Kaisar Dewa

Pertempuran Berdarah



Pertempuran Berdarah

1"Kenapa… kenapa kita tidak bisa mengaktifkan Kesetaraan? Apa Biksu Suci Xumi telah mengutuk kita…?"     0

Gai Tianjiao kebingungan. Dia menatap langit sambil memuntahkan darah. Ketika itu, dia benar-benar merasa kecewa.     

Padahal di level yang sama, wanita itu yakin dapat mengalahkan para pertapa dari Daratan Heaven.     

Namun, karena dia masih muda, maka kultivasinya jauh lebih rendah dibandingkan para pertapa dari Daratan Heaven. Apabila Kesetaraan-nya tidak diaktifkan, maka dia tidak akan bisa melawan balik.     

Salah satu Saint King ingin menghancurkan mentalnya, hingga dia berkata, "Daratan Kunlun sudah ditinggalkan sejak seratus ribu tahun silam. Para idiot seperti kalian tidak akan bisa bangkit lagi. Leluhur kalian juga sangat bodoh. Dengan begitu, apa kalian pikir sanggup menandingi Dunia Neraka?"     

"Siapa yang kau sebut bodoh?"     

Terdengar suara dingin di belakangnya.     

Zhang Ruochen masuk ke dalam Formasi Ilusi. Dalam sekejap, dia muncul di depan Saint King dengan tatapan dingin.     

Saint King dari Ras Angel mengamati sekitarnya. Dia menemukan bahwa Zhang Ruochen bukanlah bagian dari Daratan Kunlun, tapi pria itu masih berani masuk ke tempat tersebut, hingga membuatnya berkata, "Berani-beraninya kau! Apa kau tidak tahu bila tempat ini adalah milik Daratan Heaven? Pergi dari sana…"     

Whoosh!     

Zhang Ruochen sangat malas membuang-buang waktu dengannya, hingga dia langsung menebaskan pedangnya begitu saja dan melepaskan Ilmu Pedang Xuangang.     

Xuangang jauh lebih kuat dibandingkan Pedang Chi. Dikatakan bahwa Xuangang dapat menembus langit.     

Ekspresi Saint King itu berubah. Dia cepat-cepat menarik tombaknya, yang digunakan untuk menusuk Gai Tianjiao. Sambil mengayunkan tombaknya, dia ingin menangkis serangan Zhang Ruochen.     

Goosh!     

Pedang Kuno Abyss membelah Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi - bagaikan pisau panas yang membelah mentega - dan memenggal Saint King tersebut.     

Saat menyadari kalau dia terus ditekan mundur, maka wajah Saint King itu tampak ketakutan.     

Dengan sisa-sisa Chi Suci-nya, dia mengendalikan kepalanya untuk terbang ke tengah pulau, sembari berteriak, "Tolong! Ada musuh tangguh yang…"     

Whoosh!     

Dari mata Zhang Ruochen, terdapat dua pilar Divine Fire Jingmie, yang menebas kepalanya.     

Kepala itu meledak dan berubah menjadi hujan cahaya.     

Tidak jauh dari tempat itu, tiga Elf yang sedang menekan Bu Qianfan pun merasa terkejut. Mereka menatap Zhang Ruochen dengan dingin.     

"Walau Daratan Heaven sudah memperingatkannya, tapi dia masih berani memicu masalah."     

"Kalian berdua. Cepat bunuh dia."     

Mereka berdua punya Kekuatan Batin di level 56. Mereka mengangkat tongkat Saint Jade dan mulai merapal mantra. Dengan menggunakan mantra suci, mereka pun mulai menyerang Zhang Ruochen.     

Salah satu Elf-nya melepaskan kekuatan angin, yang berubah menjadi seekor Wind Phoenix Beast. Debu-debu di sekitarnya mulai beterbangan - yang menyimpan pedang angin di baliknya - dan terbang ke arah Zhang Ruochen.     

Satu yang lain melepaskan kekuatan api. Dengan ribuan bola api yang melayang di sekitarnya, dia mengarahkan semuanya kepada Zhang Ruochen, layaknya badai api.     

Entah itu adalah bola api atau pedang angin, tapi keduanya sangat solid, hingga dapat dengan mudah membelah tubuh Saint King. Jika mereka sedang berada di dunia sekuler, maka setiap bola apinya dapat menghancurkan kota, sedangkan pisau anginnya dapat membelah gunung.     

Zhang Ruochen masih bersikap tenang, dan membuka Payung Delapan Naga.     

Dari permukaan payungnya, delapan naga menyeruak keluar, dan menghancurkan semua serangan mereka.     

Roar!     

Delapan naganya menerjang kedua Angel, hingga tubuh cantik mereka meledak dan berubah menjadi kabut darah. Satu-satunya yang tersisa dari mereka hanyalah tulang-belulang yang berhamburan.     

Saint King Elf terakhir - yang sedang menekan Bu Qianfan - bernama Yan Ni. Kekuatan Batin-nya berada di level 57. Setelah melihat kedua wanita itu dibunuh dengan dingin oleh Zhang Ruochen, maka dia pun menjadi marah.     

Kedua wanita itu memiliki Kekuatan Batin di level 56. Mereka berdua sama-sama punya potensi menjadi Supreme Saint Kekuatan Batin. Bagi ras Elf, kematian mereka adalah kerugian tersendiri.     

Sepasang sayap transparan muncul dengan sinar biru.     

Seketika itu juga, Chi Suci di sekitarnya masuk ke dalam Tongkat Saint.     

Cahaya yang memancar dari Tongkat Saint Jade sangat menyilaukan dan destruktif. Air di danaunya pun bergejolak. Dari langit, duri-duri es mulai berguguran bagaikan hujan.     

Zhang Ruochen mengacuhkan Yan Ni, sambil membawa Pedang Delapan Naga. Ketika itu, dia bergerak menghampiri Gai Tianjiao.     

Ketika duri-duri es mendarat di payungnya, maka itu terdengar seperti suara benturan benda tajam.     

"Kakak senior seperguruan," panggil Zhang Ruochen.     

Gai Tianjiao - yang melihat sosok Zhang Ruochen - akhirnya memasang ekspresi lega, hingga dia berbisik dengan sisa-sisa tenaganya. "Aku… aku tahu… kau akan… kembali. Sayangnya... aku sudah tidak mampu bertarung lagi."     

"Jangan bilang seperti itu. Pertempurannya baru saja dimulai."     

Zhang Ruochen mengeluarkan biji lotus biru. Setelah mengekstraksi cahaya birunya, dia mengirimkannya ke tubuh Gai Tianjiao.     

Di sisi lain, Yan Ni terlihat geram. Dia adalah Saint King Kekuatan Batin di level 57, tapi dia kini dia benar-benar diacuhkan oleh lawannya. Maka dari itu, dia memanfaatkan peluang ini untuk mengerahkan segenap kekuatannya dan menudingkan tongkatnya ke arah Zhang Ruochen.     

Boom!     

Seekor naga petir sebesar ember air terbang dari tongkatnya.     

Zhang Ruochen meliriknya dan berkata, "Jangan bunuh dia. Aku menginginkannya hidup-hidup."     

Xie Chengzi terbang di samping Zhang Ruochen dan melepaskan mantra suci. Seketika itu juga, dua awan Chi muncul di tangannya. Dari awan tersebut, satu cakar hitam sepanjang ratusan meter terlepas dan menghancurkan naga petirnya, sebelum akhirnya mengarah ke Yan Ni.     

Boom!     

Namun, tidak diragukan lagi kemampuan Saint King Kekuatan Batin. Dia melepaskan tameng cahaya dari tubuhnya yang ramping, hingga membuatnya mampu menghalau serangan Xie Chengzi.     

Setelah terpental beberapa langkah ke belakang, akhirnya Yan Ni mampu menyeimbangkan dirinya.     

Xie Chengzi melesat ke arahnya dan melemparkan Ring of Bloodlust.     

Whoosh!     

Cincinnya terbang di atas Yan Ni dan melingkupi 54 lapis tameng cahayanya. Saat cincinnya mengencang, maka tamengnya pun hancur satu per satu.     

Pada akhirnya, semua tamengnya hancur, hingga berubah menjadi partikel-partikel cahaya.     

Ring Bloodlust membelenggu tubuh Yan Ni. Wanita itu tidak bisa bergerak.     

Dengan bantuan biji lotus, maka Gai Tianjiao dan Bu Qianfan pun berangsur pulih.     

Bu Qianfan menatap Yan Ni dengan dingin, lantas berkata, "Dia punya status tinggi di Daratan Heaven. Apabila kita menangkapnya, maka kita masih bisa bernegosiasi dengannya."     

Xie Chengzi kembali mengambil cincinnya. Di waktu yang sama, Bu Qianfan menggunakan Saint-binding Chain untuk merantai Yan Ni.     

Gai Tianjiao menjelaskan situasinya. "Setelah kami sadar bila kami masuk ke dalam perangkap mereka, maka Sembilan Dewi Empryan menggunakan Paviliun Dewa untuk menekan separuh pertapa mereka. Sehingga, mereka semua mengincarnya duluan. Aku bertanya-tanya, apa dia masih bisa melarikan diri…?     

Paviliun Dewa itu adalah senjata saint milik Dewi Siming. Zhang Ruochen pernah melihatnya satu kali.     

Itu adalah Paviliun Dewa asli. Pernah ada dewa yang tinggal di sana sebelumnya. Senjata itu bisa digunakan untuk bertahan maupun memperangkap musuhnya.     

Jika Paviliun Dewa-nya benar-benar diaktifkan secara maksimal, maka ukurannya akan sangat besar, hingga seperti planet kecil.     

Sembilan Dewi Empryan memiliki banyak kartu andalan. Selain itu, masing-masing dari mereka juga sangat tangguh. Misalnya, pisau Qing Mo, Buku Saint Ruzu Lady Saint… Oleh karena itu, para Dewi lainnya juga pasti punya senjata mematikan.     

Apabila menimbang dari kualitas senjata mereka, maka Zhang Ruochen tidak akan bisa menandinginya. Apalagi, proses kultivasi mereka sembilan kali lipat lebih cepat dibandingkan pertapa biasanya. Mereka bukan sosok sembarangan.     

Mungkin… mereka akan baik-baik saja.     

Setelah melihat semua orang sudah siap, Zhang Ruochen memberikan perintah. "Ayo! Mari kita masuk ke zona pertempuran."     

Pertempuran mereka sebelumnya sempat menarik perhatian beberapa pertapa dari Daratan Heaven, hingga para pertapa itu sampai keluar dari persembunyiannya dengan menggunakan berbagai teknik.     

Para pertapa yang keluar dari dinding ilusi nyaris berjumlah ratusan. Chi kolektif mereka terasa sangat mengerikan. Rasa-rasanya, itu seperti sosok mortal yang sedang berhadapan dengan pasukan heavenly.     

"Siapa yang berani membantu Daratan Kunlun? Apa kau ingin menjadi musuh Daratan Heaven?" Saint King raksasa di level enam berteriak, sambil menggenggam palu pertempuran sebesar tower.     

Tubuhnya setinggi 130 meter. Matanya tampak seperti matahari dan bulan yang melayang di angkasa. Auranya sangat mengintimidasi.     

Raksasa itu adalah salah satu pertapa terkuat di tempat ini. Setidaknya, dia masuk ke dalam top 10 besar di antara para pertapa yang mengepung Daratan Kunlun.     

Sedangkan untuk Yan Ni, bahkan dia tidak masuk ke dalam top 20 besar.     

Saint King lainnya - yang masuk ke dalam top 20 besar - rupanya berasal dari ras naga. Walau tubuhnya manusia, tapi dia punya sepasang sayap naga besar di punggungnya. Wajahnya sangat tampan.     

Naga ini bernama Yu Tian.     

Setelah melihat Yan Ni tertangkap, maka tatapan matanya menjadi semakin tajam. Suara kencangnya mendominasi zona pertempuran. "Cacing-cacing seperti kalian… bukannya lari, kalian malah masuk ke dalam sini dan cari mati? Lepaskan Yan Ni, dan Raja ini akan membiarkan kalian hidup."     

Zhang Ruochen mengirimkan gelombang suaranya kepada Blackie, Chi Wansui, Bu Qianfan, Gai Tianjiao. Lantas, dia berkata, "Cepat selamatkan orang-orang itu. Aku akan menahan mereka."     

Di tempat itu, ada banyak kultivator Daratan Kunlun yang sekarat, atau sedang ditekan oleh kultivator dari Daratan Heaven. Beberapa yang lain dipaksa untuk menuliskan teknik-teknik bela diri mereka.     

Oleh karena itu, mereka harus segera diselamatkan.     

Blackie langsung menolaknya. "Tidak mau. Apa kau hanya akan menyia-nyiakan potensiku dan memintaku menyelamatkan orang-orang itu?"     

"Kau bisa mengendalikan Trifoot Carnivorous Insect. Jadi, kau bisa membunuh mereka dengan mudah. Hanya kau yang bisa melakukan tugas ini."     

Zhang Ruochen tidak ingin bicara panjang lebar. Dia mengeluarkan Kereta Naga Emas dan mengaktifkan sembilan naganya. Di waktu yang sama, Kereta Naga Emas-nya membesar dan bergerak menghampiri musuh-musuhnya.     

Pertempuran berdarah pun akhirnya dimulai.     

Sambil duduk di dalam kereta, mata Zhang Ruochen melepaskan dua pilar Divine Fire Jingmie. Pilar itu dapat membunuh Saint King Elf dengan mudah.     

Lantas, Saint King Elf-nya berteriak memilukan dan terjatuh dari langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.