Kaisar Dewa

Pemimpin



Pemimpin

0Sebelum pergi ke Istana Dewa Kebenaran, Zhang Ruochen sempat bertemu dengan Peri Tianchu.      3

Mereka berdua bertemu di hutan maple, 10 ribu mil jauhnya dari Istana Dewa Kebenaran. Sekarang sedang musim gugur, hingga daun-daun maplenya berwarna merah cerah berguguran bagaikan bunga. Semuanya terlihat cantik.     

Peri Tianchu mengenakan pakaian putih bersih. Sambil berdiri di tengah dedaunan maple yang berguguran, wanita itu mirip seperti peri yang keluar dari lukisan.     

Zhang Ruochen menyerahkan 100 ribu tetes Holy Spring dan scrollnya. "Ini janjiku kepadamu. Aku telah melakukannya!"     

Bukannya memeriksa scroll tersebut, Peri Tianchu malah langsung menghancurkannya. Setelah menerima 100 ribu Holy Spring, dia menatap mata Zhang Ruochen dalam-dalam.     

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Bila kau melamarku sekarang, mungkin aku akan menerimamu."     

Di luar dugaan, Zhang Ruochen malah tertawa dan menggelengkan kepalanya. "Kenapa kau menerimaku? Apa karena sayembara itu? Atau karena takdir aneh yang menimpa kita?"     

"Apa alasannya penting?"     

"Tentu saja."     

Setelah terdiam sejenak, Zhang Ruochen menambahkan, "Kita masih sama-sama belum yakin. Jika aku melamarmu sekarang, maka itu bukan berasal niatku yang sesungguhnya. Aku tidak ingin mengkhianati hatiku sendiri."     

100 ribu tetes Holy Spring sangat berharga. Dia bisa menggunakannya sendiri atau menukarnya dengan kultivator lain. Namun, pria itu malah memberikan semuanya hanya demi menunaikan janji.     

Banyak pria di dunia ini yang ingin menikahi Peri Tianchu karena kecantikan, kemampuan, dan Tianchu Civilization-nya.     

Tapi Zhang Ruochen tidak mengambil kesempatan tersebut untuk menikahinya.     

"Sebenarnya, kau ini pria macam apa?" pikir Peri Tianchu.     

Diam-diam, Zhang Ruochen pergi dari sana. Dia tidak pernah mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya.     

Amazing Little Taoist memasang ekspresi kecewa. Di sepanjang perjalanan, dia terus bergumam. "100 ribu tetes Holy Spring. Itu adalah 100 ribu tetes Holy Spring dan kau baru saja memberikannya pada wanita itu. Zhang Ruochen, apa kau tidak sakit hati? Jika kau memberikannya kepadaku, mungkin aku bisa berubah menjadi obat dewa."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Peri Tianchu pernh mengeluarkan sayembara untuk semua kultivator. Siapapun yang bisa mendapatkan 100 ribu tetes Holy Spirng untuknya, maka wanita itu akan menikahinya. Apapun itu, dia adalah wanitaku. Bila dia menikahi orang lain, mungkin aku akan menyesal."     

Lantas, dia bertanya, "Kita sudah keluar dari God-naming Platform. Kenapa kau masih belum pergi?"     

Amazing Little Taoist mendesah. "Dunia ini sangat besar. Aku tidak tahu harus pergi kemana. Selain itu, aku adalah tanaman berusia 100 ribu tahun. Jika orang lain mengenaliku, mungkin aku akan diburu. Apa yang harus kulakukan sekarang?"     

"Aku akan mengenalkanmu pada seseorang," kata Zhang Ruochen. "Mungkin dia bisa membantumu."     

"Siapa?" mata Amazing Little Taoist berbinar. "Apa dia adalah dewa?"     

"Bukan... tapi aku sudah mengirimkan pesan padanya. Kami akan segera bertemu."     

Zhang Ruochen membawa Amazing Little Taoist ke Pulau Kongling, tempat kultivasi murid dewa Feng Xi. Feng Yan sudah kembali ke pulau tersebut. Xiang Chunan dan Mu Lingxi juga berada di sana     

"Haha! Adik ketiga, akhirnya kau datang juga," kata Xiang Chunan. "Cepat panggil aku Kakak Kedua."     

Zhang Ruochen tertawa. "Bagaimana kau bisa menjadi Kakak Kedua?"     

Mata Xiang Chunan terlihat serius. "Sebelum masuk ke God-naming Platform, kita telah sepakat untuk menentukan ranking lewat harta karun yang kita kumpulkan. Apa kini kau akan menyangkalnya?"     

"Jadi, kalian sudah menghitung harta karunnya?"     

Feng Yan duduk di paviliun. Sambil tersenyum, dia berkata, "Kami sudah melakukannya! Maka dari itu, dia menyebut dirinya sebagai Kakak Kedua. Jika belum, mungkin dia akan menyebut dirinya sebagai Kakak Pertama."     

"Minimal aku tidak menjadi adik terakhir," kata Xiang Chunan, sambil terkekeh.     

Zhang Ruochen terbatuk. "Apa kalian pikir harta karunku lebih sedikit dan lebih murah?"     

Xiang Chunan berkata bangga, "Kultivasimu telah berada di level empat. Yang jelas, kau pasti sudah memakan banyak buah saint dan obat suci. Mungkin tidak banyak sumber daya yang tersisa, kan? Hehe."     

Mu Lingxi berjalan di sisi Zhang Ruochen. Dia mengeluarkan semua yang diperolehnya dari God-naming Platform dan memberikannya pada pria tersebut.     

Melihat itu, Xiang Chunan mendadak panik. "Tidak, tidak, adik perempuan. Ini adalah kompetisi di antara kami bertiga. Bagaimana mungkin kau memberikan harta karunmu padanya?"     

"Milikku adalah miliknya," kata Mu Lingxi. "Kenapa aku tidak boleh memberikan harta karunku kepadanya?"     

"Ya, kenapa adik perempuan tidak boleh melakukannya?"     

Xiang Chunan menjadi semakin panik, tapi akhirnya dia berkata, "Baiklah, meski adik perempuan memberimu harta karun tambahan, tapi kau tidak akan bisa mengalahkanku."     

Sambil tersenyum, Zhang Ruochen mengglengkan kepalanya pada Mu Lingxi. Setelah itu, dia menarik Amazing Little Taoist dan meletakkannya di depan Xiang Chunan. "Aku bisa mengalahkanmu hanya dengan tanaman berusia 100 ribu tahun ini, kan?"     

Ekspresi Xiang Chunan mendadak berubah. "Pria tua ini juga dihitung?"     

Amazing Little Taoist duduk bersila di telapak tangan Zhang Ruochen dan menatap Xiang Chunan dengan jijik. "Kenapa aku tidak masuk hitungan?"     

Mu Lingxi terkekeh. "Kakak Xiang, apa kau akan kalah?"     

"Aku..."     

Xiang Chunan menggertakkan giginya. Semua rambutnya terangkat naik. Pada akhirnya, dia mendesah dan berkata, "Baiklah, harta karunku lebih sedikit dibandingkan kalian."     

Sambil membawa Amazing Little Taoist, Zhang Ruochen menoleh kepada Feng Yan. "Apa aku sudah bisa menjadi kakak pertama?"     

"Tanaman berusia 100 ribu tahun masih belum cukup." Feng Yan menggelengkan kepalanya.     

"Kelihatannya kau juga menemukan barang bagus di dalam sana." Zhang Ruochen mengeluarkan Purple-gold Bagua Mirror dan bertanya, "Sekarang, bagaimana?"     

Feng Yan melompat dari kursi batunya. Setelah mengambil cermin dan memeriksanya, Feng Yan pun membelalakkan matanya. "Ini adalah... Purple-gold Bagua Mirror milik Lord Luotian."     

"Saudara Feng, ternyata kau juga tahu." Zhang Ruochen merasa terkejut.     

"Salah satu murid dewa pernah melihat cermin ini dan membuat sketsanya. Banyak murid dewa yang pernah mencarinya, tapi mereka tidak ada satupun yang berhasil. Tak kusangka, kau sangat beruntung dan bisa menemukannya."     

Zhang Ruochen telah mengeluarkan senjata Supreme Saint. Yang jelas, dia akan menjadi pemimpin mereka.     

Malam itu, Zhang Ruochen, Feng Yan, dan Xiang Chunan kembali mabuk.     

Di hari kedua, Feng Yan membantu Xiang Chunan dan Mu Lingxi untuk berkultivasi di Istana Dewa Kebenaran. Zhang Ruochen masih menunggu seseorang.     

Di hari keempat, Blackie akhirnya tiba di Pulau Kongling dan bertemu dengan Zhang Ruochen.     

Sesaat setelah tiba, Blackie melayangkan komplain padany. "Kenapa kau tidak bilang soal God-naming Platform. Apa-apaan ini? Harta karun apa yang kau temukan di sana? Keluarkan semuanya, supaya aku bisa melihatnya."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Amazing Little Taoist dan mengenalkannya kepada Blackie. "Taoist ini menyebut dirinya sebagai Amazing. Kultivasinya sangat tinggi. Tapi sekarang, dia sedang menghadapi hambatan. Dia perlu melewati tantangan di dunia luar. Selagi aku berkultivasi, bantulah dia!"     

Blackie mengamati Amazing Little Taoist dengan mata bulatnya, lalu mengirimkan pesan pada Zhang Ruochen. "Apa kau ingin aku memakannya? Setelah memakannya, mungkin kultivasiku bisa kembali pulih."     

Zhang Ruochen memutar bola matanya. "Dia bukan Taoist sembarangan," katanya dengan serius. "Dia bisa mengendalikan senjata Supreme Saint."     

Dia memeriksa Purple-gold Bagua Mirror dan menemukan sesuatu yang menjengkelkan. Berapa banyak pun Chi Suci yang disuntikkan ke dalam cermin, namun dia tidak bisa mengaktifkan senjata tersebut.     

Rasa-rasanya, Amazing Little Taoist menggunakan taktik khusus untuk mengaktifkan cerminnya.     

"Senjata Supreme Saint!"     

Blackie merasa sangat bersemangat. Dia merentangkan kedua cakarnya dan menangkap Amazing Little Taoist. "Kenapa kau tidak bilang kalau punya senjata Supreme Saint? Cepat keluarkan. Biar aku memeriksa keasliannya."     

Amazing Little Taoist merasa bahwa tatapan burung hantu itu agak aneh, seolah dia ingin memakannya.     

"Zhang Ruochen, kau tidak ingin membiarkanku berlatih dengan burung hantu ini, kan?" Amazing Little Taoist terlihat kesal.     

Blackie mengusap mukanya dan berteriak, "Pria kecil, kenapa kau menatapku seperti itu? Hanya gara-gara Senjata Supreme Saint, jangan pikir dirimu kuat. Aku masih bisa memakanmu kapanpun!"     

Mendengar itu, Amazing Little Taoist merasa geram. "Kau berani memakanku? Aku bisa menggunakan senjata Supreme Saint untuk mengalahkanmu!"     

Mereka pun mulai bertarung dan bergulung-gulung di tanah.     

"Hentikan!"     

Zhang Ruochen ingin menghentikan mereka, tapi semuanya sia-sia. Mereka malah bertarung dengan lebih intens.     

Kultivasi Blackie telah sedikit pulih. Dalam pertempuran kali ini, dia lebih unggul, hingga akhirnya mampu menekan Amazing Little Taoist.     

"Aku akan menggunakan senjata Supreme Saint untuk membunuhmu, burung hantu." Amazing Little Taoist mengeluarkan cermin dan mengaktifkannya.     

Setelah itu, Blackie melangkah mundur. Tiba-tiba, energi Supreme Saint menyeruak dari tubuhnya, dan membuat Amazing Little Taoist merasa terintimidasi.     

"Su... Supreme Saint..."     

Ekspresi Amazing Little Taoist mendadak berubah, hingga tangannya gemetar saat memegang cermin.     

Blackie membusungkan dada dan tertawa dominan. "Sekarang kau sudah paham kan dengan kemampuanku? Zhang Ruochen menitipkanmu padaku karena aku sangat kuat dan bisa mengajarimu. Kenapa kau masih belum puas? Memang kenapa jika kau membawa senjata Supreme Saint? Bahkan aku bisa menghancurkanmu dengan kata-kata."     

Amazing Little Taoist cepat-cepat menyimpan Purple-gold Bagua Mirror. Dia memasang ekspresi serius, karena dia tidak berani menyerang Supreme Saint.     

"Ya!" kata Blackie. "Sebagai Saint King, kau harus patuh di depan Supreme Saint. Aku tidak memintamu berlutut karena aku masih menghargai Zhang Ruochen."     

Setelah itu, Blackie kembali mengirimkan pesan telepati kepada Zhang Ruochen, "Bagaimana aku harus mengajarinya? Apa kau yakin aku tidak boleh memakannya? Meski cuma kakinya saja?"     

Zhang Ruochen mendelik pada Blackie. "Aku akan berkultivasi di Istana Dewa Kebenaran selama satu tahun. Ajak dia untuk menaklukkan Dojo Dewi Bulan lainnya. Aku akan menghitungnya sebagai latihan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.