami berdua yang minum, maka ini akan terasa membosankan," kata Xiang Chunan. "Kenapa kau tidak ikut minum bersama kami?"     

Zhang Ruochen duduk di sudut paviliun. "Bukannya aku tak mau minum. Hanya saja, minum alkohol dapat merusak segalanya. Apabila hanya untuk bersenang-senang, maka aku tidak akan minum."     

Xiang Chunan menuding langit. "Malam ini sedang bulan purnama. Ini adalah hari yang baik. Bagaimana kalau kita bertiga menjadi kakak-beradik? Mulai sekarang, kita akan membagi kebahagiaan dan kesedihan bersama-sama."     

Feng Yan pun merasa tergerak dengan ucapannya. "Dengan bulan purnama dan hembusan angin lembut, kurasa malam ini memang luar biasa. Apa takdir akan mengizinkan kita bersama?"     

Setelah itu, Feng Yan menuangkan wine dan menyodorkan cangkirnya kepada Zhang Ruochen. "Jika Saudara Zhang menganggap kami layak menjadi keluarga, minumlah wine ini."     

Feng Yan dan Xiang Chunan sama-sama menatap Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Xiang Chunan memang ceroboh. Jadi, wajar saja bila dia ingin menjadikannya sebagai saudara. Tapi Feng Yan adalah orang yang cerdas dan selalu mengedepankan logika. Kenapa dia tiba-tiba bicara seperti itu?     

Jika mereka menjadi saudara, maka mereka akan berbagi segala hal.     

Ketika Zhang Ruochen sedang memikirkannya, Mu Lingxi berjalan mendekat dari kejauhan. Wanita itu bak seorang peri di malam hari. Zhang Ruochen mendengar suara lembutnya. "Karena semua orang sangat antusias, maka di malam purnama yang langka ini, kau tidak perlu lagi merasa ragu. Minum winenya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.