Kaisar Dewa

Pedang Shang Ziyan



Pedang Shang Ziyan

3Banyak Saint King dari Daratan Heaven menatap Shang Ziyan, dan bertanya-tanya mengenai langkah selanjutnya.     2

Bagaimanapun juga, kedua orang yang baru saja bergabung ke dalam pertempuran itu bukanlah pertapa sembarangan. Walau mereka menang jumlah, tapi rasa-rasanya mereka harus mengorbankan banyak hal.     

Sebaliknya, para pertapa dari Daratan Heaven - yang hadir di tempat ini - adalah para pertapa bertalenta. Mereka punya potensi untuk menjadi Supreme Saint. Memang siapa yang ingin terbunuh di tempat tersebut?     

Shang Ziyan bisa menebak apa yang sedang mereka pikirkan. Oleh karena itu, dia menoleh ke arah Saint King bertubuh kecil di level tujuh dan berkata, "Zhuo Man, kau pilih musuhmu dulu."     

Zhuo Man mengangkat kapak dan menjilat bibir keringnya. Sambil menatap Kaisar Mayat Tianming, dia tersenyum. "Aku akan menghadapi pria itu."     

Setelah itu, dia melesat dan mengayunkan kapaknya ke arah Kaisar Mayat Tianming.     

Di dalam istana, salah satu Biksu dari Daratan Kunlun terkejut. "Seven Yao di level maksimal!"     

Pada umumnya, hanya Saint King di level sembilan yang bisa melepaskan kekuatan semacam itu.     

Walau Zhuo Man sudah mempersiapkan serangan itu sejak lama, tapi dia masih terkejut. Yang jelas, pria itu sangat bertalenta, dan lebih kuat daripada siapapun di level yang sama.     

Kaisar Mayat Tianming sedikit mengernyitkan dahinya dan tidak ingin menerima serangannya mentah-mentah. Dengan teknik bergerak yang luar biasa, dia melompat dan kembali muncul belasan mil jauhnya.     

Boom!     

Saat kapaknya menerjang tanah, seluruh pulaunya bergetar.     

Tanahnya terbelah menjadi dua. Lantas, dua badai pasir terbentuk darinya dan menyebar ke dua arah.     

Belasan mil jauhnya, Kaisar Mayat Tianming menutup kedua tangannya, seolah dia sedang berdoa. Blue Dragon Armor-nya bersinar dan seekor naga biru muncul darinya, lantas menerjang gelombang energi tersebut.     

Benturan serangan itu kembali mengguncang dunia, sebelum akhirnya gelombang energinya reda.     

Untungnya, Kaisar Mayat Tianming berhasil meredam gelombang energinya. Kalau tidak, maka retakannya akan memanjang hingga ratusan mil jauhnya.     

Di bawah Alam Supreme Saint, para kultivator yang bisa menyebabkan kehancuran semacam itu sangat langka,     

Shang Ziyan mengamati pertempuran di antara Zhuo Man dan Kaisar Mayat Tianming. Setelah itu, dia mengangguk pelan. "Kami akan menghentikan mereka. Kalian bisa menyingkirkan para pertapa lain dari Daratan Kunlun. Hati-hati, mereka masih punya beberapa pertapa tangguh."     

"Serahkan padaku. Mereka tidak akan bisa berbuat banyak." Gong Ziyan tersenyum.     

Shang Ziyan menyeringai. "Jika kau yang menyerang mereka, maka kita akan berhasil."     

Figur Shang Ziyan berubah menjadi blur. Setelah itu, dia kembali muncul di depan wanita misterius yang membawa kereta. Dengan tatapan takjub, dia mengamati kehendak biksu yang memancar dari delapan Saint King di level sembilan.     

"Kau pasti Heart Demon, sosok di peringkat pertama Ranking Bounty Istana Dewa Kematian," Shang Ziyan berusaha mengidentifikasinya.     

"Heart Demon apanya? Faktanya, mindset orang-orang itu memang sangat lemah. Pada akhirnya, mereka bisa dirasuki oleh iblis…"     

Tampaknya wanita itu agak malas. Perlahan-lahan, dia mulai berbaring dan menyanggah tubuhnya dengan tangan. Dia menekuk kedua kakinya, dan mulai memperlihatkan sedikit pahanya yang mulus.     

Gerakan ringan itu sanggup membuat Shang Ziyan terdistraksi.     

Shang Ziyan membalas, "Kini, akhirnya aku paham kenapa Feng Qiongqi, Lijiang Dragon King, Dao Xu, dan master-master lainnya bisa menjadi pelayanmu. Ternyata kau benar-benar wanita yang menarik. Sayangnya, semua itu tidak akan berpengaruh padaku."     

Wanita itu tersenyum. "Kau memang spesial. Kurasa hampir mustahil untuk bisa mengendalikan dirimu. Namun, apa kau bisa menghentikan delapan Saint King di level sembilan sendirian?"     

"Entahlah. Tapi itu akan sulit," balas Shang Ziyan.     

Pada saat ini, Gong Ziyan dan Xun Ya, bersama banyak master dari Daratan Heaven, melesat ke dalam istana dan mulai membantai para pertapa dari Daratan Kunlun.     

Wanita itu menatap istana dan mendesah. "Aku tidak peduli dengan kematian mereka, tapi Zhang Ruochen masih akan mempedulikan mereka. Astaga."     

Sambil menurunkan keretanya, salah satu elder dengan sayap di punggung dan satu pria paruh baya dengan tanduk naga di kepalanya, sama-sama melesat ke arah istana demi menghentikan para Saint King dari Daratan Heaven.     

Sebagai Saint King di level sembilan, maka kecepatan mereka sangat luar biasa. Saint King biasa tidak akan bisa melihat bayangan mereka.     

Namun, ternyata pergerakan Shang Ziyan masih jauh lebih cepat daripada mereka. Dia bergegas menghalangi mereka berdua.     

Dua Saint King di level sembilan itu merasa tercengang, sebelum akhirnya mengalirkan Chi Suci dan melepaskan teknik bela diri masing-masing.     

"Nak, minggir dari sana."     

Armor Shang Ziyan memancarkan tiga warna yang berbeda-beda. Kedua tangannya bergerak seperti pertemuan arus sungai. Ketika itu, dia sedang menciptakan segel pukulan dan menghadapi serangan lawannya.     

Boom!     

Serangan mereka bertemu di satu titik. Riak-riak energi menyebar di sekitarnya.     

Kedua Jubah Saint mereka membesar bagaikan balon. Mereka terhempas ke belakang dan mendarat di samping kereta.     

Terdapat inskripsi tiga warna di wajah mereka. Rasa-rasanya, mereka sudah tidak bisa bergerak.     

Beberapa saat kemudian, mereka bisa melepaskan diri dari inskripsinya dan kembali siuman.     

Rambut perak Shang Ziyan diterbangkan oleh angin. Dia berjalan mendekati kereta, sambil berkata, "Bagi wanita cantik dan kuat sepertimu, bukankah sebaiknya kita berteman saja?"     

Tatapan mata wanita itu tidak lagi tenang dan menggoda seperti sebelumnya.     

Yang jelas, kemampuan Shang Ziyan telah membuatnya terkejut.     

Padahal dia masih Saint King di level tujuh, tapi pria itu mampu mengalahkan dua Saint King di level sembilan.     

Walau dia menggunakan Prinsip Kebenaran, tapi itu tetap luar biasa. Jika para senior melihat pertempuran itu, maka mereka akan setuju bila pemuda ini memang sangat mengerikan.     

Setelah mengeluarkan cermin kunonya, wanita itu menggumamkan sesuatu. Lantas, selain dua Saint King yang masih menjaganya, keenam Saint King lain melesat dan melancarkan serangan ke arah Shang Ziyan.     

Dua di antaranya bahkan mengeluarkan Senjata Saint Seven Yao dan mengaktifkannya. Dalam sekejap, terdapat beberapa lapis cahaya yang muncul darinya.     

Yang jelas, mereka ingin mengaktifkan Seven Yao level maksimal untuk membunuh Shang Ziyan.     

Tentu saja, walau mereka sudah berada di Alam Saint King level sembilan, tapi mereka masih memerlukan waktu untuk mengaktifkannya secara optimal.     

Sementara itu, keempat Saint King lainnya sedang berusaha mengulur waktu untuk kedua rekannya.     

Mereka melancarkan mantra suci di level menengah. Bahkan beberapa dari mereka juga melancarkan teknik di level master.     

Salah satu dari mereka menyerang dengan cakar, berukuran belasan meter, dan dilapisi dengan garis-garis petir.     

Satu yang lain melancarkan serangan pukulan, hingga membuat awan-awannya mengalami tekanan dan memicu timbulnya pusaran angin.     

…     

Saat berhadapan dengan empat Saint King di level sembilan sekaligus, Shang Ziyan masih tampil tenang, seraya mengambil bulu-bulu dari topinya.     

Setelah itu, dia melemparkan ketiga bulunya.     

Dalam sekejap, tiga suara cericit terdengar di angkasa. Masing-masing bulunya berubh menjadi seekor burung aneh sepanjang belasan kaki, dan terbang ke arah Saint King di level sembilan. Ternyata, mereka berhasil meredam semua serangan lawannya.     

Whoosh!     

Shang Ziyan mengangkat salah satu tangannya. Lantas, pedang merah muncul di tangan kanannya. Setelah inskripsi-inskripsinya aktif, maka pedang itu melepaskan aura yang mengerikan. Dia menebaskan pedangnya ke arah Saint King di level sembilan, yang sedang berusaha mengaktifkan Seven Yao.     

Sebelum pedang itu sempat mengenai mereka, sebuah pilar api sudah lebih dulu menerjang mereka.     

Dengan wajah terkejut, dua Saint King memuntahkan darah di pedang saintnya. Mereka sudah siap menebaskannya.     

Sambil tersenyum, mereka langsung menghadapi Shang Ziyan - yang sedang melayang di udara.     

Boom!     

Dua energi besar itu bertemu di satu titik. Gelombang energinya menyebar hingga ratusan mil jauhnya. Bahkan, formasi ilusi yang melingkupi area itu nyaris hancur.     

Urgh!     

Dua Saint King di level sembilan memuntahkan darah dan terpental ke belakang.     

Tangan mereka berdarah dan penuh dengan luka-luka. Terdapat banyak sayatan pedang di tubuh mereka. Senjata Saint mereka juga kehilangan energinya.     

Shang Ziyan - yang sedang mengenggam pedang merah - berjalan menghampiri wanita itu, sambil berkata, "Sekarang, giliranmu untuk membuat pilihan. Hidup dengan menjadi pelayanku, atau mati?"     

Wanita itu berdiri dan menatap Shang Ziyan dengan tampang tak percaya. Namun, dia cepat-cepat tersenyum, "Belum, belum saatnya."     

Wanita itu mengayunkan cermin kunonya. Kabut darah terlepas darinya dan melesat ke arah dua Saint King, yang sebelumnya mengendalikan Senjata Saint Seven Yao.     

Seketika itu juga, tubuh mereka berangsur pulih. Mereka kembali bangkit berdiri.     

Boom!     

Di kejauhan, empat Saint King di level sembilan berhasil menghancurkan ketiga burung apinya. Setelah itu, ketiga burungnya kembali berubah menjadi tiga bulu, yang terjatuh ke tanah. Kemudian, mereka berempat membalikkan badan dan menghalangi arah pelarian Shang Ziyan.     

Shang Ziyan menoleh ke belakang dan sedikit mengernyitkan dahinya. "Rugi sekali. Tapi, walau kau berhasil menahanku, tapi semua itu tidak akan berguna. Sebab, sebentar lagi para pertapa dari Daratan Kunlun akan segera mati."     

"Kenapa tak berguna? Taoist ini akan menguji perkataanmu!"     

Segumpal awan ungu membumbung di ufuk langit.     

Suaranya berasal dari balik awan.     

Apabila diamati lekat-lekat, maka terdapat Taoist kecil - berukuran sekepalan tangan - di tengah awan ungu. Dia sedang menarik raksasa setinggi 130 meter, dan terbang ke arah istana dengan kecepatan tinggi.     

Yang jelas, raksasa itu adalah Kun.     

Kun baru saja tertangkap?     

Amazing Little Taoist melemparkan Kun, dan membuatnya mendarat kencang. Lantas, dia berteriak arogan, "Bocah-bocah dari Daratan Heaven, keluar dari sana! Taoist ini akan membunuh kalian semua. Karena pada akhirnya, aku akan berdiri di atas tulang-belulang kalian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.