Kaisar Dewa

10 Murid Dewa



10 Murid Dewa

1"Struktur ruang di tempat ini sangat sulit untuk dihancurkan. Kenapa orang-orang itu bisa masuk ke tempat ini?" Zhang Ruochen merasa penasaran.      1

Mo Xiaogu sedang mengamati para pertapa yang ada di sekitar sana. "10 murid dewa yang menghancurkan dinding ruangnya."     

"Dari mana kau tahu?"     

"Aku bisa menebaknya."     

Sambil menarik Zhang Ruochen, Mo Xiaogu turun dari pundak monster Supreme Saint. Lantas, dia menuding pemuda berambut putih yang berdiri di sisi selatan delta. "Dia adalah Nie Xiangzi, salah satu di antara 10 murid dewa. Dia bisa memetik bintang dengan tangan kosong dan punya kepribadian dingin."     

"Nie Xiangzi."     

Zhang Ruochen menoleh ke arahnya.     

"Nie Xiangzi sudah berada di Alam Saint King level sembilan sejak 120 tahun silam," kata Mo Xiaogu. "Pada saat itu, sangat sulit mencari lawan yang sanggup menandinginya di bawah Alam Supreme Saint. Bahkan dia pernah menukar lima serangan dengan Supreme Saint. Walau pada akhirnya dia muntah darah dan terpental ke belakang, tapi pertempuran itu masih mengangkat reputasinya. Kini, 120 tahun sudah berlalu. Jika dia kembali bertarung dengan Supreme Saint, mungkin pertarungan mereka tidak akan berakhir dalam lima gerakan.     

"Kabarnya, saat dia berpetualang di semesta, dia sempat menemukan salah satu bintang kuno. Dia menghabiskan waktu selama puluhan tahun untuk membawanya ke Dunia Langit, dan menempuh jarak jutaan mil jauhnya. Lalu, dia meletakkan bintangnya di Wilayah Truth Heavenly dan mengubahnya menjadi residen kultivasi.     

"Maka dari itu, banyak orang bilang kalau dia bisa mengambil bintang dengan tangan kosong."     

Zhang Ruochen merasa terkejut. "Dia sanggup bertahan dari lima serangan Supreme Saint. Ternyata Nie Xiangzi sangat kuat."     

Sangat sulit bagi siapapun di bawah Alam Supreme Saint untuk bertahan dari satu serangan Supreme Saint.     

Great Senior, Wizard God Emperor dan Peri Tianchu sama-sama figur tangguh dari Ancient Civilization Sect. Walau mereka bertiga sempat menggunakan senjata Supreme Saint, namun mereka masih gagal mengalahkan monster Supreme Saint.     

Sosok Supreme Saint yang sebenarnya akan beberapa kali lipat lebih kuat daripada monster tersebut.     

"10 murid dewa di Istana Dewa Kebenaran adalah para pertapa papan atas di Ranking Merit Saint King. Wajar saja bila mereka sanggup menandingi Supreme Saint. Great Senior, sosok nomor satu dari Ancient Civilization Sect, tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Mereka bisa menghancurkannya dengan satu jari.     

"Mereka sudah berada di puncak dan bisa menembus Alam Supreme Saint, tapi kenapa mereka masih menahannya?"     

"Kenapa?" tanya Zhang Ruochen.     

Mo Xiaogu terkekeh. "Ada banyak alasan. Sebagaimana misal, beberapa dari mereka ingin melewati Lautan Kebenaran di level 10 dan mencari peluang tambahan.     

"Beberapa dari mereka masih ingin bertempur melawan tentara dari Dunia Neraka di medan pertempuran merit. Mestinya kau tahu, bahwa hanya para pertapa di bawah Alam Supreme Saint yang boleh masuk ke pertempuran merit. Sebab, mereka yang berada di Alam Supreme Saint akan bertempur di angkasa.     

"Para pertapa tangguh seperti mereka – yang masih berada di bawah Alam Supreme Saint – akan sangat berguna di medan pertempuran. Kadang kala, mereka malah bisa membalikkan keadaan."     

Putri Luosha berani datang ke Dunia Langit sendirian, karena dia memang sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan dia sempat membaca profil 10 murid dewa dari Istana Dewa Kebenaran.     

Selanjutnya, dia mengenalkan beberapa murid dewa lain kepada Zhang Ruochen.     

Tepat setelah itu, Mo Xiaogu menuding Ji Fanxin. Dengan mata yang berkilau, dia berkata, "Bukankah itu Kereta Naga Emas-mu? Kenapa sekarang berada di tangan Ji Fanxin?"     

Zhang Ruochen ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba dia mengurungkannya. "Hampir saja," pikirnya.     

"Kereta Naga Emas? Maksudmu, kereta yang sedang ditunggangi oleh Peri Hundred Flower?" tanya Zhang Ruochen dengan ekspresi datar.     

Mo Xiaogu gagal memancingnya, dan matanya terlihat agak kecewa. Sambil terkekeh, dia berkata, "Kereta itu jauh lebih kuat dibandingkan Kereta Merak White Feather. Itu adalah senjata Nine Yao. Apa kau tidak tahu?"     

"Peri Hundred Flower adalah murid Dewi Datura Flower. Dia punya status yang tinggi. Wajar saja kalau dia membawa Senjata Nine Yao."     

Lalu, Zhang Ruochen menambahkan, "Beberapa kultivator sudah tiba di delta dan ingin mengambil Holy Spring. Ayo kita ke sana!"     

"Tidak perlu buru-buru. Tempat itu masih diliputi oleh rune dewa dan Chi Yin. Bukan perkara mudah untuk menghancurkannya. Sebaiknya kau ikut aku sebentar. Kita akan menyelesaikan beberapa urusan."     

Sambil menarik Zhang Ruochen, Mo Xiaogu melangkah lurus ke arah Ji Fanxin.     

Mo Xiaogu dan Zhang Ruochen mendatangi wanita itu bersama monster Supreme Saint. Mereka sangat luar biasa dan menarik perhatian banyak orang. Untungnya, 10 murid dewa sedang berada di sana, hingga mereka tidak perlu takut.     

Ji Fanxin dikelilingi oleh para pertapa tangguh. Sebagian besar dari mereka sedang mengejarnya.     

Di kejauhan, para pertapa papan atas dari Daratan Demon God juga sedang mengamati gerak-gerik Mo Xiaogu dan Zhang Ruochen.     

Bisa dibilang, Ji Fanxin adalah salah satu pertapa papan atas dari Daratan Demon God.     

"Apa Putri Luosha punya masalah dengan Ji Fanxin?" Zhang Ruochen bertanya-tanya.     

Mo Xiaogu berkata dengan terang-terangan. "Ji Fanxin," katanya tanpa basa-basi. "Kalau tidak salah, Kereta Naga Emas itu milik Zhang Ruochen, sang Keturunan Ruang dan Waktu, kan?"     

Mendengar itu, Zhang Ruochen sadar dengan apa yang ingin dilakukan oleh Mo Xiaogu. Ternyata, mereka tidak punya masalah sebelumnya. Tapi sekarang, Mo Xiaogu ingin memicu masalah.     

Sesuai dugaan, kata-kata wanita itu langsung menimbulkan keributan.     

Zhang Ruochen tidak peduli. Dia hanya seorang penonton.     

Lagipula, kenapa Ji Fanxin mengendarai Kereta Naga Emas-nya? Padahal, pria itu hanya menitipkannya pada wanita tersebut, tapi wanita itu malah memakainya seperti milik sendiri!     

Ji Fanxin sedang berdiri di sisi kereta. Ada banyak bunga di kakinya. Bahkan ada beberapa kelopak bunga yang terbang di angkasa. Dengan sikap tenang, dia berkata, "Ya, ini memang kereta milik Zhang Ruochen. Tapi sekarang, ini milikku."     

Mo Xiaogu mendengus. "Bahkan dia memberimu Senjata Nine Yao. Zhang Ruochen sangat dermawan."     

"Gadis kecil, kau salah paham!" kata Ji Fanxin. "Dia tidak memberikan keretanya padaku. Dia hanya menitipkannya. Namun, dia belum mengambilnya kembali."     

"Maksudnya... kalian berdua punya hubungan yang spesial?" tanya Mo Xiaogu.     

"Bukan seperti itu. Kami hanya teman dagang."     

Selama ini, Ji Fanxin selalu menyembunyikan hubungannya dengan Zhang Ruochen demi menghindari masalah. Sekarang, karena seseorang telah membongkar hubungan mereka, maka tidak ada lagi yang bisa disembunyikan. Secara natural, wanita itu mengakuinya.     

Dia tidak ingin terlibat masalah, tapi bila masalah itu datang, dia juga tidak takut.     

Walau para kultivator dari Daratan Heaven tahu mengenai hubungannya dengan Zhang Ruochen, tapi dia masih bisa menangani mereka.     

Bahkan mungkin, ketika pertama kali dia memutuskan untuk memakai Kereta Naga Emas, sejak saat itu dia sudah siap untuk membongkar hubungan mereka.     

Setelah mencapai tujuannya, Mo Xiaogu tidak berkata apa-apa lagi. Dia menarik Zhang Ruochen dan bergerak ke arah delta. Ketika itu, dia tersenyum bangga. "Setelah itu, Peri Hundred Flower akan terlibat masalah. Semoga Daratan Thousand Pistil dan Daratan Heaven saling bertempur satu sama lain, karena itu akan sangat menarik."     

"Apa kau datang ke Dunia Langit hanya untuk memicu masalah?" tanya Zhang Ruochen.     

"Bukan urusanmu."     

Whoosh!     

Cahaya menyilaukan memancar dari matanya. Selanjutnya, kultivator itu berteriak memilukan.     

"Rune dewa lainnya."     

"Ada banyak rune dewa di tempat ini. Kita tidak akan bisa menghancurkan semuanya."     

…     

Zhang Ruochen mulai mengamati sekitar. Dia melihat sosok Saint King, yang baru saja mengaktifkan rune dewa di delta, hingga tubuhnya terbelah menjadi dua.     

15 menit kemudian, beberapa Saint King mati di tempat ini.     

Setelah itu, para kultivator yang ingin mendapatkan Holy Spring menjadi semakin berhati-hati. Mereka tidak berani bertindak gegabah dan menunggu yang lainnya untuk membuka jalan.     

Zhang Ruochen dan Mo Xiaogu juga tidak berani bertindak sembarangan.     

Mo Xiaogu sedang mengamati rune-rune yang ada di tanah. Zhang Ruochen mempelajari struktur ruang di tempat ini. Lalu, mereka berhasil menemukan jalan dengan resiko yang sangat kecil.     

Sekarang ini, para pertapa tangguh dari Daratan Heaven sedang bergerak ke Holy Spring.     

Secara keseluruhan, mereka mengutus lima orang. Shang Ziyan dan Gong Ziyan adalah pemimpin mereka. Yang jelas, mereka berlima adalah para figur tangguh. Mereka bukanlah sosok yang sembarangan.     

"Lihat, sepupumu," kata Zhang Ruochen kepada Mo Xiaogu.     

Mo Xiaogu memutar bola matanya. "Shang Ziyan, pemimpin Istana Merit Dewa. Mo Yan, pemimpin Istana Dewa Waktu. Xun Yan, pemimpin Istana Divine Blood War. Zhou Yu, pemimpin Daratan Heaven. Lian Xi, Peri Traceless dari Daratan Soul. Lumayan. Mereka adalah para figur tangguh. Jika Wang Tian masih hidup, maka dia akan bergabung dengan mereka. Sayang sekali. Padahal dia punya talenta untuk menjadi dewa, tapi dia mati di tanganmu dan tanaman berusia 100 ribu tahun."     

Zhang Ruochen bisa menilai bahwa Mo Xiaogu sedang mencibirnya. Menurutnya, pria itu tidak akan bisa menandingi Wang Tian, tapi Zhang Ruochen tidak peduli. Zhang Ruochen juga tidak membalas perkataannya.     

Shang Ziyan dan yang lainnya sedang membawa cairan yang mirip dengan God-killing Demon Blood. Mereka menemukan rune-rune dewa, lalu menggunakan cairan itu untuk menghancurkannya. Kemudian, mereka kembali bergerak maju.     

Tidak lama kemudian, mereka berlima tiba di kedalaman delta. Mereka sudah semakin dekat dengan Holy Spring.     

Tapi, itu sangat aneh. Mereka tidak memetik tanaman obat di sebelahnya. Sebaliknya, mereka masih terus berjalan menuju ke pusat delta, seolah tujuan mereka cuma satu – Holy Spring.     

Zhang Ruochen menemukan sesuatu yang ganjil. "Selain rune-rune dewa, di sana masih tersimpan bahaya lainnya. Kelompok Shang Ziyan tidak berani menyentuh tanamannya."     

Ternyata, dugaannya benar.     

Seekor tikus berambut emas – yang mengikuti jalur Shang Ziyan – bergerak ke delta dan ingin mengambil keuntungan dari kelompok mereka. Saat itu, si tikus menggali tanaman berusia 90 ribu tahun.     

Tapi sesaat setelah dia mengeluarkan tanamannya, maka ruang di bawah kakinya ambles. Dalam sekejap, tanah yang ambles berubah menjadi ruang hampa.     

Tikus Saint King itu tidak sempat melarikan diri, hingga dia ditelan oleh ruang hampa dan berubah menjadi asap.     

Banyak pertapa yang merasa tersentak.     

Yang jauh lebih mengejutkan lagi, ternyata ruang hampa itu tidak hilang. Sebaliknya, lubang itu mirip seperti celah ruang, yang hitam dan dingin. Lubang itu seolah dapat menyerap cahaya dan hawa panas di sekitarnya. Lubangnya sangat mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.