Kaisar Dewa

Rahasia Mengenai Daratan Kunlun



Rahasia Mengenai Daratan Kunlun

2Sundial adalah benda yang sangat penting untuknya. Sundial itu menyimpan rahasia Orion Eight Star dan tempat meninggalnya Biksu Suci Xumi. Sampai sekarang ini, Zhang Ruochen masih belum menemukannya. Secara natural, dia tidak akan memberikannya pada Putri Luosha.     1

"Kau harus memikirkannya matang-matang," kata Zhang Ruochen. "Ini adalah Wilayah Truth Heavenly, bukan God-naming Platform."     

"Apa maksudmu?"     

"Di tempat ini, kau tidak akan bisa mengendalikan monster Supreme Saint. Jadi, apa kau yakin dapat menandingiku?"     

Putri Luosha melihat aura dingin yang memancar dari tubuh Zhang Ruochen. Senyuman cantiknya mendadak hilang.     

Whoosh!     

Sambil berubah menjadi segaris cahaya, dia terbang dari kereta dan mendarat di belakang Zhang Ruochen. Sekarang ini, posisinya lebih unggul. Wanita itu siap bertarung kapanpun.     

Namun, Zhang Ruochen membuka Kitab Misteri Ruang dan Waktu.     

Whoosh!     

Benang-benang perak muncul dan berubah menjadi ruang multidimensi. Putri Luosha terperangkap di salah satu ruangannya.     

Putri Luosha sempat melihat Zhang Ruochen menggunakan Kitab Misteri Ruang dan Waktu selama proses teleportasi. Namun, dia mengira kalau itu cuma harta karun biasa, hingga dia tidak terlalu memikirkannya.     

Wanita itu berdiri di tengah cahaya perak tanpa mengenal takut. Sambil terkekeh, dia berkata, "Apa, kau ingin membunuhku?"     

Zhang Ruochen memasang ekspresi datar. Dia pun menutup bukunya dan mengurung Putri Luosha di dalam sana.     

Setelah energi buku itu menyeruak, akhirnya Putri Luosha sadar, dan ekspresinya menjadi sangat tidak nyaman. Dia cepat-cepat menggunakan Pergerakan Ruang untuk keluar dari buku tersebut.     

Sayangnya, dia tidak bisa menggunakan kekuatan ruang di ruang multidimensi.     

Ketika Zhang Ruochen kembali membuka bukunya, Putri Luosha telah berubah menjadi gambar cantik di salah satu halaman peraknya.     

"Ternyata buku ini adalah harta karun ruang dan waktu," kata Putri Luosha dengan geram. "Tak kusangka, aku juga tertipu olehmu."     

Zhang Ruochen langsung mengambil scroll, yang merekam hubungannya dengan Peri Tianchu dari tangan Putri Luosha.     

Setelah memastikan keasliannya, Zhang Ruochen pun mendesah lega. "Putri, ternyata kau bisa melakukan apapun, termasuk hal-hal rendahan semacam itu."     

Putri Luosha mendengus dan tidak berkata apapun.     

Amazing Little Taoist siuman. Dia menyembulkan kepalanya dari lengan baju Zhang Ruochen. "Purple-gold Bagua Mirror-ku juga diambil olehnya. Zhang Ruochen, kau harus mengambilnya kembali... oh tidak, aku salah lagi. Aku tak sengaja menyebut namamu. Bagaimana kalau kita membunuhnya, agar dia tidak membongkar identitasmu?"     

"Jangan khawatir. Dia sudah menebak identitasku."     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mengambil Purple-gold Bagua Mirror dari Putri Luosha.     

"Kau sudah mengambil semuanya," kata Putri Luosha. "Zhang Ruochen, lepaskan aku sekarang juga."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Tadi aku sudah melepaskanmu, tapi kau tidak mau pergi. Sekarang, kau tidak akan bisa pergi dengan mudah."     

"Apa kau masih ingin membunuhku?"     

"Kau pernah memimpin tentara Luosha dan menghancurkan salah satu dunia mortal," kata Zhang Ruochen. "Kau telah menjadi bintang baru di Dunia Neraka. Sehingga, Dunia Langit harus membunuhmu. Jika aku membunuhmu, maka aku bisa mendapatkan banyak merit."     

Putri Luosha paham kalau Zhang Ruochen berdarah dingin. Mungkin pria itu akan benar-benar melakukannya, hingga dia pun merasa khawatir.     

"Zhang Ruochen, kita pernah menggabungkan Kekuatan Batin bersama. Apa kau akan melupakan hubungan kita begitu saja?" intonasinya menjadi lebih lembut.     

"Daripada bicara tentang hubungan kita, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" kata Zhang Ruochen.     

"Apa yang ingin kau tanyakan?"     

Sambil duduk di kereta dan membawa Kitab Mister Ruang dan Waktu, Zhang Ruochen berkata, "Bagaimana kau bisa menjadi sepupunya Gong Ziyan, Mo Xioagu? Pasti kau punya mata-mata di Dunia Langit, kan? Sebenarnya, apa yang kau lakukan di sini?"     

"Aku bisa menjawab pertanyaan pertama dan kedua, tapi aku tidak mau menjawab pertanyaan ketiga. Setelah aku menjawabnya, apa kau akan melepaskanku?"     

"Tidak."     

Lantas, Zhang Ruochen menambahkan, "Tapi karena aku masih memberimu kesempatan bicara, artinya kau punya kesempatan untuk hidup. Jika aku tidak memberimu kesempatan bicara, maka kau pasti sudah mati."     

Putri Luosha merasa geram. Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.     

Apa Zhang Ruochen benar-benar kelemahannya?     

Sebenarnya, wanita itu masih punya kartu andalan, tapi dia belum yakin dapat menghancurkan bukunya atau tidak. Oleh karena itu, dia harus menahannya, sambil mencari peluang yang tepat.     

"Sejujurnya, aku datang kemari untuk mempelajari Ilmu Ruang dan Kebenaran," kata Putri Luosha. "Aku tidak punya motif jahat apapun. Tapi kuyakin, kau tidak akan percaya denganku. Sedangkan tujuan lainnya, aku datang kemari untuk mencarimu."     

"Kau datang untuk mencariku? Demi membalaskan dendam?"     

"Jika itu perkara balas dendam, kenapa aku harus datang kemari sendiri?" tanya Putri Luosha. "Mestinya kau paham. Aku hanya perlu mengeluarkan perintah, dan para mata-mata Luosha di Dunia Langit akan datang untuk menghabisimu. Aku datang kemari, karena aku memerlukanmu di hidupku."     

Yang jelas, Zhang Ruochen tidak percaya dengannya. "Tak masalah bila kau masih ingin merahasiakannya. Sekarang, aku akan membawamu ke Istana Dewa Kebenaran. Aku yakin, para figur tangguh di tempat itu pasti bisa membongkar motifmu."     

"Zhang Ruochen, kau sangat kejam. Memang kapan aku pernah menyakitimu? Kenapa kau melakukan ini padaku?" mata Putri Luosha meredup. Dia memasang ekspresi sedih, bahkan dia hampir menangis.     

"Kau adalah putri dari Dunia Neraka. Aku adalah kultivator dari Dunia Langit. Kita adalah musuh. Memang aku masih perlu alasan lain untuk membunuhmu?"     

Di medan pertempuran merit, Zhang Ruochen pernah melihat tentara Luosha membantai manusia seperti membantai domba. Mereka memasak manusia di dalam air mendidih, memanggang mereka di atas api, dan memakan anak-anak manusia. Oleh karena itu, Zhang Ruochen sangat benci dengan mereka.     

Dan jendral pertempuran mereka adalah Putri Luosha.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak pernah menggunakan kematian untuk mengancam Putri Luosha. Sebab, dia benar-benar membencinya dan ingin membunuh wanita itu.     

Putri Luosha bisa merasakan aura membunuh di tubuh Zhang Ruochen. "Dunia Langit adalah Dunia Langit. Dunia Neraka adalah Dunia Neraka," katanya dengan tergesa-gesa. "Dan kita adalah diri kita sendiri. Apa untungnya kau membunuhku? Meski kau bisa menukarnya dengan banyak merit, tapi Istana Merit Dewa tidak akan memberimu hadiah. Di mata tentara Dunia Langit, kau adalah hambatan bagi mereka. Mereka akan melakukan apapun untuk membunuhmu."     

"Tampaknya kau tahu tentang banyak hal?"     

"Masih banyak lagi yang kuketahui," kata Putri Luosha. "Jika kau membebaskanku, maka aku akan memberitahumu rahasia yang lebih besar."     

"Rahasia apa?"     

"Lepaskan aku dulu."     

"Ya sudah kalau begitu!"     

Zhang Ruochen menutup bukunya. Dia membawa keretanya menuju Istana Dewa Kebenaran.     

"Rahasia itu berkaitan dengan Daratan Kunlun." Terdengar suara Putri Luosha dari dalam buku. "Dalam satu atau dua tahun mendatang, Altar Langit dan Bumi akan hancur. Setelah altarnya hancur, maka tentara Dunia Neraka akan masuk ke Daratan Kunlun dari lubang-lubang dunia yang ditinggalkan sejak 10 ribu tahun silam."     

Zhang Ruochen buru-buru menghentikan keretanya. Dia kembali membuka bukunya. Lantas, Putri Luosha muncul di hadapannya. Wanita itu berdiri di antara cahaya-cahaya perak.     

"Apa benar yang kau katakan?" kata Zhang Ruochen dengan suara pelan.     

Putri Luosha terkekeh. "Daratan Kunlun adalah dunia besar yang telah melewati banyak Yuanhui Calamities. Hanya ada puluhan dunia semacam itu di semesta ini. Masing-masing dari mereka menyimpan banyak peninggalan kuno. Semua kultivator sedang mengincar harta karun semacam itu.     

"Bukan hanya tentara Dunia Neraka yang siap untuk menjajah Daratan Kunlun, tapi Dunia Langit juga telah membuat persiapan. Setelah Altar Langit dan Bumi hancur, maka pasukan mereka akan membanjiri Daratan Kunlun.     

"Menurutmu, apa Dunia Langit benar-benar akan membantu Daratan Kunlun untuk melawan Dunia Neraka? Malahan, mereka akan datang untuk merampok sumber dayanya.     

"Beberapa dunia akan bertarung melawan Daratan Kunlun, agar mereka tidak bisa melewati Yuanhui Calamities."     

Putri Luosha sengaja berkata seperti itu, karena dia tahu bila Daratan Kunlun adalah kampung halamannya Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mulai menimbang-nimbang. Jika tentara Dunia Langit dan Dunia Neraka sama-sama masuk ke Daratan Kunlun, mungkin para penduduk akan terlibat ke dalam perang. Lantas, semua sumber dayanya akan dikuras habis.     

Putri Luosha memanfaatkan peluang ini untuk melancarkan serangan dengan scroll rune.     

Kaboom!     

Energi supreme meledak dari scroll runenya. Runenya berhasil menghancurkan lapisan cahaya perak.     

Dengan Zhang Ruochen sebagai titik pusatnya, maka area seluas puluhan mil di sekitarnya sontak berubah menjadi gundul. Area di sekitarnya berubah menjadi danau lava.     

Zhang Ruochen terbang dari danau lava dan mengamati sekitar. Dia gagal menemukan jejak Putri Luosha.     

"Zhang Ruochen, sampai bertemu lagi di Daratan Kunlun."     

Suaranya menggema dari ufuk langit.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang gelisah, hingga dia tidak mengejar Putri Luosha. Sebaliknya, dia mengeluarkan tongkat priest Dewi Bulan dan berusaha menghubunginya.     

"Apa Daratan Kunlun akan diserang oleh Dunia Neraka?" tanya Zhang Ruochen.     

Bayangan Dewi Bulan melayang di langit dan memancarkan cahaya dewa. Dia berkata dengan suara dewanya, "Itu akan menjadi takdir Daratan Kunlun. Mereka ditakdirkan untuk kembali berperang. Kau harus berkultivasi lebih giat di Wilayah Truth Heavenly. Setelah peperangan itu pecah, aku akan memberitahumu mengenai apa yang harus dilakukan."     

Bayangannya memudar, tapi Zhang Ruochen masih berdiri di sana tanpa bergerak sedikitpun.     

Beberapa saat kemudian, dia kembali ke Wilayah Truth Heavenly. Dia ingin mengasingkan diri dan berkultivasi selama beberapa tahun ke depan, agar dia bisa menjadi semakin kuat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.