Kaisar Dewa

God-Gazing Mountain



God-Gazing Mountain

2Di bawah cahaya bulan.     
1

Mu Lingxi berjalan ke paviliun dan menyerahkan cangkir winenya kepada Zhang Ruochen.     

Tangan lembutnya seperti permata. Kedua matanya memancarkan cahaya.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen bangkit berdiri dan tiba-tiba merasa terharu. Dia menerima cangkir winenya, lalu menatap Feng Yan dan Xiang Chunan, sebelum akhirnya berkata, "Bukannya aku tidak ingin menjadi saudara kalian. Hanya saja, ada banyak masalah yang harus kuhadapi sendiri. Jadi, aku tidak ingin menyusahkan kalian."     

Feng Yan tersenyum dan berkata, "Bila kau bicara seperti itu, maka kau sama saja seperti sedang melukaiku. Toh aku tidak pernah takut terlibat ke dalam masalah."     

Bang!     

Xiang Chunan memukul meja dan berkata, "Aku akan melakukan apapun untuk membela saudaraku, walau itu sangat berbahaya. Masalahmu adalah masalahku. Dan aku sama sekali tidak bercanda!"     

Lantas, Zhang Ruochen berkata, "Baiklah, karena kalian sendiri yang tekah mengatakannya, maka aku akan menenggak minuman ini!"     

"Tunggu, ayo kita minum bersama-sama!"     

Xiang Chunan dan Feng Yan juga mengangkat cangkir masing-masing. Mereka selesai menghabiskan minumannya di waktu yang bersamaan.     

Xiang Chunan melemparkan cangkirnya ke lantai dan bertanya, "Siapa yang akan menjadi kakak pertama, kedua, dan terakhir?"     

Feng Yan berkata, "Jika kau memutuskannya berdasarkan usia, maka itu akan sedikit sulit. Tapi, jika kau memutuskannya berdasarkan kekuatan, maka itu dapat melukai hubungan kita. Jadi, bagaimana kalau kita menggunakan cara yang berbeda?"     

"Cara macam apa?"     

Feng Yan berkata, "God-naming Platform Conference akan dimulai 2 hari lagi. Kita akan memutuskannya berdasarkan pada hasil konferensi tersebut. Bagaimana?"     

Xiang Chunan berkata tanpa ragu-ragu. "Baiklah! Kedengarannya bagus!"     

Zhang Ruochen tersenyum. "Saudara Feng, kau adalah murid di Istana Dewa Kebenaran. Kau pasti paham mengenai God-naming Platform Conference. Jadi, kau pasti telah menyiapkannya lebih awal. Apa kau memang ingin menjadi kakak pertama?"     

"Benar. Padahal aku juga ingin menjadi kakak pertama," kata Xiang Chunan.     

"Tenang saja. Karena kita sudah menjadi saudara, maka aku akan menjelaskan God-naming Platform Conference kepada kalian."     

…     

Zhang Ruochen, Feng Yan dan Xiang Chunan telah menghabiskan banyak alkohol. Di Pulau Kongling, terdapat banyak botol alkohol yang berserakan.     

Nikmati hidupmu dan angkat cangkirmu ke arah bulan.     

Kadang kala, kau masih perlu mengesampingkan segalanya, dan mulai melakukan hal-hal yang sederhana.     

Malam ini, Zhang Ruochen sedang berbahagia. Dia merasa seperti baru saja keluar dari rawa-rawa. Dia belum pernah merasa serileks ini sebelumnya.     

Dia benar-benar mabuk dan tak sadarkan diri.     

Mungkin karena mindsetnya telah berubah, maka keesokan harinya, Zhang Ruochen menemukan lebih dari ratusan prinsip Saintly Way di dalam tubuhnya. Sekarang ini, terdapat 4.200 prinsip Saintly Way di dalam tubuhnya.     

Dia bisa merasakan bahwa kultivasinya baru saja naik level.     

Zhang Ruochen mengaktifkan tekniknya dan Chi Suci di dalam tubuhnya mengalir kencang. Dia melayangkan tinju dan menciptakan badai Chi raksasa.     

"Apa aku sudah menjadi Saint King di level dua?" Zhang Ruochen terlihat gembira.     

Setelah menjadi Saint King, maka pemahaman Saintly Way adalah kunci utamanya. Selain itu, mindset seorang pertapa juga sangat berpengaruh. Kadang kala, para pertapa akan mandek di level yang sama selama bertahun-tahun. Tapi di waktu yang lain, kultivasi mereka dapat meningkat hanya dalam satu malam.     

Dia tidak yakin sudah berada di level mana, karena dia belum pernah mengunjungi Nine Step to The Sky Wine. Namun, apabila kultivasinya benar-benar naik level, maka itu adalah hal yang luar biasa.     

Terdapat banyak pohon kuno dengan bunga-bunga merah di taman, yang memancarkan cahaya redup.     

Mu Lingxi sedang berdiri di bawah pohon. Dia tersenyum setelah melihat Zhang Ruochen bangun. "Saat kau sedang mabuk, Paman Jing sempat datang dan mengambil 42 tokennya. Dia mewakili Daratan Guanghan dan mengucapkan terima kasih kepadamu."     

Zhang Ruochen berkata, "Itu bukan apa-apa."     

"Bagi Daratan Guanghan, itu sangat signifikan. Setelah ini, King Wu Han tidak akan lagi mengganggumu," kata Mu Lingxi.     

Zhang Ruochen tersenyum dan mulai memeluk Mu Lingxi.     

Mu Lingxi pura-pura menolaknya. Tapi pada akhirnya, dia malah membenamkan wajah merahnya di dada Zhang Ruochen bagaikan seekor kucing. Lantas, wanita itu berbisik, "Apa kau tidak penasaran, kenapa aku memintamu untuk menjadi saudara mereka?"     

"Aku tahu alasannya," kata Zhang Ruochen.     

Mu Lingxi berkata, "Aku tahu kau tidak ingin menjadi saudara mereka dikarenakan Permaisuri Chi Yao dan kelompok jahat lainnya, sehingga kau tidak ingin mereka terkena masalah. Tapi, hanya kau satu-satunya orang yang kupedulikan. Jadi, kuharap kau punya teman untuk berkeluh kesah dan orang-orang yang menemani di sampingmu. Setelah itu, kau tidak perlu menanggung semua tekanan itu sendirian. Jadi, apa menurutmu tindakanku ini egois?"     

Mu Lingxi terlihat gelisah. Dia khawatir bila Zhang Ruochen akan marah kepadanya.     

Zhang Ruochen berkata, "Jika kau memperlakukan orang lain dengan tulus, maka mereka juga akan memperlakukanmu seperti itu. Tapi, aku tidak akan pernah memberitahukan musuh-musuhku kepada mereka. Aku akan menyelesaikannya sendiri."     

"Maaf."     

Mu Lingxi mulai menangis.     

Zhang Ruochen mencium leher Mu Lingxi dan tersenyum. "Jangan bicara seperti itu. Kau hanya ingin membantuku, kan? Namun, lain kali jangan lakukan itu lagi."     

"Baiklah."     

Mu Lingxi mengangguk.     

…     

God-Naming Platform adalah salah satu di antara beberapa peninggalan kuno di Dunia Langit.     

Dikatakan bahwa Dunia Langit membangun Istana Dewa Kebenaran di tempat ini karena eksistensi God-naming Platform.     

Namun, God-naming Platform hampir selalu disegel. Bahkan murid-murid Dewa dari Istana Dewa Kebenaran tidak tahu lokasi pastinya. Barulah ketika God-naming Platform Conference – yang diselenggarakan selama 10 tahun sekali – diadakan, maka tempat itu akan kembali dibuka.     

Kapal merah berlayar dari Pulau Kongling menuju God-naming Platform Conference. Feng Xi, Feng Yan, Zhang Ruochen, Xiang Chunan, dan Mu Lingxi sama-sama berada di atas kapal.     

Selain mereka, masih ada 20 murid kelas pertama di Pulau Kongling yang naik ke Cloud Boat bersama mereka.     

Mereka adalah rombongannya Feng Xi.     

Masing-masing murid itu luar biasa, hingga membuat Zhang Ruochen merasa takjub.     

Setiap murid dewa adalah para pertapa papan atas, dengan status yang spesial di Wilayah Truth Heavenly. Supreme Saint dari dunia lemah akan menyapa mereka saat berpapasan di Wilayah Truth Heavenly.     

Itu menegaskan betapa hebatnya Feng Xi di Wilayah Truth Heavenly. Kalau tidak, maka tidak akan ada banyak murid kelas pertama yang mengikutinya.     

Feng Xi sangat dingin dan mendominasi. Selama berada di kapal, dia tidak berkata apa-apa.     

Sedangkan untuk murid-murid kelas pertama dan Feng Yan, mereka tidak berani bicara keras-keras, seolah mereka sedang berada di hadapan ratu.     

"Dia sangat tangguh, setidaknya dia berada di level yang sama dengan Ji Fanxin," Zhang Ruochen menerka-nerkanya.     

Cloud Boat kembali berlayar, dan mengarah ke pulau lain untuk menjemput orang.     

Hampir semua pulau – yang melayang di udara – adalah tempat kultivasinya murid-murid dewa.     

Para murid dewa naik ke atas Cloud Boat secara bergantian. Mereka semua terlihat luar biasa, seolah mereka adalah para pertapa terbaik di levelnya masing-masing. Namun, murid-murid dewa itu memiliki jumlah pengikut yang berbeda-beda.     

Beberapa murid dewa hanya diikuti oleh satu atau dua orang murid kelas pertama.     

Akan tetapi, beberapa yang lain diikuti oleh tujuh sampai delapan murid.     

Sedangkan untuk Feng Xi, dia adalah satu-satunya murid dewa yang diikuti oleh lebih dari 20 murid kelas pertama.     

Lambat laun, ada lebih dari 20 murid dewa di atas Cloud Boat, sehingga mereka tidak perlu lagi menjemput murid dewa lainnya, dan langsung terbang ke arah God-gazing Mountain.     

God-gazing Mountain berada di jarak 10 ribu mil dari Istana Dewa Kebenaran. Tempatnya berwarna coklat kekuningan dan sama sekali tidak ada tanamannya. Gunungnya terjal dan spektakuler.     

Bagian gunung yang berada di atas awan setinggi lebih dari 70 ribu kaki. Apabila Cloud Boat – sepanjang lima ratusan kaki – dibandingkan dengan gunung itu, maka kapalnya hanya terlihat seperti titik kecil.     

Zhang Ruochen dan yang lainnya turun dari Cloud Boat dan mulai mendaki gunung tersebut. Di puncaknya, ada banyak orang yang sedang berkumpul. Mereka berasal dari dunia yang berbeda-beda. Mereka mengenakan armor dan blouse. Akan tetapi, ras manusia yang paling sedikit. Sebagian pertapa itu berasal dari ras lainnya.     

"Saudara Zhang, Saudara Xiang, ini adalah God-naming Mountain." Feng Yan tersenyum.     

Xiang Chunan melambaikan tangannya dan berkata, "Tenang saja. Kami pasti bisa melewati tes kualifikasinya."     

Zhang Ruochen – sebagai Priest Daratan Guanghan – bisa mendapatkan undangan dan mengikuti God-naming Platform Conference.     

Namun, Feng Yan memberitahunya bahwa God-naming Platform Conference bukan hanya sebuah konferensi biasa, melainkan pertempuran untuk mencari harta karun kuno, hingga tempat itu sangat berbahaya.     

'Zhang Ruochen' sendiri sudah menjadi target banyak orang.     

Oleh karena itu, dia memilih untuk mengubah penampilannya dan mengikuti konferensi dengan cara yang kedua.     

Feng Xi, Feng Yan dan lebih dari 20 murid pertama berjalan menuju ke tebing selatan.     

Terdapat pintu dewa kuno setinggi ratusan kaki di sudut tebing. Setelah melewati pintu dewanya, maka mereka tiba di God-naming Platform.     

Ada 16 jendral yang mengenakan armor saint di kedua sisi pintu dewa. Setiap pertapa yang datang kemari perlu menunjukkan kartu undangannya masing-masing.     

"Kakak senior Feng."     

16 jendral berarmor putih menyambut Feng Xi secara bersamaan.     

Murid-murid dewa yang masuk melalui pintu itu tidak disambut seperti ini.     

Feng Xi menyerahkan kartu undangannya dan masuk ke dalam pintu, sambil melipat tangannya belakang pinggul. Sesaat setelah masuk ke dalam sana, tubuhnya tiba-tiba menghilang, seperti baru saja ditelan oleh dinding air.     

Para pertapa di God-gazing Mountain menatap orang-orang yang masuk melalui pintu itu dengan tatapan iri. Siapapun yang bisa mendapatkan kartu undangan pasti merupakan figur tangguh di bawah Alam Supreme Saint.     

Pintu dewa itu melambangkan kekuatan dan identitas mereka.     

Para pertapa yang tidak mendapatkan kartu undangan harus mengikuti tes kualifikasi agar bisa masuk ke dalam Konferensi.     

Seorang pertapa – di usia 30 tahunan – berseru, "Jika aku dapat berpartisipasi ke dalam konferensi itu, maka itu akan menjadi pengalaman yang paling menarik selama hidupku. Setelah itu, aku akan memamerkannya kepada semua orang setelah kembali ke Daratan Tianyun."     

"Kabarnya, beberapa malaikat dari Nine Angels Beauty Scroll juga akan berpartisipasi ke dalam konferensi. Jika aku bisa masuk ke dalam sana dan bertemu dengan Dewi Hundred Flower, maka aku rela menukarnya dengan ratusan tahun hidupku," kata seorang pemuda yang membawa pedang saint.     

"Terdapat tujuh zona terlarang di God-naming Platform. Zona-zona itu menyimpan banyak peninggalan Dewa. Kabarnya, terakhir kalinya konferensi diadakan, seseorang berhasil menemukan serpihan senjata dewa."     

"Itu masih bukan apa-apa. Salah satu elder di keluargaku bilang, seseorang pernah melewati Dark Demon Well sepuluh ribu tahun silam dan melepaskan salah satu Dewa demonic. Setelah itu, Dewa demonicnya bergabung dengan Istana Dewa Kebenaran dan menjadi salah satu figur tangguh di istana."     

…     

Para pertapa sedang menunggu konferensi dibuka, sambil bercerita mengenai rumor-rumor yang pernah beredar sebelumnya.     

Semua orang sangat bersemangat, karena mereka menanti tes kualifikasi agar bisa masuk ke God-naming Platform Conference. Mereka semua punya tujuan yang berbeda-beda.     

"Lihat! Ada sembilan naga yang menarik satu kereta dewa," seseorang berteriak.     

Semua orang menatap lautan awan.     

Terdapat sembilan naga emas raksasa – sepanjang lebih dari ribuan kaki – sedang menarik kereta di jarak ribuan mil jauhnya. Aura yang memancar dari kereta itu sangat mengerikan.     

"Kereta naga itu adalah Senjata Saint Nine Yao."     

"Astaga! Bahkan beberapa Supreme Saint tidak punya Senjata Saint Nine Yao. Siapa pemiliknya?"     

Mu Lingxi menatap kereta kuno dan merasa kebingungan. Dia tahu bahwa itu adalah Kereta Naga Emas-nya Zhang Ruochen, dan hanya Kaisar dari Pusat Kekaisaran Suci yang layak menungganginya.     

Kenapa Kereta Naga Emas bisa jatuh ke tangan orang lain?     

Selain itu, Zhang Ruochen tidak pernah menceritakan hal itu sebelumnya.     

Boom!     

Pada akhirnya, Kereta Naga Emas tiba di God-gazing Mountain. Seseorang di dalam kereta membuka tirainya dengan tangannya yang mulus.     

Sebelum si cantik itu keluar, aroma bunga sudah menyebar di segala penjuru, dan membuat semua orang terlena.     

Bunga-bunga cantik mulai bertumbuh di tanah gersang pegunungan. Selain itu, kabut yang menguar di udara berubah menjadi kelopak bunga berwarna putih, yang berguguran di tanah.     

Setelah melihat pemandangan menakjubkan ini, beberapa pertapa pria pun paham dengan siapa yang berada di dalam kereta. Sehingga, itu membuat mereka semakin bersemangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.