Kaisar Dewa

Racun Mirage



Racun Mirage

2Sambil mengikuti si pembunuh, Zhang Ruochen, Ji Fanxin, dan Xie Chengzi masuk ke Weapon-refining Building di dalam pemakaman.      3

Bangunan itu berlantai empat, dan terbuat dari besi hitam. Setiap inci bangunannya diselimuti dengan inskripsi formasi.     

Dari jendelanya, terdapat cahaya hitam yang merembes keluar.     

Ji Fanxin mulai menimbang-nimbang dan berkata, "Sepengetahuanku, ini bukan tempat untuk membayar uang muka."     

Pembunuh berjubah hitam berkata, "Anda adalah tamu VIP yang akan memakai jasa kami dengan nilai lebih dari seratus juta. Oleh karena itu, informasi Anda harus tetap terjaga. Elder Qi sendiri yang akan menemui Anda."     

Setelah itu, dia menoleh ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Tolong ikut saya."     

Ji Fanxin menjadi semakin curiga dan bertanya, "Kita datang bersama, kenapa kita tidak masuk bersama?"     

Pembunuh berjubah hitam membungkuk kepada Ji Fanxin dan meminta maaf. "Maaf, tapi ini adalah salah satu aturannya. Kita hanya boleh masuk ke ruang VIP satu per satu."     

Ji Fanxin baru mengunjungi Istana Dewa Kematian kurang dari tiga kali, hingga dia tidak terlalu paham dengan aturannya.     

Karena dia tidak ingin melanggar aturan mereka, maka dia tidak lagi berkata apa-apa.     

Ji Fanxin mengirimkan gelombang suara pada Zhang Ruochen dan berkata, "Tampaknya ini agak mencurigakan. Kau harus hati-hati."     

"Terima kasih."     

Zhang Ruochen – yang bernyali tinggi – masuk ke dalam bangunan tanpa ragu-ragu.     

Creak.     

Setelah pintunya tertutup, ternyata pembunuh itu tidak ikut masuk ke dalam bangunan. Sebaliknya, dia berjaga di luar pintu dan mengamati Ji Fanxin dengan tenang.     

Di dalam bangunan, terdapat 16 lampu perunggu, yang tingginya sama seperti pria dewasa. 16 mata melayang di ruang berkabut, dan kelihatannya jahat.     

Terdapat aroma wangi di sekitarnya.     

Aroma itu cukup familier bagi Zhang Ruochen. Itu adalah aroma Honghua Vines.     

Meski begitu, Zhang Ruochen malah menahan nafasnya dan menutup semua pori-porinya. Dia sangat waspada.     

Perlu diketahui, sosok pembunuh dari organisasi level tinggi sangat ahli dalam menggunakan racun. Oleh karena itu, dia harus tetap waspada.     

Sembari duduk di atas Xuan Ice Saint Jade, Elder Qi menarik nafasnya dalam-dalam. Seketika itu juga, kabut racunnya masuk ke dalam tubuhnya. Rasa-rasanya, organ-organnya seperti menyimpan dunia tersendiri, karena kabut sebanyak itu muat di dalam tubuhnya.     

Akibatnya, ruangan di bangunan itu menjadi jelas.     

Setelah membuka matanya, Elder Qi tersenyum. "Aku baru saja mendengar kabar kalau seseorang memesan dengan harga tinggi. Kupikir itu adalah salah satu murid dewa. Tak kusangka, ternyata dia adalah seorang tuan muda."     

Zhang Ruochen melipat tangannya di belakang pinggul dan bertanya, "Jadi, apa menurut Elder cuma 10 murid dewa yang punya banyak uang?"     

"Haha! Kau benar! Tampaknya orang tua ini telah meremehkan sosok pemuda sepertimu. Walau kami sudah hidup selama ribuan tahun, tapi kami masih kalah jauh dari kalian semua." Elder Qi tersenyum getir.     

Elder Qi pasti merupakan sosok pertapa bertalenta. Apabila menilai dari kabut hitam di sekitarnya, mungkin dia sudah berada di Alam Sain King level tujuh.     

Orang semacam itu jauh lebih berbahaya dibandingkan sosok pertapa jenius.     

Namun, kelihatannya Elder Qi adalah orang yang santai. Ketika itu, dia tersenyum. "Jika menimbang dari batu suci yang Anda keluarkan, maka kami punya dua pilihan untuk Anda."     

"Apa itu?" tanya Zhang Ruochen.     

Elder Qi bertanya, "Pertama, Anda harus membayar kami lunas. Jika Anda tidak membawa banyak batu suci, maka Anda juga bisa menukarnya dengan barang-barang. Jika dalam satu tahun target itu masih belum terbunuh, maka kami akan mengembalikan semua yang sudah dibayarkan."     

Zhang Ruochen bertanya, "Bagaimana dengan pilihan kedua?"     

Elder Qi berkata, "Pilihan kedua adalah dengan membayar uang muka. Setelah orang-orang kami berhasil membunuh target, maka Anda harus membayar sisanya."     

"Berapa uang muka yang harus saya bayarkan?" tanya Zhang Ruochen.     

Elder Qi membalas, "Minimal 10 persen."     

Zhang Ruochen mengangguk. "Baiklah, saya akan memilih cara kedua."     

Demi membunuh Shang Ziyan, Gong Ziyan, Lian Xi, dan Xun Ya, maka itu bukanlah tugas yang mudah. Tujuannya menyewa pembunuh bayaran, agar Shang Ziyan dan teman-temannya tidak terlalu fokus mengincarnya.     

Tentu saja, dengan harga segitu, maka beberapa dari mereka mungkin akan benar-benar mati. Menurut Zhang Ruochen, itu memang layak.     

Dalam situasi semacam ini, tentu saja Zhang Ruochen akan memilih pilihan yang kedua.     

Lebih jauh, Zhang Ruochen juga tidak membawa banyak batu suci. Dia juga tidak bisa menggunakan Kereta Naga Emas-nya sebagai jaminan.     

Lantas, Elder Qi menjelaskan, "Namun, untuk membayar uang mukanya, Anda harus menyelesaikan beberapa persyaratan."     

"Persyaratan apa?"     

Elder Qi membalas, "Kami harus tahu mengenai identitas Anda. Dengan begitu, maka kami bisa menakar kemampuan Anda, apakah Anda bisa membayar sisanya atau tidak."     

"Ternyata begitu."     

Zhang Ruochen memikirkannya sebentar, sebelum akhirnya bertanya, "Kabarnya Istana Dewa Kematian sangat menghargai reputasinya. Sehingga, mereka tidak akan membongkar informasi pelanggannya, kan?"     

"Benar. Memang beginilah kami menjalankan bisnis."     

Zhang Ruochen membuka topengnya dan mengubah wajahnya. Setelah itu, dia memperlihatkan wajah aslinya. "Saya bertanya-tanya, apa identitas sebagai Priest Daratan Guanghan, Zhang Ruochen, sudah cukup bagi kalian?"     

Mata dingin Elder Qi terfokus pada Zhang Ruochen, hingga akhirnya dia berkata, "Ternyata Anda adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu yang terkenal itu. Pantas saja Anda berani memesan dengan harga tinggi. Kalau begitu tunggu sebentar, saya akan mengumpulkan informasi dan menakar kemampuan Anda."     

Elder Qi mengeluarkan kotak magis dan menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya. Setelah itu, ribuan kata-kata muncul di permukaan kotaknya.     

Lantas, Elder Qi tersenyum. "Tampaknya Master Muda Ruochen juga seorang Pangeran Mahkota dari Pusat Kekaisaran Suci Daratan Kunlun. Dengan dua senjata Supreme Saint dan identitas sebagai pemimpin dunia, maka seharusnya Anda bisa membayarnya."     

"Tampaknya informasi kalian selalu diperbaharui!"     

Zhang Ruochen paham bahwa dua senjata Supreme Saint yang disebutkan oleh Elder Qi adalah dua Divine Beast dari Paviliun Penjaga Naga. Mereka sempat muncul saat Zhang Ruochen menyerang Sekte Setan Penyembah Bulan.     

"Sebagai organisasi pembunuh, maka informasi itu sangat penting. Jika master muda ingin membeli informasi, maka Anda juga bisa bekerja sama dengan kami."     

Setelah itu, Elder Qi menambahkan, "Karena kerja sama ini berkaitan dengan uang besar, maka kami harus memverifikasi identitas Anda, kalau-kalau orang lain menyamar sebagai Anda.'     

"Bagaimana kalian akan memverifikasinya?" tanya Zhang Ruochen.     

Elder Qi membalas, "Kami hanya perlu satu tetes darah Anda. Karena seperti apapun penampilan Anda, darah masih akan tetap sama."     

Clang!     

Dari dinding batu di belakang Elder Qi, sosok wanita muncul. Kelihatannya wanita itu separuh manusia separuh air, karena tubuhnya semi transparan. Namun, Zhang Ruochen masih bisa merasakan tanda-tanda kehidupan darinya.     

Wanita itu sedang membawa nampan.     

Di atas nampannya, di sana terdapat pisau perak dan sebuah cangkir.     

Lambat laun, wajah wanita itu terlihat jelas, dan kulitnya seperti terbuat dari besi. Kemudian, dia berkata, "Tuan, silahkan."     

Zhang Ruochen mengambil pisaunya dan ingin mengiris jarinya sendiri. Namun, tiba-tiba dia teringat tentang sesuatu. Demi alasan keselamatan, maka dia kembali meletakkan pisaunya ke atas nampan.     

Whish!     

Salah satu jari kanannya mulai merobek telunjuk kirinya sendiri. Setelah itu, cipratan darah keluar dari jarinya.     

Drip!     

Satu tetes darah terjatuh ke dalam cangkir.     

Ketika itu terjadi, tiba-tiba Zhang Ruochen merasakan sakit dari bekas lukanya.     

Pada umumnya, wajar saja kalau bekas luka terasa sakit.     

Namun, Zhang Ruochen tahu kalau rasa sakit itu lebih dari biasanya.     

Ini tidak wajar!     

Ekspresi Zhang Ruochen sontak berubah. Dia cepat-cepat mengaktifkan Chi Suci untuk menyegel aliran darahnya.     

Pada saat itu, wanita tersebut tiba-tiba menjadi beringas dan langsung menusukkan pisau peraknya ke dahi Zhang Ruochen.     

Dengan reaksinya yang cepat, Zhang Ruochen bergerak mundur dan melompat ke belakang.     

Boom!     

Tubuhnya tidak bisa keluar dari pintu bangunan. Sebab, di pintu itu terdapat banyak inskripsi, yang berubah menjadi pusaran Chi dan kembali memantulkannya.     

Tepat ketika Zhang Ruochen nyaris ditusuk dengan pisau perak, tiba-tiba pria itu menghilang. Dia berteleportasi ke sudut ruangan.     

Elder Qi bangkit berdiri dan mengambil pisaunya. Dengan senyuman ramah, Elder Qi memujinya, "Jarang sekali pemuda sepertimu bersikap dengan hati-hati. Ketika kau masuk ke dalam ruangan ini, selama itu kau tidak bernafas dan juga menutup pori-porimu. Sehingga, hipnotisku sia-sia belaka.     

"Baru saja, kami sempat melumuri pisau itu dengan racun. Selama kau mengiris jarimu dengan pisau tersebut, maka kau akan mati dalam hitungan detik. Saat kau mengiris jarimu tanpa pisau tersebut, maka itu juga membuatku kecewa.     

"Namun, walau kau sangat hati-hati, tapi kau masih akan menjadi korban orang-orang yang ingin kau bunuh.     

Zhang Ruochen sadar kalau lengan kirinya mati rasa, dan berubah menjadi transparan. Di waktu yang sama, kulitnya juga transparan, hingga otot, meridian, dan tulang-tulangnya terlihat.     

Sensasi mati rasa itu pun mulai menjalar di tubuhnya.     

Dia baru saja diracuni!     

"Apa... ini? Apa yang kau lakukan?"     

Zhang Ruochen mulai mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming dan berusaha mengeluarkan racun tersebut.     

Elder Qi berjalan mendekati Zhang Ruochen, sambil tersenyum dan berkata bangga, "Itu sia-sia belaka. Ini adalah racun khusus milik Istana Dewa Kematian: Racun Mirage.     

"Racunnya tidak punya rasa dan warna. Sehingga, racun itu sulit dideteksi.     

"Walau racunnya melayang di depanmu, tapi mereka yang berada di bawah Alam Supreme Saint tidak akan bisa merasakannya. Ketika kau mengiris jarimu, racun itu langsung menembus Chi Pertahanan dan masuk ke dalam tubuhmu.     

"Apa sekarang kau merasa lemas? Apa tubuhmu mulai mati rasa?     

"Lihat tanganmu, lama kelamaan tanganmu akan menjadi transparan. Haha, tidak lama lagi, sekujur tubuhmu juga akan menjadi transparan, bahkan termasuk kesadaran dan jiwa sucimu. Setelah itu, kau akan terlihat seperti fatamorgana.     

"Tentu saja, walau tubuhmu berubah menjadi transparan, tapi kau masih berguna. Aku akan mengubahmu menjadi pedang. Dengan begitu, maka jiwa pedangku akan semakin kuat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.