Kaisar Dewa

Ketangguhan Zhang Ruochen



Ketangguhan Zhang Ruochen

2Rasa-rasanya, Ye Honglei seperti baru saja melihat malaikat pelindungnya. Seketika itu juga, ekspresinya terlihat senang. Dia terbang mendekati Zhang Ruochen bagaikan secercah cahaya merah.     0

Jika yang datang ke sana adalah orang lain, mungkin mereka tidak akan bisa mengubah situasinya, meski orang-orang itu adalah Wan Zhaoyi atau Xue Wuye.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen mungkin mampu menandingi pria yang membawa pedang tersebut. Minimal, Zhang Ruochen masih bisa membawa kabur dari sana.     

Wanita itu pernah mendengar banyak legenda mengenai Zhang Ruochen di Wilayah Truth Heavenly.     

"Para kultivator ini sangat tangguh, terutama pemimpin mereka," kata Ye Honglei kepada Zhang Ruochen dengan pesan telepati. "Di alam yang sama, mereka adalah sosok yang tak tertandingi. Bila ada peluang, maka kita harus segera pergi dari sini dengan menggunakan Space Transfer Formation."     

Namun, Zhang Ruochen tidak ingin melarikan diri. Kedua matanya terlihat tajam. Aura yang memancar darinya menjadi semakin agresif.     

Melihat itu, Ye Honglei pun mendadak gelisah. "Dojo Tianluo sudah hancur. Ini tidak akan berubah. Selain itu, mereka sangat kuat dan jumlah mereka juga sangat banyak. Kita tidak perlu melawan mereka."     

Tapi setelah itu, dia memasang ekspresi terkejut, karena pria yang membawa pedang dan para anak buahnya tiba-tiba bersikap serius, seolah mereka baru saja bertemu dengan lawan tangguh. Mereka pun mulai berkumpul bersama.     

Xu Moon Blade memancarkan pedang Chi yang dahsyat. Pedangnya menciptakan wilayah tersendiri dan mulai mengepung Zhang Ruochen. Sementara itu, kultivator lainnya juga mengeluarkan senjata saint masing-masing. Beberapa dari mereka mengeluarkan tongkat, sedangkan beberapa yang lain mengeluarkan scroll rune.     

Tapi apa yang sebenarnya sedang mereka takutkan?     

Zhang Ruochen?     

Dengan wilayah pedang sebagai benteng pertahanannya, maka Wang Xu pun menjadi lebih tenang. "Zhang Ruochen, bukankah kau sudah diusir oleh dewa dari Daratan Kunlun? Kenapa kau masih berada di dojo mereka?"     

"Kau sendiri kenapa berada di sini?" tanya Zhang Ruochen. "Bila kau membunuh pertapa di dojo orang lain, apa kau tidak takut dengan hukuman dari Istana Dewa Kebenaran?"     

"Apa buktinya kalau aku membunuh mereka?" tanya Wang Xu.     

Zhang Ruochen menuding Ye Honglei. "Ada saksi mata yang melihatmu. Selain itu, mereka juga bisa memeriksa medan pertempuran dan menemukan petunjuknya."     

"Menghancurkan dojo milik dunia lain adalah perbuatan kriminal yang serius. Selain itu, kau juga membunuh orang-orang di dalamnya." Ye Honglei mengeluarkan scroll rune dan membukanya.     

Selanjutnya, sebuah bayangan muncul dari scroll tersebut.     

Ternyata scroll itu merekam proses kerusakan Dojo Tianluo. Dengan Wang Xu sebagai pemimpin mereka, maka belasan kultivator dari Daratan Ruiya sedang berdiri di depannya, sementara ada banyak mayat yang tergeletak di lantai.     

"Scroll ini bisa membuatmu dihukum."     

Setelah terdiam sejenak, Ye Honglei menambahkan, "Tapi kami tidak perlu melaporkannya. Asalkan kalian mundur dari tempat ini, maka aku akan memberikan scroll-nya."     

Pada akhirnya, Ye Honglei masih takut dengan mereka. Dia khawatir kalau dirinya tidak akan bisa melarikan diri. Oleh karena itu, dia merekam seluruh prosesnya demi melindungi diri sendiri.     

Wang Xu menganggap kata-kata wanita itu sebagai lelucon belaka. Dia cuma mendengus, tanpa berkata apapun. Sebab, bagaimana mungkin Zhang Ruochen akan membiarkan mereka pergi?     

Para kultivator dari Daratan Ruiya mulai memancarkan aura yang lebih kuat. Mereka sedang menggalang kekuatan.     

Di langit malam, seekor burung hantu terbang mendekat. Kedua cakarnya sedang mencengkram sosok pertapa lain.     

Thud!     

Burung hantu itu melemparkannya ke lantai.     

Di waktu yang sama, Wang Xu memicingkan matanya. "Yu Tu."     

Pertapa yang bernama Yu Tu tergeletak di tanah, dan sudah berada di nafas terakhirnya. "Lord… itu… burung hantu itu… sangat…"     

Sebelum dia sempat menyelesaikan perkataannya, tubuhnya sudah lebih dulu berubah menjadi asap.     

Yang tersisa darinya hanya setumpuk pasir hitam.     

Binatang buas itu menutup sayapnya dan mendarat di tanah. Dia muncul di samping Zhang Ruochen dan berkata arogan, "Dia hanyalah peri tanah. Bagaimana mungkin dia bisa mengelabuiku?"     

"Ada apa?" tanya Zhang Ruochen.     

"Pertapa itu adalah peri tanah," kata Blackie. "Peri tanah adalah salah satu jenis tanah atau batu spesial yang telah menumbuhkan kesadarannya. Sehingga, mereka bisa hidup.     

"Peri tanah itu juga sangat tangguh. Dia sudah menjadi Saint King. Dia bisa menggerakkan gunung dan sungai. Dia juga bisa menyelinap ke dalam formasi taktis di bawah tanah, karena auranya sangat lemah. Jika Kekuatan Batin-mu masih jauh dari Alam Supreme Saint, maka kau tidak akan bisa menemukannya.     

"Dia sedang sial karena bertemu denganku. Aku punya mata Supreme Saint. Aku bisa melihat apapun, bahkan yang tersembunyi ribuan meter di bawah tanah sekalipun."     

Zhang Ruochen mulai menimbang-nimbang. "Sesaat setelah kultivator dari Daratan Kunlun masuk ke Space Transfer Formation, maka mereka langsung menyerang Dojo Tianluo. Tampaknya, peri tanah ini sudah lama bersembunyi di bawah tanah dan sempat mengirimkan pesan kepada Wang Xu… oh tidak, kurasa para pertapa dari Daratan Kunlun akan masuk ke dalam perangkap mereka."     

"Haha, semua kultivator itu akan mati malam ini."     

Wang Xu menggenggam pedang dengan kedua tangannya. Empat lapis cahaya saintly muncul di pedangnya. Setelah itu, dia menebaskannya ke arah Zhang Ruochen.     

Pedang itu bukan cuma mematikan, tapi juga sangat cepat.     

Ye Honglei pun terpaksa harus bergerak mundur. Sekarang, akhirnya dia sadar bahwa pria itu masih belum mengerahkan segenap kekuatannya. Ini adalah kekuatan yang sebenarnya!     

Apa itu benar-benar kekuatan Saint King di level pertama?     

Meski begitu, Zhang Ruochen tidak takut. Berkas-berkas api memercik dari Fire God Armor di tangan kanannya.     

Boom!     

Dia meninju ke arah depan.     

Di kejauhan, sebuah bintang seakan muncul di depan Zhang Ruochen.     

Serangan penuh Wang Xu mendarat dengan mulus. Namun, dia malah terhempas ke belakang setelah berbenturan dengan gelombang api tersebut.     

"Kenapa Zhang Ruochen bisa setangguh itu?"     

Wang Xu berteriak, "Tunggu apa lagi? Serang dia bersama-sama!"     

Para pertapa berjubah hitam dari Daratan Ruiya pun sama-sama mulai melancarkan serangan. Beberapa dari mereka menggunakan senjata saint, beberapa yang lain melepaskan teknik bela diri, sedangkan sisanya melemparkan scroll rune.     

Pertempuran itu benar-benar menggemparkan.     

Langit di atas Dojo Tianluo penuh dengan cahaya dan teknik-teknik bela diri.     

Namun, Zhang Ruochen tidak ingin melarikan diri. Malahan, dia menggelengkan kepalanya dan menggunakan Ruang Pergerakan untuk melancarkan serangan balik.     

"Zhang Ruochen!" teriak Ye Honglei. Wanita itu tengah bersiap untuk mengaktifkan sihirnya dan membantu Zhang Ruochen.     

Karena jika Zhang Ruochen mati, maka dia tidak akan bisa melarikan diri.     

Blackie menghentikan wanita itu, sambil tersenyum. "Jangan mengkhawatirkannya. Mereka tidak ada apa-apanya. Zhang Ruochen bisa menandingi mereka sendirian."     

"Tidak ada apa-apanya?"     

Ye Honglei merasa bahwa perkataan Blackie terlalu berlebihan. Sebab, pria yang membawa pedang itu adalah seorang pertapa tangguh. Di seantero Daratan Kunlun, sangat sulit untuk mencari tandingannya di alam yang sama.     

Tapi selanjutnya, Ye Honglei melihat sesuatu yang tidak akan pernah bisa dilupakan olehnya.     

Bagaikan dewa kematian, Zhang Ruochen melesat ke arah belasan kultivator berjubah hitam, sambil melayangkan tinju. Dia melepaskan tinju api dan menghempaskan beberapa dari mereka.     

Mereka yang belum menembus Alam Saint King langsung berubah menjadi berkas-berkas api.     

Begitu pula dengan para Saint King. Mereka sudah mengaktifkan teknik pertahanan masing-masing, namun mereka masih memuntahkan darah. Mereka tersungkur ke tanah bagaikan tujuh atau delapan orang-orangan sawah.     

Hanya dua atau tiga orang yang masih berdiri.     

Itu dikarenakan kultivasi mereka yang tinggi. Setidaknya, mereka sudah berada di Alam Saint King level lima, hingga mereka masih sanggup bertahan darinya.     

Zhang Ruochen tahu kalau dia tidak punya banyak waktu, hingga dia beraksi sangat cepat. Dia menggunakan Pergerakan Ruang dan kembali muncul di salah satu Saint King level lima. Di waktu yang sama, dia melepaskan tinju.     

Dari perspektif Saint King di level lima itu, sebuah tinju api raksasa sedang menghampirinya dengan sangat cepat.     

Boom!     

Lantas, tinju itu pun mendarat ke sasarannya. Sebelum Saint King di level lima sempat melarikan diri, tinju itu sudah lebih dulu menghantamnya.     

Lalu, Zhang Ruochen kembali menyerang Saint King di level enam. Pertapa itu tahu kalau dia bukan tandingan Zhang Ruochen. Di saat-saat kritis seperti itu, dia masih sempat berkata, "Zhang Ruochen, ini adalah Dojo Daratan Kunlun. Kau tidak boleh membunuh…"     

Tinju Zhang Ruochen mendarat di Armor Sepuluh Ribu Inskripsi dan menembus tubuh pertapa tersebut. Luka-luka di tubuhnya memang tidak fatal, tapi jiwa sucinya sudah hancur lebur.     

Ketika mayat Saint King itu tergeletak lemah di tanah, maka beberapa Saint King lainnya menjadi semakin pucat. Kaki mereka gemetar hebat.     

Dia menoleh ke arah Wang Xu.     

Sekarang, dia hanya bisa berharap agar Wang Xu bisa menahan Zhang Ruochen sejenak, agar dia bisa melarikan diri.     

Melihat itu, Ye Honglei benar-benar sangat terkejut. Sekumpulan pertapa berjubah hitam - yang mirip seperti Malaikat Pencabut Nyawa - ternyata bagaikan sekumpulan anak kecil di depan Zhang Ruochen.     

Setelah tiba di Wilayah Truth Heavenly, wanita itu sempat mendengar banyak cerita mengenai Zhang Ruochen. Dia paham kalau pria itu kuat, tapi dia tidak pernah menyangka bila kekuatannya semengerikan itu.     

Ketika pertama kalinya dia bertemu dengan Zhang Ruochen, dia hanya menganggapnya sebagai pemuda bertalenta biasa. Dia tidak pernah menganggap pria itu lebih unggul darinya.     

Sekarang, Ye Honglei telah menjadi sosok tangguh dan pemimpin di Pasar Gelap. Tapi, pemuda bertalenta itu ternyata masih lebih baik darinya.     

Blackie pun tertawa. "Lihat, kan? Hanya ada segelintir pertapa yang sanggup menandingi Zhang Ruochen di level yang sama. Sosok pemimpin dunia seperti Wang Xu mungkin cuma bisa menahan beberapa serangannya."     

"Zhang Ruochen telah menambal kelemahannya pada Prinsip Kebenaran. Sekarang ini, aku bukan lagi tandingannya."     

Wang Xu merasa getir. Rasa-rasanya, dia akan kalah.     

Namun, dia tidak melarikan diri. Sebaliknya, dia masih sangat tenang. Sambil menggenggam Xu Moon Blade di satu tangan, dan menyembunyikan scroll rune di tangan yang lain, dia berseru, "Zhang Ruochen, kita pernah bertempur dua kali. Setiap kalinya kita bertempur, selama itu aku selalu gagal mengalahkanmu. Kali ini, aku tidak akan gagal lagi."     

Zhang Ruochen bergerak menghampirinya. "Apabila menimbang dari kemampuanmu, bila kau sanggup menahan lima seranganku, sesungguhnya itu adalah pencapaian yang luar biasa. Kau hanya bisa mengalahkanku setelah mengeluarkan semua kartu andalanmu."     

Wang Xu menambahkan Prinsip Kecepatan di kakinya.     

Whoosh!     

Dia berubah menjadi segaris cahaya dan tiba di atas kepala Zhang Ruochen. Setelah itu, dia melemparkan scroll runenya.     

Wang Xu melepaskan bayangan pukulan. Dia menekankan tangannya ke bawah, hingga pedang demonic keluar dari scroll rune tersebut. Pedangnya melepaskan energi yang mengerikan, seolah mampu merobek langit.     

"Sword Emperor Rune ini dapat membunuh Saint King di level tujuh. Walau kultivasimu tidak mengalami tekanan, tapi kau tidak akan bisa selamat dari rune ini, apalagi sekarang." mata dingin Wang Xu tersenyum. Dia percaya diri dengan hasilnya.     

Terakhir kalinya mereka bertempur di istana Yin Yang, Zhang Ruochen melukai Wang Xu dengan Hundred Step No Life Rune. Hal itu membuatnya down.     

Oleh karena itu, dia membeli Sword Emperor Rune - dengan menghabiskan separuh tabungannya - dan memang dikhususkan untuk menghadapi Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.