Kaisar Dewa

Di dalam Gua



Di dalam Gua

2Raja Flame hampir kehilangan kesabarannya. Dia berkata, "Apa kita bisa mencari Holy Spring dulu? Toh dia masih belum keluar dari sana."     3

"Benar, kita tidak perlu membuang-buang waktu di tempat ini... tapi kenapa Ratu Lian lama sekali Apa terjadi sesuatu padanya?" Wang Tian agak mengkhawatirkannya.     

"Dia hanya sedang menghadapi pertapa di level tiga atau level empat. Memang apa yang bisa terjadi... tapi benar juga, kenapa dia masih belum kembali, padahal dia cuma mengejar pertapa di level tiga atau empat?"     

Raja Flame punya firasat yang kuat. Dia mengernyitkan dahinya dan ingin segera pergi dari sana.     

Whoosh!     

Bayangan simbol Bagua – berwarna ungu keemasan – terbentuk di atas lembah dan menutupi langit di atas mereka berdua. Sehingga, lembah gelapnya menjadi semakin cerah.     

Riak-riak energi yang memancar dari simbol itu semakin kuat, yang hampir mendekati level Supreme Saint.     

Wang Tian dan Raja Flame pun berubah menjadi serius.     

Tepat ketika mereka ingin keluar dari lembah, dua energi supreme menyeruak dari simbol Bagua dan menerjang kepala mereka.     

Wang Tian dan Raja Flame sama-sama mengeluarkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, tapi serangan mereka dihancurkan begitu saja.     

Sayangnya, reaksi Raja Flame kurang cepat, hingga punggungnya berdarah.     

Mereka pun terpaksa kembali ke lembah. 72 python raksasa hitam terbang dari lengan baju Wang Tian dan berputar-putar di sekitar mereka berdua. Setelah itu, python-pythonya menyebar dan berubah menjadi 72 formasi bendera.     

Raja Flame mengeluarkan empat tulang dewa, yang berubah menjadi empat bukit tulang. Keempat bukitnya berada di tempat yang berbeda-beda.     

Mereka tidak bisa tenang sebelum menyelesaikan semua itu.     

Wang Tian berteriak, "Aku Wang Tian dari Daratan Ruiya. Siapa yang menggunakan senjata Supreme Saint?"     

"Amazing! Amazing! Aku kemari untuk membunuh orang-orang jahat, termasuk kau, Wang Tian!" Amazing Little Taoist berteriak. Suaranya menggema di seluruh lembah.     

Mendengar itu, Wang Tian merasa terkejut, karena ternyata Amazing Little Taoist datang untuk merenggut nyawanya, bukan menjadi harta karun incarannya.     

Simbol Bagua-nya mulai berputar-putar dan turun dari langit. Wang Tian dan Raja Flame semakin tertekan. Di waktu yang sama, mereka mulai memobilisasi Chi Suci untuk mengendalikan bendera formasi dan tulang dewanya. Mereka ingin menangkal simbol tersebut.     

Bang! Bang!     

Energi supreme terlepas sempurna, dan menggulung satu per satu pythonnya.     

Yang menakjubkan, struktur ruang di lembah itu sangat solid, hingga tidak mengalami keretakan, walau seseorang mengaktifkan energi Supreme Saint.     

Wang Tian dan Raja Flame terus berteriak-teriak. Mereka melepaskan semua tekniknya demi menghadapi simbol Bagua. Sehingga, mereka sempat menahannya sejenak.     

Baik Zhang Ruochen dan Amazing Little Taoist sama-sama mengerahkan segenap kemampuannya. Chi Suci mereka mengalir seperti sungai, dan masuk ke dalam cermin tersebut.     

Ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuh dua pemimpin tangguh dengan menggunakan senjata supreme.     

Walau senjata supreme sangat kuat, tapi itu juga menghabiskan banyak Chi Suci. Oleh karena itu, sebelum energi mereka terkuras habis, mereka harus bisa mengalahkan lawannya.     

Sekarang ini, semua tergantung siapa yang mampu bertahan lebih lama.     

Mata Zhang Ruochen berubah merah, dan pria itu terus berteriak, "Bunuh! Bunuh! Bunuh!"     

Semua itu hanya demi satu tujuan; dia harus bisa menyingkirkan Wang Tian. Sebab, itu akan menjadi pukulan telak untuk Shang Ziyan, sebelum racunnya benar-benar menggerogoti tubuh Zhang Ruochen. Jika sampai racunnya menyerang lebih dulu, maka Zhang Ruochen akan kehilangan kendali.     

Amazing Little Taoist juga terpengaruh dengan nuansa pertempuran tersebut. Alhasil, dia juga ikut berteriak, "Bunuh mereka semua! Matilah kau!"     

Boom!     

Pada akhirnya, simbol Bagua-nya menghantam tanah.     

Tubuh King Flame – setinggi tujuh kaki – meledak seperti semangka, dan benar-benar hancur lebur.     

Sementara itu, Wang Tian masih punya banyak jimat pertahanan. Dia juga punya inskripsi dewa di tubuhnya, hingga dia mampu bertahan dari kekuatan supreme. Dia pingsan dan tergeletak di tanah.     

Setelah menyingkirkan cerminnya, Zhang Ruochen dan Amazing Little Taoist terbang ke bawah lembah.     

Pakaian hitam Wang Tian sudah compang-camping, hingga inskripsi dewa – yang ada di kulitnya – terlihat semakin jelas. Dia adalah salah satu pertapa tangguh di Wilayah Truth Heavenly. Kini, dia sedang tergeletak kaku di samping kaki Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengambil pedang Wang Tian dan mulai mempelajarinya. Tiba-tiba, dia mendengar suara teriakan kencang, "Ini adalah Senjata Saint Seven Yao. Pantas saja dia masih sanggup bertahan dari kekuatan supreme."     

Endless Blade Wang Tian memang sangat berharga.     

Wang Tian memegang kaki Zhang Ruochen dan berkata lirih, "Itu adalah... pedangku.. kembalikan... padaku..."     

Saat Wang Tian siuman, maka jiwa pedangnya juga demikian.     

Sehingga, pedangnya mulai bergetar dan melepaskan pedang Gang hitam. Pedangnya menyabet leher Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berusaha mengendalikan pedangnya dan memurnikan jiwa pedang musuhnya dengan Divine Fire Jingmie.     

Whoosh!     

Jiwa pedangnya terbang keluar dari pedang tersebut. Jiwa pedangnya adalah sosok elder berambut putih.     

Jiwa pedangnya memang telah membentuk tubuh Taoist. Auranya cukup kuat. Ketika itu, dia berusaha membunuh Zhang Ruochen dengan tangannya.     

Zhang Ruochen mendengus dan langsung mencengkram lehernya. Sambil mengaktifkan Fire God Armor, dia mengangkatnya ke atas, "Kau ini cuma jiwa pedang. Berani-beraninya kau menantangku?"     

Zhang Ruochen melepaskan kekuatan ruang dan menyerang Wang Tian dengan tangan lainnya.     

Puff!     

Ruang di dekat Wang Tian bergetar, sedangkan tubuhnya robek dan hancur berkeping-keping.     

"Tidak! Master! Ah!" teriak jiwa pedang tersebut.     

Zhang Ruochen kembali memasukkan jiwa pedang ke dalam Endless Battle, lalu menyimpan pedangnya ke dalam cincin ruang. Dia berbisik, "Aku akan mengurusmu nanti."     

Whoosh! Whoosh!     

Terdengar suara memekik dari gua di dekatnya.     

Hembusan angin keluar dari gua tersebut, hingga membuat seluruh lembah menjadi pusaran angin. Siapapun yang berada di bawah Alam Biksu akan terbunuh oleh angin tersebut.     

"Menurut Raja Flame dan Wang Tian, Peri Tianchu bersembunyi di dalam gua."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Word Armor dan mendekati gua tersebut.     

Terdengar suara membelah angin di jarak 20 kaki dari gua. Setelah itu, anginnya berubah menjadi Chi Gang, dan menghempaskan tubuh Zhang Ruochen.     

"Amazing, Amazing…"     

Zhang Ruochen mendelik kepada Amazing Little Taoist dengan mata merahnya. Setelah itu, Amazing Little Taoist tersenyum dan berkata, "Sekarang ini, kondisimu kurang fit. Biarkan aku yang membuka jalan dengan senjata supreme."     

"Aku tidak perlu senjata supreme untuk masuk ke dalam."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lalu membuka bukunya. Tiba-tiba, ruang multidimensi muncul di depannya.     

Dengan perlindungan ruang multi dimensi, Zhang Ruochen pun menghilang di balik gua.     

"Sial. Racun itu pasti sudah mempengaruhi Zhang Ruochen. Dia pasti sudah gila. Setelah bertemu Peri Tianchu, dia pasti akan melakukannya."     

Meskipun Amazing Little Taoist "mengumpat", tapi dia masih tersenyum aneh dan mengeluarkan Purple-gold Bagua Mirror. Dia juga telah bersiap untuk masuk ke dalam sana.     

Setelah itu, dia mendengar suara wanita, "Jika mereka melakukannya, bagaimana mungkin kita melewatkannya?"     

Amazing Little Taoist menggetarkan tubuhnya dan mengaktifkan cermin tersebut. Namun, tiba-tiba energi supreme mendekat dan berada di atas kepalanya.     

Energi itu berasal dari tangan tulang putih di atas kepalanya. Jika dia berani bergerak, maka tangan itu akan menggencetnya.     

Mo Xiaogu berkedip ke arahnya dan berusaha mencuri cermin tersebut.     

Amazing Little Taoist menggelengkan kepala dan berkata, "Jangan... jangan... ini milikku..."     

"Mana milikmu?"     

Mo Xiaogu memainkan Purple-gold Bagua Mirror di tangannya. Ketika itu, dia berseru, "Sayangnya, ini tidak bisa dibandingkan dengan senjata supreme sungguhan."     

Tangan skeleton Supreme Saint itu berada tepat di atas kepala Amazing Little Taoist, hingga membuatnya kaku. Dia hanya bisa menatap wanita itu dengan geram.     

Mo Xiaogu mengangguk dan berkata, "Waktunya hampir tiba! Tak kusangka, Lin Yue dapat disingkirkan dengan mudah. Ayo masuk. Kalau tidak, maka kita akan melewatkannya."     

Tubuh skeleton Supreme Saint mulai mengecil dan membuka jalan untuk mereka berdua. Mereka mengikutinya dari belakang dan masuk ke dalam gua.     

Di bawah pengaruh Racun Harmony, maka Zhang Ruochen tidak bisa berpikir jernih. Bahkan pandangan matanya juga buram.     

Setelah menyusuri gua cukup lama, akhirnya dia melihat kereta kuno di hadapannya.     

Zhang Ruochen paham bahwa itu adalah kereta yang dicarinya, hingga dia segera bergerak mendekatinya. Selama dia bisa menemukan Peri Tianchu, maka dia bisa menyingkirkan racun di dalam tubuhnya.     

Namun, sesaat setelah Zhang Ruochen mendekati kereta, tiba-tiba dia mencium aroma wanita dan suara tawa yang menggoda. Lama kelamaan, pikirannya menjadi tak karuan.     

Zhang Ruochen seperti sedang mimpi bermain seks.     

Di mimpinya, dia membuka tudung kepala wanita dan menanggalkan pakaiannya yang tipis. Setelah itu, tubuh mereka melebur menjadi satu. Mereka sama-sama mendesah dan berkeringat.     

…     

Entah berapa lama waktu yang sudah mereka lalui, tapi saat Zhang Ruochen terbangun dari mimpinya, dia melihat wanita cantik yang sedang telanjang di sampingnya. Tubuhnya sangat halus dan lembut. Rambut hitam panjangnya teruntai dan menutupi dada. Aromanya masih melekat kuat di hidungnya.     

Tampaknya, wanita cantik itu juga agak siuman. Dia sempat membuka mata berkilaunya dan berkedip ke arahnya. Dia tampak kebingungan.     

Kepala Zhang Ruochen masih terasa sangat pusing. Bahkan, dia sendiri tidak yakin, apakah dia sudah bangun dari mimpinya atau belum. Satu hal yang pasti, dia tidak ingin membiarkan wanita itu pergi. Seketika itu juga, dia kembali menindihnya.     

Ketika itu, terdengar suara desahan mereka di luar kereta. Di waktu yang sama, keretanya juga terguncang hebat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.