Kaisar Dewa

Berpakaian Pria



Berpakaian Pria

0Secercah cahaya muncul di langit. Hari baru tiba.      2

Zhang Ruochen, Ji Fanxin, dan Xie Chengzi telah pergi meninggalkan pemakaman dan terbang ke Gunung Heavenly Capital.     

Lantas, Ji Fanxin menoleh kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Ternyata, aku benar-benar telah meremehkanmu sebelumnya. Tak kusangka, kau bahkan punya koneksi di Istana Dewa Kematian, sampai-sampai kau masih bisa lolos dari tempat itu, padahal kau baru saja membunuh salah satu elder mereka."     

Tidak ada yang bisa disembunyikan dari Ji Fanxin. Ternyata wanita itu juga bisa menilainya sendiri.     

Namun, Zhang Ruochen dan Ji Fanxin hanyalah partner kerja sama, hingga dia tidak menceritakan soal Le dan Han Qiu.     

Le dan Han Qiu memilih tinggal di Istana Dewa Kematian, karena mereka masih ingin kembali melatih diri masing-masing. Walau begitu, mereka masih akan melaporkan hasil perburuannya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Aku juga takjub denganmu. Aku sangat terenyuh setelah melihatmu masih ada di sana, dan tidak melarikan diri."     

Ji Fanxin berkata, "Memang aku tidak perlu lari. Toh aku tidak ada urusannya dengan kematian Elder Qi."     

Zhang Ruochen bertanya, "Jika bukan Qin Kai yang membantuku, apa kau masih akan membantuku, kalau-kalau aku bertempur melawan Istana Dewa Kematian?"     

"Tidak! Bertarung melawan mereka di tempat itu sama saja dengan bunuh diri."     

Setelah terdiam sejenak, Ji Fanxin menambahkan, "Namun, aku bisa mengeluarkan banyak uang untuk menyelamatkan nyawamu."     

Selama dia bisa membelinya dengan uang, maka Ji Fanxin akan membeli Zhang Ruochen. Entah berapa lama Zhang Ruochen akan hidup setelahnya, maka semua itu terserah Ji Fanxin.     

Artinya, Zhang Ruochen bisa hidup lebih lama bila Ji Fanxin benar-benar membelinya. Lantas, banyak hal yang bisa terjadi setelahnya.     

Zhang Ruochen berkata, "Wajar saja bila kau bisa menjadi pemimpin dunia. Ternyata kau sangat kaya."     

"Tapi aku masih tidak bisa dibandingkan denganmu. Bukankah kau baru saja memesan barang senilai ratusan juta batu suci di Istana Hundred Flower. Setelah itu, kau menghabiskan uang senilai 1.4 milyar di Istana Dewa Kematian?" kata Ji Fanxin.     

Zhang Rochen mendesah setelah mendengar kata "uang".     

Zhang Ruochen nyaris kehabisan uang setelah memesan kematian beberapa orang di Istana Dewa Kematian. Kini, bahkan dia lebih miskin dibandingkan para Biksu biasa.     

Untungnya, tidak lama lagi dia akan menyerang Dojo Xumi milik Daratan Kunlun. Mungkin, di sana dia bisa mendapatkan beberapa benda berharga dan mendapatkan beberapa batu suci.     

Setelah pergi dari gunung itu, Zhang Ruochen berpisah dengan Ji Fanxin dan kembali ke Dojo Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Tongkat Tulang Kaisar Yi dan meletakkan tongkat itu di hadapannya. Setelah itu, dia mengambil 10 persen jiwa suci Amber Ash dari Lautan Chi-nya.     

Ruh jahat di dalam tongkat itu mendadak senang dan mulai memurnikan jiwa sucinya.     

Tongkat Tulang Kaisar Yi telah membantu banyak selama dia mengalami krisis di pemakaman tersebut. Jika bukan karena tongkat dan Demonic Sound yang mengulur-ulur waktu untuk dirinya, mungkin dia tidak akan bisa menekan pengaruh Racun Mirage di dalam tubuhnya.     

"Tongkat Tulang Kaisar Yi setara dengan Saint King di pertengahan level tujuh. Setelah memurnikan jiwa suci ini, mungkin dia akan menjadi Saint King di level delapan."     

Ketika tongkatnya sedang memurnikan jiwa suci tersebut, Zhang Ruochen mengeluarkan kumis Biksu Suci Xumi dan mulai mempelajari prinsip ruang dan waktu.     

Setelah meningkatkan Ilmu Ruang dan Waktu-nya, barulah Zhang Ruochen bisa menembus ke level lima dalam waktu dekat.     

Keesokan harinya, salah satu pelayan menunggunya di luar paviliun kultivasi. Pelayan wanita itu berkata, "Lord Priest, ada seorang gadis muda... gadis itu berkunjung ke Dojo. Dan beliau... beliau ingin bertemu dengan Anda."     

"Tidak, aku tidak ingin menemui siapapun," kata Zhang Ruochen.     

"Gadis itu punya kultivasi tinggi. Mungkin dia kuat," kata pelayan wanita tersebut.     

Zhang Ruochen berhenti berkultivasi dan mulai menimbang-nimbang. "Sebentar lagi, kami akan menyerang Dojo Xumi. Apa gadis itu berasal dari Daratan Kunlun?"     

Creak!     

Zhang Ruochen membuka pintu Weapon-refining Paviliun dan keluar dari sana. "Antar aku."     

Thousand Star Maiden sedang mengenakan pakaian putih dengan pola naga di bagian kerahnya. Dia mengenakan sabuk putih di pinggulnya yang ramping. Dia berdiri di bawah Lukisan Kebenaran Dewi Bulan, sambil mengamati Lukisan Stars Orbitting Moon.     

Alisnya berwarna hijau. Saat dia berkedip, bulu matanya terlihat cantik. Hidungnya lurus dan mancung, sedangkan bibirnya bersih dan berkilauan, yang memperlihatkan gigi putihnya.     

Wajahnya benar-benar cantik. Bisa dibilang, siapapun tidak akan pernah bosan saat memandangnya.     

Dulunya, para pelayan wanita di Dojo Dewi Bulan adalah para Saintess dari dinasti-dinasti besar. Sehingga, kecantikan mereka semua berada di atas rata-rata. Namun, kecantikan mereka seolah tenggelam di hadapan Thousand Star Maiden, seolah-olah mereka hanyalah manusia biasa, sedangkan Thousand Star Maiden merupakan salah satu bidadari dari surga.     

Terutama setelah melihat temperamen dan aura Thousand Star Maiden yang elegan... rasa-rasanya, kedua elemen itu semakin menjauhkan levelnya dengan wanita lain.     

Walau Thousand Star Maiden sedang mengenakan pakaian pria, tapi semua orang beranggapan kalau dia sangat cantik, bahkan kecantikannya setara dengan Nine Angels Beauty Scroll.     

Setelah melihat Thousand Star Maiden, Zhang Ruochen pun merasa terkejut, hingga dia bergegas menghampirinya.     

Setelah meminta para pelayannya pergi dari sana, Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Kenapa kau tidak bilang jika ingin berkunjung kemari? Dengan begitu, mungkin aku bisa menyambutmu bersama semua orang di dojo ini."     

"Jika aku memberitahumu, maka aku akan dipaksa untuk bergabung dengan Daratan Guanghan."     

Thousand Star Maiden tersenyum, lalu membalikkan badannya dan berkata, "Tidak diragukan lagi kemampuan Dewi Bulan. Ternyata Lukisan Kebenaran-nya sangat luar biasa. Aku sempat melihat banyak wanita cantik di tempat ini. Tadinya, kupikir mereka berkumpul di sini karena pesonamu, tapi sekarang aku mulai paham, ternyata semua itu karena lukisan ini."     

"Mereka memilih tinggal di sini karena keinginannya sendiri. Itu tidak ada hubungannya denganku," kata Zhang Ruochen.     

Thousand Star Maiden tersenyum samar dan berkata, "Hanya segelintir pertapa di Wilayah Truth Heavenly yang pernah melihat wajah asliku."     

Zhang Ruochen berkata, "Maka dari itu, aku merasa tersanjung karena bisa menjadi salah satunya."     

Thousand Star Maiden hampir selalu mengenakan tudung kepala dan menutupi wajahnya. Bahkan juga tubuh dan Kekuatan Batin-nya. Sehingga, hampir tidak ada seorangpun yang bisa melihat wajah aslinya.     

Thousand Star Maiden berkata, "Kau pasti paham kan kenapa aku datang kemari?"     

Zhang Ruochen berkata, "Entahlah."     

Thousand Star Maiden menggertakkan giginya, lalu menenangkan diri dan berkata lembut, "Terakhir kalinya kita bertemu, aku mendengar perkataanmu... baiklah, aku sempat mendengar saran darimu. Dan setelah memikirkannya dua kali, kurasa perkataanmu memang masuk akal. Jika aku ingin menguatkan mindset-ku, maka aku harus melupakan identitasku sebagai Thousand Star Maiden. Aku harus menyingkirkan semua perlindungan di dekatku karena statusku sebelumnya. Setelah itu, aku harus menghadapi tantangan yang sebenarnya, berani merasakan kekalahan, dan perasaan-perasaan lain yang belum pernah kurasakan sebelumnya."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Tak kusangka, ternyata kau sudah memikirkannya matang-matang. Kalau begitu, semoga kau bisa meningkatkan mindset-mu dalam waktu dekat dan menjadi wanita tangguh yang sesungguhnya."     

Zhang Ruochen sempat memberinya saran agar wanita itu melepaskan identitasnya dan bergabung dengan Daratan Guanghan untuk sementara waktu, sembari berkultivasi bersamanya.     

Zhang Ruochen dan Daratan Guanghan sama-sama punya banyak musuh. Oleh karena itu, apabila wanita itu bergabung dengannya, maka dia akan sering menghadapi tantangan dan bahaya.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen cuma bercanda. Maka dari itu, dia tidak menyangka bila wanita tersebut benar-benar setuju dengan perkataannya. Padahal, Zhang Ruochen cuma ingin memanfaatkannya.     

Lagipula, bila wanita itu berdekatan dengannya, maka nyawanya akan semakin terancam.     

Zhang Ruochen membelalakkan matanya dan mengamati ekspresi Thousand Star Maiden, sebelum akhirnya berkata, "Apa kau setuju dengan saranku dan ingin berkultivasi bersamaku?"     

Thousand Star Maiden mendengus dan mendelik kepada Zhang Ruochen. "Benar. Bukankah harusnya kau merasa senang? Sekarang, kau bisa menggunakanku semaumu. Tertawalah sepuasmu. Kenapa kau masih menahannya?"     

Thousand Star Maiden sudah berkomunikasi dengan leluhurnya mengenai saran Zhang Ruochen. Dia bercerita kepada leluhurnya mengenai mindset-nya yang masih lemah dan bagaimana cara meningkatkannya.     

Namun, wanita itu malah terkejut setelah mendengar jawaban sang leluhur. Sebab, leluhurnya malah mengizinkannya untuk berkultivasi bersama Zhang Ruochen.     

Ketika itu, Thousand Star Maiden sempat ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya dia berkunjung ke Dojo Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau tidak perlu menyesal seperti itu. Mungkin aku juga tidak ingin kau berada di sini. Karena aku sudah mengetahui identitasmu sebagai Maiden, mungkin nantinya kau malah akan memicu masalah, apalagi dengan wajah cantikmu itu."     

Thousand Star Maiden menggertakkan giginya dan menahan geram. Menurutnya, Zhang Ruochen terlalu munafik, hingga dia pun berkata, "Toh ada banyak cara untuk meningkatkan mindset-ku. Kenapa aku perlu berkultivasi denganmu?"     

Thousand Star Maiden yakin bila Zhang Ruochen akan menghentikannya dan memintanya untuk tetap tinggal di sana. Oleh karena itu, dia beranjak pergi, sambil tersenyum.     

"Sampai jumpa," kata Zhang Ruochen.     

Thousand Star Maiden menghentikan langkahnya dan tidak lagi tersenyum. Dia membalikkan badan dan mendelik kepada Zhang Ruochen. "Jangan pernah menyesalinya."     

"Tidak akan."     

Zhang Ruochen menatap Thousand Star Maiden, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Arogan sekali wanita itu. Apa dia memang seperti itu ketika dia ingin meminta bantuan kepada orang lain? Kalau dia bersamaku, maka itu hanya bikin repot saja."     

Ketika Thousand Star Maiden keluar dari Dojo Dewi Bulan, saat itu dia sempat berpapasan dengan Sembilan Dewi Empryan.     

Mereka berdua sama-sama mengenakan pakaian pria, dengan temperamen dan penampilan yang senada.     

Ketika mereka berpapasan, maka waktu mendadak berhenti.     

Salah satu dari mereka masuk ke dojo, sedangkan satu yang lain keluar dari sana. Namun, mereka berdua sama-sama menyadari kehadiran masing-masing, walau mereka cuma bertukar lirikan.     

Setelah Thousand Star Maiden keluar dari dojo, dia membalikkan badannya dan mengamati punggung cantik Sembilan Dewi Empryan. "Siapa dia? Kalau menilai dari temperamen dan wajahnya, pasti dia bukan pertapa biasa. Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya? Apa dia juga datang kemari untuk bertemu dengan Zhang Ruochen?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.