Kaisar Dewa

Hikmah Dibalik Musibah



Hikmah Dibalik Musibah

2Lotusnya sama seperti pusaran kencang.      0

Ketika itu, Chi Suci di dalam tubuh Zhang Ruochen dipaksa keluar melalui pori-porinya dan diserap oleh bunga lotus tersebut.     

"Bagaimana mungkin?"     

Zhang Ruochen melancarkan serangan penuh, dan berusaha terbebas dari pusaran tersebut. Namun, lotus itu terus menyerapnya dan menancap di tangannya. Bahkan, dia tidak bisa menggerakkan jarinya.     

Beberapa saat kemudian, semua Chi Suci Zhang Ruochen telah diserap habis.     

Ketika itu, dia berpikir bila lotusnya akan berhenti sampai disitu, tapi faktanya tidak demikian. Sebaliknya, lotusnya malah mulai menyerap darah, Kekuatan Batin, jiwa Suci, dan Holy Source.     

"Aku pernah mengalami banyak pertempuran hidup dan mati. Jadi, aku tidak akan berakhir sebagai nutrisinya... kan?"     

Rasa sakit yang menusuk tulang mulai menghinggapi diri Zhang Ruochen, bahkan mindsetnya yang kuat pun akhirnya goyah. Tubuhnya gemetar hebat. Setelah itu, Zhang Ruochen berteriak kencang-kencang.     

Sembilan Dewi Empryan, Luo Xu, dan yang lainnya sama-sama menemukan sesuatu yang ganjil, hingga mereka bergegas menghampirinya.     

Namun, ketika mereka sudah berada di jarak belasan kaki jauhnya dari Zhang Ruochen, tiba-tiba lotusnya bergetar, dan cahaya putih memancar darinya, lalu menghempaskan mereka semua seperti nyamuk.     

"Apa ini adalah perangkap lain yang dipasang oleh Daratan Heaven?"     

"Lihat, Zhang Ruochen..."     

Para pertapa dari kedua dunia itu sama-sama mendongak dan menatap patung kepala Buddha. Beberapa dari mereka merasa gembira, beberapa merasa sedih, dan sisanya merasa kebingungan.     

Di atas kepala Buddha, di sana terdapat lotus lainnya.     

Tubuh Zhang Ruochen telah mengering, seakan yang tersisa darinya hanya tinggal kulit dan tulang. Bahkan rambutnya juga berubah menjadi putih. Vitalitasnya menurun drastis.     

Sosok Keturunan Biksu Suci Xumi malah tumbang di Dojo Xumi. Fakta itu tengah terjadi di depan semua orang.     

Para Saint King dari Daratan Heaven pun merasa gembira. Mereka tidak pernah menyangka bila hal semacam itu akan terjadi, seolah langit baru saja mendukung mereka.     

"Zhang Ruochen mati dengan cara seperti itu?" Shang Ziyan benar-benar tak habis pikir.     

Di masa silam, dia sudah menggunakan berbagai macam cara untuk menyingkirkan pria itu, tapi dia selalu gagal melakukannya. Namun, sekarang ini, Zhang Ruochen malah terbunuh oleh lotus.     

Sosok Saint King di level enam berkata, "Master Ziyan, karena Zhang Ruochen sudah mati, maka kita harus memanfaatkan peluang ini untuk menyelamatkan para Saint King di dalam istana. Setelah itu, baru kita hancurkan mereka semua."     

Mata Shang Ziyan masih terfokus pada patung Buddha. Ketika itu, dia mengangguk pelan. "Karena langit telah memihak pada kita, maka kita harus menyelesaikan pertempuran ini."     

Tidak lama kemudian, terdengar gemuruh teriakan pertempuran.     

Para Saint King dari Daratan Heaven berbondong-bondong masuk ke Dojo Xumi.     

Ketika berhadapan dengan para Saint King dari Daratan Heaven, maka para pertapa dari Daratan Kunlun harus pergi meninggalkan patung Buddha dan bergabung ke dalam pertempuran.     

Zhang Ruochen punya pengaruh besar bagi para kultivator dari Daratan Kunlun.     

Selain beberapa temannya, kebanyakan dari mereka memang mengagumi Zhang Ruochen di dalam hatinya. Menurut mereka, Zhang Ruochen adalah sosok pahlawan dari Daratan Kunlun. Walau dia sudah diusir dari Daratan Kunlun, tapi dia masih bertempur di sisi mereka.     

Selama dia masih berada di sini, maka semua orang akan merasa semakin percaya diri.     

Dan ketika pria itu mati di Dojo Xumi, maka moral mereka pun menurun drastis, seolah ada sesuatu yang hilang dari diri mereka. Rasa-rasanya, mereka baru saja kehilangan seorang pemimpin.     

Di dalam Dojo Xumi, para pertapa dari Daratan Kunlun hanya berjumlah kurang dari 100 orang, sedangkan para pertapa dari Daratan Heaven sekitar 400-an. Kebanyakan dari mereka sudah berada di Alam Saint King. Jadi, walau mereka berada di lingkup Kesetaraan, namun kemampuan bertempur mereka masih jauh lebih unggul.     

Pertempuran itu baru saja dimulai, tapi sebenarnya ini bukan pertempuran, melainkan pembantaian.     

...     

Ketika itu, kesadaran Zhang Ruochen berangsur pulih.     

Dunia putih muncul di hadapannya. Namun, dia tidak punya tubuh. Dia hanya melayang di ruang hampa.     

"Jika aku sudah mati, tapi kenapa kesadaranku masih berada di sini? Apa aku telah berubah menjadi hantu? Tidak... bahkan hantu pun masih punya jiwa. Kemana jiwaku?"     

Faktanya, hantu adalah jiwa makhluk yang sudah mati, sedangkan "hantu pertempuran" adalah jiwa kultivator yang sudah mati. Sementara itu, "jiwa suci" adalah jiwa milik kultivator yang masih hidup.     

"Apa aku adalah gelembung kesadaran?"     

Zhang Ruochen mulai ragu-ragu. Jiwa sucinya telah diserap oleh lotus itu, tapi kenapa kesadarannya masih ada?     

Perlu diketahui, biasanya, setelah para dewa mati, maka secercah kesadaran mereka masih akan tertinggal di langit dan bumi. Lantas, mereka yang masih hidup dapat berkomunikasi dengan dewa-dewa itu melalui upacara ritual.     

Secercah kesadaran dewa hanya bisa mempengaruhi dunia nyata setelah mereka mendapatkan persembahan darah, dupa, maupun doa.     

Setelah itu, kesadaran Zhang Ruochen bergerak ke arah pintu keluar, dan ingin pergi menuju ke Dojo Xumi. Namun, dia menemukan bahwa dunia putihnya seakan tak bertepi. Kemanapun dia terbang, tapi dia tidak akan pernah bisa menjangkau sudutnya.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen merasakan fluktuasi jiwanya.     

Jiwa itu sangat mirip dengannya. Tidak diragukan lagi, jiwa itu adalah miliknya.     

"Apa jiwa suciku masih ada dan belum diserap oleh lotus tersebut?" Zhang Ruochen pun merasa gembira.     

Selama jiwa sucinya masih utuh, dan tidak peduli selemah apapun kondisinya, tapi dia masih bisa mengambil tubuh orang lain untuk kembali ke dunia nyata.     

Kesadaran Zhang Ruochen pun mulai mengejar jiwa suci tersebut.     

Lama kelamaan, Zhang Ruochen merasa terkejut setelah menemukan sesuatu. Ternyata, ada lebih banyak jiwa suci yang muncul di sekitarnya. Menariknya, semua jiwa itu adalah miliknya.     

Ribuan jiwa suci berkumpul bersama dan berubah menjadi bayangan jiwa.     

Setelah itu, bayangan jiwa kedua mulai terbentuk.     

Lantas ketiga...     

Keempat...     

Kelima...     

Keenam...     

Enam jiwa suci berdiri bersama dan membentuk lingkaran. Mereka semua benar-benar mirip dengannya.     

"Ini adalah..."     

Zhang Ruochen tidak bisa menjelaskan hal tersebut. Namun, kesadarannya terbang menuju jiwa-jiwa itu dan mulai menyatu dengan mereka. Beberapa saat kemudian, proses penggabungannya pun selesai.     

"Kumpulkan."     

Hanya seperti itu, dan keenam jiwa sucinya tiba-tiba berkumpul menjadi satu.     

Zhang Ruochen membuka tangannya dan merasakan riak-riak energi besar. Rasa-rasanya, kini jiwa sucinya menjadi 10 kali lipat lebih kuat dibandingkan sebelumnya.     

Lebih jauh, di dunia putih yang maha luas itu, di sana masih ada beberapa jiwa suci yang sedang melayang dan menyatu dengan jiwa sucinya. Akibatnya, jiwa-jiwa itu kembali menempa jiwa sucinya.     

"Saat keenam jiwa sucinya bergabung menjadi satu, mungkin kemampuannya akan setara dengan Saint King di level sembilan. Begitu aku membelah diri menjadi enam, maka kekuatan mereka akan setara dengan Saint King di level delapan. Apa ini yang disebut sebagai hikmah dibalik musibah?"     

Ketika jiwa sucinya selesai menggabungkan diri, maka secercah Kekuatan Batin terlepas darinya.     

Ternyata Kekuatan Batin-nya juga menembus level 57, dan masih terus meningkat. Setelah berada di puncak level 57, maka prosesnya pun berhenti.     

Perlu diketahui, sebelumnya, Kekuatan Batin Zhang Ruochen masih berada di dasar level 57.     

Kekuatan Batin di dasar level 57 hanya mampu mengimbangi Saint King lemah di level lima.     

Sebaliknya, Kekuatan Batin di puncak level 57 dapat menandingi Saint King di level enam.     

Perbedaan kekuatannya sangat besar, dan sama sekali tidak sederhana. Bahkan, itu lebih mirip seperti perbedaan di antara langit dan bumi.     

Setelah mempelajari jiwa suci dan Kekuatan Batin-nya, maka Zhang Ruochen akhirnya memahami sesuatu.     

Ternyata, sekarang ini dia sedang berada di dalam lotus. Setelah jiwa suci dan Kekuatan Batin-nya masuk ke dalam lotus, maka mereka langsung membaur bersama.     

Terdapat energi misterius di dalam lotus tersebut. Ketika jiwa suci dan Kekuatan Batin Zhang Ruochen berkeliling di dalamnya, maka keduanya pun meningkat 10 kali lipat.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menemukan kelopak bunga lotus di ujung dunia putih.     

Masing-masing kelopaknya bersinar terang bagaikan bintang. Terdapat banyak Prinsip Saintly Way di dalam kelopak lotusnya.     

Whoosh...     

Prinsip Saintly Way tebal menyeruak dari kelopaknya dan masuk ke dalam jiwa suci Zhang Ruochen.     

Sebelumnya, Zhang Ruochen telah mengumpulkan 190 ribu Prinsip Saintly Way.     

Kini, angkanya sudah menyentuh 250 ribu dan masih terus bertambah.     

"Jika ingin menembus Alam Saint King level lima, maka aku perlu mengumpulkan 300 ribu Prinsip Saintly Way. Mungkin aku bisa menembus ke alam baru di dalam lotus ini?" Zhang Ruochen tidak sabar lagi menantinya.     

Tidak diragukan lagi, lotus itu adalah harta karun bernilai tinggi.     

Jika orang lain sedang mengamati biji lotus di kening Patung Buddha, maka mereka akan menemukan sesuatu yang ganjil. Sebab, biji lotusnya berubah menjadi gelap, sedangkan cahayanya sedang menyebar di atas kepala Buddha.     

Setelah itu, tanaman-tanaman di sekitarnya mulai mengering, karena energi kehidupan mereka baru saja diserap oleh akar-akar lotus tersebut.     

Daun-daun lotus – di permukaan danau – juga berangsur layu dan menguning.     

Namun, karena mereka semua sedang bertempur sengit, maka mereka tidak menyadari perubahan tersebut.     

Chi Wansui, Sky-swallowing Demonic Dragon, Gai Tianjiao, dan yang lainnya sama-sama sedang memimpin para pertapa dari Daratan Kunlun untuk mempertahankan dojo. Mereka hanya bisa menahan para Saint King dari Daratan Heaven setelah menggalang kekuatan.     

Namun, para pertapa dari Daratan Heaven masih lebih unggul, sampai-sampai mereka berhasil menekan lawannya.     

Bam! Bam!!     

Chi Wansui menggunakan Heir Stamp untuk menghadapi Yutian, sosok pertapa tangguh di Alam Saint King level enam. Sekarang ini, kultivasi mereka berada di alam yang smaa, hingga serangan mereka menjadi semakin mengerikan.     

Setelah menukar belasan serangan, tubuh Chi Wansui bersimbah darah. Lantas, dia mundur ke dekat patung Buddha.     

Di depannya, kondisi Yutian lebih parah lagi. Bahkan dia sampai memuntahkan darah.     

Namun, Yutian segera menelan pil saint dan mundur ke belakang untuk memulihkan energinya. Di waktu yang sama, dua Saint King dari Daratan Heaven bergerak maju dan menerjang Chi Wansui.     

Situasi yang sama terjadi berulang-ulang di Dojo Xumi.     

Ketika Saint King dari Daratan Heaven terluka parah, maka dia akan mundur dan menyembuhkan diri. Sebaliknya, para pertapa dari Daratan Kunlun harus tetap bertempur meski mereka sudah terluka parah. Dalam kondisi semacam itu, lama kelamaan mereka akan kalah.     

Tangan salah satu Saint King dari Daratan Kunlun terpenggal, dan dia harus mundur di sisi Sembilan Dewi Empryan. "Yang Mulia, mari kita pergi dari dojo. Bila kita terus bertempur seperti ini, maka kita semua akan mati," katanya dengan putus asa.     

Sembilan Dewi Empryan menggunakan pisau dapur untuk membelah salah satu Saint King dari Daratan Heaven. Darahnya menyembur di muka wanita itu, hingga membuatnya berkata dingin, "Kita masih belum menemukan peninggalan Biksu Suci Xumi. Bagaimana kita bisa pergi dari sini?"     

"Tapi..."     

"Tanpa tapi. Walau kita bisa pergi dari dojo, tapi nantinya kita juga masih akan menghadapi mereka di Daratan Kunlun. Bila waktunya sudah tiba, kita bisa lari kemana? Setelah berhasil menemukan peninggalan Biksu Suci Xumi, barulah kita bisa kembali ke Daratan Kunlun. Kalau tidak, maka saat peperangan itu dimulai, maka takdir Daratan Kunlun akan ditentukan oleh Dunia Langit atau Dunia Neraka. Bila itu sampai terjadi, apa kita masih pantas menyebut diri kita sebagai para master dari Daratan Kunlun?"     

Tiba-tiba, Sembilan Dewi Empryan menemukan riak-riak energi yang bergerak menghampiri mereka.     

Bam! Bam!!     

Chi Kunlun dan Chi Kongyue sama-sam terhempas ke belakang. Terdapat sayatan pedang di perut mereka, dan hampir membuat tubuh mereka terbelah menjadi dua.     

"Ternyata kedua bocah itu sangat tangguh. Formasi pedang mereka mampu menahan 23 seranganku. Apa kalian adalah anak-anaknya Zhang Ruochen?"     

Shang Ziyan menggenggam pedang apinya dan bergerak menghampiri mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.