Kaisar Dewa

Daftar Nama



Daftar Nama

0Zhang Ruochen masih agak penasaran, hingga dia bertanya, "Tapi kenapa kau tahu banyak hal mengenai Istana Dewa Kematian, padahal kau cuma pembunuh bayaran?"      3

Le berkata, "Ceritanya panjang, tapi saya memang tahu mengenai beberapa rahasia dan mendapatkan perlakuan khusus dari mereka. Bahkan aku tahu lebih banyak dibandingkan para elder yang menjadi anggota inti."     

Zhang Ruochen beranggapan bahwa itu berkaitan dengan niat Pemimpin Istana Dewa Kematian untuk menjadikan Le sebagai muridnya. Sehingga, dia tidak bertanya lebih lanjut.     

Lantas, Le berkata, "Tempat sementara ini dikendalikan oleh 10 elder. Walau Han Qiu, Saudara Qin Kai, dan saya punya wewenang di tempat ini, tapi kami masih perlu bukti untuk membantu Anda."     

Zhang Ruochen bisa memahami mereka. Dia berkata, "Tidak sulit untuk mencari buktinya, kan? Elder Qi pasti meninggalkan beberapa petunjuk di Weapon-refining Paviliun. Selain itu, bukankah Istana Dewa Kematian juga tahu jika ada yang salah dengan Elder Qi?"     

Qin Kai berkata, "Bagaimanapun juga, salah satu elder baru saja terbunuh. Jadi, ini bukan masalah simpel. Kami masih harus mencari bukti yang konkrit, agar kami bisa mengeluarkanmu dari pemakanan ini."     

"Bukti macam apa yang cukup kuat?" tanya Zhang Ruochen.     

Qin Kai berkata, "Kita tunggu Han Qiu dulu."     

Selama setengah jam berikutnya, ruangan di pemakaman itu bergetar.     

Setelah kekacauan itu berakhir, Han Qiu masuk ke dalam gua batu. Tubuhnya bersimbah darah, hingga membuatnya tampak seperti wanita demonic yang haus darah.     

Bang!     

Sosok pertapa yang mengenakan jubah hitam Dewa Kematian dilemparkan ke dalam gua seperti anjing mati. Dia tersungkur di depan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengenali auranya. Dia adalah pembunuh Heavenly King yang mengantar Zhang Ruochen dan Ji Fanxin untuk bertemu dengan Elder Qi.     

Pakaian hitam Han Qiu sudah berlumuran darah. Masih ada Chi membunuh yang tersisa di tubuh seksinya. Wanita itu berkata, "Aku sudah membunuh semua orang yang terlibat dengan Elder Qi, kecuali dia."     

Lantas, Han Qiu menoleh ke arah Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, dia menahan amarah dan kebenciannya. Setelah itu, dia menghampirinya dengan riang.     

Wanita itu melihat wajah Zhang Ruochen yang pucat, dan tangan kirinya yang transparan. Lantas, dia bertanya, "Apa kau diracuni?"     

Dia menggenggam pergelangan tangan Zhang Ruochen. Setelah memeriksanya, dia menelan ludah. "Qi Yunfeng benar-benar brengsek. Jika dia masih hidup, maka aku pasti akan mengeluarkan jiwa sucinya dan menyiksanya dengan ribuah ghost-ku. Kakak senior Qin Kai, kau punya penawar Racun Mirage, kan?"     

Qin Kai berkata tenang, "Aku punya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengobatinya, karena racun itu bisa menjadi salah satu bukti. Apa kau masih bisa menahannya, Zhang Ruochen?"     

Zhang Ruochen tersenyum. "Tidak terlalu sulit untuk menekan racun ini."     

Han Qiu juga paham bahwa sekarang ini memang bukan waktu yang tepat untuk mengobati Zhang Ruochen. Sehingga, Han Qiu mulai menendang pembunuh Heavenly King keras-keras dan mulai membangunkannya.     

Pembunuh itu bernama Qi Yunhai, dan berasal di klan yang sama dengan Elder Qi. Dia adalah Saint King di level dua.     

Yang jelas, Qi Yunhai sudah terluka parah. Setelah siuman, dia langsung batuk-batuk. Kemudian, setelah melihat Qin Kai, Le, Han Qiu, dan Zhang Ruochen di dalam gua batu, maka dia langsung paham dengan apa yang terjadi.     

Qi Yunhai pun berubah menjadi sekumpulan gagak, dan berusaha keluar dari gua tersebut.     

"Berani-beraninya kau."     

Han Qiu melepaskan Ilmu Kegelapan. Dia melepaskan pusaran hitam raksasa dan mengarahkannya ke sekumpulan gagak tersebut.     

Suara Qi Yunhai terdengar dari balik pusaran hitam. "Han Qiu, hari ini kau sudah membunuh banyak anggota inti. Jika kau juga membunuhku, maka sembilan elder tidak akan mengampunimu... kau..."     

Han Qiu mendengus dan mencengkram udara.     

Pada saat itu, Han Qiu menangkap kepala Qi Yunhai. Dia menghempaskannya ke tanah. Lantas, pria itu terjerembab di depan Zhang Ruochen.     

Qi Yunhai memang seorang Saint King. Karena dia paham kalau dirinya tidak akan bisa lolos, maka dia langsung mengalirkan Chi Suci dan berusaha meledakkan Holy Source-nya.     

Poof!     

Han Qiu menghancurkan kepala Qi Yunhai dengan tangannya. Di waktu yang sama, lima energi gelap menerjang tubuh Qi Yunhai.     

Tiba-tiba, Qi Yunhai berteriak kesakitan dan matanya berdarah. Sinar matanya pun berangsur meredup.     

"Aku sudah mengunci jiwa sucinya. Kekuatan Batin-nya juga sudah ditelan oleh Ilmu Kegelapan. Apapun yang kutanyakan, dia akan menjawabnya. Ayo kita temui sembilan elder sekarang juga!" kata Han Qiu dengan nada dingin.     

Sepuluh elder yang bertugas untuk menjaga pemakaman adalah para pertapa tangguh.     

Elder Qi adalah salah satu elder lemah.     

Sembilan elder lainnya juga paham dengan apa yang terjadi. Sehingga,mereka sudah menunggu di luar gua, tapi setelah melihat Qin Kai keluar dari sana, maka mereka pun langsung ekspresi tenang, dan tidak buru-buru mengintrogasinya.     

Karena mungkin, Qin Kai bisa mengalahkan mereka bersembilan sekaligus.     

Qin Kai, Le, dan Han Qiu berusaha menjelaskan kepada mereka. Sedangkan Zhang Ruochen hanya berdiri di kejauhan dan menunggu hasilnya.     

"Kenapa aku bisa lupa? Barang itu mungkin bisa mengeluarkan Racun Mirage di dalam tubuhku."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen mengeluarkan biji lotus biru dan menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya. Tiba-tiba, bijinya memancarkan cahaya biru, yang menyebar ke tangan, lengan, pundak. Pada akhirnya, cahaya itu menyelimuti tubuhnya.     

Beberapa saat kemudian, Racun Mirage-nya benar-benar hilang.     

"Pantas saja ini adalah peninggalan Biksu Suci Xumi. Barang ini sangat menakjubkan."     

Zhang Ruochen mengalirkan Chi Suci-nya sampai satu sirkulasi penuh, barulah setelahnya dia benar-benar pulih. Dia mengamati biji lotusnya, sambil tersenyum samar.     

Beberapa saat kemudian, sembilan elder itu pergi dari sana. Qin Kai dan Le menghampiri Zhang Ruochen.     

Qin Kai melemparkan botol putih kecil ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Qi Yunhai sudah memberitahukan semuanya kepada para elder. Sehingga, mereka tidak perlu memeriksa Racun Mirage di dalam tubuhmu. Itu adalah penawar racunnya."     

Zhang Ruochen mengambil botol putih kecil, lalu tersenyum dan mengembalikannya lagi kepada Qin Kai. Dia berkata, "Tidak perlu! Aku sudah menyingkirkan racunnya!"     

"Bagaimana mungkin?"     

Qin Kai menatap Zhang Ruochen, lantas menemukan kalau pria itu memang sudah kembali tampil sehat dan bugar.     

Qin Kai beranggapan bahwa pria itu hanya bisa menekan racunnya, tapi dia tidak akan bisa menyingkirkannya. Tapi, bagaimana mungkin dia berhasil menyingkirkan racunnya, padahal dia masih Saint King di level empat?     

Menurutnya, Le dan Han Qiu adalah para pertapa dengan kemampuan spesial. Kenapa masih ada sosok spesial lainnya?     

"Ah!"     

Qi Yunhai – yang sedang berlutut di tanah – berteriak memilukan. Wajahnya berkedut-kedut.     

Ternyata, Han Qiu sedang menyerap Chi Demonic Qi Yunhai dengan Ilmu Kegelapan-nya, dan mengubahnya menjadi kekuatannya sendiri. Beberapa saat kemudian, Qi Yunhai tergeletak di tanah dan berubah menjadi mayat kering.     

Sementara itu, tubuh Han Qiu berselimutkan energi hitam.     

Setelah menyerapnya selama satu jam, akhirnya energi hitam itu kembali masuk ke dalam tubuhnya. Tiba-tiba, kultivasi Han Qiu meningkat.     

Wanita itu bisa menyerap kekuatan orang lain, karena dia menguasai salah satu di antara Sembilan Ilmu Kuno, yakni Ilmu Kegelapan.     

Qin Kai berkata, "Kurasa kalian masih ingin berbincang-bincang. Kalau begitu, aku akan pergi dari sini, dan mencari mangsa di Ranking Bounty."     

Setelah kembali ke gua, Zhang Ruochen bertanya kepada Le dan Han Qiu, terkait pengalaman mereka bergabung dengan Istana Dewa Kematian.     

Mereka pasti telah melalui banyak hal dan mengorbankan banyak hal demi berada di level setinggi itu. Zhang Ruochen telah melewatkan banyak cerita mereka.     

Setelah berbincang cukup lama, Zhang Ruochen akhirnya mengetahui banyak hal.     

Le dan Han Qiu mendapatkan identitas yang berbeda-beda, dikarenakan koneksi mereka dengan Istana Dewa Kematian. Koneksi mereka berasal dari Daratan Yuan, salah satu di antara top 10 ribu dunia.     

Karena itulah, mereka punya peluang untuk berkultivasi di Wilayah Truth Heavenly.     

Namun, mereka tidak akan bisa berkultivasi di Istana Dewa Kebenaran, karena istana pasti akan menolak mereka.     

Han Qiu berkata, "Yang Mulia, ternyata Anda masih sangat bermurah hati, karena Anda hanya memesan kematian empat orang, termasuk Shang Ziyan. Sebab, waktu itu banyak pertapa dari Pusat Kekaisaran Suci yang dibunuh oleh mereka. Ini adalah murni pembalasan dendam, dan kita memang harus menghabisi mereka. Kita harus membuat Shang Ziyan tahu bagaimana rasanya kehilangan teman dan keluarga."     

Zhang Ruochen menoleh kepada Le dan berkata, "Bagaimana menurutmu?"     

"Terserah Anda saja, Yang Mulia. Bagaimanapun juga saya akan selalu mendukung Anda."     

Han Qiu benar-benar memahami Zhang Ruochen. Wanita itu tahu kalau Zhang Ruochen tidak akan menuruti perkataannya, karena pria itu tidak akan menghianati prinsipnya sendiri. Tapi sebelum Zhang Ruochen sempat bicara, dia sudah lebih dulu mengeluarkan buku catatan kecil dan memberikannya pada pria tersebut.     

"Saya tahu Anda tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah. Maka dari itu, saya sempat menyelinap ke pusat informasi Istana Dewa Kematian dan mendapatkan banyak informasi rahasia. Buku ini berisi daftar nama para pertapa yang pernah bekerja sama dengan Shang Ziyan. Mereka adalah orang-orang yang terlibat ke dalam pembunuhan itu."     

Zhang Ruochen mulai membaca catatannya.     

Selesai membaca buku, dia menutupnya dan menatap Han Qiu, sebelum akhirnya berkata, "Demi mendapatkan buku ini, itu pasti sangat beresiko, kan?"     

Mendengar itu, Han Qiu sedikit gembira, hingga dia berkata, "Karena saya tahu bahwa kematian Nenek Bai Su, Zhu Hongtao dan para pertapa dari Pusat Kekaisaran Suci akan menjadi luka dalam di hati Anda. Oleh karena itu, mustahil bila Anda tidak ingin membalaskan dendam mereka, tapi Anda memang sudah ditakdirkan untuk menjadi Kaisar. Oleh karena itu, Anda tidak boleh membunuh mereka secara langsung. Sebab, itu dapat merusak reputasi Anda. Biarkan saya yang membunuh mereka untuk Anda."     

"Anda juga bisa mengandalkan saya," kata Le dengan tampang datar.     

Zhang Ruochen menatap mereka berdua cukup lama, hingga akhirnya berkata, "Kalau begitu, lakukan apa yang harus dilakukan. Bunuh semua orang yang ada di dalam catatan ini dan beri titik merah di samping namanya dengan darah mereka masing-masing."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.