Kaisar Dewa

Pena yang Bisa Membunuh



Pena yang Bisa Membunuh

3"Kenapa para Supreme Saint tidak masuk ke dalam Ranking Bounty?" tanya Zhang Ruochen.      1

Ji Fanxin menjelaskan, "Jika kau tidak punya 100 juta batu suci, maka kau tidak akan bisa membunuh Supreme Saint. Bahkan bagi beberapa sekte kuno, angka segitu masih sangat tinggi. Selain itu, meski ada ranking bounty Supreme Saint, mungkin kita tidak akan bisa melihatnya dikarenakan level kita yang masih rendah."     

Pada saat itu, ada gadis kurus berpakaian hitam. Dia sedang membawa nampan dan berjalan mendekati mereka berdua.     

Di atas nampannya, di sana terdapat secarik kertas dan pena perunggu.     

Life and Death Runes!     

Setiap rune itu adalah perintah pembunuhan.     

Ji Fanxin merentangkan kedua jarinya dan mengambil secarik kertas di atas nampan. Setelah itu, dia mulai menuliskan sesuatu dengan penanya.     

Beberapa saat kemudian, dia mengembalikan penanya, dan melemparkan runenya ke arah Tebing Life and Death.     

Boom!     

Kertas runenya meledak di dekat tebing, hingga berubah menjadi hujan cahaya.     

Setelah itu, ada nama yang muncul, Liancheng Baili.     

Di samping namanya terdapat deskripsi khusus:     

Liancheng Baili – salah satu anggota Organisasi Heavenly Kill – di Alam Saint King level delapan. Dia berada di peringkat 84 Ranking Pembunuh Heavenly King. Dia sudah menyelesaikan 14.595 di antara 14.600 misi.     

Liancheng Baili memiliki 3 Death Emissary.     

Pertama adalah...     

…     

Deskripsinya sangat detil. Bahkan itu termasuk senjata saint dan teknik-teknik kultivasi Liancheng Baili.     

Setelah melihat deskripsi tersebut, sorot mata Zhang Ruochen bercahaya. Sehingga, dia mulai bergumam pada dirinya sendiri, "Tampaknya saat itu dia juga membantu Shang Ziyan untuk membunuhku. Pantas saja dia kuat, ternyata dia masuk ke dalam ranking."     

Bukan cuma itu, tapi orang yang ingin membunuh Pill Spirit King adalah Death Emissary ketiganya Liancheng Baili.     

Tampaknya Ji Fanxin sempat menginvestigasinya secara menyeluruh, sebelum akhirnya memutuskan untuk menyewa jasa mereka.     

Hadiah yang ditawarkan wanita itu adalah 110 juta batu suci.     

Sebelum Ji Fanxin memesan, sudah ada dua pesanan lainnya atas nama pria tersebut, dengan harga 35 juta dan 40 juta batu suci. Kelihatannya, orang lain juga ingin pria itu mati.     

Dengan begitu, maka nyawa Liancheng Baili pun bernilai 175 juta batu suci, dan membuat peringkatnya meroket di angka 67.     

Harga segitu memang sangat menggiurkan, dan banyak Saint King di level sembilan yang akan tertarik untuk membunuhnya.     

"Wanita itu baru saja menawarkan hadiah seratus juta, kira-kira siapa dia?"     

"Karena dia menawarkan harga yang sangat tinggi, maka latar belakangnya pasti luar biasa. Sebaiknya kita menjauhinya."     

…     

Di bawah Tebing Life and Death, di sana banyak orang yang sedang menatap Ji Fanxin. Tatapan mata mereka berbeda-beda. Beberapa dari mereka terlihat ragu, beberapa yang lain tampak penasaran, sedangkan sisanya tampak menimbang-nimbang.     

Walau Ji Fanxin sempat meminta Zhang Ruochen untuk tampil sederhana, tapi dia sendiri malah tampil mencolok.     

Ji Fanxin menatap Zhang Ruochen dan tersenyum tipis. "Sekarang giliranmu! Tuliskan nama targetmu di Life and Death Rune, dan sertakan dengan harganya.     

"Kemudian, lemparkan runenya. Informasi mengenai targetmu juga akan muncul di Tebing Life and Death milik Istana Dewa Kematian di wilayah lainnya."     

Zhang Ruochen mengambil Life and Death Rune di atas nampan dan mulai menuliskannya.     

Boom!     

Setelah runenya meledak, maka muncullah sebuah nama di Ranking Bounty.     

Peringkat 10 Ranking Bounty – Gong Ziyan – Pemimpin Istana Dewa Ruang. Bounty: 300 juta.     

Di bawah Tebing Life and Death yang biasanya tenang, maka kemunculan nama itu pun mulai memicu keributan.     

"300 juta! Kalau aku punya uang sebanyak itu, maka aku bisa membangun tentara untuk menghancurkan kota dan membangun negara!"     

"Padahal Gong Ziyan punya banyak koneksi. Bukan cuma itu, banyak kelompok di luar sana yang memerlukan bantuannya. Siapa yang berani menawarkan harga tinggi untuk membunuhnya?"     

"Gong Ziyan pasti sudah membuat kesalahan besar. Kurasa dia baru saja mengusik sebuah kelompok besar."     

Ada banyak mata yang sedang tertuju pada Zhang Ruochen.     

Beberapa dari mereka bahkan sempat menggunakan Kekuatan Batin untuk memindainya. Mereka ingin mengetahui identitasnya.     

Beberapa dari mereka menatapnya dengan serius, dan bila mereka tidak sedang berada di Istana Dewa Kematian, mungkin mereka sudah menyerang Zhang Ruochen.     

Hal itu sama sekali tidak mengherankan. Sebab, beberapa dari mereka mungkin temannya Gong Ziyan, bahkan Gong Ziyan sendiri juga bisa berada di sana.     

Namun, Zhang Ruochen tidak terlalu mempedulikannya. Malahan, dia kembali menulis Life and Death Rune.     

Boom!     

Kertasnya kembali terbang dan meledak. Setelah itu, satu nama lain muncul di Ranking Bounty.     

Ranking Bounty, nomor 10, Pemimpin Daratan Soul, Lian Xi. Bounty: 300 juta.     

Mengejutkan!     

Kali ini, para penontonnya menjadi semakin gaduh. Bahkan, beberapa orang mulai mendelik ke arah Zhang Ruochen.     

"Ini sungguh tidak masuk akal! Dia ingin membunuh Peri Lian Xi? Jika kabar ini sampai tersebar luas, maka seluruh Dunia Langit akan gempar."     

"Peri Lian Xi sangat cantik. Bahkan, pembunuh berdarah dingin tidak akan tega untuk membunuhnya."     

"Jika kau berani, maka tunjukkan identitasmu. Kau harus melangkahi mayatku dulu bila ingin membunuh Peri Lian Xi."     

Pria berjubah kuning melompat ke depan. Yang jelas, dia adalah salah satu sosok yang mengejar Peri Lian Xi. Dia melesat ke arah Zhang Ruochen, dan tinjunya memancarkan cahaya perak.     

Namun, ketika dia sudah berada di jarak 10 kaki jauhnya dari Zhang Ruochen, salah satu pembunuh Istana Dewa Kematian tiba-tiba muncul.     

Pembunuh itu sedikit unik. Dari jubah hitam yang dikenakan olehnya, terdapat seekor naga dengan enam sayap. Aura yang memancar darinya membuat suhu di sekitarnya menurun drastis.     

Aura semacam itu sontak menghentikan pria berjubah kuning.     

"Ini adalah Istana Dewa Kematian. Aku, Qin Kai, akan mengusir siapapun yang berani melanggar aturan kami. Camkan itu baik-baik," kata pria berjubah hitam.     

Mendengar itu, wajah pria berjubah kuning berubah sepucat kertas. Dengan bibir gemetar, dia berujar, "Qin... Kai, pembunuh Heavenly King di peringkat 21, Qing Kai..."     

Pada saat itu, pria berjubah hitam tiba-tiba langsung menjadi pusat perhatian.     

Semua orang, terutama mereka yang berada di dekatnya, mendadak ketakutan.     

Bahkan Zhang Ruochen juga merasa agak terkejut. Perlu dipahami, bahkan Liancheng Baili – sosok sekuat itu – masih berada di peringkat 84.     

Di antara ranking pembunuh Heavenly King, mereka hanya mencatat top 100 besar pembunuh di level Saint King. Masing-masing dari mereka sangat kuat. Semakin tinggi rankingnya, maka mereka akan semakin mengerikan.     

Setelah menghentikan pria berjubah kuning, Qin Kai tiba-tiba menghilang. Rasa-rasanya, dia seperti ditelan oleh udara.     

"Dia sangat kuat... Berdasarkan pada kultivasiku sekarang ini, bahkan aku tidak bisa melihat kepergiannya," bisik Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin berkata, "Sekarang kau sudah paham, kan? Di luar sana selalu ada orang lain yang lebih baik darimu. Berdasarkan pada kultivasimu sekarang ini, maka banyak pertapa di bawah Alam Supreme Saint yang masih dapat mengalahkanmu. Selama ini, kau hanya bertemu dengan generasi muda di Wilayah Truth Heavenly. Padahal, generasi tua jauh lebih mematikan dibandingkan mereka."     

Zhang Ruochen mengangkat bahunya. Orang-orang itu memang kuat. Tapi, Zhang Ruochen baru saja mendapatkan sehelai kumis Biksu Suci Xumi. Dalam waktu dekat, kekuatannya sendiri juga akan meningkat pesat.     

Saat kultivasinya berhasil menembus dua atau tiga alam, lalu berapa banyak pertapa di bawah Alam Supreme Saint yang masih mampu menandinginya?     

Setelah itu, Zhang Ruochen merentangkan tangannya, lantas mengambil Life and Death Rune lainnya.     

Mata Ji Fanxin membelalak lebar, hingga dia bertanya, "Kau masih ingin memesan lagi?"     

Bahkan seratus juta sudah merupakan angka yang besar bagi sosok pemimpin dunia seperti Ji Fanxin. Namun, Zhang Ruochen baru saja menghabiskan 600 juta, dan belum berhenti. Bagaimana mungkin dia tidak terkejut?     

Zhang Ruochen tersenyum. "Kereta Naga Emas-ku masih bisa dijual dengan harga 1 milyar, kan?"     

Setelah berkata demikian, dia kembali menuliskan nama seseorang.     

Setelah itu, satu nama lagi muncul di peringkat 10 Ranking Bounty: Pemimpin Istana Divine Blood War, Xun Ya. Bounty: 300 juta.     

Sambil mengacuhkan tatapan orang lain, Zhang Ruochen kembali menuliskan nama keempat.     

Boom!     

Kertas runenya kembali meledak dan berubah menjadi hujan cahaya.     

Setelah itu, di peringkat 7 Ranking Bounty, nama Shang Ziyan muncul dengan hadiah 500 juta batu suci.     

Setelah itu, Zhang Ruochen sempat ragu-ragu sejenak. Pada akhirnya, dia tidak lagi menuliskan nama. Dia mendesah.     

Nenek Bai Su, kakak seperguruan kedua, kakak seperguruan ketiga, kelima... kematian mereka masih akan selalu menjadi luka tersendiri di hati Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen juga akan bersikap sama seperti pria tersebut. Dia ingin memesan kematian Shang Ziyan, beserta teman-teman dan keluarganya.     

Namun...     

Ketika dia ingin memutuskannya, Zhang Ruochen malah mengurungkan niatnya. Karena dia tidak tega mengorbankan orang yang tidak bersalah.     

Toh keluarga Shang Ziyan dan teman-temannya belum tentu jahat. Tidak semua keluarganya adalah musuh Zhang Ruochen. Mungkin beberapa dari mereka masih ada yang baik.     

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Ji Fanxin.     

"Tidak ada."     

Zhang Ruochen menggenggam pena di tangannya erat-erat, dan kembali menurunkannya.     

"Ternyata pena ini dapat membunuh seseorang. Aku harus berhati-hati dalam menggunakannya."     

Ji Fanxin berkata, "Kita harus segera pergi dari sini. Empat orang yang ingin kau bunuh didukung oleh Daratan Heaven. Jadi, pasti banyak orang-orang mereka di tempat ini."     

"Ayo!"     

Ketika Zhang Ruochen membalikkan badannya, sosok pembunuh berjubah hitam muncul di hadapan mereka.     

Kalau menilai dari inskripsi di kerah dan lengan bajunya, maka dia adalah seorang pembunuh Heavenly King.     

Dengan nada mengancam, dia berkata kepada mereka. "Kedua pelanggan yang terhormat, tolong jangan pergi dulu. Elder Qi ingin bertemu dengan kalian berdua."     

Zhang Ruochen bisa merasakan aura membunuh yang memancar dari sosok tersebut. Di waktu yang sama, dia menjadi waspada, "Kenapa kami harus menemuinya?"     

"Kalian baru saja menggunakan jasa kami, jadi kalian harus membayar uang mukanya." Intensitas membunuhnya mendadak hilang, dan digantikan dengan senyuman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.