Kaisar Dewa

Space Exquisite Ball



Space Exquisite Ball

2Fire God Armor telah diaktifkan.     2

Prinsip-prinsip Saintly Way pun saling terhubung satu sama lain bagaikan jaring laba-laba. Walau itu adalah tinju biasa, tapi awan apinya sebesar istana.     

Sehingga, itu menimbulkan suara retakan di sekitarnya.     

Ketika berada dalam pertempuran jarak dekat, maka Gong Ziyan tidak ada apa-apanya di hadapan Zhang Ruochen. Walaupun dia adalah Saint King di level tujuh, tapi dia tidak akan sanggup menghindarinya.     

Namun, ketika tinjunya sudah berada di jarak 30 kaki dari Gong Ziyan, tiba-tiba pergerakannya melambat. Sehingga, Gong Ziyan sempat mengaktifkan teknik pertahanan.     

Gong Ziyan menggambar tameng lingkaran dan membuatnya berbenturan dengan tinju Zhang Ruochen.     

Boom!     

Tinju itu mengguncang tubuh Gong Ziyan, dan menghempaskannya sejauh lebih dari 10 mil. Lantas, pria itu tersungkur ke tanah.     

Tameng di tangannya adalah Senjata Supreme Saint, dengan daya pertahanan yang kuat. Tamengnya sempat menahan serangan itu sejenak, dan memindahkan energinya ke arah lain.     

Meski begitu, tangan Gong Ziyan masih terasa sakit.     

Bahkan, tangannya juga robek dan mengeluarkan darah.     

"Padahal dia hanyalah Saint King di level empat. Tapi kenapa dia sangat kuat?" Gong Ziyan pun yakin bila Zhang Ruochen sedang menyembunyikan kultivasya     

Namun, dia tidak tahu bahwa Zhang Ruochen telah mempelajari ilmu tinju dan meningkatkan fisiknya sejak lama.     

Apabila bicara mengenai kultivasi, maka Gong Ziyan lebih unggul darinya, namun Zhang Ruochen lebih tangguh dalam hal fisik dan Seni Bela Diri.     

Zhang Ruochen terlihat kesal dan membatin, "Brengsek. Gong Ziyan membawa Agate Ruang dan Waktu, sehingga dia bisa menciptakan ruang chaotic, yang membuat tinjuku melambat."     

Jika bukan karena Agate Ruang dan Waktu, mungkin Zhang Ruochen sudah melukainya dengan sangat parah.     

Gong Ziyan mengeluarkan delapan Space Exquisite Ball dan melemparkannya. Bola-bola itu melayang di delapan arah yang berbeda-beda, lantas berputar dan berubah menjadi pusaran chaotic.     

Siapapun yang masuk ke dalam pusaran itu akan tertekan oleh energinya.     

Setelah menggunakan kartu andalannya, Gong Ziyan berteriak, "Sebenarnya kau sudah berada di level berapa, Zhang Ruochen?"     

"Kau masih belum pantas untuk mengetahuinya."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Pergerakan Ruang dan muncul di depan Gong Ziyan. Dia membuka Payung Delapan Naga dan melepaskan delapan naga emas.     

Howl!     

Delapan naga emas memancarkan energi tebal dan mengerikan.     

Setelah masuk ke dalam pusaran, maka delapan naganya mulai berputar-putar dan terbang mengelilingi pusaran tersebut.     

Gong Ziyan tersenyum dan berkata, "Dengan delapan Space Exquisite Ball, maka seranganmu tidak akan berguna. Biasanya, aku menggunakan bola ini untuk bertarung melawan Saint King di level sembilan. Mestinya kau bangga bila aku menggunakannya untuk bertempur melawanmu!"     

Tiba-tiba, Gong Ziyan melemparkan pusaran ruang besar dan melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Pusarannya mengenai lumpur dan batu di tanah. Setelah itu, pusarannya terbang dan berputar kencang, dengan suara teriakan yang mengiris telinga.     

Ruang di sekitarnya mendadak berubah menjadi gelap.     

Delapan Space Exquisite Ball adalah harta karun ruang yang luar biasa. Ketika itu, Zhang Ruochen merasa tertekan. Apabila dia tersedot masuk ke dalam pusaran, maka dia akan kewalahan, walau dia adalah seorang manipulator ruang.     

Bayangan Luan dan Phoenix muncul di bawah kaki Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, pria itu bergerak mundur.     

"Berani-beraninya kau melarikan diri?"     

Gong Ziyan memanipulasi kekuatan ruang dan membuat delapan naga emasnya keluar dari pusaran, lalu menyerang Zhang Ruochen.     

Boom!     

Boom!     

…     

Delapan gelombang energi mendarat dan membelah tanah, hingga menimbulkan lubang yang mirip seperti jurang.     

Bagi orang lain, Gong Ziyan sedang berada di posisi unggul, sampai-sampai Zhang Ruochen tidak bisa melarikan diri. Rasa-rasanya, Zhang Ruochen bisa dikalahkan dalam waktu dekat.     

Maka dari itu, para Saint King dari Daratan Heaven mulai mengepung para pertapa dari Daratan Kunlun, bukannya membantu Gong Ziyan.     

Bahkan Sembilan Dewi Empryan juga beranggapan bahwa Zhang Ruochen sedang berada dalam bahaya.     

Setelah kembali mendapatkan pisau dapurnya, maka dia melesat ke medan pertempuran – tempat Zhang Ruochen dan Gong Ziyan beradu kekuatan – sambil melepaskan Divine Fire Jingmie.     

Wanita itu mendapatkan Divine Fire Jingmie dari warisan Ice and Fire Phoenix. Alhasil, apinya hampir berada di level resmi, karena dia terus menyerap warisannya.     

"Kau terlalu percaya diri."     

Gong Ziyan menudingkan jarinya ke depan. Bola ruangnya terbang dan menembus awan apinya, bagaikan menembus secarik kertas.     

Ruang di sekitar bola itu pun mulai memancarkan riak-riak energi dan membentur Sembilan Dewi Empryan.     

Namun, wanita itu mengeluarkan Buku Saint Ruzu dan melepaskan karakter-karakternya.     

"Ternyata dia masih bisa menangkisnya!" Gong Ziyan merasa terkejut.     

Sembilan Dewi Empryan sempat terpental sejauh seratus kaki, sebelum akhirnya kembali bisa menyeimbangkan diri. Lantas, dia mengurai sisa-sisa energinya dengan Buku Saint Ruzu.     

Tapi setelahnya, dua Space Exquisite Ball kembali dilemparkan.     

Tiga bola ruang itu terus berputar dan berbenturan dengan bukunya, seakan tiga bintang sedang berbenturan satu sama lain.     

Cough!     

Sembilan Dewi Empryan memuntahkan darah dan terhempas seperti layang-layang. Ketika itu, organ-organ dan meridiannya terluka.     

Wanita itu berlutut di tanah dengan satu kaki dan terus memuntahkan darah. "Ternyata dia sangat tangguh. Gong Ziyan menggunakan bola itu untuk bertarung melawan Saint King di level sembilan. Walau aku bekerja sama dengan Zhang Ruochen, tapi kami masih lebih lemah darinya..."     

Target utama Gong Ziyan adalah Zhang Ruochen. Setelah menyingkirkan Sembilan Dewi Empryan, maka dia kembali melesat ke arah Zhang Ruochen. "Bukankah kau juga punya harta karun ruang, Zhang Ruochen? Atau, harta karun ruangmu masih tertinggal di dalam istana dewa, dan kau tidak bisa mengeluarkannya?"     

Zhang Ruochen terus bergerak mundur, sambil menghindari serangan-serangan Gong Ziyan.     

"Bukankah kau adalah Keturunan Ruang dan Waktu? Kenapa kau tidak menggunakan kekuatan ruang untuk melawanku? Apa gunanya bergerak mundur?" Gong Ziyan benar-benar mendominasi pertempuran, hingga dia terus tertawa.     

Zhang Ruochen berhenti melangkah mundur dan mengeluarkan batu dewa ungu. "Aku tidak butuh kekuatan ruang untuk bertempur melawanmu."     

"Apa kau bilang?"     

Gong Ziyan merasa kesal.     

"Kataku, kau masih belum pantas menghadapi kekuatan ruangku."     

Whoosh!     

Batu dewa ungunya memancarkan cahaya brilian, lantas berubah menjadi gunung dewa transparan. Rasa-rasanya, batu itu seperti terbuat dari kristal dewa.     

Ruang di sekitar gunungnya mendadak beku.     

Tiba-tiba, delapan bola ruang yang melayang di sekitar Gong Ziyan terjatuh ke tanah.     

Pusaran ruangnya juga hilang.     

"Apa-apaan.."     

Gong Ziyan merasa kebingungan dan menatap Zhang Ruochen.     

Dia tidak pernah menyangka bila seorang manipulator ruang akan membekukan ruangan di sekitarnya. Sebab, itu sama seperti memotong salah satu tangannya sendiri.     

Ketika Gong Ziyan hendak mengambil Space Exquisite Ball, Zhang Ruochen sedang mengendarai Kereta Naga Emas dan menukik ke arahnya.     

Gong Ziyan pun harus merelakan bola-bola ruangnya. Lantas, dia bergerak ke sisi kanan dan melancarkan serangan pukulan.     

Sizzle!     

Kombinasi Pedang Kuno Abyss dan Ilmu Pedang Xuangang memang sangat luar biasa. Serangan itu berhasil menembus pukulan Gong Ziyan dan meninggalkan luka di dadanya.     

Setelah melihat darah menyembur dari tubuhnya, Gong Ziyan pun merasa kesakitan.     

"Apa? Apa cuma begini kemampuan Saint King di level tujuh tanpa kekuatan ruang?" Zhang Ruochen mengendarai Kereta Naga Emas dan menggenggam Pedang Kuno Abyss.     

"Berani-beraninya kau bertingkah arogan seperti itu. Aku adalah Saint King di level tujuh. Aku bisa menghancurkanmu dengan kultivasiku."     

Gong Ziyan bisa menilai bahwa Zhang Ruochen memang Saint King di level empat, dan pria itu tidak menyembunyikan kultivasinya. Kalau tidak, maka Zhang Ruochen pasti sudah membunuhnya, bukannya cuma melukainya dengan pedang.     

"Ocean and Cloud Palm."     

Chi Suci tebal memancar dari tubuh Gong Ziyan. Lebih dari sepuluh ribu prinsip pukulan mengalir ke tangannya. Energinya bergemuruh dan mengguncang ruang di sekitarnya.     

Hanya Saint King di level tujuh yang dapat memobilisasi lebih dari 20 ribu Prinsip Pukulan sekaligus.     

Sedangkan prinsip pukulan Zhang Ruochen masih belum menyentuh angka 2.000. Jadi, dia akan kalah dalam benturan serangan tersebut. Lagipula, jarak kultivasi mereka juga terpaut jauh.     

"Tak kusangka, ternyata kau juga mempelajari teknik pukulan," kata Zhang Ruochen.     

Gong Ziyan tersenyum percaya diri. "Kurasa aku tidak akan kesulitan menghadapimu dengan pukulan ini."     

Zhang Ruochen tidak menjawabnya, tapi dia masih terlihat tenang.     

Tepat ketika Gong Ziyan mengaktifkan Chi Suci sampai di batas maksimal, tiba-tiba dia merasa lemas, bagaikan balon yang kehilangan anginnya. Ketika itu, dia merasa lemas.     

"Kenapa?"     

Wajah Gong Ziyan memucat. Kedua kakinya gemetar. Dia tidak bisa berdiri tegak.     

Zhang Ruochen telah mengukir inskripsi waktu di Pedang Kuno Abyss. Walau dia hanya sedikit melukai Gong Ziyan dengan pedangnya, tapi inskripsi waktu itu masih memotong 100 tahun umurnya.     

Poof!     

Lantas, Zhang Ruochen memenggal tangan kanan Gong Ziyan.     

Gong Ziyan berteriak memilukan. Tangannya berdarah.     

Poof!     

Dia kembali menyabetkan pedangnya dan memotong tangan yang lain.     

Gong Ziyan berusaha melarikan diri dari istana dewa, sambil berteriak, "Apa yang kau lakukan padaku, Zhang Ruochen?"     

Zhang Ruochen tidak bicara apapun. Dia masih tetap mengejarnya dengan Kereta Naga Emas dan memancarkan Chi Membunuh. Gong Ziyan pun merasa ketakutan sambil berusaha melarikan diri.     

Para Saint King dari Daratan Heaven juga mulai ketakutan, karena situasinya berbanding terbalik dengan sangat cepat.     

Padahal, tadinya Gong Ziyan sedang berada di posisi unggul. Tapi sekarang, kedua tangannya terpenggal dan membuatnya terpaksa harus melarikan diri seperti pecundang.     

Namun, Zhang Ruochen tidak buru-buru membunuhnya. Dia masih mengejarnya dengan santai.     

Gong Ziyan pun merasa depresi.     

Sembilan Dewi Empryan merasa kebingungan, seolah dirinya sedang berhalusinasi. "Padahal Zhang Ruochen hanyalah Saint King di level empat. Tapi kenapa dia bisa mengalahkan manipulator ruang di level tujuh? Apa gabungan sembilan dewi masih lebih lemah darinya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.