Kaisar Dewa

Hadiah Kalung Jade Swallow



Hadiah Kalung Jade Swallow

1Di dalam Dojo Xumi, para Saint King dari Daratan Kunlun menatap Zhang Ruochen bagaikan dewa. Sehingga, mereka ingin berlutut dan membungkuk di hadapannya.     
0

Pikiran semacam itu biasanya cuma terlintas saat mereka bertemu dengan Permaisuri Chi Yao.     

Ketika itu, nama "Zhang Ruochen" seolah mempunyai arti "tak tertandingi".     

Setelah mampu mengendalikan lotusnya, maka dia bisa membersihkan musuh-musuhnya dengan jentikan jari.     

Ketiga Mayat Shang Ziyan telah bergabung menjadi satu dan sedang menatap mayat-mayat Saint King yang tergeletak di tanah. Setelah itu, tatapan matanya berhenti pada sosok Zhang Ruochen. Tiba-tiba, kobaran api muncul di salah satu matanya, sedangkan satu mata lainnya memancarkan es.     

Sejak dilahirkan, dia selalu menjadi putra kebanggaan Daratan Heaven. Jika dibandingkan dengan para pertapa di generasinya, maka dia selalu lebih unggul dalam segala aspek. Tidak ada seorangpun yang lebih darinya. Tapi kenapa hari ini dia menderita kekalahan seperti itu?     

Rasa kesal, benci, malu... semua jenis perasaan itu bercampur aduk.     

Pada akhirnya, Shang Ziyan mampu menekan semua perasaan itu, hingga membuatnya berteriak, "Ayo pergi dari sini."     

Para pertapa dari Daratan Heaven yang masih selamat, mulai begerak mundur seperti ombak.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen turun dari kepala patung Buddha.     

Sembilan Dewi Empryan mengangkat pedangnya dan berteriak. "Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengejar mereka. Ikuti aku, dan mari kita bunuh mereka semua!"     

"Tunggu," kata Zhang Ruochen.     

Para kultivator dari Daratan Kunlun tidak bergegas keluar dari Dojo Xumi. Sebaliknya, mereka masih menatap Zhang Ruochen.     

Yang jelas, pengaruh Zhang Ruochen sudah melampaui Sembilan Dewi Empryan.     

"Para Saint King dari Daratan Heaven mungkin telah melarikan diri, tapi mereka masih lebih tangguh daripada kalian. Bahkan dengan Kesetaraan, kalian masih belum bisa menandingi mereka. Itu adalah alasan nomor satu," kata Zhang Ruochen.     

"Kedua, Daratan Kunlun telah menderita kerugian besar dalam pertempuran ini. Semua orang sedang terluka. Jadi, lebih baik kalian memulihkan diri masing-masing. Jangan sampai ada yang terbunuh lagi!"     

"Ketiga, ratusan putra kebanggaan Daratan Heaven telah menjadi korban dalam pertempuran ini. Masing-masing dari mereka mempunyai latar belakang yang luar biasa. Mereka semua punya potensi untuk menjadi Supreme Saint. Oleh karena itu, hal ini pasti akan menimbulkan masalah nantinya."     

"Walau ini belum bisa membuat ranking mereka turun di Dunia Langit, tapi setelah menderita kekalahan besar, maka hari-hari Shang Ziyan tidak akan menyenangkan setelah dia kembali ke rumahnya."     

"Mestinya kalian juga paham, prioritas utama kita sekarang ini adalah untuk memasang formasi pertahanan di sekitar dojo. Karena Daratan Heaven sangat kuat di Wilayah Truth Heavenly, maka mereka bisa kembali kapanpun."     

Setelah mendengar perkataan Zhang Ruochen, para pertapa itu mulai menatap mayat-mayat yang tergeletak di sekitarnya. Seketika itu juga, mereka terdiam.     

Mayat-mayat itu bukan hanya berasal dari Daratan Heaven, tapi juga teman-teman mereka sendiri.     

Setidaknya, separuh Biksu dan Saint King telah gugur dalam pertempuran tersebut. Selain itu, mereka juga masih perlu memulihkan diri masing-masing.     

Sebenarnya, apabila para pertapa dari Daratan Heaven tidak mengincar teknik-teknik bela diri milik Daratan Kunlun, maka mereka pasti sudah lama mati.     

Biji lotus hijau peninggalan Biksu Suci Xumi dapat membuat mereka memulihkan diri dengan cepat. Tanpa biji lotus itu, maka Daratan Kunlun akan menelan lebih banyak korban.     

Setelah melihat semua orang mendadak kehilangan semangat pertempurannya, maka Sembilan Dewi Empryan juga menurunkan pedangnya secara perlahan.     

Faktanya, dia juga setuju dengan perkataan Zhang Ruochen. Daratan Kunlun baru saja menderita kerugian besar. Kalau mereka masih kembali bertempur, maka mereka akan semakin terpuruk.     

Namun, karena sempat melihat Wan Zhaoyi membakar dirinya sendiri dan wafat di hadapannya, sekaligus para pertapa dari Daratan Kunlun yang tergeletak di genangan darah masing-masing, maka api kebencian di hati wanita itu masih menyala-nyala.     

Tapi pada akhirnya, Daratan Kunlun memang belum bisa menandingi Daratan Heaven. Walau tetap dipaksakan, tapi hasilnya masih akan tetap sama.     

Perbedaan kekuatan mereka masih teramat lebar!     

Zhang Ruochen berjalan menghampiri Chi Kunlun dan Chi Kongyue. Dia mengamati luka-luka di perut mereka. Sambil mengernyitkan dahinya, dia menatap patung Buddha dan merentangkan tangan untuk mengambil lotusnya.     

Lotusnya sudah mengering.     

Karena energinya sudah digunakan sebelumnya, maka biji lotusnya mengalami keretakan dan berubah menjadi fragmen, yang berguguran ke tanah.     

"Esensi kehidupan di dalam biji lotus itu telah diserap oleh bunga lotusnya. Apa bunga ini juga bisa menyembuhkan luka-luka?"     

Saat terpikirkan tentang hal tersebut, Zhang Ruochen mulai menghirup nafas dalam-dalam dan mencengkram bunga lotusnya. Setelah itu, dia mulai mengalirkan sisa-sisa Chi Suci-nya ke dalam lotus tersebut.     

Beberapa saat kemudian, luka di perut Chi Kunlun dan Chi Kongyue berangsur sembuh. Energi hitamnya – yang disebabkan oleh Bloodbairn – telah dikeluarkan.     

Luo Xu mendekati Zhang Ruochen dan memasang ekspresi serius. Ketika itu, dia berkata, "Zhang Ruochen, di antara belasan pertapa dari Daratan Kunlun yang terluka, kondisi mereka masih belum membaik, walau mereka sudah menelan pil penyembuhan. Jadi, apa kau juga mau menyelamatkan mereka... ada apa?"     

Tiba-tiba, tubuh Zhang Ruochen ambruk.     

Ketika itu, Chi Kongyue baru saja siuman dan bergegas bangkit berdiri. Ketika dia melihat Zhang Ruochen, maka dia langsung melesat maju dan memapahnya. "Zhang... Zhang... ada apa?" tanyanya dengan khawatir.     

Semua pertapa dari Daratan Kunlun merasa tercengang.     

Mereka melihat wajah Zhang Ruochen sangat pucat. Pria itu sudah tidak punya tenaga lagi.     

Kenapa Zhang Ruochen – yang membunuh musuhnya dari sisi kiri, kanan dan tengah – hingga membuat para Saint King dari Daratan Heaven ketakutan, tiba-tiba menjadi rapuh seperti ini?     

Namun, semua jenis kekuatan di dunia ini memang berasal dari sumber tertentu.     

Faktanya, bukan tugas yang mudah untuk mengendalikan Formasi Ruang peninggalan Biksu Suci Xumi. Oleh karena itu, Chi Suci Zhang Ruochen benar-benar terkuras habis setelah mengoperasikan formasi tersebut.     

Begitu pula dengan Kekuatan Batin-nya.     

Sebab, bukan perkara mudah untuk mengendalikan formasi peninggalan dewa.     

Walau dia hanya mengoperasikan formasi ruangnya dalam beberapa tarikan nafas, tapi itu sudah menyedot semua energi Zhang Ruochen. Meski begitu, namun akhirnya dia berhasil mengusir para pertapa dari Daratan Heaven.     

Sekarang ini, demi menyelamatkan Chi Kunlun dan Chi Kongyue, maka sekali lagi, Zhang Ruochen mengaktifkan lotusnya.     

Akibatnya, tubuhnya sudah benar-benar payah dan kelelahan.     

Bunga Suci Karnivora, Blackie, Xie Chengzi, dan Amazing Little Taoist bergegas mendekatinya, karena mereka takut bila Chi Kongyue akan membunuhnya. Lantas, mereka mencurinya dari tangan gadis itu, dan membawanya ke kuil kuno.     

Bunga Suci Karnivora sedang berdiri di luar kuil dan menyapukan pandangan matanya kepada semua kultivator dari Daratan Kunlun. Di waktu yang sama, dia berkata, "Mulai sekarang, kuil ini akan menjadi zona terlarang. Siapapun yang berani menginjakkan kaki di tempat ini akan kubunuh. Tanpa terkecuali."     

Di dalam kuil, Blackie sedang merentangkan cakarnya dan menekan pergelangan tangan Zhang Ruochen. "Ternyata dia cuma kehabisan Kekuatan Batin. Untung saja," katanya setelah memeriksa kondisi Zhang Ruochen.     

Whoosh...     

Kekuatan Batin Blackie sangat kuat. Setelah itu, dia menyuntikkannya ke dalam tubuh Zhang Ruochen, dan mengarahkan energinya ke hati biksu Zhang Ruochen.     

Tatapan mata Amazing Little Taoist terfokus pada lotus di tangan Zhang Ruochen. Ketika itu, dia menjilat bibirnya sendiri. Walau sempat ragu-ragu sejenak, tapi akhirnya dia pun mulai merentangkan tangan mungilnya, dan hendak mencuri lotus tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menutup tangannya rapat-rapat dan mendelik ke arah Amazing Little Taoist. "Apa yang ingin kau lakukan?"     

Tangan Amazing Little Taoist pun berhenti di tengah jalan. Di waktu yang sama, dia merasa tersentak, hingga membuatnya berkata, "Tidak ada. Aku cuma ingin menyentuhnya saja. Tidak, tidak, kenapa Taoist sepertiku ingin mencuri harta karunmu? Tentu saja tidak. Aku tidak akan melakukannya."     

Setelah bicara seperti itu, dia buru-buru membalikkan badannya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Kenapa cepat sekali sadarnya? Kurasa gerakanku juga sangat lambat."     

Kepala Zhang Ruochen masih terasa pening. Pandangan matanya juga masih kabur. Tubuhnya terasa lemas. Namun, dia masih memaksakan dirinya untuk bangkit. Ada beberapa hal yang harus dia lakukan.     

"Banyak Saint King dari Daratan Heaven yang tumbang dalam pertempuran ini, dan mereka pasti meninggalkan banyak harta karun. Xie Chengzi, ambil semua harta karun mereka bersama Demonic Sound. Ingat, selama mengambilnya, jangan sampai terlibat konflik dengan para pertapa dari Daratan Kunlun."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan tongkat hitam dan menyerahkannya kepada Blackie. "Ruh Jahat Kaisar Yi telah menyerap jiwa suci Gong Ziyan, dan membuat kekuatanna meningkat pesat. Sekarang ini, dia mampu menandingi Saint King di level sembilan. Dengan Sarira Buddha, kurasa aku cuma bisa menandingi satu per lima kekuatannya. Mungkin, aku hanya bisa mengimbanginya. Tapi, aku sudah tidak bisa membunuhnya lagi."     

"Blackie, kau perlu menaklukkan ruh jahatnya bersama Amazing Little Taoist. Apabila dia berani melarikan diri, maka bunuh dia. Setelah dia menyerah, kau bisa mengembalikannya kepadaku."     

Lantas, Blackie bertanya, "Jika kami pergi, lalu siapa yang akan menjagamu? Kondisimu..."     

"Jangan khawatir. Walau beberapa pertapa dari Daratan Kunlun ingin mencuri lotus atau membunuhku, tapi kakak senior dan Putri Li Putih sedang berada di sini. Mereka akan menjagaku," kata Zhang Ruochen.     

Setelah itu, Blackie, Amazing Little Taoist, Xie Chengzi, dan Demonic Sound sama-sama keluar dari kuil secara bergantian, sebelum akhirnya mereka menghilang di balik malam.     

Zhang Ruochen – yang sendirian di dalam kuil – menundukkan kepalanya. Tidak lama kemudian, dia berkata, "Apa kau datang kemari untuk membunuhku?"     

Sosok figur mungil melompat dari atap kuil Taoist dan muncul di depan Zhang Ruochen. Kelihatannya dia sedang terkejut. "Kenapa kau bisa merasakan kehadiranku? Bukankah Kekuatan Batin-mu sudah... terkuras habis?"     

Figur ramping itu adalah Chi Kongyue – yang 70 persen mirip dengannya.     

Figurnya membentuk bayangan panjang di bawah temaram lampu. Wajah cantiknya berseri-seri. Gadis itu menggenggam pedang saint di tangannya, yang seolah terbuat dari permata.     

Zhang Ruochen tersenyum. "Walau kau menggunakan jimat Buddha milik Kaisar Buddha, tapi jimat Buddha itu hanya bisa menyembunyikan auramu. Sehingga, kau bisa bersembunyi dari Blackie dan yang lainnya. Namun, jimat Buddha-mu bisa merespon jimat yang lainnya."     

Zhang Ruochen mengangkat tangannya dan memperlihatkan 10 jimat Buddha.     

Leher Chi Kongyue ditutupi dengan kain sutra berwarna perak. Saat dia mengangkatnya, maka lima jimat Buddha muncul di tangannya. Jimat-jimat itu disembunyikan di balik jubah saintlynya.     

Zhang Ruochen menambahkan, "Chi Suci di dalam tubuhku sudah hampir terkuras habis. Bahkan, Kekuatan Batin-ku juga belum pulih. Sekarang ini, aku sangat lemah. Kau hanya perlu menebaskan pedangmu satu kali... untuk membunuhku..."     

Tiba-tiba, tatapan mata Zhang Ruochen terfokus pada lima jimat Buddha di leher Chi Kongyue.     

Lebih tepatnya, dia sedang menatap kalung permata di antara kelima jimat Buddha tersebut. Itu adalah kalung berbentuk mulut.     

"Kalung Giok Swallow!"     

Kalung permata itu bagaikan magnet. Saat menatapnya, sorot mata Zhang Ruochen terlihat kompleks, apalagi kondisinya juga sangat lemah.     

Chi Kongyue sempat terkejut sejenak, sebelum akhirnya bertanya, "Kenapa kau bisa tahu bila kalung ini adalah Kalung Giok Swallow?"     

"Aku bukan cuma tahu namanya. Tapi aku juga tahu bila kalungnya kembar."     

Zhang Ruochen berjalan menghampiri Chi Kongyue dan menyentuh kalung tersebut. Di waktu yang sama, matanya mendadak basah, seolah dia baru saja teringat tentang sesuatu.     

Di kepalanya, terdengar suara remaja dari masa 800 tahun silam. "Aku akan memberimu hadiah Kalung Giok Shallow. Kita tidak akan pernah berpisah, sampai ajal yang memisahkan kita berdua. Yaoyao, jaga kalungnya baik-baik. Sepasang kalung ini sangat luar biasa. Kalung sepasang untuk satu pasangan. Ini adalah tanda cinta kita!"     

Setelah itu, suara gadis remaja itu kembali terdengar, "Oh, aku juga harus memberimu Pedang Kuno Abyss. Kita harus bersama-sama selamanya, dalam hidup ataupun mati. Kakak Chen, tangkap pedangnya! Pedangmu dan pedangku sama-sama terbuat dari Besi Dewa. Kedua pedang ini juga sepasang. Ayo kembali latihan. Mungkin dengan kedua pedang ini, maka kita bisa meningkatkan kekuatan Formasi Pedang Ying Yang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.